Oleh :
Putri ariyola
191030100425
Latar Belakang
● Menurut World Health Organization (2020) rokok elektrik atau vape berbahaya bagi kesehatan dan tidak
aman meskipun tidak mengandung tembakau. Vaping dianggap sebagai alternatif yang lebih aman
dibandingkan merokok karena tidak mengeluarkan asap yang mengandung zat kimia berbahaya bagi
kesehatan. Namun, masih terdapat resiko kesehatan yang terkait dengan vaping seperti kerusakan pada
paru-paru dan jantung .
● Vape merupakan Salah satu Hasil Produk Tembakau Lain (HPTL) dengan nikotin atau tanpa nikotin dan
penambah rasa , kemudian digunakan para pengguna dengan cara menghisap uap di alat pemanas elektronik
tersebut (Kemenkes RI, 2020). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh kementerian kesehatan pada tahun
2019 menunjukkan bahwa sekitar 4,5% remaja di Indonesia telah mencoba rokok elektrik(Environmental
Research and Public Health, 2020)
● Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia jumlah perokok di Indonesia mencapai
angka 266.00.000 orang pada tahun 2019 dari jumlah tersebut sekitar 2.000.0000 orang . Data provinsi
kelompok umur 10 sampai 14 tahun sebesar 0,5%, 15 sampai 19 tahun sebesar 11,2% yang merupakan
perokok aktif . Rokok elektrik adalah produk tembakau paling populer di kalangan remaja, dengan 11,3%
siswa sekolah menengah melaporkan sebagai penggunanya saat ini (Jama, 2019)
Rumusan masalah
Perilaku seseorang untuk merokok bukan hanya dari diri sendiri tapi juga dari lingkungan
yang sangat berpengaruh, kondisi lingkungan yang memiliki aktivitas tinggi (Istiqomah,
2019). Keinginan menghisap rokok juga ahirnya karena banyaknya iklan atau promosi
menjadi faktor pendorong perokok untuk terus menghisap rokok (Aini, 2019).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 orang remaja di bogor pada tanggal 12 maret
2023, di dapatkan 7 remaja mengaku menggunakan vape karena pengaruh teman sebaya dan 3
remaja lainnya mengaku bahwa melihat dan tertarik dengan trend di social media tiktok.
Berdasarkan studi pendahuluan tersebut sehingga peneliti ingin melakukan penelitian yang
berjudul ”Faktor Yang Berhubungan Dengan Prilaku Vaping Pada Remaja di komunitas Bogor
vape”
Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor apa Tujuan Khusus
yang mempengaruhi prilaku
vaping pada remaja di komunitas
1. Untuk mengidentifikasi 2. Menganalisis hubungan
Bogor vape
karakteristik responden (usia, antara paparan sosisal media
jenis kelamin, tingkat dengan perilaku Vaping pada
pendidikan, lama sebagai remaja di komunitas Bogor
vapers)di komunitas Bogor vape.
vape.
5. Menganalisis hubungan
3. Menganalisis hubungan 4. Menganalisis hubungan antara paparan sibling
antara paparan teman sebaya antara paparan pola asuh dengan perilaku Vaping
dengan perilaku Vaping dengan perilaku Vaping pada remaja di komunitas
pada remaja di komunitas pada remaja di komunitas Bogor vape.
Bogor vape. Bogor vape.
Tinjauan Pustaka
Konsep perilaku vaping
Pengguna rokok elektrik atau vaping adalah status yang menyatakan seseorang sebagai perokok elektrik
(Puterikami, 2018). Menghisap rokok elektrik adalah perilaku menghisap uap Hasil Produksi Tembakau
Lain (HPTL) tanpa atau dengan nikotin dan penambah rasa digunakan dengan cara menghisap uap di alat
pemanas elektronik (KemenKes, 2020).
Paparan sosial medial berpengaruh pada perilaku vaping,karena selain sebagai media promosi
marketing ,itu juga mengakibatkan para remaja melihat dan memutusakan untuk menjadi pengguna vape
Remaja sering dan lebih banyak di luar rumah dengan temannya. Jika remaja mengenakan model pakaian
yang sama dengan anggota kelompok atau teman sebaya yang populer
Konsep pola asuh
Orang tua sangat berperan penting dalam berkembangnya pengetahuan anak ,dimana pematuan anak
usia dini biasanya selalu di lakukan,namun saat menginjak usia remaja banyak anak yang membatasi
dirinya dengan orang tua,mereka meminta ruang privasi untuk dirinya sendiri, dan oleh karena itu
Ketika anak sudaah mulai mengatahui banyak hal baru,termasuk roko elektrik itu berpengaruh dengan
pola asuh
Konsep remaja
Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 sampai 18 tahun dan menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia remaja adalah 10 – 24
tahun serta belum menikah. Remaja dimaksudkan sebagai masa perkembangan
praliahan antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis.
Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan oleh Irawan( 2021) yang berjudul “analisis faktor yang
mempengaruhi remaja menggunakan rokok elektrik (vape) di Kota Bogor”, gambaran
status lingkungan sosial yang mempengaruhi remaja menggunakan rokok elektrik
lingkungan keluarga hampir seluruh adalah baik 76 remaja atau 76%, sedangkan kategori
tidak baik sebanyak 24 remaja atau 24,24%.
HA HO