Antibiotik empiris
• merupakan antibiotik yang diberikan sebagai terapi berdasarkan pengalaman
dengan entitas klinis tertentu yang merujuk pada hasil uji klinis. Terapi
empirik diberikan sebelum hasil kultur dan sensitivitas tes keluar
Antibiotik definitif
• merupakan antibiotik yang diberikan setelah adanya hasil kultur dan hasil tes
sensitivitas mikroba / Antimicroba Susceptability Test (AST).
Antiobiotik profilaksis
• Merupakan antibiotik yang digunakan untuk mencegah adanya infeksi,
NO. 6
Seorang laki laki berusia 25 tahun datang dengan keluhan
pembengkakan pada gusi depan atas. Pemeriksaan intra oral tampak
bengkak pada regio 12,13 dengan konsistensi padat. Pemeriksaan
palpasi ada nyeri tekan. Pemeriksaan radiologis tampak radiolusen
batas radiopak berbentuk buah pear terbalik antara 12 dan 13. Gigi gigi
tidak ada kelainan. Apakah perawatan yang tepat untuk kasus diatas?
A. Insisi
B. Drainase
C. Enukleasi
D. Curettage
E. Gingivektomi
NO. 6
• Aspirin, metamphiron, natrium Kathryn Samai, PharmD, BCPS; Spencer Haslam, PharmD
diklofenak, dan asam mefenamat Candidate (2013)
merupakan golongan NSAID.
The concomitant use of NSAIDs and ACE inhibitor (ACEI) has
• Acetaminophen bukan termasuk been associated with reducing the anti-hypertensive effects of
NSAID, termasuk obat analgesik the ACEI, as well as carrying the potential to inflict acute renal
dan antipiretik. damage. The presumed mechanism of these effects on the
kidneys and blood pressure stem from NSAIDs affect on
• Terdapat interaksi antara NSAID prostaglandins (PG).
dengan captopril (ACE Inhibitor).
NO. 13
Pasien laki-laki berusia 55 tahun datang ke RSGM dengan keluhan adanya benjolan pada
gusi gigi belakang kiri yang timbul sejak 6 bulan yang lalu. Hasil anamnesis tidak ada rasa
nyeri, namun mengganggu pada saat mengunyah. Pasien sudah pernah minum obat
antibiotik dan penghilang rasa sakit tetapi benjolan tidak sembuh. Pemeriksaan intra oral
tampak benjolan pada gingiva regio 36-37, ukuran 4 cm, bertangkai, tekstur bergranul,
pada palpasi terasa lunak dan mudah berdarah. Pemeriksaan RO menunjukkan tulang
alveolar pada region tersebut dalam batas normal. Jenis biopsy apakah yang paling tepat
untuk memastikan diagnosis kasus di atas ?
A. Biopsy swab
B. Biopsi insisi
C. Biopsi eksisi
D. Biopsi aspirasi
E. Biopsi jarum halus
NO. 13
Biopsi swab
• Merupakan salah satu tindakan sitopatologi eksfoliatif yang bertujuan untuk melihat keadaan sel
pada permukaan mukosa.
Biopsi insisi
• Biopsi insisi dilakukan apabila ukuran dari lesi besar, sehingga hanya dilakukan pengambilan pada
sebagian lesi yang berbatasan dengan jaringan normal. Bertujuan untuk penegakan diagnosis
Biopsi eksisi
• Biopsi eksisi dilakukan dengan mengambil jaringan lesi seutuhnya. Biopsi ini dianjurkan untuk lesi
yang berukuran kecil dan mungkin untuk diambil seluruhnya.
Epulis Epulis yang khas terjadi akibat pemakaian gigi tiruan yang tidak fit, sehingga
Fissuratum menimbulkan iritasi kronis pada mukosa
Epulis Epulis yang didapatkan sejak lahir, etiologi masih belum jelas.
Congenital
Epulis Epulis yang terjadi karena iritasi lokal yang berlangsung kronis, misalnya dari sisa akar,
Fibromatosa kalkulus, tumpatan yang tidak baik. Epulis terdiri dari jaringan ikat fibrous serta
kolagen, sehingga warna lebih pucat.
Epulis Epulis yang berasal dari iritasi kronis granuloma yang tidak terangkat setelah ekstraksi
Grannulomatosa gigi, atau sisa makanan yang masuk ke soket gigi setelah ekstraksi
NO. 17
Pasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke RSGM untuk mencabutkan gigi
depan bawah yang goyang. Pada anamnesis diketahui bahwa pasien sering
buang air kecil lebih dari 4x saat malam. Pemeriksaan intra oral 2 gigi
insisivus central rahang bawah goyang derajat 3. Dokter gigi menyarankan
pasien untuk melakukan pemeriksakan gula darah. Dibawah ini indikator
pemeriksaan gula darah yang tepat untuk menegakkan diagnosis diatas
yaitu
A. HbA1c < 6
B. Gula darah sewaktu > 200 mg/dL
C. Gula darah 2jam pp >250 mg/dl
D. Gula darah puasa > 90 mg/dL
E. Gula darah puasa > 100 mg/dL
NO. 17
NO. 18
Wanita usia 47 tahun datang ke RSGM dengan keluhan nyeri pada pipi
mengeluh nyeri pada rahang bawah hingga ke bibir. Nyeri yang dirasakan
seperti tersengat listrik dan terbakar. Apakah terapi utama yang dapat
diberikan pada kasus tersebut?
A. Antibiotik
B. Analgesik
C. Antivirus
D. Antikonvulsan
E. Anti inflamasi
NO. 18
Therapeutic Options In Trigeminal Neuralgia.
ANTIKONVULSAN
NO. 19
Pasien laki-laki 31 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak pada pipi kanan
sejak 2 hari yang lalu dan sulit membuka mulut. Pada anamnesis pasien mengaku
gigi geraham kanan bawah sering tiba-tiba nyeri sejak 2 minggu yang lalu.
Pemeriksaan klinis ekstra oral terdapat pembengkakan pipi kanan tidak berbatas
jelas, warna kemerahan dan pada palpasi konsistensinya agak padat dan nyeri
tekan. Pemeriksaan intra oral tampak trismus 3cm, tidak ada pembenakaan
jaringan lunak hanya kemerahan pada vestibulum oris 45, 46, fluktuasi (-). Apakah
diagnosis yang mungkin pada kasus tersebut?
A. Vestibular abses
B. Serous periostitis
C. Submukous abses
D. Subperiosteal abses
E. Periapikal abses pada gigi 45,46
NO. 19
Pasien laki-laki 31 tahun datang ke RSGM dengan keluhan bengkak pada pipi kanan sejak 2
hari yang lalu dan sulit membuka mulut. Pada anamnesis pasien mengaku gigi geraham
kanan bawah sering tiba-tiba nyeri sejak 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan klinis ekstra oral
terdapat pembengkakan pipi kanan berbatas tidak jelas, warna kemerahan dan pada
palpasi konsistensinya agak padat dan terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan intra oral
tampak trismus 3cm, tidak ada pembenakaan jaringan lunak hanya kemerahan pada
vestibulum oris 45, 46, fluktuasi (-). Apakah diagnosis yang mungkin pada kasus tersebut?
• Source: AJCC Cancer Staging Manual. 8th ed. New York: Springer; 2017
NO. 22
Seorang perempuan 20 tahun datang ke RSGM untuk memeriksakan adanya
benjolan pada bibir bawah. Pada anamnesis diketahui muncul kira-kira 4
minggu yang lalu tanpa rasa sakit, pasien memiliki kebiasaan menggigit-gigit
bibir bawah. Benjolan pernah pecah tapi muncul kembali. Tidak ada gejala
sistemik yang menyertai. Pemeriksaan intra oral tampak benjolan
translusen dengan diameter 1 cm di bibir bawah., lunak, tidak ada nyeri
tekan. Apakah diagnosis dari kasus tersebut?
A. Ranula
B. Neruoma
C. Lipoma
D. Mucocele
E. Hemangioma
NO. 22
• Benign fain
• Simple faint
• Neurogenic syncope
Penyebutan lain syncope • Psychogenic syncope
• Vasodepressor syncope
• Vasovagal syncope
metode 1. Static light touch (SLT), di mana pasien menutup matanya dan mengatakan "ya" setiap
kali dia merasakan sentuhan ringan dengan kapas ke wajah
mekanoseptif
2. Brush stroke directional discrimination (BSD) di mana pasien memberi tahu jika ada
sensasi yang terdeteksi dan ke arah mana filamen atau sikat bergerak.
3. Two point discrimination (TPD), di mana pasien menutup matanya, dan dokter, dengan
menggunakan benda yang memiliki dua ujung tajam, menyentuh wajah di area yang
berbeda.
4. Sharp/blunt discrimination (SBD), dengan menggunakan probe. Pasien kemudian diminta
untuk membandingkan bagian yang tajam dan tumpul. Tes dianggap positif jika pasien
mengenali 3 dari 5 setiap stimulus dengan benar.
Metode 1. Pin Pressure noniception, Tujuannya adalah untuk menetapkan ambang sensasi untuk sisi
noniseptif yang tidak terpengaruh dan membandingkannya dengan sisi yang terpengaruh.
2. Thermal discrimination, jenis tes ini memeriksa apakah pasien merasakan sensasi dingin
atau panas dengan mengaplikasikan etil klorida dan handle kaca mulut yang dihangatkan
hingga 43 ° C pada daerah yang diperiksa
NO. 32
Seorang wanita berusia 25 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan
keluhan gusi gigi belakang bawah kanan bengkak dan keluar cairan asin-asin
seperti nanah. Pada anamnesis diketahui pasien sedang hamil 11 minggu.
Pemeriksaan klinis tampak sisa akar pada gigi 45, edema gingiva (+), fistula
(+). Dokter gigi melakukan tindakan observasi dan menjadwalkan
pencabutan untuk pasien. Kapankah waktu yang aman dilakukan tindakan
pencabutan gigi pada pasien tersebut ?
A. Minggu 4-10
B. Minggu 6-12
C. Minggu 13-24
D. Minggu 25-30
E. Minggu 31-40
NO. 32
Gambaran radiograf khas dari ameloblastoma adalah gambaran radiolusen dengan bentukan
‘honey comb appearance’ atau ‘soup bubble appearance’.
NO. 37
Pasien perempuan 28 tahun datang ke RSGM untuk mencabutkan gigi
geraham kanan bawah tinggal sisa akar. Setelah anamnesis dan
pemeriksaan klinis, dokter gigi akan melakukan tindakan ekstraksi gigi
dengan anestesi lokal menggunakan teknik mandibular nerve block
menggunakan metode Fischer. Syaraf yang akan teranastesi yaitu...
A. N. Lingualis dan N. Mentalis
B. N. Lingualis dan N. Buccalis Longus
C. N. Alveolaris inferior dan N. Lingualis
D. N. Alveolaris inferior dan N. Mentalis
E. N. Buccalis longus dan N. Alveolaris inferior
NO. 37
NO. 38
Laki-laki usia 35 tahun datang ke RSGM dengan keluhan wajah bagian kanan
bengkak sejak 1 minggu yang lalu. Riwayat pasien tersebut mengalami sakit
pada gigi taring kanan atas 2 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan ektra
oral, tampak pembengkakan yang meluas dari sudut hidung hingga bawah
mata, fluktuatif (+) dan nyeri tekan (+). Pada pemeriksaan intra oral gigi 13
perkusi sakit, terdapat nyeri tekan, serta goyang derajat 2. Apakah
diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Abses bukalis
B. Abses subkutan
C. Abses vestibular
D. Abses submukosa
E. Abses fossa kanina
NO. 38
Abses terbentuk di fossa canina, spasia di antara muskulus levator labii superior dan
levator anguli oris.
Premolar dan caninus rahang atas yang terinfeksi sering menjadi penyebab abses ini.
Akan tampak edema, terlokalisir di regio infraorbital yang menyebar ke canthus medial
mata, kelopak mata bawa dan samping hidung hingga ujung mulut.
NO. 39
Wanita berusia 24 tahun datang ke RSGM ingin mencabutkan gigi geraham
kanan bawah paling belakang yang tumbuh miring. Pada anamnesis
diketahui pasien pernah melakukan odontektomi 2 tahun yang lalu pada
gigi M3 kiri bawah. Pasien mengaku memiliki riwayat alergi antibiotik
Amoxicicilin yang dikonsumsinya 2 tahun lalu setelah odontektomi. Gejala
yang dirasakan yaitu kulit merah dan gatal-gatal pada tangan, kaki, hingga
tubuh. Apakah antibiotik pengganti yang dipertimbangkan untuk diberikan
pada pasien ini?
A. Cefiksim
B. Tetrasiklin
C. Linkomisin
D. Klindamisin
E. Metronidazol
NO. 39
NO. 40
Pasien wanita berusia 68 tahun datang ke klinik Bedah Mulut dan
Maksilofasial dengan membawa rujukan dari dokter gigi spesialis
Prosthodonsia karena gigi tiruan lepasan rahang bawah tidak cekat lagi.
Pada pemeriksaan klinnis tampak dasar mulut rendah dan tulang alveolar
hampir rata. Tindakan bedah preprostetik apa yang dapat dilakukan untuk
pasien tersebut?
A. Torectomy
B. Frenectomy
C. Alveolektomy
D. Alveoloplasty
E. Vestibuloplasty
Bedah preprostetik merupakan tindakan bedah baik jaringan lunak maupun
NO. 40 jaringan keras dari rahang sebelum dilakukan pembuatan protesa untuk
menunjang stabilisasi, retensi, kenyamanan dan estetika.
Vestibuloplasti
• Suatu tindakan bedah dengan melakukan reposisi mukosa , ikatan otot yang melekat pada tulang alveolar baik
pada maksila maupun pada mandibula, sehingga akan menghasilkan sulkus vestibular yang dalam untuk
menambah stabilisasi dan retensi protesa.
Frenekctomy
• Suatu tindakan bedah untuk merubah ikatan frenulum baik frenulum labialis atau frenulum lingualis
Alveolectomy
• Suatu tindakan bedah dengan mengangkat sebagian atau seluruh tulang alveolar di sekitar gigi untuk merubah
bentuk dari permukaan tulang rahang agar siap untuk prosedur berikutnya.
Alveoloplasty
• Suatu tindakan bedah dengan mempertahankan sisa alveolar ridge setelah tindakan ekstraksi gigi, sehingga dapat
memberikan dukungan yang baik bagi gigi tiruan
Torectomy
• Suatu tindakan bedah untuk pengambilan torus palatinus atau torus lingualis yang dapat mengganggu dalam
pemasangan protesa
NO. 40
NO. 41
Seorang laki-laki 25 tahun, dibawa ke IGD RSGM setelah terjatuh dari motor
yang dikendarainya. Dari anamnesis diketahui pasien jatuh tersungkur ke
tanah. Kondisi umum baik, tingkat kesadaran normal. Pemeriksaan klinis
tampak adanya luka sobek pada mukosa bibir bawahnya sepanjang 2 cm.
pemeriksaan intra oral dalam batas normal. Bagaimanakah urutan
perawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Debridement, irigasi dengan salin steril, merapikan tepi luka, suturing
B. Debridement, merapikan tepi luka, irigasi dengan salin steril, suturing
C. Debridement, merapikan tepi luka, irigasi dengan salin steril, suturing
D. Irigasi dengan salin steril, debridement, merapikan tepi luka, suturing
E. Merapikan tepi luka, debridement, irigasi dengan salin steril, suturing
NO. 42
Pasien laki-laki 60 tahun datang ke RSGM ingin dibuatkan gigi tiruan lepasan
rahang atas. Pemeriksaan intra oral tampak edentulous ridge di rahang atas
dan torus palatinus ukuran 2x34 cm. Dokter gigi merencanakan untuk
dilakukan eksisi torus dengan anestesi lokal. Apakah struktur anatomis yang
perlu diperhatikan untuk menghindari perdarahan saat tindakan tersebut?
A. Arteri nasopalatinus
B. Arteri maksilaris interna
C. Arteri palatinus mayus
D. Arteri alveolaris superior posterior
E. Arteri alveoralaris superior media
NO. 42
NO. 43
Seorang wanita 42 tahun datang ke RSGM dengan membawa rujukan dari dokter
spesialis THT sehubungan dengan sinusitis yang dideritanya. Dari anamnesis pasien
tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. Pemeriksaan ekstra oral tidak ada
kelainan. Pemeriksaan intra oral ditemukan oral hygiene yang buruk, gigi
17,16,15,26, 27 sisa akar, gigi 24 & 25 karies hingga pulpa. Hasil radiograf
panoramik tampak gambaran berkabut pada sinus maksilaris sinistra, gigi 16 & 15
tampak gambaran radiolusen pada periapikal berbatas jelas, ukuran 1cm,
periapikal gigi 26 & 27 tampak gambaran radiolusen berbatas diffuse. Gigi
manakah yang paling mungkin menjadi faktor penyebab sinusitis pada pasien?
A. Gigi 17 &16
B. Gigi 16 & 15
C. Gigi 24 & 25
D. Gigi 25 & 26
E. Gigi 26 & 27
NO. 43
1. Cerveró, A. Jover, et al. "Dental management in renal failure: patients on dialysis." Med Oral Patol Oral Cir Bucal 13.7 (2008): E419-26.
2. Proctor R., Kumar N., Stein A., Moles D., Porter S. Oral and dental aspects of chronic renal failure. J. Dent. Res. 2005;84:199–208.
3. Lockhart P.B., Gibson J., Pond S.H., Leitch J. Dental management considerations for the patient with an acquired coagulopathy. Part 1:
coagulopathies from systemic disease. Br. Dent. J. 2003;195:439–445.
NO. 45
Seorang perempuan berusia 12 tahun datang ke RSGM atas rujukan dari
poli kardiologi anak untuk mencabutkan gigi untuk persiapan operasi bedah
jantung terbuka. Pemeriksaan klinis didapatkan gigi-gigi 16,26,36,46 karies
profunda, perkusi (-), bite test (-). Pasien direncanakan ekstraksi gigi-gigi
tersebut. Apakah regimen antibiotika profilaksis yang paling tepat pada
kasus diatas?
A. Klindamisin 50 mg/kg BB 60 menit sebelum ekstraksi gigi
B. Ceftriaxone 20 mg/kg BB 60 menit sebelum ekstraksi gigi
C. Ampisilin 20 mg/kg BB 60 menit sebelum ekstraksi gigi
D. Amoksisilin 20 mg/kg BB 60 menit sebelum ekstraksi gigi
E. Amoksisilin 50 mg/kg BB 60 menit sebelum ekstraksi gigi
NO. 45
NO. 46
Pasien perempuan 22 tahun ke bagian RSGM untuk mencabutkan gigi 18
sisa akar. Sesaat setelah dokter gigi melakukan anestesi pada daerah gigi 18
kemudian terjadi hematoma. Apakah yang menyebabkan terjadinya
hematoma pada kondisi tersebut?
A. Terbukanya V.facialis
B. Terbukanya A. Facialis
C. Terbukanya Maxillaris interna
D. Terbukanya Plexus venosus pterygoideus
E. Terbukanya Alveolaris superior posterior
NO. 46
Nervus lingualis
• Menginervasi 2/3 anterior lidah, gingiva dan gigi anterior dan posterior
rahang bawah
Nervus mentalis
• Merupakan cabang N. Alveolaris inferior yang keluar dari foramen
mentale. Menginervasi bagian depan dagu dan bibir bawah serta
gingiva labial dari gigi anterior rahang bawah dan gigi premolar
Nervus inscisivus
• Merupakan cabang terminal dari N. Alveolaris inverior, menginervasi
gigi-gigi anterior rahang bawah
NO. 59
Pasien laki-laki 27 tahun akan dilakukan
perawatan cabut gigi, tiba tiba terjatuh
pingsan. Dokter segera melakukan
tindakan kegawatdaruratan medik
seperti pada gambar di bawah ini.
Disebut apakah tindakan yang
dilakukan oleh dokter gigi
tersebut?
A. Head tilt
B. Chin lift
C. Head lift
D. Jaw thrush
E. Neck extension
NO. 59
NO. 60
Pasien laki-laki 28 tahun mengeluh gusi bengkak dan nyeri pasca 1 minggu
pencabutan gigi kanan atas belakang. Pasien mengaku bengkak timbul 3
hari setelah pencabutan gigi dan membesar, namun tidak pernah terasa
keluar cairan asin di mulut. Pada pemeriksaan klinis tampak
pembengkakan difus pada rahang atas kanan, warna kemerahan,
konsistensi lunak, suhu hangat dan terdapat nyeri tekan serta terdapat
fluktuasi. Bekas pencabutan masih terbuka dan berwarna kemerahan.
Bagaimana penatalaksanaan terapi pada kondisi tersebut?
A. Irigasi pada soket
B. Kuretase soket
C. Insisi dan drainase
D. Terapi topikal pada soket
E. Pemberian antibiotika
-TERIMAKASIH-