Universitas Sriwijaya
1)
ahmadtaher@gmail.com, 2)rizma.syakurah@gmail.com
Keywords: Activities of Gebrak Dada Kita, Management program, and Smoking habits
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbanyak di dunia di
mana jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya sehingga
mengakibatkan tingkat produksi tembakau pun semakin meningkat (Harsa, 2020; Afif &
Sasana, 2019). Prevalensi perilaku buruk kebiasaan merokok tidak hanya dilakukan oleh
orang dewasa, namun juga pada remaja hingga anak-anak (Rahayuwati et al., 2018;
Sasmita PC, 2019). Kebiasaan merokok dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah
satunya akibat coba-coba dan kebiasaan tersebut terus berulang sehingga menjadi
kebiasaan dan sulit untuk dihentikan (Aminuddin et al., 2019). Perilaku merokok sangat
berisiko terhadap kesehatan bahkan resiko dari asap rokok lebih besar terjadi pada orang
yang tidak merokok namun selalu terpapar asap rokok (Nasution, 2020). Perilaku buruk
tersebut tidak hanya mempengaruhi masalah kesehatan, namun juga berdampak pada
masalah sosial, ekonomi, serta lingkungan (Brahmantya et al., 2020). Menurut penelitian
yang akan dilakukan oleh Juliansyah & Rizal (2018) bahwa umur, pendidikan, dan
pengetahuan memiliki hubungan terhadap perilaku merokok.
Beberapa upaya dan program telah pemerintah tetapkan untuk mengurangi konsumsi
rokok pada masyarakat. Baik dengan menetapkan undang-undang maupun melakukan
edukasi dan sosialisasi secara terus menerus mengenai bahaya akibat merokok
(Purwandhini et al., 2019; Almizi & Hermawati, 2018). Pemerintah juga telah menetapkan
peraturan tentang Peringatan Kesehatan Bergambar (PHW) pada bungkus rokok agar
masyarakat dapat mengubah perilaku merokok (Hutabarat et al., 2019).
Proyek kegiatan Gerakan Bebas Asap Rokok dimulai Dari Kita (Gebrak Dada Kita) di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Mersam Kabupaten Batang Hari adalah proyek yang
bertujuan untuk menurunkan angka perokok aktif dan perokok pasif di lingkungan
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi mengenai
program Gerakan Bebas Asap Rokok Dimulai Dari Kita (Gebrak Dada Kita) di UPTD
Puskesmas Mersam kabupaten Batanghari. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari
hingga Desember 2022. Pengelolaan kegiatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan
manajemen program yang terdiri dari tahap inisiasi kegiatan, tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap monitoring dan supervisi, serta tahap evaluasi dan pelaporan. Hasil
kegiatan kemudian akan dirangkum dalam bentuk deskriptif.
Tahap inisiasi kegiatan dimulai dengan identifikasi masalah pada program yang
dilanjutkan dengan merencanakan materi serta tim kerja yang terlibat. Kegiatan sosialisasi
dilaksanakan di UPTD Puskesmas Mersam terhadap masyarakat yang datang ke
puskesmas di waktu sosialisasi dilakukan yaitu sebanyak 35 orang. Monitoring dan supervisi
Berdasarkan prioritas masalah, kurangnya media promosi terkait keluarga sehat dan bahaya
merokok, menyebabkan minimnya pengetahuan masyarakat terkait indeks keluarga sehat.
Sehingga banyak anggota keluarga yang memiliki perilaku merokok. Hal ini dapat berakibat
pada rendahnya capaian IKS (Gambar 1).
Hasil analisis menggunakan cost benefit analysis menunjukkan intervensi terhadap
pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai indeks keluarga sehat memiliki ratio
manfaat yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah, yaitu 2,5 (Tabel 2). Oleh karena
itu, pemicuan pengetahuan masyarakat di wilayah UPTD Puskesmas Mersam dilakukan
melalui kegiatan Gerakan Bebas Asap Rokok Dimulai Dari Kita (Gebrak Dada Kita).
Tahap Pelaksanaan
Kegiatan Gerakan Bebas Asap Rokok Dimulai Dari Kita (Gebrak Dada Kita)
dilaksanakan dengan 3 tahap, antara lain sosialisasi melalui sosial media, sosialisasi di
Puskesmas, serta melakukan pertemuan dengan anggota keluarga yang merokok.
Pelaksanaan sosialisasi diawali dengan penyusunan materi yang akan ditampilkan. Kegiatan
sosialisasi melalui media sosial dilaksanakan menggunakan akun sosial media Puskesmas
Mersam yaitu Facebook dan Instagram. Kegiatan upload data dan informasi mengenai
indeks keluarga sehat serta di Facebook dan Instagram dilakukan pada selama bulan April
hingga Juni 2022. Kegiatan sosialiasi di puskesmas Mersam juga dilaksanakan dengan
memasang spanduk dan penyebaran brosur mengenai kegiatan yang dilaksanakan.
Kegiatan Pertemuan Anggota keluarga yang merokok beserta pendamping (Istri
dan keluarga) juga merupakan salah satu upaya penting dalam upaya mencapai indikator
keluarga sehat. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Juni 2022. Peserta akan
mendapatkan Kartu komitmen berhenti merokok dengan perjanjian jika keluarga dapat
berhenti merokok maka akan diberikan penghargaan dari Pemerintah terkait. Selain itu,
dilakukan kegiatan penunjang dengan melakukan pengawasan Kawasan Tanpa Asap rokok
(KTR) di tempat-tempat umum (TTU), Institusi Pendidikan dan Rumah Ibadah yang ada
dalam wilayah kerja UPTD Kerja Puskesmas Mersam bersama Tim terpadu terdiri dari pihak
kepolisian, koramil, Lembaga adat dan lainnya diwilayah kerja UPTD Puskesmas Mersam.
Hasil kegiatan menunjukkan adanya perubahan pengetahuan masyarakat terkait bahaya
merokok. Namun sayangnya, belum ada perubahan yang signifikan terkait komitmen
berhenti merokok di masyarakat. Hal ini karena masyarakat menganggap merokok sebagai
suatu kebiasan yang lumrah dilakukan.
KESIMPULAN
Pelaksanaan kegaiatan Gebrak Dada Kita di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Mersam Kabupaten Batang Hari dilaksanakan untuk menurunkan angka perokok aktif dan
perokok pasif serta mengedukasi masyarakat mengenai gaya hidup sehat. Pelaksanaan
kegiatan Gebrak Dada Kita dilakukan dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat
melalui kegiatan edukasi dan pemanfaatan media spanduk dan brosur. Namun faktor SDM,
DAFTAR PUSTAKA
Afif, M. N., & Sasana, H. (2019). Pengaruh Kemiskinan, Pendapatan Per Kapita, Harga
Rokok, Produksi Rokok Terhadap Konsumsi Rokok di Indonesia. Diponegoro Journal of
Economics, 1(1), 88–96.
Almizi, M., & Hermawati, I. (2018). Upaya Pengentasan Kemiskinan dengan Mengurangi
Konsumsi Rokok di Indonesia. Jurnal PKS, 17(3), 239–256.
https://doi.org/https://doi.org/10.31105/jpks.v17i3.1510
Aminuddin, Samsugito, I., Nopriyanto, D., & Puspasari, R. (2019). Terapi SEFT Menurunkan
Intensitas Kebiasaan Merokok di Kelurahan Sambutan Kota Samarinda. Jurnal
Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(2), 329–335.
https://doi.org/10.30595/jppm.v3i2.3899
Harsa, S. V. (2020). Pengaruh Paparan Asap Rokok terhadap Kadar Hormon Adiponektin
sebagai Faktor Risiko Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2. Medical Journal of Lampung
University, 9(1), 1–8.
Hutabarat, E. N. N., Rochadi, R. K., & Aulia, D. (2019). Pengaruh Karakteristik dan Persepsi
Individu tentang Peringatan Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok terhadap
Perubahan Sikap Perokok Aktif di Lingkungan XXVII Kelurahan Pekan Labuhan
Kecamatan Medan Labuhan. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan, 3(1), 9. https://doi.org/10.24912/jmstkik.v3i1.1539
Juliansyah, E., & Rizal, A. (2018). Faktor Umur, Pendidikan, dan Pengetahuan dengan
Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian, Kabupaten Sintang.
VisiKes: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 17(1), 92–107.
Kembaren, M. B. S., Siagian, D., & Laoli, R. R. (2021). Penanganan Masalah Merokok
Dengan Penyuluhan Bahaya Merokok, Pemasangan Poster Dan Spanduk Di Desa Sei
Tuan Dusun II Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2021. Jurnal
Pengabdian Kesehatan (JUPKes), 1(2), 43–55.
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/432
Maretalinia, Lusrizanuri, K., & Wijaya, H. S. (2020). Cakupan Keluarga Sehat Wilayah
Perbatasan Indonesia-Malaysia Berdasarkan Indikator PIS-PK. Jurnal Ilmah Umum Dan
Kesehatan Aisyiyah, 5(2), 76–84.
Nasution, A. S. (2020). Upaya Promotif dan Preventif Untuk Mengurangi Risiko yang
Ditimbulkan Oleh Rokok di Kelurahan Rancamaya. Logista: Jurnal Ilmiah Pengabdian
Kepada Masyarakat, 4(1), 57–62.
Purwandhini, A. S., Ningtyas, A. M., & Lutfi’ah, H. (2019). Analisis Perwilayahan Luas Areal
Komoditas Tembakau di Kabupaten Jember Setelah Adanya Larangan Merokok.
Seminar Nasional Pembangunan Pertanian IV 2019, 27–34.
Rahayuwati, L., Lukman, M., Rahayu, E., & Ridwan, M. (2018). Program RIAS (Remaja
Siaga Asap Rokok): Mencegah dan Mengatasi Adiksi Rokok pada Remaja di
Cisaranten Kulon. Media Karya Kesehatan, 1(1), 2018.