Anda di halaman 1dari 8

Oral Presentation

Paparan Iklan Rokok dan Perilaku


Merokok pada Pelajar Sekolah
Menengah Pertama di Sampang Madura

Diah W Sutha, Widi Astuti, Christine, Siti Novianti


Disampaikan pada Oral Presentantion “The 7 th Indonesian Conference on Tobacco or Health 2022
Senin-Selasa, 30-31 Mei 2022
BACKGROUND Prevalensi perokok remaja/ anak terus
mengalami peningkatan

Prevalensi perokok remaja/ anak terus


mengalami peningkatan
usia mulai merokok semakin muda
penelitian tahun 2019 Di Kecamatan
Sampang sebanyak 56% pelajar sekolah
menengah atas mempunyai perilaku merokok
yang didominasi oleh pelajar laki-laki

Sebanyak 21% pelajar Sekolah Menengah


Atas di kecamatan Sampang  konsumsi
rokok > 5 batang perhari

Iklan rokok merupakan salah satu faktor yang dapat Remaja perokok yang berstatus pelajar
menarik minat remaja untuk mempunyai perilaku mempunyai anggota keluarga yang merokok
merokok
METODE
Menggambarkan iklan rokok secara online dan offline yang sering di temui oleh Pelajar
Sekolah Menegah Pertama di lingkungan Kecamatan Sampang serta perilaku merokok yang
dilakukan oleh para pelajar

Penelitian ini merupakan cross-sectional survey berbasis sekolah yang dilaksanakan selama 4
bulan dari Maret sampai dengan Juni. Melibatkan 537 siswa dari total 11 Sekolah Menengah
Pertama yang berada di wilayah kecamatan sampang pada tahun 2021.

Untuk lokasi iklan rokok diluar


ruangan, responden melaporkan
dimana mereka terpapar iklan
rokok.
Penelitian ini menganalisis
5 SMP Negeri paparan iklan rokok
6 SMP Swasta berdasarkan usia, jenis kelamin
dan status merokok pelajar
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. Usia responden rata-rata 13 tahun.
2. Usia mulai merokok rata-rata 11 tahun.
3. Sebanyak 46% pelajar mempunyai perilaku
merokok. dan perilaku merokok mayoritas
dilakukan oleh pelajar laki-laki.
4. Pelajar perokok menghabiskan setidaknya 1
batang perhari  dapat bertambah apabila
berkumpul dengan teman sebaya yang merokok
5. Perokok pelajar mengaku mudah untuk
mendapatkan rokok
6. Pelajar dapat menyebutkan minimal 5 merk
rokok
7. Sebanyak 89% responden dapat menyebutkan
lokasi iklan rokok yang pernah mereka temui
baik online dan offline.
8. Rokok Gudang Garam Surya dan Malboro
menjadi merk rokok yang paling dikenal (dengan
tingkat pengenalan iklan masing-masing 48%
dan 27%).
HASIL DAN
PEMBAHASAN
9. Iklan rokok pada baliho dan spanduk
warung merupakan iklan yang banyak
mereka temui secara offline.
10. Iklan rokok secara online banyak mereka
temui di website, platform facebook dan
tiktok.
11. Responden menemui iklan rokok di jalan-
jalan utama, terutama jalan yang mereka
sering lalui saat ke sekolah
12. Warung dengan lokasi > 20 meter dari
lokasi sekolah menjual rokok.
13. Lokasi Baliho iklan rokok > 50 meter dari
sekolah.
14. Acara online pada media social 
mempromosikan perilaku merokok
Madura sebagai salah Kondisi diluar
satu pulau penghasil lingkungan sekolah
tembakau paling banyak ditemukan
berkualitas yang diakui di iklan (baliho)
dunia terutama Kabupaten produk rokok yang
Sampang dan Sumenep. terpasang
Pabrik pengolah tembakau berdekatan dengan
menjadi rokok illegal juga lingkungan sekolah
tersebar diseluruh penjuru
Madura.

Banyak warung
yang berdekatan
dengan
lingkungan
sekolah menjual
produk rokok

responden
menyatakan responden
bahwa ada menjawab bahwa
anggota mereka pernah
keluarganya yang melihat guru dan staff
merokok merokok Responden
dilingkungan menyatakan bahwa
sekolah. mereka memiliki
teman yang
mempunyai
perilaku merokok
di lingkungan
bermainnya
Penutup
1. Berkaitan dampak negatif rokok bagi kesehatan khususnya pada remaja membutuhkan program khusus untuk remaja
perokok berhenti merokok dan remaja perempuan yang tidak merokok untuk tidak mulai merokok, seperti layanan berhenti
merokok dan layanan konseling.
2. Melihat tingginya prevalensi merokok pada remaja diharapkan pemerintah dapat segera menyusun regulasi yang lebih
ketat dan tegas khususnya terkait dengan larangan penjualan rokok bagi remaja, dan membuat produk rokok tidak
lagi menjadi barang yang dapat dijangkau dengan mudah oleh remaja.
3. Meningkatkan promosi kampanye hidup sehat bagi remaja dan mengintegrasikan pendidikan kesehatan dalam
kurikulum sekolah.
4. Untuk Dinas Kesahatan, perlu pendekatan yang lebih intensif ke pada setiap sekolah, untuk implementasi Kawasan
Tanpa Rokok di Sekolah yang dipatuhi semua civitas akademia baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah,
dan memberikan sanksi bagi yang melanggar.
5. Kepada Dinas Pendidikan dan olahraga untuk dapat membuat konseling berhenti merokok kepada semua unsur yang
di sekolah seperti guru, karyawan dan siswa yang mempunyai perilaku merokok
6. Kepada pemerintah Kota Sampang dan Dinas perdagangan perlu menerapkan kebijakan dalam hal pembatasan
terhadap jumlah iklan rokok, ukuran iklan rokok serta penempatan iklan rokok tidak ditempat-tempat yang
strategis. Menyeleksi dan mengurangi sponsor rokok untuk warung-warung atau tempat yang biasa menjadi
tempat berkumpulnya remaja, serta membuat peraturan larangan merokok secara menyeluruh.
7. Poster dan banner mengenai bahaya rokok diperbanyak dan jangan hanya dipajang di fasilitas-fasilitas kesehatan,
tetapi juga fasilitas umum lainnya, khususnya di kawasan ramai dan sekolah.
8. Melarang iklan tembakau secara online dan offline sangat penting untuk melindungi remaja dari
terbentuknya perilaku merokok
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai