ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji penerapan strategi self-management dalam
membantu mengurangi frekuensi merokok pada siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-
experiment dengan jenis One-Group Pre-test dan Post-test Design. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah angket perilaku merokoka siswa. Subyek penelitian ini adalah 5 orang siswa kelas
VIII di SMP Negeri 16 Surabaya yang memiliki perilaku merokok tinggi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah uji tanda. Berdasarkan hasil uji tanda bahwa menunjukkan tanda (-) berjumlah 5
sebagai N (banyaknya pasangan yang menunjukkan perbedaan) dan x (banyaknya tanda yang lebih
sedikit) berjumlah 0. Dengan melihat tabel tes binominal dengan ketentuan N = 5 dan x = 0 (z),
maka diperoleh ρ (kemungkinan harga di bawah H0) = 0,031 Bila dalam ketetapan α (taraf
kesalahan) sebesar 5% adalah 0,05 maka dapat disumpulkam bahwa 0,031 < 0,05, berdasarkan hasil
tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan rata-rata skor pre-test 125,6 dan rata-rata
skor post-test 78, maka dapat dibuktikan bahwa pemberian konseling individu strategi self-
management dapat menurunkan frekuensi merokok pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 16
Surabaya.
1
Penerapan Strategi Self-Management untuk Mengurangi Frekuensi Merokok pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 16
Surabaya
untuk santai dan berbagai alasan yang membuat lebih baik dengan mengimplementasikan ketiga
rokok adalah hal biasa. Merokok kian digemari teknik dalam self-management. Penerapan teknik
oleh hampir semua kalangan khususnya pelajar self management dengan mengkombinasikan dari
salah satu SMPN di Surabaya yang memiliki ketiga teknik tersebut akan lebih berguna
kebiasaan merokok baik dilingkungan sekolah dibandingkan dengan menggunakan satu teknik
maupun diluar. Dampak rokok itu sendiri justru saja. Pemberian layanan bimbingan dan konseling
pada perokok pasif yaitu orang yang tidak dengan penerapan strategi self-management
merokok tapi menghisap atau terkena paparan dengan ketiga teknik tersebut diharapkan siswa
rokok orang lain. Banyak faktor yang mampu mengurangi frekuensi merokok. Siswa
mempengaruhi siswa merokok diantaranya adalah yang biasanya mampu menghabiskan 1 pak rokok
pengaruh orang tua, pengaruh teman, faktor dalam sehari, menjadi berkurang 3-5 batang rokok
kepribadian dan iklan. per hari.
Dari hasil wawancara dengan guru BK di
SMPN 16 Surabaya di dapatkan data bahwa siswa METODE
kelas VIII rata-rata merokok lebih menonjol Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen,
dibandingan dengan kelas yang lainnya. Saat karena ada suatu perlakuan (treatment) yang di terapkan
peneliti melaksanaka PKL di SMPN 16 Surabaya oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2008 : 72), penelitian
eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang
pada bulan desember 2014 ditemukan juga siswa
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
merokok di lingkungan sekolah. Ditemukan lima terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
siswa yang merokok di depan laboratorium
computer. Siswa tersebut merokok pada jam Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian
istirahat terkadang juga pada jam kosong. Hal semu dengan pendekatan case study dengan model Pre
tersebut diketahui oleh guru mata pelajaran yang Test – Post Test One Group Design. Pendekatan ini
diberikan pada satu kelompok tanpa kelompok
sedang berpatroli. Kegiatan merokok yang
pembanding. Kelompok eksperimen pada penelitian ini
dilakukan tersebut berdampak pada kesehatan pada akan diberikan tes awal (Pre Test) dengan menggunakan
diri siswa, siswa bisa menjadi ketergantungan angket. Kemudian diberikan perlakuan selama jangka
terhadap rokok, menjadi boros dan sulit mengatur waktu tertentu dengan menggunakan layanan informasi,
keuangan. Karena uang yang seharusnya untuk dan diberikan tes akhir (Post Test) melalui angket yang
makan atau membeli jajan akan dibelikan rokok, sama.
sehingga untuk memenuhi kebutuhannya tidak Untuk penelitian Pre Eksperimental Design
dengan metode pretest-postest group design, yaitu
jarang siswa meminta uang kepada teman-
eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok saja
temannya.
tanpa kelompok pembanding.
Melihat dampak negatif yang timbul
akibat merokok yang dilakukan siswa, hal tersebut Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data
tidak boleh dibiarkan. Penanganan yang dilakukan kuantitatif yang berasal dari analisis angket dan berupa
salah satunya dengan pemberian konseling pada persentase persebaran persepsi siswa pada layanan
siswa yang bermasalah. Konseling dari konselor Bimbingan dan Konseling. Dari data kuantitatif tersebut
merupakan proses komunikasi bantuan yang kemudian diinterpretasikan dalam bentuk simpulan
sangat penting dalam menangani maupun mengenai kondisi persepsi siswa pada layanan
Bimbingan dan Konseling di empat sekolah yang
menanggulangi masalah perilaku merokok,
dijadikan lokasi penelitian.
terutama merokok di lingkungan sekolah. Tahap penelitian yang dilakukan peneliti terbagi
Konseling merupakan layanan yang dilakukan oleh
seorang konselor terhadap seorang konseli dalam menjadi tiga yaitu:
rangka pengentasan masalah pribadi konseli dalam
suasana tatap muka dilaksanakan interaksi secara 1. Tahap Persiapan
a. Menemukan masalah
langsung antara konseli dan konselor dalam rangka
b. Menentukan judul penelitian
membahas berbagai hal tentang masalah yang c. Mengadakan telaah pustaka
dialami konseli (Prayitno, 2004). Pada penelitian d. Menyusun proposal
inin Strategi yang digunakan dalam mengatasi e. Mengajukan proposal
perilaku merokok pada siswa adalah strategi self f. Mengurus surat ijin penelitian
management. Terkait dengan perilaku merokok
pada siswa, peneliti membantu siswa agar mereka 2. Tahap Pelaksanaan
dapat mengarahkan perilakunya sendiri ke yang a. Mengumpulkan sumber data
2
Penerapan Strategi Self-Management untuk Mengurangi Frekuensi Merokok pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 16
Surabaya
3
Penerapan Strategi Self-Management untuk Mengurangi Frekuensi Merokok pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 16
Surabaya
4
Penerapan Strategi Self-Management untuk Mengurangi Frekuensi Merokok pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 16
Surabaya
PENUTUP
Tabel 4.5
Simpulan
Perbedaan Hasil Skor Post-Test dan Pre- A. Simpulan
Test Berdasarkan hasil pre-test siswa kelas VIII SMPN
16 Surabaya 5 siswa yang termasuk dalam kategori
Jumla siswa yang memiliki perilaku frekuensi merokok
Pre-test Post-test h tinggi, selanjutnya siswa tersebut diberikan
No Subjek (Skor (Skor penur perlakuan konseling dengan menggunakan strategi
awal) akhir) unan self-management dan menggunakan 3 teknik self-
monitoring, self-control dan self-reward dengan 5
skor pertemuan konseling. Setelah pemberian perlakuan
5
Penerapan Strategi Self-Management untuk Mengurangi Frekuensi Merokok pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 16
Surabaya
6
Penerapan Strategi Self-Management untuk Mengurangi Frekuensi Merokok pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 16
Surabaya
Komalasari, D. & Helmi, AF. (2000). Faktor-Faktor Reksoatmodjo, Tedjo N. 2007. Statistik Untuk Psikologi
Penyebab perilaku Merokok Pada dan Pendidikan. Bandung: Refika
Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Aditama.
Gadjah Mada, 2. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada press. Ririn, Nurliyani Budi Rayahu (2010). Pengaruh Metode
5As Terhadap Sikap Rokok. Tesis:
Latipun. 2006. Psikologi Konseling. Malang: UMM (di unduh 21 januari 2016).
Press.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Liang The Gie.2000.Cara Belajar yang Baik Bagi Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta
Mahasiswa (edisi kedua).Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press. Trim, B. (2006). Merokok itu Konyol. Jakarta Ganesa
Exact.S
Muslimin. 2013. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku
Merokok Siswa di SMP Negeri Willis, Sofyan S. 2005. Remaja dan Masalahnya:
Kecamatan Babat. Skripsi: Tidak Mengupas Berbagai Bentuk
Diterbitkan. Surabaya : Unesa Kenakalan Remaja, Seperti Narkoba,
Free Sex dan Pencegahannya.
Nasution, I.K.(2007). Prilaku Merokok Pada Remaja. Bandung: Alfabeta.
[Online]. Tersedia: Zuhriyah, Erna. 2011. Penerapan Strategi Self-
http://www.askep- Management dengan Pendekatan Konseling
askep.cz.cc/2010/03.Pengetahuan- Kelompok untuk Membantu Siswa
tentang-bahaya-merokok pada. htm Mengurangi Kebiasaan Merokok. Skripsi:
1#cxx18x95FAFhotml.[1 Januari Tidak Diterbitkan Surabaya: Unesa
2012].