Anda di halaman 1dari 18

ELEKTRIKAL GEDUNG 7

INSTRUKSI KEPADA ASESI


• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman professional dan
pengetahuan anda dalam melaksanakan pekerjaan di Proyek
Konstruksi sebagai Ahli Muda Elektrikal Konstruksi Bangunan
Gedung
• Presentasi di susun dalam format Powerpoint
• Asesi disediakan waktu untuk menyampaikan presentasi di hadapan
Asesor kurang lebih 15 menit.
• Asesi dapat menyertakan bukti-bukti berupa foto, dokumen
perencanaan, pengendalian dan pengawasan dalam slide presentasi
• Asesor dapat menggali Kompetensi lebih lanjut melalui Pertanyaan
untuk Mendukung Observasi
SUBSTANSI YANG HARUS
DISAMPAIKAN
1. Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga Listrik pada Bangunan Gedung
2. Dokumen Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik dan Sumber
Tenaga Listrik untuk Bangunan Gedung
3. Kaji Ulang Rancangan Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga Listrik pada
Bangunan Gedung
4. Persiapan Pekerjaan Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga Listrik untuk
Bangunan Gedung
5. Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga Listrik untuk
Bangunan Gedung
6. Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga
Listrik untuk Bangunan Gedung
SISTEM KELISTRIKAN PADA BANGUNAN GEDUNG

Sumber listrik pada bangunan gedung


Berdasarkan sumber energinya system kelistrikan pada bangunan
gedung dibagi menjadi dua sumber yaitu :
 Sumber Listrik dari PLN sebagai sumberutama.
 Sumber Listrik dari Genset sebagaicadangan ( back up ).
Bagian-bagian dari sistem kelistrikan padasistem bangunan gedung ini adalah sebagai berikut :
a. Gardu Tegangan Menengah PLN
b. Panel Tegangan Menengah
c. TransformerStepDown
d. Genset (Generator Set)
e. Panel Utama Tegangan Rendahf.
f. Panel Distribusi
Dokumen Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga
Listrik untuk Bangunan Gedung
1. Menyiapkan data untuk penyusunan dokumen teknis
1) Gambar rancangan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik diinventarisasi untuk menyusun rencana
anggaran biaya.
2) Gambar rancangan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik diperiksa kelengkapannya.
3) Berita acara dan dokumen lain yang terkait dengan penyusunan dokumen teknis diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan.
2. Menyusun Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS)
1) Format penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan.
2) Persyaratan umum, standar mutu, peraturan dan prosedur pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik
ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
3) Spesifikasi teknis pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik ditentukan sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan gambar perencanaan.
4) Proses commissioning test ditentukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5) Dokumen Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS) dibuat sesuai dengan format yang telah ditetapkan.
3. Menghitung rencana anggaran biaya pekerjaan
1) Spesifikasi Teknis dan Gambar rancangan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik diidentifikasi sebagai dasar
perhitungan RAB.
2) Daftar harga satuan pekerjaan dari institusi yang berwenang disiapkan sebagai dasar perhitungan RAB.
3) Volume pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik dihitung dengan cermat berdasarkan anggaran biaya
gambaran perencanaan.
4) Rancangan anggaran biaya pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik dihitung dengan cermat sesuai dengan
prosedur.
5) Hasil perhitungan rancangan anggaran biaya (RAB) pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik dievaluasi dan
disimulasikan sesuai dengan standar besaran yang telah ditentukan sebelum direkomendasi.
6) Dokumen hasil rancangan dan perhitungan rancangan anggaran biaya (RAB) disusun sebagai panduan untuk membuat
dokumen teknis (gambar dan spesifikasi)perancangan instalasi bangunan gedung.

4. Menyusun Dokumen
7) Format penulisan dokumen teknis diidentifikasi sesuai dengan standar yangtelah ditetapkan.
8) Data pendukung dokumen disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
9) Draf dokumen teknis disusun sesuai dengan format yang telah ditetapkan.
10) Draf dokumen teknis diperiksa kembali untuk menghindari terjadinya salah penafsiran.
11) Draf dokumen teknis dikonsultasikan kepada pihak yang berkompeten untuk disahkan menjadi dokumen teknis.
Kaji Ulang Rancangan Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga Listrik pada
Bangunan Gedung
1. Menyiapkan data untuk penyusunan kaji ulang
1) Denah bangunan gedung dan gambar rancangan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik diidentifikasi sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
2) Dokumen usulan dan data teknis dan parameter rancangan instalasi untuk kaji ulang diidentifikasi sesuai dengan
peraturan.
3) Peraturan dan standar yang relevan diidentifikasi sesuai dengan kaji ulang yang akan dilakukan.
2. Membuat lay out kaji ulang
4) Draf lay out dibuat berdasarkan dokumen teknis kaji ulang dan pekerjaan yang disepakati.
5) Draf lay out asil kaji ulang instalasi dievaluasi kembali dan dikonsultasikan kepada atasan.
6) Draf rancangan hasil kaji ulang instalasi listrik dan sumber tenaga listrik dibuat setelah mendapatkan persetujuan dari
pihak yang berwenang.
3. Menghitung rencana anggaran biaya hasil kaji ulang
7) Spesifikasi teknisdan gambar rancangan hasil kaji ulang di identifikasi sebagai dasar perhitungan RAB.
8) Daftar harga satuan pekerjaan disiapkan sebagai dasar perhitungan RAB.
9) Volume pekerjaan dihitung kembali berdasarkan gambar perencanaan kaji ulang.
4) Rancangan anggaran biaya (RAB) pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik dihitung kembali sesuai dengan
prosedur.
5) Hasil perhitungan rancangan anggaran biaya (RAB) kaji ulang dievaluasi dan disimulasikan sesuai dengan standar
besaran yang telah ditentukan.
6) Dokumen hasil rancangan perhitungan disusun sebagai panduan untuk membuat dokumen teknis (gambar dan
spesifikasi) perancangan instalasi bangunan gedung hasil kaji ulang.
4. Menghitung kebutuhan daya listrik
7) Spesifikasi instalasi berdasarkan layout hasil kaji ulang diidentifikasi yang berdasarkan data teknis yang dikumpulkan.
8) Kebutuhan daya listrik dianalisis sesuai dengan metode yang berlaku.
9) Dokumen kebutuhan daya diidentifikasi sebagai data masukan untuk membuat dokumen teknis (gambar dan
spesifikasi) perancangan instalasi bangunan gedung.
10) Gambar rancangan instalasi dibuat sesuai dengan standar.
5. Membuat laporan hasil pekerjaan
11) Format laporan hasil pekerjaan diidentifikasi sesuai dengan pedoman penyusunan laporan.
12) Data hasil kegiatan perancangan hasil kaji ulang diperiksa kelengkapannya.
13) Laporan hasil pekerjaan perancangan hasil kaji ulang disusun sesuai dengan format yang ditetapkan.
Persiapan Pekerjaan Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga Listrik untuk Bangunan Gedung
1. Menyusun program pelaksanaan keselamatan dankesehatan kerja, dan lingkungan (K3-L)
1) Potensi bahaya risiko kecelakaan dan kesehatan kerja, danpencemaran lingkungan diidentifikasi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.K31.
2) Pedoman pemakaian peralatan disiapkan untuk seluruh pekerja.
3) Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) disiapkan sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilakukan.
4) Program untuk mengatasi kemungkinan terjadinya bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta pencemaran lingkungan
dibuat berdasarkan ketentuan yang berlaku.
5) Prosedur penanganan limbah dibuat sesuai dengan ketentuan.
2. Menghitungkebutuhan sumber daya
6) Gambar kerja (shop drawing) dan spesifikasi teknis diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan.
7) Jenis material yang akan digunakan pada instalasi listrik dianalisis berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
8) Daftar komponen kelistrikan yang dibutuhkan diindentifikasi sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
9) Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan pada pekerjaan instalasi listrik disiapkan sesuai dengan fungsi dan jenisnya.
10) Volume pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik dihitung secara cermat berdasarkan gambar kerja.
11) Jumlah tenaga kerja dihitung secara cermat berdasarkan jenis pekerjaan dan kualifikasinya.
12) Jumlah/volume material dan komponen kelistrikan yang dibutuhkan pada pekerjaan instalasi listrik dihitung secara cermat
berdasarkan gambar rancangan.
3. Membuat rencana kerja
1) Durasi waktu pelaksanaan pekerjaan disusun dan dianalisis berdasarkan sumber daya, jenis pekerjaan dan tingkat
kesulitan pekerjaan.
2) Jadwal pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik, dan sumber tenaga listrik serta commissioning test disusun mengacu
pada jadwal induk proyek.
3) Rencana kerja pelaksanaan pekerjaan dikomunikasikan kepada pihak terkait.
Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik dan Sumber Tenaga Listrik
untuk Bangunan Gedung
1. Mempersiapkan Pekerjaan
1) Prosedur pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik disusun sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
2) Gambar rancangan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik disiapkan untuk diserahkan pada personel yang berwenang.
3) Alat kerja, material, K3 dan alat bantu dibutuhkan disiapkan sesuaiyangdengan persyaratan spesifikasi peralatan yang berlaku.
4) Alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan diperiksa untuk memastikan dalam kondisi layak pakai dan aman.
5) Personel tenaga kerja yang kompeten disiapkan sesuai dengan bidang pekerjaannya.
2. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
6) Instruksi pelaksanaan pekerjaan dijelaskan secara rinci kepada pelaksana lapangan dan teknisi dengan memperhatikan prosedur K3.
7) Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik diawasi secara ketat agar tidak terjadi kerusakan atau distorsi terhadap
lingkungan sekitar atau fungsi peralatan lain.
8) Kejadian atau keadaan yang tidak terduga ditanggapi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
9) Pemeriksaan kualitas pekerjaan selama pelaksanaan proses pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3. Memeriksa hasil pekerjaan teknisi/operator/ pelaksana
10) Pemeriksaan akhir dilakukan untuk meyakinkan bahwa pemasangan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik sesuai dengan
persyaratan.
11) Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya diperiksa kesesuaiannya terhadap spesifikasi teknis dan
gambar kerja.
12) Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai dengan prosedur yang berlaku
4) Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
5) Berita acara hasil pekerjaan dan pemeriksaan instalasi listrik dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
6) Perubahan pekerjaan perakitan instalasi listrik dilakukan atas persetujuan semua pihak yang terkait.
7) Berita acara perubahan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang berlaku.
8) Gambar purnalaksana (asbuilt drawing) dibuat sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
9) Hasil pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik didokumentasikan sebagai bahan untuk penyusunan laporan
4. Melakukan commissioning test
10) Gambar kerja, peralatan utama dan pendukung disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
11) Prosedur commissioning test diperiksa terhadap persyaratan.
12) Surat pengajuan untuk melakukan commissioning test dibuat sesuai dengan format yang berlaku.
13) Commissioning test dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan disaksikan oleh pihak terkait.
14) Gagal fungsi yang terjadi pada saat commissioning test dicatat pada form yang telah disiapkan untuk ditindaklanjuti.
15) Beritaacara pelaksanaan test komisioning dibuat sesuai dengan format yang telah ditetapkan.
5. Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan
16) Data untuk penyusunan laporan diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan.
17) Berita cara perubahan pekerjaan, commissioning test dan gambar purnalaksana (asbuilt drawing) diperiksa| secara cermat untuk
menghindari terjadinya kesalahan.
18) Laporan hasil pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik disusun sesuai dengan prosedur dan format yang telah ditetapkan.
Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik dan Sumber
Tenaga Listrik untuk Bangunan Gedung
1. Melaksanakan persiapan pengawasan pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik untuk bangunan gedung
1) Gambar kerja (shop drawing), dan spesifikasi teknis pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik untuk bangunan gedung
diidentifikasi berdasarkan dokumen kontrak.
2) Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diidentifikasi sebelum melakukan pengawasan.
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan diperiksa sesuai dengan dokumen kontrak.
4) Izin pelaksanaan pekerjaan lapangan Penyedia Jasa diperiksa untuk disetujui.
5) Dokumen usulan perubahan pekerjaan (addendum) yang terjadi dilapangan diperiksa untuk disetujui.
6) Usulan pekerjaan tambah kurang dari kontraktor dievaluasi untuk mendapatkan persetujuan.
2. Melaksanakan pengawasan pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik untuk bangunan gedung
1) Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diterapkan selama pengawasan pekerjaan.
2) Proses pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik diawasi dengan cermat berdasarkan spesifikasi dan gambar
kerja.
3) Semua kejadian selama proses pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga dicatat pada form pengawasan yang telah ditetapkan.
3. Memeriksa hasil pekerjaan
1) Peralatan dan daftar simak untuk melakukan pemeriksaan di lapangan disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
2) Hasil pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga diperiksa kesesuaiannya terhadap spesifikasi teknik dan gambar kerja.
3) Penyimpangan terhadap spesifikasi dan gambar kerja serta dokumen perubahan (addendum) dicatat pada form yang telah disiapkan.
4) Rekomendasi perbaikan atas penyimpangan yang terjadi dibuat untuk ditindaklanjuti oleh pelaksana.
4. Mengawasi Pelaksanaan commissioning test
1) Prosedur dan surat pengajuan pelaksanaan commissioning test dari pelaksana diidentifikasi sesuai dengan prosedur.
2) Peralatan, daftar simak dan berita acara untuk pelaksanaan commissioning test disiapkan sesuai dengan kebutuhan
3) Proses uji coba setiap unit pada instalasi listrik dan sumber tenaga listrik diawasi sesuai dengan prosedur.
4) Gagal fungsi pada unit instalasi listrik dan sumber tenaga listrik yang terjadi dianalisis sesuai dengan prosedur.
5) Rekomendasi perbaikan terhadap unit instalasi listrik dan sumber tenaga yang gagal fungsi disusun disusun sesuai dengan prosedur.
6) Beritaacarapelaksanaan commissioning test dibuat sesuai dengan format yang telah ditetapkan.
5. Melakukan evaluasi hasil pengawasan pelaksanaan
7) Realisasi pelaksanaan pekerjaan diperiksa kesuaiannya dengan gambar kerja, spesifikasi teknis dan jadwal kerja induk.
8) Progres pekerjaan dihitung dengan cermat berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan.
9) Rekomendasi hasil evaluasi pekerjaan instalasi listrik dan sumber tenaga listrik dibuat untuk disampaikan kepada pemberi tugas.
10) Laporan hasil pengawasan dibuat sesuai dengan format yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai