Banyaknya Perusahaan
Tembakau di Indonesia
Persentase Konsumsi
Rokok di 10 Provinsi
Tertinggi
Sumber: BPS
Bagaimana dampak pajak rokok, indeks daya beli, upah minimum,
RUMUSAN penduduk miskin dan PDRB terhadap konsumsi rokok di sepuluh
provinsi Indonesia tahun 2016-2020?
PENELITIAN
Agar dapat diketahui dampak pajak rokok, indeks daya beli, upah
minimum, penduduk miskin dan PDRB terhadap konsumsi rokok di
TUJUAN sepuluh provinsi Indonesia tahun 2016-2020
3. Pendidikan +
4. Kesehatan +
5. Harga Rokok - - +
6. Kemiskinan +
7. Produksi Rokok +
8. Pengeluaran Konsumsi +
Rokok
9. Jenis Kelamin -
10. Usia -
11. Bea Cukai -
12. Pendidikan +
KERANGKA BERFIKIR
PAJAK ROKOK
UPAH MINIMUM
KONSUMSI
PDRB ROKOK
PENDUDUK MISKIN
HIPOTESIS
H3 = Adanya pengaruh indeks daya beli terhadap persentase
konsumsi rokok
HORIZON LOKASI
UNIT WAKTU PENELITIA
ANALISIS N
Persentase Konsumsi Rokok di
Sepuluh Provinsi Indonesia Time Horizon atau dimensi waktu penelitian Sepuluh Provinsi Indonesia
Tahun 2016-2020 ini menggunakan penelitian one-shot atau
cross section, yang mana penelitian ini
dilaksanakan dalam satu periode
SUMBER DATA
BPS dan PPID
Provinsi TEKNIK
JENIS DATA PENGUMPULAN
DATA
Observasi ANALISIS
Data Kuantitatif DATA PANEL
1. Common Effect Model (CEM)
2. Fixed Effect Model (FEM)
3. Random Effect Model (REM)
TEKNIK ANALISIS
DATA
Metode Regresi Data Panel Seemingly
Unrelated Regression
DEFINISI VARIABEL PENELITIAN
Jenis Variabel Keterangan Skala Sumber
Variabel
Dependen Konsumsi Rokok Kegiatan seseorang untuk Rasio BPS Pusat
menghisap asap tembakau Tahun 2016-
yang masuk ke tubuh setelah 2020
dibakar kemudian
dihembuskan kembali
Independen Pajak Rokok Pungutan atas cukai rokok Rasio PPID dari 10
oleh pemerintah daerah yang Provinsi
memiliki wewenang
Upah Minimum Sebuah imbalan yang berasal Rasio BPS Provinsi
dari wirausahawan kepada Tahun 2016-
pekerja yang diakui dan 2020
dinilai dalam bentuk uang
Indeks Daya Beli Kemampuan seseorang Rasio BPS Provinsi
untuk mendapatkan barang Tahun 2016-
dan jasa dalam memenuhi 2020
kebutuhan sehari-hari
Produk Domestik Nilai akhir pasar dari barang Rasio BPS Pusat
Regional Bruto akir dan jasa (final goods Tahun 2016-
(PDRB) and service). 2020
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Statistika Deskriptif
Y X1 X2 X3 X4 X5
Mean 32.313 23.351 26.438 14.546 9.237 11.560
Maximum 36.56 25.728 28.790 15.012 9.414 17.72
Minimum 27.95 16.972 24.783 14.087 9.108 5.09
Std 1.975 1.412 1.013 0.203 0.071 4.029
Deviasi
Kurtosis 2.643 9.662 2.861 2.676 2.996 1.565
Skewness 0.131 -1.565 -0.502 -0.070 -0,455 -0,218
Obs 50 50 50 50 50 50
RESULT OF DATA PANEL
Variabel Pooled OLS FEM REM
PDRB 0,368 0,417 0,253
Cons 31.23357
PEMBAHASAN Hubungan PDRB dengan Konsumsi
Rokok
PDRB suatu wilayah dapat meningkat disebabkan oleh salah satu pengeluaran di daerah seperti pengeluaran konsumsi rumah
tangga. Suatu daerah apabila konsumsi rokok terus meningkat, artinya pengeluaran masyarakat bertambah dan tembakau yang
di produksi juga banyak. Dari adanya industri tembakau juga akan mengurangi pengangguran di daerahnya. Maka dari itu,
pendapatan daerah dari sektor tembakau akan meningkat. Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis menunjukkan bahwa PDRB
berpengaruh positif terhadap konsumsi rokok sebesar 0.368%. Berkaitan dengan penelitian (Triono, 2017) penerimaan cukai
yang meningkat setiap tahunnya disebabkan oleh hubungan kausal kebijakan kenaikan tarif cukai hasil tembakau terhadap
pendapatan negara dan produksi tembakau.
2. Indeks daya beli masyarakat memiliki pengaruh positif terhadap konsumsi rokok di
sepuluh provinsi Indonesia tahun 2016 sampai 2020