Anda di halaman 1dari 24

PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

PERTEMUAN KE - 1

RABU
OLEH : ISMAIL
17 JANUARI 2024
Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran

MODUL
PENGADAAN BARANG PEMERINTAH
(LKPP)
1. Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas (PERPRES) Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata kuliah praktikum Pengadaan Barang dan Jasa


Pemerintah mempelajari penjabaran teori manajemen dan
dasar hukum yang berlaku yang di laksanakan dalam konsep
perilaku pegawai yang berintegritas, kompeten dan berdaya
saing dalam organisasi. Pada akhir perkuliahan/praktik ini
praja dapat mempersiapkan diri menjadi kompeten yang
mampu melakukan perubahan dan mentransformasikan
pengadaan barang dan jasa pemerintah yang benar, berdaya
saing unggul dan menjadi agen perubahan dalam
masyarakat
Dukungan
BAHANPengembangan Ruang
KAJIAN/MATERI BAHASAN
Kominitas

Ketentuan Kelembagaan
Lanjutan
Umum , Sumber Perencanaan Persiapan Persiapan
Kedudukan Perencanaan
pengadaan Daya Pengadaan Mengelola Mengelola
Hukum Dalam Pengadaan
barang dan Manusia PBJ Barang/Jasa PBJP Melalui PBJP Melalui
PBJP Barang/Jasa
jasa dan Pelaku Pemerintah Swakelola Penyedia
Pemerintah
pemerintah Pengadaan
Dukungan
BAHANPengembangan Ruang
KAJIAN/MATERI BAHASAN
Kominitas

Pengawasan,
Pelaksanaan Pertimbanga Layanan
Cara Cara Pengaduan,
Pengadaaan Konflik n Pengadaan
Pelaksanaan Pelaksanaan Penyelesaian
Barang dan Interes dalam Penyusunan Secara
PBJP PBJP Melalui Sengketa
Jasa PBJP Spesifikasi Elektronik
Swakelola Penyedia dan
Pemerintah Teknis/KAK (LPSE) Pelayanan
Hukum pada
PBJP
Pokok Bahasan Pengantar :
1. Ketentuan Umum PBJP
2. Kelembagaan, Sumber Daya Manusia dan Pelaku Pengadaan
3. Kedudukan Hukum dalam PBJP

1. Definisi PBJP, 8. Pelaku BPJP


2. Ruang Lingkup PBJP 9. Peran Usaha Kecil, Penggunaan Produk Dalam
3. Tujuan BPJP Negeri dan Pengadan Berkelanjutan
4. Kebijakan BPJP 10. PBJP secara Elektronik
5. Prinsip BPJP 11. Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan PBJP
6. Etika BPJP 12. Pengawasan, Pengaduan, Sanksi dan
7. Aspek Hukum BPJP Pelayanan Hukumdalam BPJP
Pokok Bahasan 1 :
Definisi, Jenis,Cara dan Ruang Lingkup Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah
Materi Bahasan

Ketentuan
Umum PBJP

3
Ruang lingkup
Cara pengadaan pengadaan
barang dan jasa barang dan jasa
2 pemerintah
pemerintah
Jenis pengadaan Mengetahui
barang dan jasa Gambaran
pemerintah Umum PBJP
1 Definisi
pengadaan
barang dan
jasa
pemerintah
1 DEFINISI
Menurut Siahaya, Pengadaan adalah upaya memperoleh barang dan jasa
yang dibutuhkan dan dilakukan berdasarkan pemikiran yang logis dan
sistematis, mengikuti norma dan etika dan sesuai metode Pengadaan yang
baku yang dilakukan sebagai pedoman Pengadaan

Pengadaan (Procurement) Christopher & Schooner (2007) adalah kegiatan


untuk mendapatkan barang atau jasa secara transparan, efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya

Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,


bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan , dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang
LANJUTAN …
Perpres No.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan Pengadaan 12 Tahun
Barang/Jasa oleh Kementerian /Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai, 2021
oleh APBN/APBD yang Prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah terdapat perjanjian antar pihak maka


Dasar Hukum
tentunya ada dasar hukum yang mengatur Pengadaan tersebut.

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16


Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas


Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
JENIS PENGADAAN BARJAS

Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak
bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh
pengguna barang. Pengadaan barang antara lain meliputi bahan baku, barang setengah jadi,
barang jadi/peralatan, dan makhluk hidup
Contoh :
a) Bahan baku, seperti semen, batu kapur;
b) Bahan setengah jadi, seperti mesin, suku cadang;
c) Barang jadi, seperti mobil, motor, peralatan komputer;
d) Mahluk hidup, seperti hewan peliharaan, bibit ternak; dan
e) Barang yang dihasilkan oleh Ormas, Kelompok Masyarakat atau Masyarakat,
seperti produk kelompok masyarakat, produk kelompok masyarakat
penyandang disabilitas, tanaman atau bibit milik masyarakat atau produk
warga binaan Lembaga pemasyarakatan
JENIS PENGADAAN BARJAS

Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi


pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali
suatu bangunan

Contoh :
Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung Sekolah dengan lingkup
Pekerjaan Pelaksanaan (termasuk di dalamnya pembangunan baru,
penambahan, peningkatan serta pekerjaan renovasi)
Pelaksanaan pembangunan jalan raya (kecuali jalan layang), jalan
pejalan kaki, serta fasilitas seperti Tempat Pembuangan Akhir Sampah.
JENIS PENGADAAN BARJAS

Jasa Konsultasi merupakan jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu di
berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.

Keahlian
Contoh :
a) Jasa Rekayasa (engineering), jasa perencanaan (planning),
perancangan (design) dan pengawasan (supervision) untuk
pekerjaan konstruksi.
b) Jasa keahlian profesi, seperti jasa penasihat, jasa penilaian, jasa
pendampingan, bantuan teknis, konsultan manajemen dan
konsultan hukum, pekerjaan survei yang membutuhkan telaahan
tenaga ahli khusus juga dapat termasuk pada jenis ini.
JENIS PENGADAAN BARJAS

Jasa lainnya adalah jasa nonkonsultansi atau jasa yang membutuhkan peralatan, metodologi
khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di
dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
Keterampilan

Contoh :
a) Jasa boga atau katering,
b) Jasa layanan kebersihan,
c) Jasa penyedia tenaga kerja,
d) Sasa penyewaan,
CARA PENGADAAN BARJAS

SWAKELOLA PENYDIA

Cara memperoleh Barang/jasa yang Cara memperoleh Barang/jasa yang


dikerjakan sendiri oleh K/L/ Perangkat disediakan oleh Pelaku Usaha berdasarkan
Daerah, K/L/ Perangkat Daerah lain, kontrak.
Organisasi kemasyarakatan atau
kelompok masyarakat

Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik
yang berbentuk badan hukummaupun bukan yang didirikan dan
berkedudukan, atau melakukan kegiatan dalam wilayah Negara hukum
RI , baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi
PROSES BPJP SECARA SWAKELOLA

PERENCANAAN PERSIAPAN PELAKSANAAN SERAH TERIMA

1. Identifikasi 1. Penetapan sasaran 1. Pemeriksaan Hasil


kebutuhan 2. Penetapan 1. Pelaksanaan Sesuai (Termin/Akhir) oleh
2. Penetapan penyelengagra Kontrak Tim Pengawas
Barang/Jasa Swakelola 2. Pencatatan, 2. Serah Terima
3. Cara Pengadaaan 3. Rencana Kegiatan Pendokumentasiaan (Termin/Akhir)
4. Penetapan Tipe 4. JadwalPelaksanaan dan Pelaporan 3. BAST
Swakelola 5. Reviu RAB 4. Pembayaran
5. Penyusunan 5. HasilAkhir diserahkan
Spesifikasi PPK ke PA/KPA
Teknis/KAK
6. Penyusunan
Perkiraan
Biaya/RAB
PROSES BPJP MELALUI PENYEDIA

Perencanaan Persiapan Persiapan Pelaksanaan


Proses Pemilihan Serah Terima
Pengadaan Pemilihan Kontrak

1. Identifikasi 1. Reviu Dokumen


1. Penetapan HPS
kebutuhan Persiapan 1. Pengumum 1. Pemeriksaan
2. Rancangan
2. Penetapan 2. Penetapan Metode an Hasil
Kontrak 1. Penetapan
Barang/Jasa Pemilihan, Metode /Undangan (Termin/Akh
3. Penetapan SPPBJ
3. Cara Kualifikasi, 2. Pemberian ir) oleh Tim
Spesifikasi 2. Penandata
Pengadaaan Persyaratan Penjelasan Pengawas
Teknis/KAK nganan
4. Penyusunan Penyedia, Metode 3. Proses 2. Serah
4. Penetapan Kontrak
Spesifikasi Evaluasi Evaluasi Terima
Uang Muka, 3. SPMK/SPP
Teknis/KAK Penawaran, 4. Penetapan (Termin/Akh
Jaminan Uang 4. Pengenalia
5. Penyusunan Metode Pemenang ir)
Muka, Jaminan n Kontrak
Perkiraan Penyampaian 5. Proses 3. BAST
Pelaksanaan,
Biaya/RAB dokumen Sanggah/Sa 4. Pembayaran
Pemeliharaan,
6. Pemaketan Penawaran nggah 5. HasilAkhir
Sertifikat
7. Penyusunan 3. Penyusunan dan Banding diserahkan
Garansi
Biaya Penetapan Jadwal 6. Laporan PPK ke
dan/atau
Pendukung 4. Penyusunan Pokja pada PA/KPA
Penyesuaian
Dokumen PPK
Harga
Pemilihan
TIPE SWAKELOLA

TIPE I TIPE II TIPE II


TIPE IV

Swakelola yang Swakelola yang Swakelola yang Swakelola yang direncanakan


direncanakan, direncanakan, dan direncanakan, dan oleh Kementerian/Lembaga/
dilaksanakan, dan diawasi oleh diawasi oleh Perangkat Daerah Penanggung
diawasi oleh Kementerian/Lembaga/ Kementerian/Lembaga/ Jawab Anggaran dan/atau
Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah Perangkat Daerah berdasarkan usulan Kelompok
Perangkat Daerah Penanggung Jawab Penanggung Jawab Masyarakat dan dilaksanakan
Penanggung Jawab Anggaran dan Anggaran dan serta diawasi oleh Kelompok
Anggaran dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Ormas Masyarakat Pelaksana
Kementerian/Lembaga/ Pelaksana Swakwlola Swakwlola
Perangkat Daerah lain
Pelaksana Swakwlola
3 RUANG LINGKUP

LINGKUP LINGKUP
BARANG dan
JASA PENGGUNA PEMBIAYAAN

1. Kementerian, 1. APBN
2. APBD
2. Lembaga, 3. Pinjaman/hibah luar
3. Perangkat Daerah, dan dalam negeri.
Lanjutan ….

B. Ruang Lingkup PBJ dari Sudut Pandang Pengguna


1. Kementerian, yang merupakan perangkat pemerintah yang membidangi
urusan tertentu dalam pemerintahan.
2. Lembaga, yang merupakan organisasi non-Kementerian Negara dan
instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk melaksanakan
tugas tertentu berdasarkan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 atau peraturan perundang-undangan lainnya.
3. Perangkat Daerah, yaitu unsur pembantu Kepala Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
Lanjutan ….

B. Ruang Lingkup PBJ dari Sudut Pandang Pembiayaan


1. APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
Indonesia yang berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun
anggaran, dan ditetapkan dengan Undang – Undang.
2. APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di
Indonesia yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
3. Hibah adalah pendapatan pemerintah yang tidak terus menerus dalam
bentuk berupa uang/barang atau jasa dari pemerintah lainnya,
perusahaan negara/daerah, atau dari masyarakat. Penerimaan Hibah
dapat berasal dari dalam dan luar negeri.
TUJUAN PENGADAAN BARJAS

1. Value for money Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap


uang yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas, kuantitas, waktu,
biaya, lokasi, dan Penyedia;
2. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
3. Meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi;
4. Meningkatkan peran Pelaku Usaha Nasional;
5. Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa
hasil penelitian;
6. Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif;
7. Mewujudkan pemerataan ekonomi dan memberikan perluasan
kesempatan berusaha;
8. Meningkatkan Pengadaan berkelanjutan.
GARIS BESAR PENGADAAN BARJAS

PERENCANAAN PERSIAPAN PELAKSANAN


IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
PERSIAPAN SWAKELOLA PELAKSANAAN SWAKELOLA
Penetapan Sasaran Pelaksanaan Swakelola
PENETAPAN JENIS BARJAS Tipe : I. II, III, IV
Penyelenggara Swakelola
Pembayaran Swakelola
Rencana Kegiatan
PENETAPAN CARA PENGADAAN Jadwal Pelaksanaan Pengawasan dan
Pertanggungjawaban
Penyusunana RAB
PEMAKETAN DAN KONSOLIDASI
MELALUI PENYEDIA PELAKSANAAN dgn PENYEDIA

WAKTU PEMANFAATAN BARJAS Menetapkan HPS


Pelaksanaan Pemilihan
Menetapkan Rancangan
ANGGARAN PENGADAAN Kontarak Pelaksanaan Kontrak
Menetapkan uang muka, Jaminan
Menetapkan : uang muka,
Spesifikasi
pelaksanaan, pemeliharaan, sertifikat garansi
Teknis/KAK Serah Terima Hasil Pekerjaan
dan/atau penyesuaian harga
PENGADAAN BARANG DAN JASA
PEMERINTAH

Anda mungkin juga menyukai