Anda di halaman 1dari 11

Pemanfaatan DBH CHT

Bidang Penegakan Hukum

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 1


Sinergi Pemda dan DJBC
dalam Penggunaan DBH CHT

Harus Berorientasi Outcome


Target Bersama • Pemanfaatan fokus untuk
Bea Cukai dan Pemda memiliki pemberantasan rokok ilegal
kepentingan yang sama. • Data penindakan (batang)
• Rokok Ilegal Turun meningkat
• Capaian Cukai Naik
• Pajak Rokok Naik
• DBH-CHT Naik

Sinergitas
• Perlunya sinergitas program dan
sumber daya antara Bea Cukai
dengan Pemda untuk
Kemudahan Pelaporan mengoptimalisasikan outcome
Penyederhanaan pelaporan berbasis Pemberantasan Rokok Ilegal
web dan percepatan alur informasi • Kepentingan pelaporan ke DJPK
untuk ditindaklanjuti dan penilaian oleh DJBC
Pengawasan Rokok Ilegal terhadap Fungsi Cukai
Prevalensi Merokok Penduduk >= 15Th
Fungsi Cukai berdasarkan kelompok pengeluaran
33,02%

Budgeter Regulerend 29,70% 29,38%

28,96%
26,44% 26,08%

Kebijakan tarif
2018 2019 2020

Kuintil 1 s.d. 4 Kuintil 5


Pengawasan Rokok Sumber : Susenas (diolah)
Ilegal
Keterangan:
• Prevalensi merokok menurun sejak tahun 2018 hingga
2020
• Fungsi regulerend (pengendalian konsumsi) efektif
APBN ↑ Prevalensi Merokok ↓ terhadap penduduk kuintil 1 s.d. 4 (masyarakat
menengah ke bawah) karena kalangan ini lebih
sensitif terhadap harga.
Kenaikan tarif tanpa diimbangi dengan peningkatan kegiatan • Adanya penurunan prevalensi merokok pada kuintil 1
pengawasan akan mengakibatkan peningkatan peredaran rokok s.d. 4 menggambarkan bahwa kegiatan pengawasan
ilegal (dengan harga murah dan terjangkau) yang pada akhirnya Persentase pengeluaran makanan berdasarkan terhadap rokok ilegal telah berjalan efektif untuk
menjadikan fungsi regulerend tidak efektif menurunkan
Kelompok Pengeluaran
Sumber : Susenas 2020
mengawal kebijakan kenaikan tarif cukai.
prevalensi merokok.
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 3
Pengawasan BKC – Hasil Tembakau

FOKUS PENGAWASAN
1. Daerah Produksi
HULU Rokok Ilegal
2. Landing spot
Penyelundupan
Rokok Ilegal

Titik transit dan


jalur distribusi
rokok illegal
TRANSIT

1. Peredaran Rokok
HILIR Ilegal di Pasaran
2. Penjualan melalui
media daring

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 4


Data Penindakan Cukai Hasil Tembakau
Jumlah Penindakan Jumlah Barang Hasil Penindakan

448,07 451,96

408,63
389,24

2018 2019 2020 2021


*dalam Juta batang

1. Berdasarkan hasil penelitian Universitas Brawijaya (Des 2019):


a. peningkatan intensitas pengawasan berdampak terhadap penurunan peredaran rokok ilegal sebesar 29%
b. kenaikan tarif cukai HT dapat menyebabkan peningkatan peredaran rokok ilegal sebesar 8%
2. Berdasarkan analisis “Kurva Laffer”, peredaran rokok ilegal nasional diperkirakan akan naik pada level 6,6% pada tahun 2020
3. Lebih rendahnya tingkat peredaran rokok ilegal nasional pada tahun 2020 dibandingkan analisis Kurva Laffer dan penelitian Unibraw adalah hasil
extra effort dari peningkatan pengawasan rokok ilegal

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 5


Penggunaan DBH CHT Bidang Penegakan Hukum

Pagu aloksasi Bid Penegakan Hukum


10% dari DBH CHT ditambah sisa DBH CHT
❑ kegiatan pembangunan, pengelolaan, dan pengembangan kawasan industri tertentu hasil tembakau
❑ Program sosialisasi ketentuan di bidang cukai
❑ Program pemberantasan barang kena cukai illegal
✓ pengumpulan informasi peredaran barang kena cukai illegal
✓ operasi bersama pemberantasan barang kena cukai ilegal
✓ penyediaan/pemeliharaan sarana dan/atau prasarana pendukung kegiatan pemberantasan barang
kena cukai illegal ➔ setelah berkoordinasi dengan Kanwil BC atau KPPBC

Pendanaan kegiatan pemberantasan barang kena cukai ilegal sebagaimana diniaksud pada ayat (1) huruf b
diutamakan untuk mendukung operasional kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama
dengan instansi terkait yang mendukung tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Pembentukan satuan tugas kewilayahan pemberantasan barang kena cukai illegal yang terdiri dari unsur
Pemda, DJBC dan APH

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 6


KAWASAN INDUSTRI HASIL TEMBAKAU DI INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


Optimalisasi KIHT dengan Menggunakan DBH CHT
Biaya Biaya Distribusi
Produksi dan Pemasaran Cukai, PPN HT, Pajak Rokok Margin

Dengan menekan harga jual melalui minimalisasi cost produksi, biaya


pemasaran serta distribusi, diharapkan disparitas harga rokok legal dan illegal
dapat dipersempit

Rekomendasi Penggunaan DBH CHT untuk “Pengembangan” KIHT:

Pinjaman tanpa bunga Membentuk koperasi/BUMD di


Pelatihan
untuk pengusaha di daerah pemasaran rokok, yang
entrepreneurship
KIHT dari membantu memasarkan produk
dan ilmu pemasaran
BUMD/Koperasi jadi pengusaha-pengusaha di
bagi pengusaha di
KIHT
KIHT

Kerja sama Pemda dan Penyediaan jasa Intervensi pemasaran


Komunitas Petani angkutan murah produk KIHT di retail
Tembakau untuk oleh BUMD modern
mempermudah Contoh: menempatkan
penyediaan bahan baku produk KIHT pada display
minimarket

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 8


Pengumpulan Informasi Rokok Ilegal menggunakan SIROLEG

SIROLEG (SISTEM PELAPORAN ROKOK ILEGAL)


Merupakan integrasi sistem pengumpulan informasi rokok
DOWNLOAD
ilegal, pelaporan dan penyebaran informasi
berbasis web, kerjasama DJBC dan Pemda sebagai
pelaksanaan program pemanfaatan DBHCHT

TIM PENGUMPULAN Melakukan pengisian, edit


GEO-TAG MERK FOTO TOKO
INFORMASI PEMDA maupun hapus informasi
yang telah terkumpul

Menguji kebenaran dan


ANALIS BEA CUKAI kelayakan informasi guna
dilakukan penindakan FOTO PRODUK MODUS EDIT

TIM PENINDAKAN Menindaklanjut informasi


BEA CUKAI yang telah dianalisa dengan
melakukan penindakan

KETERANGAN PETA DATA TOKO KATEGORI


DETAIL KERAWANAN
Manfaat Penggunaan SIROLEG
PEMDA

KPPBC
1. Wujud konkrit pemanfaatan DBHCHT
2. Feedback strategi dan target
SIFAT INFORMASI sosialisasi
1. Dapat segera 3. Memudahkan dan mempercepat
ditindaklanjuti pendalaman informasi
2. Data dapat langsung 4. Pelaporan cukup dengan download
download 5. Monitoring : penilaian kinerja
1. Spesifik dan beragam anggota tim pengumpulan informasi
2. Realtime 3. Feedback strategi dan target
6. Evaluasi : analisis efektivitas DBHCHT
3. Visualisasi gambar sosialisasi
vs kerugian negara
toko, lokasi, dan peta 4. Memudahkan
7. Mendorong perluasan target, tidak
menuju lokasi penatausahaan dan hanya toko eceran
pengolahan informasi
5. Memudahkan penilaian
kinerja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai