NIM : 1502025135
telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di eJournal Program Studi Ilmu Pemerintahan
Fisip Unmul.
Halaman : [Nama]
eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2023: 1-13
Abstrak
Ahmad Kurniawan, 2022. Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah
No.03 Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Dinas Kesehatan
Kabupaten Paser (dibimbing oleh Prof. Dr. H. Adam idris, M. Si selaku dosen
pembimbing I dan Mohammad Taufik, S. Sos, M. Si selaku dosen pembimbing II).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Kebijakan
Peraturan Daerah No.03 Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Dinas
Kesehatan Kabupaten Paser.
Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis
penelitian adalah kualitatif dan tipe penelitian adalah fenomenologi. Sumber data
penelitian adalah data primer dan sekunder. Jumlah informan penelitian adalah
6 orang. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data serta
penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menujukkan Implementasi Kebijakan peraturan daerah
no 3 tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Dinas Kesehatan Kabupaten
Paser menggunakan model implementasi Soren. C. Winter, dalam penerapan
Implementasi Perda Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Dinas Kesehatan
Kabupaten Paser sudah berjalan meskipun pelaksanaannya belum optimal. Oleh
karena itu, dalam Upaya yang dilakukan seperti sosialisasi dan penyuluhan oleh
para instansi pemerintah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Paser berkordinasi
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: awandeltranz@gmail.com
2
Kawasan Bebas Merokok Dinas kesehatan Kab.Paser (Ahmad Kurniawan)
dengan lembaga dari instansi lain telah dilibatkan secara maksimal namun saja,
Implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok belum berhasil.
Adapun faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan peraturan
daerah no 03 tahun 2016 tentang kawasan tanpa rokok di Dinas Kesehatan
Kabupaten Paser yaitu komitmen pemerintah yang kuat dan koordinasi yang baik
antar sesama organisasi, dan perilaku Tingkat profesionalisme staf masih kurang
baik setra perilaku kelompok sasaran yaitu respon masyarakat yang cenderung
negatif tentang Perda Kawasan Tanpa Rokok
Pendahuluan
Merokok merupakan hal lumrah yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari, menurut data yang dirilis oleh Southeast Asia Tobacco Control
Alliance (SEATCA) berjudul The Tobacco Control Atlas yang menunjukkan
bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asean
yaitu 65,19. juta orang, angka ini setara dengan 34 persen dari total penduduk
Indonesia pada tahun 2016. Hal ini dikarenakan harga rokok di Indonesia yang
murah dan sangat mudah untuk dibeli. Sekitar 79 persen perokok membeli rokok
di kios, warung, atau minimarket. 17 persennya membeli rokok dari supermarket.
(Dorotheo 2016)
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyebutkan
sebanyak 25 persen zat berbahaya terkandung dalam rokok. Ini memiliki dampak
besar pada kesehatan perokok. Data dari Partnership for Healthy Cities
mengungkapkan bahwa secara global 8 dari 10 kematian disebabkan oleh
Penyakit Tidak Menular (PTM) dan cedera akibat merokok dan perokok pasif
adalah penyebab utamanya. 2 (www.bisnis.com diakses 2022)
2
Dea Adriyawan, 2020, Pemerintah Kota Bandung akan menciptakan Kota Bebas Asap
Rokok, 07 Januari 2020 bisnis.com
https://bandung.bisnis.com/read/20200107/549/1187758/pemkot-ingin-jadikan-kota-bandung-
kota-bebas-asap-rokok.
3
eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2023: 1-13
3
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No
188/Menkes/PB/I/2011 Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa
Rokok
4
Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 3 Tahun 2016 Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor 16 Tahun 2015Tentang Kawasan Tanpa Rokok. 87 Peraturan Pemerintah Nomor 109
Tahun 2012 dan Depkes RI.2009.
4
Kawasan Bebas Merokok Dinas kesehatan Kab.Paser (Ahmad Kurniawan)
5
eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2023: 1-13
6
Kawasan Bebas Merokok Dinas kesehatan Kab.Paser (Ahmad Kurniawan)
7
eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2023: 1-13
Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, diperlukan adanya metode penelitian untuk
membantu peneliti dalam mengolah dan menganalisis data penelitian. Terdapat
dua jenis metode penelitian yaitu metode penelitian kuantitatif, dan metode
penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2014:1) metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
8
Kawasan Bebas Merokok Dinas kesehatan Kab.Paser (Ahmad Kurniawan)
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi.
Menurut Pasolong (2013:165) metode penelitian kuantitatif menggunakan
pendekatan pengukuran atau numberik terhadap masalah yang hendak diteliti dan
juga pada pengumpulan data dan analisis data. Metode yang digunakan pada
umumnya metode survey yang mendalam dan dapat mengkaji isu-isu yang luas,
sehingga melibtkan banyak faktor, termasuk penyebaran geografis, sampel-
sampel yang representative yang berfokus pada hasil kelompok. Sehingga
penelitian kuantitatif dapat disebut sebagai penelitian yang sering menggunakan
pendekatan makro. Berdasarkan rumusan masalah yang ada, jenis metode
penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Deskriptif Kulaitatif, yaitu
sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta empiris
secara obyektif. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus
disesuaikan dengan kenyataan di lapangan, tidak harus menggunakan desain yang
telah disusun secara ketat atau kaku, sehingga tidak dapat diubah lagi
Hasil Penelitian
Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2016 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Dinas Kesehatan Kabupaten Paser
Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2016 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Sebagai tempat
pelayanan kesehatan yang ditetapkan dan sebagi penanggung jawab dalam Perda
maka, Kabupaten Paser 58 dinyatakan Kawasan yang dilarang untuk kegiatan
produksi, penjualan, iklan, promosi dan/atau penggunaan rokok.
Pengimplementasian Peraturan daerah Kabupaten Paser nomor 03 Tahun
2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok telah disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Paser kepada masing-masing pengelola Kawasan Tanpa Rokok.
`Setelah di sosialisasikannya Perda tersebut maka setiap tempat yang telah
ditetapkan harus menjalankan kebijakan.
Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Paser telah
berjalan tetapi dalam implementasinya masih banyak orang yang kurang disiplin
dengan melanggar atau tidak mempedulikan peraturan tersebut. Masih ada
pengunjung yang kurang mengetahui tentang Kawasan Tanpa Rokok dimana
9
eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2023: 1-13
10
Kawasan Bebas Merokok Dinas kesehatan Kab.Paser (Ahmad Kurniawan)
Gambar.1
Pamplet larangan merokok di dalam ruangan
11
eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2023: 1-13
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis tentang
Implementasi Kebijikan No 03 Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa Rokok oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Paser dan dihubungkan dengan tujuan penelitian
maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
12
Kawasan Bebas Merokok Dinas kesehatan Kab.Paser (Ahmad Kurniawan)
belum berjalan efektif karena masih ada kelompok sasaran (target group)
yang merokok di sembarang tempat.
Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya
merokok dan manfaat hidup tanpa rokok yaitu bahwa kelompok sasaran
(target group) telah menyadari banyaknya bahaya merokok yang
ditimbulkan dan juga beberapamanfaat jika hidup tanpa rokok yaitu hidup
masyarakat akan menjadi lebih tenang dan sektor ekonomi keluarga kan
lebih baik.
Perilaku hubungan antara organisasi yaitu adanya komitmen yang kuat
tentang kebijakan kawasan tanpa rokok dan juga adanya 83 kerjasama
yang dilakukan oleh para pelaksana kebijakan ini dengan organisasi-
organisasi lain dalam melaksanakan sosialisasi dan kegiatan-kegiatan
yang mendukung dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tanpa rokok.
Perilaku implementor tingkat bawah meliputi Tingkat profesionalisme staf
masih kurang baik dari segi jumlah dan maupun pelaksanaan. Walaupun
kontrol organisasi dan pengadaan media-media yang telah dilakukan oleh
implementor yang bertanggung jawab akan tetapi staf
yangprofesionalisme sangat dibutuhkan dalam mematuhi aturan tentang
Perda KTR demi menjamin keberhasilan dari kebijakan Perda tentang
Kawasan Tanpa Rokok, serta 6) Perilaku kelompok sasaran meliputi
respon kelompok sasaran (target group) yang yang cenderung negatif
mengindikasikan bahwa mereka belum sepenuhnya memahami manfaat
adanya Implementasi Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok.
13
eJournal Pemerintahan Integratif, Volume 1, Nomor 1, 2023: 1-13
Daftar Pustaka
Dokumen
Southeast Asia Tobacco Control Alliance. The tobacco control atlas: ASEAN
region. 3rd ed. Bangkok: Southeast Asia Tobacco Control Alliance. 2016.
Buku
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses.Yogyakarta: Med
Press.
Suryana, 2010, Metode Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif, Bandung: UPI
Solihin, A. Wahab.2008. Analisis Kebijakan: dari Formulasi ke Implentasi
Kebijakan Negara. Jakarta: Sinar Grafika
Setiawan, Guntur. 2004. Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan. Jakarta:
Balai Pustaka.
Pasolong, H. 2013. Metode Penelitian Administrasi Publik. Penerbit. Bandung:
Alpabeta
Hikmat, Harry. 2010.Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bamdumg: humaniora
utama press.
14
Kawasan Bebas Merokok Dinas kesehatan Kab.Paser (Ahmad Kurniawan)
Web
Dea Adriyawan, 2020, Pemerintah Kota Bandung akan menciptakan Kota Bebas
Asap Rokok, 07 Januari 2020 bisnis.com
https://bandung.bisnis.com/read/20200107/549/1187758/pemkot-ingin-
jadikan-kota-bandung-kota-bebas-asap-rokok.
15