2. Pada proses ini pimpinan fasilitas umum di Kota Surabaya perlu diberi “tahu” tentang
adanya regulasi kawasan tanpa rokok melalui Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2
Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Sosialisasi secara masif terkait regulasi
kawasan tanpa rokok sebaiknya terus menerus digaungkan oleh Pemerintah Kota
Surabaya melalui Tim Satgas Kawasan Tanpa Rokok dengan harapan ketika masyarakat
“tahu” adanya regulasi kawasan tanpa rokok baik manfaat maupun konsekuensi bila
melanggar, maka kepatuhan masyarakat terutama pimpinan fasilitas umum menjadi
meningkat.
Pembahasan Variabel 2
1. Variabel indikator “Melakukan sosialisasi KTR di lingkungan internal” dengan nilai
estimate CFA sebesar 2.609. Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo (2018). Dengan perkataan
lain dapat dikatakan bahwa sikap adalah tanggapan atau persepsi seseorang terhadap
apa yang diketahuinya
2. Dalam hal ini sikap pimpinan fasilitas umum sangat kita perlukan sehingga proses
“Tahu” terhadap regulasi kawasan tanpa rokok di Kota Surabaya menjadi semakin
meluas sehingga kesadaran (awareness) masyarakat akan bahaya rokok dan
pentingnya penerapan kawasan tanpa rokok dapat ditingkatkan.
Pembahasan Variabel 3
1. Variabel Indikator “Memasang tanda dilarang merokok” dengan nilai estimate CFA
sebesar 1.000. (Variabel yang sengaja dikunci saat analisis CFA). Nilai estimate ini
sengaja dikunci saat awal analisis CFA oleh karena menurut Tim Satgas Kawasan
Tanpa Rokok di Kota Surabaya, bahwa keberadaan tanda dilarang merokok merupakan
satu bentuk kepatuhan terhadap regulasi kawasan tanpa rokok.
2. Tindakan memasang tanda dilarang merokok adalah realisasi dari pengetahuan dan
sikap terhadap regulasi kawasan tanpa rokok menjadi suatu perbuatan nyata. Tindakan
juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata atau terbuka
(Notoatmodjo, 2018). Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek (practice), yang dengan mudah dapat atau dilihat oleh
orang lain. Oleh karena itu disebut juga over behavior.
Kesimpulan
1. Hasil Uji CFA terdapat 3 (tiga) variabel indikator terkuat yang membentuk kepatuhan
fasilitas umum di Kota Surabaya terhadap regulasi kawasan tanpa rokok yaitu “Tahu
adanya regulasi kawasan tanpa rokok”, “Melakukan sosialisasi KTR di lingkungan
internal” dan “Memasang tanda dilarang merokok”.
2. Roh dari regulasi kawasan tanpa rokok bukan hanya penegakkan secara hukum tapi
juga merupakan edukasi yang memberikan pengetahuan kepada masyarakat.
Sosialisasi masih perlu dilakukan secara masif dan kontinyu agar pengetahuan
masyarakat Kota Surabaya terhadap pentingnya kawasan tanpa rokok meningkat
sehingga dapat memunculkan respon sikap dan tindakan nyata di lingkungan
internalnya dan kepatuhan terhadap regulasi kawasan tanpa rokok di Kota Surabaya
dapat ditingkatkan.