Nashir Lidinillah
Table of Content ?
A Biografi An-Nashir
Lidinilllah
B Situasi Kondisi
"Tidak seorang pun dari khalifah yang memegang kekuasaan lebih lama darinya. Karena dia berkuasa selama empat
"Tidak seorang pun dari khalifah yang memegang kekuasaan lebih lama darinya. Karena dia berkuasa selama empat
puluh tujuh tahun. Masa pemerintahannya diwarnai dengan kestabilan dan kemuliaan serta keagungan. Dia berhasil
puluh tujuh tahun. Masa pemerintahannya diwarnai dengan kestabilan dan kemuliaan serta keagungan. Dia berhasil
membungkam semua musuh-musuhnya...."
membungkam semua musuh-musuhnya...."
Situasi Kondisi
Khalifah An-Nashir Lidinillah, yang memerintah
Daulah Abbasiyah pada periode 1180-1225 M, berhasil
menjaga stabilitas pemerintahannya selama hampir 46
tahun melalui siasat dan kecerdikannya. Pertama, An-
Nashir menjalin persahabatan tanpa pandang bulu
dengan raja-raja lain, termasuk mereka yang
sebenarnya merupakan lawan politiknya. Dengan cara
ini, dia berhasil menjaga hubungan baik dan
menghindari konflik yang berpotensi mengancam
stabilitas pemerintahannya.
Situasi Kondisi
● Kedua, An-Nashir memiliki mata-mata di Irak dan wilayah-wilayah lain yang berada dalam
kekuasaannya. Dengan adanya mata-mata, dia selalu mendapatkan informasi terkini tentang
berbagai isu dan potensi masalah yang mungkin muncul, sehingga dia bisa meresponsnya dengan
cepat dan tepat.
● Ketiga, An-Nashir juga dikenal sebagai sosok yang berani dan cerdik. Dia tidak takut mengambil
tindakan yang diperlukan untuk menjaga kestabilan pemerintahannya, termasuk mengambil
tindakan kontroversial seperti berpihak kepada Syiah Imamiyah.
● Namun, stabilitas pemerintahan An-Nashir juga disertai dengan beberapa peristiwa penting,
seperti pembebasan wilayah Syam dan Al-Quds oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi dan
penaklukan Konstantinopel oleh orang-orang Eropa.
● Sumber: Republika
Situasi Kondisi
● Selama masa pemerintahannya, An-Nashir berhasil menjaga stabilitas pemerintahan melalui
berbagai upaya dan kebijakan strategis, terutama dalam bidang pembangunan dan arsitektur.
Beberapa upaya An-Nashir dalam memajukan arsitektur Andalusia adalah tata kota, pembangunan
masjid, pembangunan istana, serta mendirikan universitas dan perpustakaan. Kebijakan ini
berdampak positif di berbagai bidang, termasuk memajukan sektor pendidikan, meningkatkan
ekonomi, menjaga stabilitas pemerintahan, dan berkontribusi terhadap warisan peradaban. An-
Nashir juga menetapkan Kordoba sebagai ibu kota dan pusat pemerintahan Khilafah Islam di
Barat. Kemajuan infrastruktur, ilmu pengetahuan, dan ekonomi membuat Kordoba cukup terkenal
untuk bersaing dengan kota-kota besar seperti Bagdad dan Konstantinopel.
Stuasi Kondisi
● Selain itu, An-Nashir juga membangun kota indah bernama Medinat Az-Zahrah (Kota Az-Zahra),
yang berjarak 3 mil dari Cordova. Pada masa pemerintahannya, An-Nashir juga membangun
sejumlah fasilitas umum seperti taman dan pemandian, serta membangun jalan dengan
penerangan. Jalanan Cordova juga mulus dan datar. Pada malam hari, lampu yang tergantung di
depan rumah penduduk menerangi kedua sisi jalan yang menciptakan keamanan bagi masyarakat
dan kenyamanan mobilitas di dalam kota.
● Sumber: Kompasiana
Jengis Khan Bangsa Mongolia