Abstrak
Kebiasaan merokok di kalangan remaja setingkat SMP sudah sangat mengkhawatirkan
dan memerlukan pencegahan dini. Pencegahan itu dilakukan salah satunya dengan
menerapkan self management pada peserta didik oleh guru Penjaskes di sekolah. Stimulus
Substitution adalah salah satu bagian dari sel management yang coba disarankan oleh guru
Penjaskes kepada peserta didik di SMP Negeri 2 Rajagaluh sebagai upaya pengalihan perhatian
para peserta didik dari kebiasaan merokok. Sesuai dengan minatnya masing-masing peserta
didik memilih beberapa kegiatan yang ditawarkan untuk menghindari kebiasaan merokok,
yaitu (1) melakukan kegiatan keagamaan, (2) belajar dan membaca, (3) bekerja, (4) makan atau
ngemil, (5) main game, (6) berolahraga, dan (7) mengembangkan bakat seni. Jawaban atas
lembar observasi dan wawancara, peserta didik memiliki kecenderungn positif untuk menekan
kebiasaan merokok melalui strategi response substitution sesuai pilihan masing-masing.
Abstract
The habit of smoking among adolescents at junior high school level is very worrying and requires early
prevention. One of the ways to prevent this is by applying self-management to students by Physical
Education teachers at schools. Stimulus Substitution is one part of cell management that the Physical
Education teacher tries to suggest to students at SMP Negeri 2 Rajagaluh as an effort to divert students'
attention from smoking habits. In accordance with their interests, each student chooses several activities
offered to avoid smoking, namely (1) carrying out religious activities, (2) studying and reading, (3)
working, (4) eating or snacking, (5) playing games , (6) exercise, and (develop artistic talent. Answers to
observation sheets and interviews, students have a positive tendency to suppress smoking habits through
response substitution strategies according to their respective choices.
A. PENDAHULUAN
PERILAKU merokok pada remaja saat ini sudah menjadi pemandangan biasa.
Sebagian orang memaklumi, namun sebenarnya lebih banyak tidak setuju akan
untuk melarang, sementara mereka yang tidak setuju didasari oleh beberapa alasan.
Larangan klasik yang dikemukakan oleh masyarakat awam adalah karena anak-anak
belum memiliki penghasilan, maka otomatis tidak atau belum mampu membeli rokok.
Sedangkan alasan ilmiahnya antara lain bahwa kegiatan merokok memiliki efek buruk
bagi kesehatan, karena rokok memiliki beberapa komponen yang bersifat toxic bagi
Karbonmonoksida adalah salah satu kandungan rokok berupa gas beracun yang
tidak memiliki rasa dan bau. Jika menghirup gas karbon monoksida terlalu banyak,
sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida
dibandingkan oksigen. Akibatnya, fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan
menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing. Dalam skala besar, orang yang menghirup
Tar adalah partikel kimia yang dihasilkan dari rokok yang dibakar. Zat ini
membentuk residu coklat atau kuning yang lengket. Semakin lama rokok dibakar,
kadarnya akan semakin meningkat. Isapan terakhir pada sebatang rokok dapat
mengandung tar dua kali lipat dari isapan pertama. Tar bisa menyebabkan: 1) penyakit
menimbulkan efek senang yang bersifat sementara di otak. Efek nikotin ini bisa
Para pecandu nikotin biasanya akan merasa cemas dan mudah marah ketika tidak
sekolah atau pihak-pihak terkait dengan harapan timbul efek takut pada remaja.
Namun, alih-alih menghindar, mereka malah penasaran dan ingin mencobanya. Rasa
1
Uswah, ‘Dosen UM Surabaya: Ini Bahaya Merokok Bagi Anak Usia Sekolah’, Web, 2022
<https://www.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=dosen-um-surabaya-ini-bahaya-merokok-
bagi-anak-usia-sekolah> [accessed 15 June 2023].
2
dr. Soeradji Tirtonegoro, ‘Kandungan Rokok Yang Berbahaya Bagi Kesehatan’, Web, 2022
<https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/406/kandungan-rokok-yang-berbahaya-bagi-kesehatan>
[accessed 14 June 2023].
3
dr. Fadhil Rizal Makarim, ‘Ini Kandungan Tar Dalam Rokok Yang Perlu Diketahui’, Web, 2022
<https://www.halodoc.com/artikel/ini-kandungan-tar-dalam-rokok-yang-perlu-diketahui> [accessed 14
June 2023].
4
Dr. Pittara, ‘Kecanduan Nikotin’, Web, 2022 <https://www.alodokter.com/kecanduan-nikotin>
[accessed 15 June 2023].
penasaran itu bisa jadi timbul karena di lingkungan sekitar mereka menyaksikan
orang-orang dewasa, bahkan orang tua mereka, melakukan aktivitas merokok yang
Novrisza (2022)5 menyebutkan bahwa dalam sebuah penelitian tahun 2021 yang
“Perilaku merokok pada remaja sebagian besar dimulai pada usia 15 tahun.
Sumber pengaruh terbesar untuk merokok berasal dari teman dengan alasan
iseng atau hanya mencoba. Sebagian besar responden mengetahui bahwa
perilaku merokok membahayakan kesehatan, seperti terjadi kanker paru dan
penyakit jantung. Pengetahuan tersebut sebagian besar diperoleh dari bungkus
rokok. Alasan remaja untuk mempertahankan sikap merokok adalah adanya
perasaan tenang dan melepaskan stres ketika merokok. Rendahnya kesadaran
perokok untuk menghentikan perilaku merokok merupakah indikator perlu
dilakukan usaha untuk menurunkan prevalensi perokok remaja dengan
mengadakan kegiatan promosi kesehatan.”
remaja untuk merokok. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Wulandari (2017) 7
bahwa pengaruh ini akan semakin kuat dalam hubungan pertemanan yang intim,
yaitu sahabat. Pada situasi intim seperti ini, mau tidak mau kebiasaan teman menjadi
akrab dalam keseharian dalam kebersamaan, yang akhirnya kebiasaan teman itu
dicoba dan akhirnya jadilah pecandu baru, membersamai teman merokok bareng. Ada
kecenderungan takut tidak dianggap gaul jika tidak ikut merokok. Hal ini
sebagaimana dikemukakan oleh Mahyar Suara dkk. bahwa kalau tidak merokok
maka mereka dianggap tidak gaul. Sehingga banyak anak usia sekolah
5
Novrisza Afifah, ‘Studi Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada
Remaja’ (Medan: Universitas Medan Area, 2022)
<https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/17531/1/148600301 - Novrisza Afifah - Fulltext.pdf>.
6
(Puspitasari, 2021)
7
Wulandari, Sayono, and Meikawati, ‘Pengaruh Dosis Paparan Asap Rokok Terhadap Jumlah Eritrosit
Dan Kadar Hemoglobin (Studi Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar)’, Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 2017.
seragam sekolah. Mereka tidak memperdulikan akibat dari rokok walaupun
Majalengka, diketahui bahwa dari 220 peserta didik, 30% pernah merokok, 10% masih
Dari jumlah prosentase yang ada, bagi remaja usia SMP ini sudah termasuk ke dalam
pada peserta didik di SMP Negeri 2 Rajagaluh. Salah satu upaya yang dilakukan
Budiman (2005)9:
pementauan diri sendiri (self monitoring), kontrol stimulus (stimulus control), mengganti
Kontrol stimulus adalah bagaimana upaya individu untuk mengatur dan mengontrol
rangsangan yang muncul dari dalam diri ataupun dari luar dirinya. Mengganti
8
Mahyar Suara, Asep Rusman, and Kusnanto, ‘Penyuluhan Bahaya Rokok Untuk Meningkatkan
Kesadaran Remaja Mengenai Dampak Buruk Rokok Bagi Kesehatan Di Kelurahan Jatibening’, Jurnal
Antara Abdimas Keperawatan, 3.1 (2020), 26–30 <https://doi.org/10.37063/abdimaskep.v3i1.571>.
9
Siti Nurzaakiyah and Nandang Budiman, ‘Teknik Self-Management Dalam Mereduksi Body
Dysmorphic Disorder’, Jurnal Konseling, 2005, pp. 13–27.
dengan orang lain, yaitu suatu kesepakatan yang dibuat antara dirinya dengan orang
lain dengan tujuan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Orang lain bisa teman
Dari keempat cara yang terdapat pada teknik self managemnet itu, Guru Penjaskes
merokok pada peserta didik. Beberapa pilihan kegiatan kemudian ditawarkan kepada
peserta didik sebagai bentuk pengalihan respon dari keinginan untuk merokok.
Beberapa pilihan itu antara lain: kegiatan keagamaan, belajar dan membaca, bekerja,
makan atau ngemil, main game, kegiatan olahraga, dan mengembangkan bakat seni.
Penelitian tentang upaya pencegahan merokok pada remaja ini secara empirik
merujuk kepada beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti,
B. METODE PENELITIAN
fakta-fakta yang ada.11 Dengan kata lain, metode penelitian deskriptif digunakan
untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang
wawancara. Sementara metode analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data
10
Agus Dariyo, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda (Jakarta: Grasindo, 2008).
11
Zurriati Anwar, ‘Metode Bimbingan Remaja Dalam Pencegahan Perilaku Merokok’ (Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2018).
12
Sinta Margareta, “Hubungan Pelaksanaan Sistem Kearsipan Dengan Efektivitas Pengambilan
Keputusan Pimpinan : Study Deskriptif Analisis Kuantitatif Di Sub Bagian Kepegawaian Dan Umum
Lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” Repository UPI, 2013, 40–50.
Strategi pencegahan kebiasaan merokok kepada peserta didik di SMP Negeri 2
Rajagaluh dilakukan dengan mengacu kepada strategi manajemen diri sendiri (Self
Management Technique). Strategi itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu
pemantauan diri sendiri (self monitoring), kontrol stimulus (stimulus control), mengganti
dipilih dan dikembangkan menjadi 5 (lima) poin pilihan peserta didik ketika mereka
mendapat rangsangan merokok yang datang baik dari diri sendiri (keinginan) maupun
dari luar. Kelima poin itu adalah: (1) Belajar dan membaca; (2) Bekerja; (3) Makan dan
ngemil; (4) Main game; dan (5) Berolah raga. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil
yang didapat.
Data
NO Poin Observasi
JM
. (Stimulus Substitutions) L P %
L
1 Kegiatan keagamaan 20 15 35 16
2 Belajar atau membaca 10 30 40 18
3 Bekerja 13 14 27 12
4 Makan atau ngemil 21 10 31 14
5 Main game 16 10 26 12
6 Berolah raga 15 20 35 16
7 Mengembangkan bakat seni 5 11 16 7
10 12 10
JUMLAH 0 0 220 0
yang dilakukan peserta didik dari rangsangan merokok pada poin (1) yaitu
mushola atau privat keagamaan di rumah, berjumlah 35 orang atau 16%. Peserta didik
yang melaksanakan (2) belajar atau membaca, adalah sebanyak 40 orang atau 18%.
Peserta didik yang melakukan pengalihan rangsangan kepada kegiatan (3) Bekerja,
seperti kerja kelompok, mengerjakan PR, dsb. adalah sebanyak 12%. Pada poin (4)
Makan atau ngemil dilakukan oleh sebanyak 31 orang peserta didik, atau 14%. Poin (5)
Main game, baik permainan offline maupun game online dilakukan oleh peserta didik
sebanyak 26 orang atau 12%. Poin (6) berolah raga, dilakukan oleh peserta didik
sebanyak 35 orang atau 16%. Dan peserta didik yang melakukan poin (7)
memilih poin (1) melakukan kegiatan agama, adalah bahwa kegiatan agama itu
penting untuk membekali diri mereka, baik di dunia maupun di akhirat. Sebagian
besar dari peserta didik yang memiliki poin (1) ini adalah anak-anak yang mondok di
pesantren dan berasal dari luar daerah Rajagaluh. Mereka berasal rata-rata dari
Indramayu yang belajar dan menjadi santri di pondok pesantren yang lokasinya tidak
merokok didasari oleh pemikiran bahwa hidup harus sehat. Sebagai seorang muslim,
kita memiliki tanggung jawab dan kewajiban, baik di waktu siang maupun malam,
masyarakat, dan bahkan bernegara. Namun, semua tanggung jawab itu tidak akan
terlaksana dengan baik, kecuali bagi yang berbadan sehat. Islam mengingatkan kepada
kita agar tidak lalai dalam memanfaatkan waktu sehat. Islam juga sangat
Salah satu cara menjaga kesehatan yang disarankan Islam adalah menghindari
rokok dan asap rokok. Oleh karena itu dirasa penting untuk bekerjasama dengan
program lintas sektor secara komprehensif agar kegiatan prevensi bisa menjadi suatu
strategi yang tepat untuk menghindarkan remaja dari perilaku merokok.14 Sehubungan
An-Nabhani AbuKhatib, Jagalah Sehatmu Sebelum Sakitmu, 1st edn (Yogyakarta: Safirah, 2015).
13
Laili Rahayuwati, ‘Program RIAS (Remaja Siaga Asap Rokok) Mencegah Dan Mengatasi Adiksi
14
Peserta didik yang memilih poin (2) belajar dan membaca, memberikan alasan,
Mereka menyebutkan bahwa dengan kegiatan belajar dan membaca mereka bisa
Upaya pengalihan rangsangan merokok pada siswa sebagaimana poin (2) ini
hakikatnya akan mengganggu konsentrasi belajar. Bagi siswa yang sudah terbiasa
gejala yang tidak mengenakkan baik psikis maupun fisik, untuk mengatasinya yang
bersangkutan akan menghisap kembali rokok dengan jumlah yang semakin banyak
Poin (3) bekerja, dipilih para peserta didik dengan alasan bahwa kegiatan bekerja
lebih bermanfaat dibanding kegiatan merokok yang jelas merugikan baik untuk
menjadi alasan untuk tidak merokok dahulu jika belum mampu membeli sendiri.
sawah, membantu berdagang) merupakan latihan agar mereka kelak mampu mandiri
bidang apa pun itu diniatkan sebagai sebuah proses belajar. Bekerja bukan merupakan
beban, akan tetapi bekerja dapat menuntun agar menjadi lebih berkembang.16
15
Apriani Ria, Imran, and Supriadi, ‘Analisis Aktivitas Belajar Siswa Perokok Kelas XI IIS SMA Berkat
Bagi Bangsa’, Jurnal Untan, 2016, 1–11.
16
Mirza Mutaqien, ‘Bekerja Adalah Sebuah Proses Pembelajaran’, 2021
<https://alumni.unair.ac.id/site/article/read/1097/bekerja-adalah-sebuah-proses-pembelajaran.html>
[accessed 23 June 2023].
Makan dan ngemil pada poin (4) merupakan pilihan yang pas bagi beberapa
peserta didik dengan alasan bahwa makan dan ngemil sudah cukup memenuhi
makan bakso, makan seblak, dan sebagainya bisa menjadi pemenuh kebutuhan yang
tidak perlu ditambah dengan kegiatan lain yang tidak bermanfaat. Sementara itu,
ngemil, terutama dilakukan oleh peserta didik perempuan, adalah kegiatan asyik yang
bisa dilakukan sambil ngobrol. Dalam hubungan ini, banyak makanan yang bisa
Sayur-sayuran, yakni sayuran yang rendah kalori, seperti wortel, seledri, brokoli, dan
tomat, (2) Buah-buahan, seperti jeruk, pir, apel, dan pisang, yang kaya akan
merokok. (3) Kacang yang kaya akan serat, seperti kacang polong, kacang merah atau
merokok, tanpa membuat berat badanmu bertambah. (4) Popcorn, merupakan makanan
ringan yang biasa dikonsumsi saat menonton atau ngobrol bisa membantu
melupakan keinginan untuk merokok, makan popcorn juga akan membuat cepat
kenyang. Dan makanan berikutnya adalah (5) Permen karet, makanan ini bisa
Main game (poin 5), merupakan kegiatan mengasyikkan bagi para remaja usia
SMP. Mereka bisa bermain game online dan game offline. Game online dilakukan
dengan menggunakan media handphone dengan bantuan sinyal internet dan media
lainnya seperti komputer, dll. Sementara itu game offline yang masih biasa mereka
lakukan adalah permainan tradisional yang tersisa di masyarakat, seperti main karet,
kucing-kucingan, atau tebak-tebakan. Kegiatan ini bagi mereka cukup ampuh untuk
17
Dr. Vittara, ‘5 Jenis Makanan Ini Bisa Membantu Kamu Berhenti Merokok’, 2022
<https://www.alodokter.com/5-jenis-makanan-ini-bisa-membantu-kamu-berhenti-merokok> [accessed 23
June 2023].
Main game (video game) termasuk ke dalam salah satu kegiatan yang dapat
(2021) bahwa perokok akan merasa sepi dan jenuh ketika tidak merokok karena rokok
telah dianggap sebagai teman untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh. Oleh
karena itu, untuk memanfaatkan waktu tersebut, perlu melakukan hal-hal yang dapat
menyibukan diri melalui aktifitas yang hubungannya dengan hobi dan aktifitas positif
lainnya seperti main musik, main video game, ikut organisasi, chatting, tidur,
Poin enam adalah berolahraga. Kegiatan ini bisa dilakukan di sekolah (baik saat
misalnya masuk klub sepakbola, volleyball, futsal, dan badminton. Kegiatan olahraga
mereka tentang bahaya merokok bagi kesehatan menjadi alasan kuat agar mereka
Pilihan olahraga sebagai upaya pengalihan perhatian dari merokok ini sesuai
dengan pendapat Utami (2018) dalam Indhi dkk. (2019) 19 bahwa olahraga dapat
menjadi lebih baik, selain itu dapat mengurangi kadar nikotin dalam tubuh dan dapat
mengubah salah satu hormon untuk mengimbangi kadar nikotin dalam tubuh selama
berolahraga.
Bagi sebagian peserta didik, mengembangkan bakat seni pada poin (7) merupakan
pilihan terbaik untuk mencegah kebiasaan merokok. Kegiatan seni yang dilakukan ada
yang di sekolah (melalui eskul seni tari), dan ada pula dilakukan di luar sekolah, yaitu
18
La Ode Reskiaddin and others, ‘Proses Perubahan Perilaku Berhenti Merokok : Studi Kualitatif
Mengenai Motif , Dukungan Sosial Dan Mekanisme Coping The Process of Smoking Cessation Behavior
Change : A Qualitative Study of Mo- Tives , Social Support and Coping Mechanisms’, 3.1 (2021), 58–70
<https://doi.org/10.47034/ppk.v3i1.4142>.
19
Indhi April Wulandari and Yuyud Wahyudi, ‘Upaya Berhenti Merokok Pada Remaja Di Kecamatan
Kepanjen Kabupaten Malang’, 3.5 (2019), 1–9.
Sebuah penelian yang dilakukan oleh Darmayanta dan Salimin (2017)
siswa mandiri dan lupa akan kebiasaan merokok yang sering mereka lakukan. Dengan
kegiatan ini maka akan meningkatkan semangat dan keaktifan siswa dalam
D. SIMPULAN
self management pada peserta didik oleh guru Penjaskes di sekolah. Stimulus
Substitution adalah salah satu bagian dari sel management yang coba disarankan oleh
guru Penjaskes kepada peserta didik di SMP Negeri 2 Rajagaluh sebagai upaya
pengalihan perhatian para peserta didik dari kebiasaan merokok. Sesuai dengan
untuk menghindari kebiasaan merokok, yaitu (1) melakukan kegiatan keagamaan, (2)
belajar dan membaca, (3) bekerja, (4) makan atau ngemil, (5) main game, (6)
berolahraga, dan (mengembangkan bakat seni. Jawaban atas lembar observasi dan
DAFTAR PUSTAKA
AbuKhatib, A.-N. (2015). Jagalah Sehatmu Sebelum Sakitmu, 1st Ed. Yogyakarta: Safirah.
Afifah, N. (2022). Studi Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok pada
Remaja. Jurnal UMA Medan. Diambil kembali dari ” (Medan: Universitas Medan Area,
2022), https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/17531/1/148600301 -
Novrisza Afifah - Fulltext.pdf.
al., L. O. (2021). Proses Perubahan Perilaku Berhenti Merokok : Studi Kualitatif Mengenai
Motif, Dukungan Sosial dan Mekanisme . Jurnal Khusus, Vol. 3, No. 1, 58-70.
Mutaqien, M. (2021, Juni 9). Bekerja Adalah Sebuah Proses Pembelajaran. Diambil kembali dari
alumni.unair.co.id: https://alumni.unair.ac.id/site/article/read/1097/bekerja-adalah-
sebuah-proses-pembelajaran.html.
Pittara, d. (2022, Juni 12). 5 Jenis Makanan Ini Bisa Membantu Kamu Berhenti Merokok.
Diambil kembali dari Alodoc: https://www.alodokter.com/5-jenis-makanan-ini-bisa-
membantu-kamu-berhenti-merokok.
Rahayuwati, L. (2018). Program RIAS (Remaja Siaga Asap Rokok) Mencegah dan Mengatasi
Adiksi Rokok pada Remaja. Jurnal Nasional 1 , 10.
Ria, A., Imran, & Supriadi. (2016). Analisis Aktivitas Belajar Siswa Perokok Kelas XI IIS SMA
Berkat Bagi Bangsa. Jurnal Untan, 1-11.
Suara, M., Rusman, A., & Kusnanto. (2020 ). Penyuluhan Bahaya Rokok Untuk Meningkatkan
Kesadaran Remaja Mengenai Dampak Buruk Rokok Bagi Kesehatan di Kelurahan
Jatibening. Jurnal Antara Abdimas Keperawatan 3, no. 1 , 26-30.
Tirtonegoro, d. S. (2022, Juni 10). Kandungan Rokok Yang Berbahaya Bagi Kesehatan. Diambil
kembali dari yankes.kemkes.go.id:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/406/kandungan-rokok-yang-berbahaya-
bagi-kesehatan.
Uswah. (2022, Juni 14). Dosen UM Surabaya: Ini Bahaya Merokok Bagi Anak Usia Sekolah.
Diambil kembali dari um.surabaya:
https://www.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=dosen-um-surabaya-
ini-bahaya-merokok-bagi-anak-usia-sekolah.
Wulandari, I. A., & Wahyudi, Y. (2019). Upaya Berhenti Merokok Pada Remaja di Kecamatan
Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal Khusus, 3, No. 5.
Wulandari, S., & Meikawati. (2017, Juni 14). Pengaruh Dosis Paparan Asap Rokok Terhadap
Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin (Studi Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar).
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. Diambil kembali dari Jurnal Kesehatan
Masyarakat Indonesia: ,” Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2017.