Abstract
Vape is one of the new innovations adapted from tobacco cigarettes. Vape is also
claimed to be safer compared to tobacco cigarettes. Even though vape has
carcinogenic content which will endanger health. Some people, especially
teenagers, believe that vape can be a safe alternative to stop smoking tobacco.
This belief in health can be referred to as health belief. This study aims to
determine differences in health beliefs of adolescents based on sex in interpreting
vape. The design of this study was comparative quantitative with purposive
sampling technique with a sample of 120 adolescents, 60 male adolescents and 60
female adolescents. The measuring instrument used is a health belief scale theory
from Rosentock with reliability (α) = 0.900 and 15 valid items. Independent test
results of the t-test sample note that the hypothesis is accepted, there are
differences in health beliefs of adolescents based on sex in interpreting vape. This
study find that there is no correlation joint in community with health beliefe.
Keywords: Vape, adolescent, health belief adolescents between men and women
Abstrak
Vape merupakan salah satu inovasi baru yang diadaptasi dari rokok tembakau.
Vape juga di klaim lebih aman dibandikan dengan rokok tembakau. Padahal vape
memiliki kandungan karsinogenik yang akan membahayakan kesehatan. Sebagian
masyarakat khususnya remaja meyakini bahwa vape mampu menjadi alternatif
yang aman untuk berhenti merokok tembakau. Keyakinan akan kesehatan ini
dapat disebut pula sebagai health belief. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan health belief remaja berdasarkan jenis kelamin dalam memaknai vape.
Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif komparatif dengan teknik Purposive
Sampling dengan jumlah sampel 120 remaja, 60 remaja laki-laki dan 60 remaja
perempuan. Alat ukur yang digunakan adalah skala health belief teori dari
Rosentock dengan reabilitas (α)=0,900 dan 15 item valid. Hasil uji Independent
sampel t-test diketahui bahwa hipotesis diterima, terdapat perbedaan health belief
remaja antara laki-laki dan perempuan ((p)=0,000 ; (p) < 0,05). Temuan dari
penelitian ini menyatakan bahwa komunitas atau lingkungan teman sebaya tidak
memiliki hubungan dalam pembentukan health beliefe remaja .
pada usia 21-23 tahun. Pada masa ini terdapat kandungan nikotin, propylene
remaja berada pada tahap operasional glycol, perasa serta air pada cairan yang
formal, di mana remaja diharapkan mampu sering disebut dengan liquid (Damayanti,
menilai serta menganalisis suatu 2016). Meskipun dalam kandungan vape
permasalahan yang ditemui dalam tidak terdapat rembakau serta kandungan
kehidupan sehari-hari. Artinya remaja yang terdapat pada rokok tembakau pada
dapat memahami bahwa tindakan yang umumnya, bukan berarti vape aman
dilakukan pada saat ini akan memiliki efek digunakan.
pada masa yang akan datang, sehingga WHO (2010) menyatakan bahwa,
terhindar dari perilaku yang menyimpang penggunaan rokok elektrik atau vape tidak
(Dariyo, 2004). aman lagi digunakan lantaran pada
Salah satu perilaku menyimpang di beberapa penelitian menemukan
kalangan remaja yang sering ditemui kandungan zat yang menjadi racun serta
adalah merokok (Sarwono, 2013). Sulitnya karsinogen yang akan membahayakan
individu dalam menghentikan kebiasaan kesehatan bagi penggunanya. Selain itu
merokok disebabkan oleh zat adiktif yang pada kandungan liquid dapat disalah
terkandung dalam rokok tembakau berupa gunakan dengan memasukan nikotin
nikotin. Nikotin memiliki efek buruk berlebih atau bahan illegal seperti
terhadap tubuh manusia, seperti mariyuana, heroin, kanibus oil dan masih
meningkatkan adrenalin serta banyak lagi kerugian yang akan
meningkatkan tekanan darah. Selain itu berdampak pada penggunanya (BPOM,
efek kronis yang berhubungan dengan 2015).
paparan nikotin antara lain gangguan pada Sebagian masyarakat khususnya
pembuluh darah, seperti penyempitan atau remaja menganggap bahwa penggunaan
pengentalan darah (BPOM, 2015). vape aman digunakan dan menjadi salah
Menurut Global Youth Tobacco satu alternatif untuk berhenti merokok.
Survey (2014) menunjukan jumlah Salah satunya menurut YPKP (Yayasan
penghisap rokok pada remaja laki-laki Pemerhati kesehatan Publik), dikatakan
sebesar 33,9% dan pada remaja perempuan karena zat yang digunakan ke dalam liquid
sebesar 2,5%. Dari hasil persentase menggunakan food grade yang secara
tersebut dapat dikatakan bahwa toksikologi tidak tergolong sebagai zat
penggunaan rokok tembakau pada remaja karsinogenik, teratogenic, mutagenic dan
laki-laki menduduki tingkat teratas dari genotoksik sehingga tidak membahayakan
pada remaja perempuan. Dan jika bagi penggunanya (Peredaran rokok
dibiarkan, diperkirakan pada tahun 2030 elektronik, 2017).
rokok akan membunuh lebih dari 8 juta Hasil survey yang dilakukan di
orang setiap tahun di seluruh dunia dan Amerika menunjukan bahwa 65%
80% terjadi pada negara-negara dengan responden mengungkapkan alasan
pendapatan perkapita rendah hingga menggunakan rokok elektrik sebagai
sedang (Tanuwihardja dan Susanto, 2012). alternatif dalam berhen merokok
Belum selesai dari permasalah mengenai (Etter,2010). Selanjutnya, penelitian yang
bahaya kandungan yang terdapat pada dilakukan oleh Indra, N, dan Utami (2015)
rokok tembakau berupa nikotin, saat ini mengenai Gambaran psikologis perokok
terdapat suatu inovasi baru yang diadaptasi tembakau yang beralih menggunakan
dari rokok konvensional tersebut, yaitu rokok elektrik dimana salah satu hasilnya
rokok elektronik atau yang sering disebut adalah faktor kognitif responden yang
dengan vape (BPOM, 2015). Pada vape menganggap bahwa rokok elektrik lebih
Pada hasil uji beda (t-test) health cenderung lebih memanfaatkan pelayanan
belief berdasarkan jenis kelamin terlihat kesehatan yang ada (Sarafino, 2002).
nilai mean remaja laki-laki sebesar (π) = Sedangkan laki-laki cenderung jarang
44,10 dan nilai pada remaja perempuan melakukan konsultasi kesehatan dengan
sebesar (π) = 47,38 yang menghasilkan dokter meskipun mereka mengetahui
mean diference sebesar (π) = -3.283, angka sedang berada dilingkungan yang tidak
ini menunjukkan bahwa nilai mean remaja sehat. Hasil observasi di lapangan oleh
perempuan lebih besar dibandingkan beberapa responden juga membuktikan
dengan remaja laki-laki, yang berarti bahwa remaja perempuan cenderung lebih
bahwa remaja perempuan memiliki health memiliki keyakinan akan kesehatan dan
belief yang lebih baik dibandingkan cenderung menghindari serta membatasi
dengan remaja laki-laki. Hal ini sejalan suatu produk seperti vape yang tentunya
dengan yang dikatakan oleh Steptoe akan mengganggu kesehatan. Selain itu
(Sarafino, 2002) mengatakan survey pada remaja perempuan lebih memahami
internasional pada remaja di bagian eropa kerentanan terhadap penyakit yang akan
memnunjukan bahwa perempuan memiliki dihadapi sehingga remaja perempuan lebih
perilaku kesehatan lebih baik dibandingkan selektif dalam memilih produk yang akan
dengan laki-laki. digunakan seperti vape dengan cara
Keyakinan merupakan penentu mencari tahu keuntungan serta kerugian
penting dalam perilaku kesehatan. yang akan didapatkan. Dan diketahui
Rosentock (Ogden, 2004) mengatakan jika bahwa sebagian besar responden remaja
individu memiliki keyakinan ataupun perempuan berjumlah 39 dari 60 (65%)
penilaian terhadap kesehatan, maka dapat responden memiliki health belief baik,
pula mempengaruhi perilaku kesehatannya. yang artinya pada remaja perempuan
Rosentock (Becker & Janz, 1984) tersebut menyadari kerentanan yang akan
mendefiniskan health belief sebagai suatu dihadapi (Perceived susceptibility).
keyakinan atau penilaian perilaku yang Selanjutnya remaja perempuan juga berani
berkaitan dengan kesehatan. Di mana dalam menghadapi tantangan untuk
individu yang memiliki health belief baik menjalankan hidup sehat (Perceived
akan memahami kondisi kesehatan dirinya, barriers) di mana banyaknya remaja
memiliki usaha mencari informasi perempuan yang tidak terpengaruh
mengenai kesehatan, memiliki usaha terhadap maraknya penggunaan vape.
menghindari ancaman penyakit, berani Sedangkan sisanya terdapat 21 responden
menghadapi tantangan dalam menjalankan dari 60 (35%) remaja perempuan memiliki
hidup sehat dan siap untuk menjalankan health belief yang buruk, dapat
hidup sehat. Sedangkan remaja yang disimpulkan bahwa remaja perempuan
memiliki health belief buruk maka ia akan meyakini penggunaan vape sebagai
mengabaikan kondisi kesehatannya, alternatif yang baik dan aman dari pada
mengabaikan informasi mengenai penggunaan rokok tembakau, hal ini
kesehatan, tidak memiliki usaha dalam dikarenakan kurangnya informasi yang
menjauhi perilaku tidak sehat serta ketidak didapatkan oleh pengguna tentang bahaya
siapannya dalam menjalani hidup sehat. di balik penggunaan vape (Perceived
Wanita dikatakan memiliki severity).
perilaku kesehatan yang lebih baik dari Bagi laki-laki mereka lebih
pada laki- laki dikarenakan wanita lebih meyakini bahwa dengan olahraga berat
menyadari serta memahami permasalahan diyakinisebagai kunci hidup sehat
yang akan ia hadapi. Selain itu wanita juga meskipun mereka berada di lingkungan
serta gaya hidup (life style) yang beresiko godaan dan kekuatan yang menuntun
(Sarafino & Smith, 2012). Jika individu mereka kea rah lain (Sarafino, 2012). Lalu,
meyakini beratnya resiko penyakit yang pada usia remaja awal maupun remaja
akan dihadapi maka secara sadar ia akan akhir, individu tidak selalu dapat
menghindari resiko atau penyakit tersebut menyelesaikan tugas perkembangannya
(Damayanti, 2016). Selanjutnya, dari hasil dengan baik atau bukan dalam derajat
kategorisasi health belief terhadap jenis konsisten yang sama seperti yang
kelamin terdapat 24 dari 60 (40%) diharapkan bagi tahapan sebelumnya.
responden remaja laki- laki dengan health Piaget (Crain, 2014) mengatakan bahwa
belief yang baik, hal ini dapat dikatakan terkadang individu menggunakan
bahwa remaja laki-laki tersebut meyakini kemampuan berpikir tertingggi hanya di
penggunaan vape tidak baik bagi kesehatan wilayah-wilayah yang sangat menarik
dan memilih untuk menjalani hidup sehat minat mereka. Disamping itu menurut
meskipun hal itu dikarenakan kerentanan piaget, pemikiran mereka sering kali
terhadap penyakit yang akan ia hadapi bersifat fantasi mengenai kemungkinan
seperti penyakit turunan ataupun penyakit dimasa depan (Santrock, 2007).
yang sedang ia alami (Perceived Selanjutnya, berdasarkan hasil Chi- square
susceptibility). Sedangkan terdapat 36 dari komunitas dengan health belief remaja
60 (60%) responden remaja laki-laki yang diperoleh hasil 0,460 maka p > 0,05 yang
memiliki health belief buruk, dapat artinya tidak ada hubungan antara
disimpulkan bahwa remaja laki-laki komunitas dengan health belief remaja.
tersebut hanya mempercayai informasi Hal ini dikarenakan dari hasil observasi
yang dikatakan oleh teman-temannya tanpa dan wawancara yang dilakukan oleh
mencari informasi mengenai bahaya vape beberapa responden yang mengikuti
bagi kesehatan dari sember yang komunitas, rata- rata mereka menggunakan
terpercaya seperti dokter, BPOM ataupun vape cenderung dari keinginan dalam diri,
Kementrian Kesehatan (Perceived karena mereka meyakini keamanan dari
severity). Pada remaja laki-laki tersebut produk tersebut. Selain itu juga tidak
juga tidak mempertimbangkan kerugian adanya hubungan bergabung dalam sebuah
yang akan didapatkan dari penggunaan komunitas yang biasanya cenderung
vape (Perceived benefit) terhadap mengutamakan konformitas dalam
kesehatannya. Selanjutnya, remaja laki- kelaompok membuktikan bahwa health
laki juga tidak mampu menahan diri dalam beliefe pada seorang individu lebih
menjauhi perilaku tidak sehat, seperti diutamakan dengan bagaimana
mudahnya para remaja laki-laki pengetahuan dan informasi serta keyakinan
terpengaruh denga lingkungan disekitarnya individu terhadap informasi tersebut lebih
(Perceived barriers). kuat. Hal ini sejalan dengan yang
Dari hasil tabulasi silang health dikatakan oleh (Achmadi, 2013).
belief terhadap usia diperoleh nilai Sig
sebesar (p) 0,254 (p > 0,05) artinya, tidak Simpulan
ada hubungan antara health belief terhadap Berdasarkan hasil uji Independent
usia. Hal ini dikarenakan meskipun remaja sampel t-test maka dapat disimpulkan
berada pada tahapan perkembangan bahwa terdapat perbedaan health belief
kognitif operasional formal yang remaja berdasarkan jenis kelamin dalam
seharusnya remaja dapat membuat memaknai vape ((p=0,00<0,05). Dari hasil
keputusan yang mengarah pada perilaku penelitian yang sudah dilakuka diketahui
sehat, namun mereka banyak menghadapi bahwa remaja perempuan memiliki health
Etter, JF. (2010). Electronic cigarette: A Tanuwihardja, R.K., & Susanto, K.T.
Survey of users. BMC J Public (2012). Rokok Elektronik. Respir
Health 10: 231 Indo, 32 (1), 54.