Anda di halaman 1dari 4

MEDIA EDUKASI TENTANG BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

Seno Prakoso Wijoyo1, Eppy Setyowati2, Khairiyatul Afiyah3, Ananda Ahmad El Syarif4,
Sofa Nursofia5, Chofifah Tri Nuzulia6, Rany Desiana Putri7
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
1234567

Corresponden Author:1130022124@student.unusa.ac.id

PENDAHULUAN
Perilaku merokok di kalangan remaja merupakan masalah sosial yang belum teratasi dan
terus berkembang setiap tahunnya. Kebiasaan atau perilaku merokok pelajar di wilayah
Surabaya dimulai sejak usia dini. Merokok atau membeli rokok di usia muda meningkatkan
risiko kematian akibat rokok yang mengandung nikotin. Selain itu, remaja yang
menggunakan rokok pada usia dini mengalami ketergantungan yang lebih besar terhadap
rokok dan mengalami dampak gangguan kesehatan. Perilaku merokok di kalangan pelajar
muda di wilayah Surabaya dimulai sejak anak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Penyebabnya adalah ketidaktahuan akan bahaya merokok, ketidakpedulian dan kurangnya
pengawasan orang tua. Tembakau memiliki banyak efek negatif yang berbahaya bagi
kesehatan manusia. [Seno Prakoso Wijoyo 1130022124]

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2019, diketahui 97,7% pria dan 2,3% wanita aktif
merokok setiap hari. Sebagian besar kebiasaan merokok adalah kalangan laki-laki dan hanya
sebagian kecil perempuan yang merokok karena merokok bagi perempuan masih dianggap
tabu di masyarakat Indonesia. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-
paru atau penyakit kardiovaskular, serta efek kesehatan negatif lainnya dan melemahkan
status kesehatan wanita, terutama pada situasi khusus seperti menopause dan wanita hamil.

Khusus di Surabaya, sekitar 20,7% remaja usia 15-24 tahun aktif merokok, Jawa
Timur menempati urutan ke-16 se-Indonesia, dan persentase remaja perokok cukup tinggi.
Studi tersebut menyelidiki mengapa anak usia 15-19 tahun di Surabaya terus merokok.
Sebuah observasi cross-section dengan random sampling digunakan sebagai metode dan
dianalisis dengan program SPSS. Kuesioner yang berisi pengalaman perilaku merokok,
informasi tentang bahaya merokok, sikap terhadap perlindungan dari rokok dan perilaku
setelah mengetahui bahaya merokok digunakan sebagai alat kerja. . [Ananda Ahmad
1130022139]
Sebanyak 103 remaja yang masih merokok (80,6%) dan tidak merokok (19,4%)
berpartisipasi dalam penelitian ini. Sumber pengaruh terbesar remaja yang mencoba merokok
adalah dari teman (62,65%). Risiko merokok yang paling diketahui adalah kanker paru-paru
(87,4%). Sebagian besar informasi ini diketahui dari bungkus rokok (60,2%). Sebagian besar
responden sudah mengetahui tentang bahaya merokok, namun mempertahankan sikap
merokoknya (62,2%). Hal ini dipengaruhi oleh aspek psikologis seperti kemampuan
mengurangi stres (69,9%) dan perasaan tenang saat merokok (69,0%). Perilaku merokok
dipertahankan untuk kepuasan pribadi.

Menurut Pasal 13 Peraturan Daerah Pengendalian Pencemaran Udara No 2 Tahun 2005


(PPU), lima tempat umum bebas asap rokok. Artinya tidak boleh ada orang yang kebal
terhadap rokok di kawasan ini atau tempatnya harus 100% steril dari asap tembakau ini,
seperti pendidikan dan sekolah (sekolah, kampus, pondok pesantren, dll), pelayanan
kesehatan (rumah sakit). , puskesmas, klinik, dll) dll), arena kegiatan anak, tempat ibadah
(masjid, mushola, gereja, dll), transportasi umum.Namun kenyataannya, masih banyak
mahasiswa yang merokok di kampus. Selain itu, saat ini banyak pelajar yang merokok sambil
berkendara, yang sangat berbahaya bagi pengguna jalan lainnya. Salah satu cara yang dapat
memfasilitasi penghentian merokok adalah dengan pengobatan farmakologi yaitu terapi
penggantian nikotin (NRT). Prinsip utama NRT adalah mengganti nikotin dalam tubuh
dengan sesuatu selain rokok, bahwa hal itu dapat mengurangi gejala berhenti merokok seperti
depresi, lekas marah, gelisah, sakit kepala dan perubahan nafsu makan yang berhubungan
dengan motivasi dan berhenti merokok. Studi ini mengungkapkan bahwa motivasi terbesar
untuk berhenti merokok adalah kesadaran Kesehatan. . [Rany Desiana P. 1130022091]

Banyak hal yang dapat dilakukan remaja untuk berhenti merokok, seperti: mengganti
rokok dengan crack atau mengurangi jumlah rokok yang mereka hisap setiap hari, secara
bertahap mengurangi jumlah yang sama menjadi nol. Misalnya pada hari pertama berhenti
merokok, Anda mengkonsumsi 10 batang rokok, pada hari kedua atau ketiga turun menjadi 8
batang, dst. Anda juga bisa mengajarkan tentang bahaya merokok. Perokok aktif seringkali
memiliki nafsu makan yang buruk akibat merokok. kandungan nikotin rokok, yang dapat
mempengaruhi rasa dan bau.

Pola makan yang sehat dapat mengurangi keinginan untuk merokok, sedangkan pola
makan yang sehat juga baik untuk menutrisi tubuh dan dapat mengembalikan nafsu makan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara education experiential untuk mahasiswa Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang akan dilaksanakan
di beberapa kampus perkotaan di Surabaya pada bulan Maret 2023. Kegiatan simulasi dan
pengajuan undangan kepada admin prodi pada tanggal 04 Maret 2023. [Sofa Nursofia
1130022121]

Pada tahapan persiapan dimulai dengan menemui admin prodi kampus untuk
menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan tim PBL. Admin prodi menyambut baik
kegiatan yang akan dilaksanakan tim PBL di kampus setempat. Setelah ditentukan jadwal,
selanjutnya tim menyempatkan diri keliling kampus untuk menyapa mahasiswa dan sekaligus
menyampaikan bahwa tanggal 10 Maret 2023 akan kami kunjungi kembali. Tahapan
selanjutnya adalah tahapan pelaksanaan kegiatan. Penyampaian edukasi mengenai bahaya
merokok bagi lingkungan dan Kesehatan kepada mahasiswa di kampus setempat. Kegiatan
edukasi ini juga akan kami dokumentasikan berupa video dan akan kami unggah di youtube
pada tanggal 15 Maret 2023.

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui banyaknya remaja yang merokok dan mengurangi perokok pada
remaja di kampus UNUSA gedung A.

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Desain Metode Studi

Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengekstrak informasi dari peristiwa yang dipelajari
untuk memfasilitasi ekstrasi data yang objektif.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di kampus UNUSA yang tepatnya di kampus A yang
berada di Jl. SMEA.

3. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau individu yang akan diteliti (Ruspita 2022).
Populasi penelitian dilakukan di beberapa kampus UNUSA untuk memberikan sebuah
edukasi tentang Bahaya Merokok bagi Lingkungan dan Kesehatan. [Chofifah Tri
1130022006]
4. Sample

Sampel adalah sebagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi (Ruspita 2022).
Diketahui jumlah mahasiswa di jurusan S1 Keperawatan ini sangat banyak. Maka kami
mengambil sampel beberapa mahasiswa saja. Hanya sekitar 30 mahasiswa S1 Keperawatan.
Penjelasan detail mengenai populasi dan sampel di atas tentunya bisa memberi informasi
mendetail tentang keduanya. [Seno Prakoso Wijoyo 1130022124]

5. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi
Adalah teknik pembuatan atau pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh data yang dapat memberikan informasi tentang subjek penelitian,
dokumen ini dibuat dalam bentuk manuskrip.
2. Pengukuran Persepsi
Pengumpulan data yang digunakan juga berupa Kuisioner Pengalaman
Merokok para Remaja. Skala likert yang akan kami gunakan di kuisioner berupa
pertanyaan/pernyataan dengan kategori Pernyataan positif/negative: Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
3. Edukasi Lewat Video
Mengedukasi dan mengumpulkan data klien menggunakan video. Hal ini
dilakukan untuk menganalisis atau sebagai dokumentasi untuk dilakukanya suatu
penelitian. [Sofa Nursofia 1130022121]

Anda mungkin juga menyukai