Iklan rokok merupakan salah satu faktor yang dapat Remaja perokok yang berstatus pelajar
menarik minat remaja untuk mempunyai perilaku mempunyai anggota keluarga yang merokok
merokok
METODE
Menggambarkan iklan rokok secara online dan offline yang sering di temui oleh Pelajar
Sekolah Menegah Pertama di lingkungan Kecamatan Sampang serta perilaku merokok yang
dilakukan oleh para pelajar
Penelitian ini merupakan cross-sectional survey berbasis sekolah yang dilaksanakan selama 4
bulan dari Maret sampai dengan Juni. Melibatkan 537 siswa dari total 11 Sekolah Menengah
Pertama yang berada di wilayah kecamatan sampang pada tahun 2021.
Banyak warung
yang berdekatan
dengan
lingkungan
sekolah menjual
produk rokok
responden
menyatakan responden
bahwa ada menjawab bahwa
anggota mereka pernah
keluarganya yang melihat guru dan staff
merokok merokok Responden
dilingkungan menyatakan bahwa
sekolah. mereka memiliki
teman yang
mempunyai
perilaku merokok
di lingkungan
bermainnya
Penutup
1. Berkaitan dampak negatif rokok bagi kesehatan khususnya pada remaja membutuhkan program khusus untuk remaja
perokok berhenti merokok dan remaja perempuan yang tidak merokok untuk tidak mulai merokok, seperti layanan berhenti
merokok dan layanan konseling.
2. Melihat tingginya prevalensi merokok pada remaja diharapkan pemerintah dapat segera menyusun regulasi yang lebih
ketat dan tegas khususnya terkait dengan larangan penjualan rokok bagi remaja, dan membuat produk rokok tidak
lagi menjadi barang yang dapat dijangkau dengan mudah oleh remaja.
3. Meningkatkan promosi kampanye hidup sehat bagi remaja dan mengintegrasikan pendidikan kesehatan dalam
kurikulum sekolah.
4. Untuk Dinas Kesahatan, perlu pendekatan yang lebih intensif ke pada setiap sekolah, untuk implementasi Kawasan
Tanpa Rokok di Sekolah yang dipatuhi semua civitas akademia baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah,
dan memberikan sanksi bagi yang melanggar.
5. Kepada Dinas Pendidikan dan olahraga untuk dapat membuat konseling berhenti merokok kepada semua unsur yang
di sekolah seperti guru, karyawan dan siswa yang mempunyai perilaku merokok
6. Kepada pemerintah Kota Sampang dan Dinas perdagangan perlu menerapkan kebijakan dalam hal pembatasan
terhadap jumlah iklan rokok, ukuran iklan rokok serta penempatan iklan rokok tidak ditempat-tempat yang
strategis. Menyeleksi dan mengurangi sponsor rokok untuk warung-warung atau tempat yang biasa menjadi
tempat berkumpulnya remaja, serta membuat peraturan larangan merokok secara menyeluruh.
7. Poster dan banner mengenai bahaya rokok diperbanyak dan jangan hanya dipajang di fasilitas-fasilitas kesehatan,
tetapi juga fasilitas umum lainnya, khususnya di kawasan ramai dan sekolah.
8. Melarang iklan tembakau secara online dan offline sangat penting untuk melindungi remaja dari
terbentuknya perilaku merokok
TERIMAKASIH