Sosialisasi PMK 215 - Bidang Penegakan Hukum
Sosialisasi PMK 215 - Bidang Penegakan Hukum
Sinergitas
• Perlunya sinergitas program dan
sumber daya antara Bea Cukai
dengan Pemda untuk
Kemudahan Pelaporan mengoptimalisasikan outcome
Penyederhanaan pelaporan berbasis Pemberantasan Rokok Ilegal
web dan percepatan alur informasi • Kepentingan pelaporan ke DJPK
untuk ditindaklanjuti dan penilaian oleh DJBC
Pengawasan Rokok Ilegal terhadap Fungsi Cukai
Prevalensi Merokok Penduduk >= 15Th
Fungsi Cukai berdasarkan kelompok pengeluaran
33,02%
28,96%
26,44% 26,08%
Kebijakan tarif
2018 2019 2020
FOKUS PENGAWASAN
1. Daerah Produksi
HULU Rokok Ilegal
2. Landing spot
Penyelundupan
Rokok Ilegal
1. Peredaran Rokok
HILIR Ilegal di Pasaran
2. Penjualan melalui
media daring
448,07 451,96
408,63
389,24
Pendanaan kegiatan pemberantasan barang kena cukai ilegal sebagaimana diniaksud pada ayat (1) huruf b
diutamakan untuk mendukung operasional kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama
dengan instansi terkait yang mendukung tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Pembentukan satuan tugas kewilayahan pemberantasan barang kena cukai illegal yang terdiri dari unsur
Pemda, DJBC dan APH
KPPBC
1. Wujud konkrit pemanfaatan DBHCHT
2. Feedback strategi dan target
SIFAT INFORMASI sosialisasi
1. Dapat segera 3. Memudahkan dan mempercepat
ditindaklanjuti pendalaman informasi
2. Data dapat langsung 4. Pelaporan cukup dengan download
download 5. Monitoring : penilaian kinerja
1. Spesifik dan beragam anggota tim pengumpulan informasi
2. Realtime 3. Feedback strategi dan target
6. Evaluasi : analisis efektivitas DBHCHT
3. Visualisasi gambar sosialisasi
vs kerugian negara
toko, lokasi, dan peta 4. Memudahkan
7. Mendorong perluasan target, tidak
menuju lokasi penatausahaan dan hanya toko eceran
pengolahan informasi
5. Memudahkan penilaian
kinerja
TERIMA KASIH