Anda di halaman 1dari 87

Chapter 19

Accounting
for Income Taxes

diterjemahkan oleh
Agus Arianto Toly
Program Akuntansi Pajak
Universitas Kristen Petra

dari versi asli


Coby Harmon
University of California
Santa Barbara
Westmont College
Akuntansi Pajak Penghasilan

Penyajian di
Dasar Akuntansi Perlakuan
Issue Lain Financial
Pajak Penghasilan Akuntansi
Statement

• Future Taxable • Penyajian di • Kompensasi • Statement of


Amounts dan Income Kerugian Fiskal Financial
Deferred Taxes Statement Position
• Future • Perbedaan • Income
Deductible Khusus Statement
Amounts dan • Pertimbangan • Rekonsiliasi
Deferred Taxes Tarif PPh PPh
• Deferred Tax • Review Metode
Asset (non- Asset-Liability
recognition)
Dasar Akuntansi Pajak
Penghasilan

kewajiban pelaporan keuangan perusahaan

#1
penyajian laporan keuangan kepada pihak-pihak
terkait, berdasarkan Indonesian GAAP (PSAK)

#2
penyampaian penghitungan pajak penghasilan (PPh)
berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) selaku otoritas pajak
Dasar Akuntansi Pajak
Penghasilan
kewajiban pelaporan keuangan perusahaan

#1

pelaporan kepada pihak-pihak terkait melalui bursa efek


(investor dan kreditor selaku capital provider)

menghasilkan pretax financial income


income before tax, earning before tax, etc.
(laba sebelum PPh)

pretax financial income x income tax rate


= income tax expense
(beban PPh)
Dasar Akuntansi Pajak
Penghasilan
kewajiban pelaporan keuangan perusahaan

#2

penyampaian penghitungan pajak penghasilan (PPh) berdasarkan


aturan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) selaku
otoritas pajak

menghasilkan taxable income


(laba kena PPh atau penghasilan kena PPh)

taxable income x income tax rate


= income tax payable
(hutang PPh)
Dasar Akuntansi Pajak
Penghasilan
kewajiban pelaporan keuangan perusahaan

karena dasar penghitungan #1 berbeda dengan dasar


penghitungan #2

maka
pretax financial income cenderung tidak sama dengan
taxable income

sehingga
income tax expense juga cenderung tidak sama
dengan income tax payable
A Tax to Remember
Cara Penghitungan Financial Income

Sales Revenue
less: Cost of Goods Sold
Gross Profit
less: Selling and Administrative Expense
Income from Operation
add or less: Other Income and Expense
Income from Continuing Operation
add or less: Discontinued Operation
Income before Interest and Tax
less: Interest Expense
Income before Tax
less: Income Tax Expense
Net Income
A Tax to Remember
Siklus Akuntansi

 Analisis Transaksi (Source Document)


 Journal Entry
 Posting ke Ledger
 Trial Balance
 Adjustment Entry dan Posting ke Ledger
 Trial Balance setelah Adjustment
 Statement of Profit and Loss
 Rekonsiliasi Fiskal
 Closing Entry dan Posting ke Ledger
 Statement of Financial Position
 Reversing Entry
A Tax to Remember
Ketentuan Penting UU PPh

Pasal 4 ayat (1) Pasal 4 ayat (3)


Pasal 4 ayat (2)
contoh penghasilan penghasilan yang
penghasilan yang
yang dikenakan tidak dikenakan
dikenakan PPh final
PPh PPh

Pasal 6, 11, dan


11A Pasal 9 ayat (1)

contoh expense expense yang tidak


yang dapat dapat mengurangi
mengurangi penghasilan
penghasilan
A Tax to Remember
Perbedaan Penghitungan Financial
dan Taxable Income

• Koreksi Positif (koreksi atas financial income


yang menghasilkan taxable income lebih besar)
berdasarkan
nominal • Koreksi Negatif (koreksi atas financial income
yang menghasilkan taxable income lebih kecil)

• Perbedaan Waktu (perbedaan saat pengakuan


yang sifatnya temporer)
berdasarkan
sifat • Perbedaan Tetap (perbedaan pengakuan yang
sifatnya permanen)
A Tax to Remember
Cara Penghitungan Taxable Income
(koreksi fiskal)

Pretax Financial Income


dikurangi: koreksi negatif beda waktu
dikurangi: koreksi negatif beda tetap
ditambah: koreksi positif beda waktu
ditambah: koreksi positif beda tetap
Taxable Income

Income Tax Payable (PPh Terhutang)


dikurangi: Prepaid Tax (Kredit PPh)
Underpayment Income Tax Payable (PPh Kurang Bayar atau PPh 29)
A Tax to Remember
Cara Penghitungan Taxable Income
(Kertas Kerja Rekonsiliasi Fiskal)

Statement of Profit Koreksi Fiskal


Accounts Taxable Income
and Loss Positif Negatif
Sales
1.000 500 - 1.500
Revenue
Expense 750 100 - 650
Other
250 - 50 200
Revenue
Other
100 - 25 125
Expense
Income 400 925
Perbedaan Khusus

Contoh Temporary Differences


 Metode Penyusutan
 Metode Penilaian Persediaan
 Kerugian Piutang
 Unearned Revenue
 Selisih Kurs
Perbedaan Khusus

Contoh Temporary Differences #1

revenues atau gains yang kena pajak pada periode


setelah periode pengakuan dalam income statement

unrealized holding gain atas investasi (selain di bursa


efek) dengan fair value method diakui dalam income
statement

dalam penghitungan PPh, pengukuran investasi


menggunakan cost method (unrealized holding gain
ditunda pengakuannya hingga terealisasi)
Perbedaan Khusus
Contoh Temporary Differences #1

revenues atau gains yang kena pajak pada periode


setelah periode pengakuan dalam income statement

Pada tanggal 1 Januari 2023, PT ABC membeli share


(trading) dengan nilai Rp100.000.000,00.

Pada tanggal 31 Desember 2023, nilai investasi


tersebut di pasar adalah Rp110.000.000,00.

Investasi tersebut dilepas ABC pada tanggal 15


Februari 2024 ketika nilainya mencapai
Rp125.000.000,00.
Perbedaan Khusus
Contoh Temporary Differences #1

revenues atau gains yang kena pajak pada periode


setelah periode pengakuan dalam Income Statement

2023
income statement mengakui income Rp10.000.000,00
SPT Tahunan PPh tidak mencatat penghasilan

2024
income statement mengakui income Rp15.000.000,00
SPT Tahunan PPh mencatat penghasilan
Rp25.000.000,00
Perbedaan Khusus
Contoh Temporary Differences #2

expenses atau losses yang dikurangkan dari


penghitungan pajak pada periode setelah periode
pengakuan dalam income statement

kerugian piutang dalam income statement dihitung


dengan menggunakan allowance method

dalam penghitungan PPh, kerugian piutang diakui


menggunakan direct write-off method
Perbedaan Khusus
Contoh Temporary Differences #2

expenses atau losses yang dikurangkan dari


penghitungan pajak pada periode setelah periode
pengakuan dalam income statement

Pada tahun 2023, PT ABC mengakui bad debt expense


berdasarkan metode allowance senilai
Rp10.000.000,00.

Penghapusan accounts receivable dilakukan di tahun


2024, ketika terdapt konfirmasi bahwa nilai
Rp10.000.000,00 di atas benar-benar tidak dapat
ditagih ABC.
Perbedaan Khusus
Contoh Temporary Differences #2

expenses atau losses yang dikurangkan dari penghitungan


pajak pada periode setelah periode pengakuan dalam
income statement

2021
income statement mengakui expense Rp10.000.000,00
SPT Tahunan PPh tidak mencatat pengurang penghasilan

2022
tidak terdapat pengakuan expense dalam income
statement
SPT Tahunan PPh mencatat pengurang penghasilan senilai
Rp10.000.000,00
Perbedaan Khusus

Contoh Temporary Differences #3

revenues atau gains yang kena pajak pada periode


sebelum periode pengakuan dalam income statement

penerimaan uang muka penjualan dalam income


statement diakui sebagai unearned revenue

dalam penghitungan PPh, uang muka penjualan telah


menjadi earned revenue
Perbedaan Khusus

Contoh Temporary Differences #3

revenues atau gains yang kena pajak pada periode


sebelum periode pengakuan dalam income statement

Pada tanggal 1 Januari 2023, PT ABC menerima dana


senilai Rp20.000.000,00, yang merupakan
pembayaran di muka atas sewa mesin selama dua
tahun @ Rp10.000.000,00.
Perbedaan Khusus
Contoh Temporary Differences #3

revenues atau gains yang kena pajak pada periode


sebelum periode pengakuan dalam income statement

2023
income statement mengakui income Rp10.000.000,00
SPT Tahunan PPh mencatat penghasilan
Rp20.000.000,00

2024
income statement mengakui income Rp10.000.000,00
SPT Tahunan PPh tidak mencatat penghasilan
Perbedaan Khusus

Contoh Temporary Differences #4

expenses atau losses yang dikurangkan dari


penghitungan pajak pada periode sebelum periode
pengakuan dalam income statement

penghitungan beban penyusutan dalam income


statement lebih kecil dibandingkan dalam
penghitungan PPh
Perbedaan Khusus
Contoh Temporary Differences #4

expenses atau losses yang dikurangkan dari penghitungan pajak


pada periode sebelum periode pengakuan dalam income statement

Pada tanggal 1 Januari 2023, PT ABC membeli mesin senilai


Rp50.000.000,00.

Mesin tersebut diakui penyusutannya dalam income statement


menggunakan metode straight-line selama lima tahun, tanpa residual
value.

Untuk tujuan penghitungan PPh, penyusutan mesin tersebut


diperlakukan sama seperti dalam income statement, namun dengan
masa manfaat Kelompok I selain bangunan (empat tahun).
Perbedaan Khusus
Contoh Temporary Differences #4

expenses atau losses yang dikurangkan dari


penghitungan pajak pada periode sebelum periode
pengakuan dalam income statement

2023-2026
income statement mengakui expense Rp10.000.000,00
SPT Tahunan PPh mencatat pengurang penghasilan
Rp12.500.000,00

2027
income statement mengakui expense Rp10.000.000,00
SPT Tahunan PPh tidak mencatat pengurang
penghasilan
Perbedaan Khusus

Permanent Differences (Beda Tetap)

disebabkan oleh item-item yang

terdapat dalam pretax financial income tapi tidak pernah terdapat


dalam taxable income
atau
terdapat dalam taxable income tapi tidak pernah terdapat dalam
pretax financial income

permanent differences hanya mempengaruhi pada periode terjadinya, tidak


menimbulkan jumlah future taxable atau deductible

tidak ada konsekuensi deferred tax yang harus diakui


Perbedaan Khusus

Contoh Permanent Differences

 Penghasilan yang dikenakan PPh Final

 Klaim Asuransi Kecelakaan bagi Orang Pribadi

 Inter-corporate Dividend

 Premium dan Diskonto Obligasi

 PPh yang tidak dapat dikreditkan


Perbedaan Khusus
Contoh Permanent Differences #1

revenues atau gains yang terdapat dalam pretax


financial income (laba sebelum PPh) tapi tidak
pernah terdapat dalam taxable income (penghasilan
kena PPh)

 semua penghasilan yang telah dikenakan PPh final


 klaim asuransi kecelakaan kerja yang diterima
karyawan
 hibah dari pihak lain yang diterima oleh koperasi
Perbedaan Khusus

Contoh Permanent Differences #1

Koperasi ABC menerima hibah pada tahun 2024


senilai Rp1.000.000.000,00.

2024
income statement mengakui income Rp1.000.000.000,00

2024
SPT Tahunan PPh mencatat penghasilan yang tidak dikenakan PPh
senilai Rp1.000.000.000,00
Perbedaan Khusus

Contoh Permanent Differences #2

revenues atau gains yang terdapat dalam taxable


income tapi tidak pernah terdapat dalam pretax
financial income

 tambahan kekayaan neto yang berasal dari


penghasilan yang belum dikenakan PPh
 penerimaan kembali PPh yang telah dibebankan
sebagai biaya
Perbedaan Khusus

Contoh Permanent Differences #2

Pada tahun 2024 PT ABC dikenakan PPh atas aset


senilai Rp1.000.000.000,00 yang menurut DJP belum
dikenakan PPh.

2024
income statement tidak mengakui income

2024
SPT Tahunan PPh mencatat penghasilan yang dikenakan PPh
senilai Rp1.000.000.000,00
Perbedaan Khusus

Contoh Permanent Differences #3

expenses atau losses yang terdapat dalam pretax


financial income tapi tidak pernah terdapat dalam
taxable income

 semua beban yang terkait dengan pendapatan yang


telah dikenakan PPh Final
 PPh
Perbedaan Khusus

Contoh Permanent Differences #3

Pada tahun 2024 PT ABC dikenakan PPh atas


investasi senilai Rp1.000.000.000,00.

2024
income statement mengakui expense senilai Rp1.000.000.000,00

2024
SPT Tahunan PPh tidak mencatat pengurang penghasilan
Perbedaan Khusus

Contoh Permanent Differences #4

expenses atau losses yang terdapat dalam taxable


income tapi tidak pernah terdapat dalam pretax
financial income

pengurangan penghasilan neto paling tinggi 30%


dari jumlah penanaman modal di bidang-bidang
usaha dan/atau di daerah-daerah tertentu
Perbedaan Khusus

Contoh Permanent Differences #4

Pada tahun 2024 PT ABC memperoleh pengurangan


penghasilan neto sebesar 30% atas penanaman
modal senilai Rp1.000.000.000,00 di daerah tertentu.

2024
income statement tidak mengakui expense

2024
SPT Tahunan PPh mencatat pengurang penghasilan senilai
Rp300.000.000,00
Temporary Differences
(Beda Waktu)
temporary difference adalah perbedaan antara tax basis dari sebuah asset atau
liability, dengan jumlah yang dilaporkan ( carrying atau book value) dalam financial
statements, yang akan menghasilkan taxable amounts (jumlah kena pajak) atau
deductible amounts (jumlah yang dapat dikurangi) di tahun-tahun mendatang

Future Taxable Amounts Future Deductible Amounts


menimbulkan menimbulkan
Deferred Tax Liability Deferred Tax Asset

yang mencerminkan kenaikan taxes yang mencerminkan kenaikan taxes


payable di tahun-tahun mendatang refundable (atau taxes saved) di tahun-
sebagai hasil dari taxable temporary tahun mendatang sebagai hasil dari
differences yang muncul di akhir tahun deductible temporary differences yang
berjalan muncul di akhir tahun berjalan
(taxable income lebih kecil daripada (taxable income lebih besar daripada
pretax financial income) pretax financial income)

biasanya muncul karena adanya koreksi biasanya muncul karena adanya koreksi
fiskal negatif atas beda waktu fiskal positif atas beda waktu
Perbedaan Khusus
Review Temporary Differences
(Beda Waktu)

Future Taxable Amounts


Taxable Temporary Differences
(Beda Waktu Kena Pajak)
menimbulkan Deferred Tax Liability
pertama kali muncul di tahun berjalan apabila terdapat koreksi
negatif atas beda waktu

Future Deductible Amounts


Deductible Temporary Differences
(Beda Waktu yang Dapat Dikurangkan)
menimbulkan Deferred Tax Asset
pertama kali muncul di tahun berjalan apabila terdapat koreksi
positif atas beda waktu
Perbedaan Akuntansi dan
Pajak
Ilustrasi I

Asumsikan sebuah perusahaan melaporkan revenue dan expense


dalam financial statement, masing-masing Rp130.000.000,00 dan
Rp60.000.000,00 selama 2022, 2023, dan 2024.

Expense dilaporkan dengan jumlah yang sama untuk tujuan financial


reporting dan pelaporan dalam SPT PPh.

Adapun taxable revenue untuk setiap tahun dilaporkan masing-


masing Rp100.000.000,00, Rp150.000.000,00, dan
Rp140.000.000,00.

Apakah pengaruh terhadap tiap rekening atas perbedaan pengakuan


revenue tersebut?
Perbedaan Akuntansi dan
Pajak
Financial
FinancialReporting
Reporting 2022 2023 2024 Total

Revenues 130.000 130.000 130.000 390.000


Expenses (Straight Line) 60.000 60.000 60.000 180.000
Pretax Financial Income 70.000 70.000 70.000 210.000

Income Tax Expense (22%) 15.400 15.400 15.400 46.200

Tax
TaxReporting
Reporting 2022 2023 2024 Total

Revenues 100.000 150.000 140.000 390.000


Expenses (Straight Line) 60.000 60.000 60.000 180.000
Taxable Income 40.000 90.000 80.000 210.000

Income Tax Payable (22%) 8.800 19.800 17.600 46.200


Perbedaan Akuntansi dan
Pajak
Perbandingan
Perbandingan 2022 2023 2024 Total

Income Tax Expense (SAK) 15.400 15.400 15.400 46.200


Income Tax Payable (UU PPh) 8.800 19.800 17.600 46.200
Selisih 6.600 (4.400) (2.200) 0

Apakah selisih di atas diperhitungkan dalam financial statements? ya

Tahun Syarat Pelaporan


2022 rekening deferred tax liability bertambah Rp6.600.000,00
2023 rekening deferred tax liability berkurang Rp4.400.000,00
2024 rekening deferred tax liability berkurang Rp2.200.000,00
Perbedaan Akuntansi dan
Pajak
2022
Income Tax Expense (dr.) 15.400.000
Income Tax Payable (cr.) 8.800.000
Deferred Tax Liability (cr.) 6.600.000

2023
Income Tax Expense (dr.) 15.400.000
Deferred Tax Liability (dr.) 4.400.000
Income Tax Payable (cr.) 19.800.000

2024
Income Tax Expense (dr.) 15.400.000
Deferred Tax Liability (dr.) 2.200.000
Income Tax Payable (cr.) 17.600.000
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2022
2022 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Income Tax Expense 15.400.000

Liabilities:
Deferred Tax Liability (NCL)
6.600.000
Income Tax Payable (CL) Net Income 54.600.000
8.800.000
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2023
2023 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Income Tax Expense 15.400.000

Liabilities:
Deferred Tax Liability (NCL)
2.200.000
Income Tax Payable (CL) Net Income 54.600.000
19.800.000
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2024
2024 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Income Tax Expense 15.400.000

Liabilities:

Income Tax Payable (CL)


17.600.000 Net Income 54.600.000
Financial Reporting

Current

Income Tax
Expense

Deferred
Financial Reporting
Penyajian Income Tax Expense
Current Income
Tax Expense
(sebesar PPh
Terutang dalam
SPT Tahunan PPh)

Deferred Income Deferred Income


Tax Benefit Tax Expense
Financial Reporting
Penyajian Income Tax di Statement of Financial
Position
Income Tax
Payable (sebesar
PPh Kurang
Bayar atau PPh
29 dalam SPT
Tahunan PPh)

Deferred Income Deferred Income


Tax Liability Tax Asset

bila tidak ada


Kredit PPh,
Current Income
Tax Expense
sama dengan
Income Tax
Payable
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2022
2022 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Income Tax Expense 15.400.000

Liabilities:
Deferred Tax Liability (NCL)
6.600.000
Income Tax Payable (CL) Net Income 54.600.000
8.800.000
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2022
2022 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Current Income Tax Expense 8.800.000
Deferred Income Tax Expense 6.600.000

Liabilities:
NCL
Deferred Tax Liability 6.600.000
Net Income 54.600.000
CL
Income Tax Payable 8.800.000
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2023
2023 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Income Tax Expense 15.400.000

Liabilities:
Deferred Tax Liability (NCL)
2.200.000
Income Tax Payable (CL) Net Income 54.600.000
19.800.000
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2023
2023 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Current Income Tax Expense 19.800.000

add

Liabilities: Deferred Income Tax Benefit 4.400.000

NCL
Deferred Tax Liability 2.200.000
Net Income 54.600.000
CL
Income Tax Payable 19.800.000
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2024
2024 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Income Tax Expense 15.400.000

Liabilities:

Income Tax Payable (CL)


17.600.000 Net Income 54.600.000
Financial Reporting
Ilustrasi I
Pada bagian mana “Deferred Tax Liability” dan “Deferred
Income Tax Expense” dilaporkan dalam Financial Statements?

Statement of Financial Income Statement


Position 2024
2024 Revenues: 130.000.000
Assets: Expenses: 60.000.000
Income before Tax 70.000.000
Equity: less
Current Income Tax Expense 17.600.000

add

Liabilities: Deferred Income Tax Benefit 2.200.000

CL
Income Tax Payable 17.600.000 Net Income 54.600.000
Perbedaan Akuntansi dan
Pajak
Ilustrasi II

ABC Company melaporkan pretax financial income sebesar Rp80.000.000,00 untuk tahun
2024. Item-item berikut menyebabkan taxable income berbeda dengan pretax financial
income.

(1) Selisih lebih depresiasi pada SPT PPh dibandingkan dengan depresiasi pada income
statement senilai Rp16.000.000,00.

(2) Sewa yang diperoleh pada SPT PPh lebih besar daripada sewa yang diakui dalam
income statement senilai Rp27.000.000,00.

(3) Denda dalam SKPKB senilai Rp11.000.000,00 dilaporkan dalam income statement.

Tarif PPh 22% berlaku untuk semua tahun, dan perusahaan memperkirakan akan tetap
melaporkan taxable income di tahun-tahun mendatang. Tidak ada deferred taxes di awal
tahun 2024.

diminta

Buatlah jurnal untuk mengakui income tax expense, deferred income taxes, dan income
taxes payable untuk tahun 2024!
Perbedaan Akuntansi dan
Pajak
Tahun Berjalan Deferred Deferred
Income
2024 Tax Asset Tax Liability
Financial Income (SAK) 80,000
Kelebihan Depresiasi Pajak (16,000) 16,000
Kelebihan Pengakuan Sewa 27,000 27,000
Denda (Permanent ) 11,000
Taxable Income (UU PPh) 102,000 27,000 16,000 -
Tarif PPh 22% 22% 22%
Income Tax 22,440 5,940 3,520 -

Income Tax Expense 20,020 -


Deferred Tax Asset 5,940 -
Deferred Tax Liability - 3,520
Income Tax Payable - 22,440
Perbedaan Akuntansi dan
Pajak
Tahun Berjalan Deferred Deferred
Income
2024 Tax Asset Tax Liability
Financial Income (SAK) 80,000
Kelebihan Depresiasi Pajak (16,000) 16,000
Kelebihan Pengakuan Sewa 27,000 27,000
Denda (Permanent ) 11,000
Taxable Income (UU PPh) 102,000 27,000 16,000 -
Tarif PPh 22% 22% 22%
Income Tax 22,440 5,940 3,520 -

(Current) Income Tax Expense 22,440 dr.


(Deferred) Income Tax Benefit 2,420 cr.
(Deferred) Tax Asset 5,940 dr.
(Deferred) Tax Liability 3,520 cr.
(Current) Income Tax Payable 22,440 cr.
Temporary Differences
(Beda Waktu)
metode
penghitungan
temporary
differences

Income Asset-
Statement Liability
Approach Approach
A Tax to Remember

Perusahaan mengakui pretax financial income untuk tahun 2024


sebesar Rp1.000.000.000,00 di dalam income statement.

Setelah melakukan proses rekonsiliasi fiskal, ditemukan angka


taxable income sebesar Rp990.000.000,00.

Selisih yang terjadi di atas dikarenakan adanya perbedaan


pengakuan depreciation expense untuk tahun 2024; income
statement mengakui sebesar Rp55.000.000,00, sedangkan
penghitungan PPh mengakui Rp65.000.000,00.

rekonsiliasi fiskal menunjukkan koreksi fiskal negatif


(taxable income lebih kecil daripada pretax financial income)
terdapat future taxable amount Rp10.000.000,00
--- akan menghasilkan deferred tax liability ---
A Tax to Remember

Perusahaan mengakui pretax financial income untuk tahun 2024


sebesar Rp800.000.000,00 di dalam income statement.

Setelah melakukan proses rekonsiliasi fiskal, ditemukan angka


taxable income sebesar Rp850.000.000,00.

Selisih yang terjadi di atas dikarenakan adanya perbedaan


pengakuan rent income untuk tahun 2024; income statement
mengakui sebesar Rp50.000.000,00, sedangkan penghitungan PPh
mengakui Rp100.000.000,00.

rekonsiliasi fiskal menunjukkan koreksi fiskal positif


(taxable income lebih besar daripada pretax financial income)
terdapat future deductible amount Rp50.000.000,00
--- akan menghasilkan deferred tax asset ---
Temporary Differences dan
Deferred Taxes
Deferred Tax Liability
future taxable
amounts x income tax
rate

Deferred Tax Asset


future deductible
amounts x income tax
rate
Temporary Differences
(Beda Waktu)
Selisih Lebih Nilai Tercatat Assets dalam
Financial Statement dibandingkan
dengan Nilai Tercatat Assets untuk
pelaporan PPh

Future Taxable Amount

Selisih Lebih Nilai Tercatat Assets


untuk pelaporan PPh dibandingkan
dengan Nilai Tercatat Assets dalam
Financial Statement

Future Deductible Amount


A Tax to Remember
Pada awal tahun 2024, perusahaan membeli equipment dengan cost
Rp100.000.000,00.

Asset tersebut disusutkan untuk tujuan penyajian financial statement


menggunakan straight-line method dengan estimasi useful life lima
tahun, dan salvage value nol.

Sedangkan untuk tujuan penghitungan PPh, asset tersebut tergolong


dalam Kelompok I harta tetap selain bangunan, dan akan disusutkan
dengan metode yang sama.

carrying amount equipment dalam financial statement


Rp80.000.000,00
carrying amount equipment untuk pelaporan PPh Rp75.000.000,00
terdapat muncul future taxable amount Rp5.000.000,00
--- akan menghasilkan deferred tax liability ---
A Tax to Remember

Pada akhir tahun 2024, perusahaan mencatat nilai accounts


receivable sebesar Rp250.000.000,00.

Pengakuan estimasi kerugian piutang menggunakan 1% of accounts


receivable.

Sedangkan untuk tujuan penghitungan PPh, kerugian piutang belum


diperhitungkan karena masih berupa estimasi atau pencadangan.

carrying amount accounts receivable dalam financial statement


Rp247.500.000,00
carrying amount accounts receivable untuk pelaporan PPh
Rp250.000.000,00
terdapat future deductible amount Rp2.500.000,00
--- akan menghasilkan deferred tax asset ---
Temporary Differences
(Beda Waktu)
Selisih Lebih Nilai Tercatat Liabilities
dalam Financial Statement dibandingkan
dengan Nilai Tercatat Liabilities untuk
pelaporan PPh

Future Deductible Amount

Selisih Lebih Nilai Tercatat Liabilities untuk


pelaporan PPh dibandingkan dengan Nilai
Tercatat Liabilities dalam Financial
Statement

Future Taxable Amount


A Tax to Remember
Pada akhir tahun 2024, perusahaan mengestimasi
besarnya warranty expense senilai Rp75.000.000,00.

Dalam penghitungan PPh, expense tersebut belum


diakui karena masih berupa estimasi atau
pencadangan.

carrying amount liability dalam financial atatement


Rp75.000.000,00
carrying amount liability untuk pelaporan PPh adalah
nol
terdapat future deductible amount Rp75.000.000,00
--- akan menghasilkan deferred tax asset ---
Temporary Differences dan
Deferred Taxes
Deferred Tax Liability
future taxable
amounts x income tax
rate

Deferred Tax Asset


future deductible
amounts x income tax
rate
Future Deductible Amounts dan
Deferred Taxes

Deferred Tax Asset - Non-recognition


perusahaan seharusnya mengurangi nilai deferred tax
asset jika “probable” (terdapat kemungkinan) bahwa
perusahaan tersebut tidak dapat merealisasikan
beberapa atau seluruh bagian dari deferred tax asset
“terdapat kemungkinan”
mencerminkan tingkat kemungkinan setidaknya lebih
dari 50%
Future Deductible Amounts dan
Deferred Taxes
Ilustrasi III

Callaway Corp. mencatat saldo deferred tax asset senilai


Rp93.750.000,00 di akhir tahun 2022 akibat sebuah cumulative
temporary difference tunggal senilai Rp375.000.000,00.
Di akhir tahun 2023, temporary difference yang sama ini telah
meningkat menjadi nilai kumulatif Rp500.000.000,00.
Taxable income untuk tahun 2023 adalah Rp850.000.000,00.
Tarif pajak adalah 22% untuk semua tahun.
Tidak terdapat valuation account yang muncul di akhir tahun 2022.

diminta

Asumsikan terdapat kemungkinan bahwa Rp25.000.000,00 dari


deferred tax asset tidak dapat terealisasi, buatlah jurnal yang
dibutuhkan untuk tahun 2023!
Future Deductible Amounts dan
Deferred Taxes
Tahun Berjalan
Income
2022 2023 2024
Financial Income (SAK) 725,000
Temporary Difference 375,000 125,000 (500,000)
Taxable Income (UU PPh) 375,000 850,000 (500,000)
Tarif PPh 22% 22% 22%
Income Tax 82,500 187,000 (110,000)

Income Tax Expense 159,500 -


Deferred Tax Asset 27,500 -
Income Tax Payable - 187,000

Income Tax Expense 25,000 -


Deferred Tax Asset - 25,000
Future Deductible Amounts dan
Deferred Taxes
Tahun Berjalan
Income
2022 2023 2024
Financial Income (SAK) 725,000
Temporary Difference 375,000 125,000 (500,000)
Taxable Income (UU PPh) 375,000 850,000 (500,000)
Tarif PPh 22% 22% 22%
Income Tax 82,500 187,000 (110,000)

(Current) Income Tax Expense 187,000 dr.


(Deferred) Income Tax Benefit 27,500 cr.
(Current) Income Tax Payable 187,000 cr.
(Deferred) Tax Asset 27,500 dr.
(Deferred) Income Tax Benefit 25,000 dr.
(Deferred) Tax Asset 25,000 cr.
Pertimbangan Tarif PPh

Tarif PPh di Masa Mendatang


perusahaan harus mempertimbangkan perubahan terkini yang
diterapkan dalam tarif PPh yang akan berlaku efektif untuk tahun-
tahun tertentu di masa mendatang ketika mengaplikasikan tarif
PPh atas temporary differences yang muncul

Revisi atas Tarif Pajak di Masa Depan


ketika perubahan tarif PPh diberlakukan, perusahaan harus segera
mencatat efek perubahan tersebut atas rekening deferred income
tax yang telah ada sebelumnya
Perlakuan Akuntansi atas
Kompensasi Kerugian PPh
Net Operating Loss (NOL) - Kerugian PPh
jumlah tax-deductible expense melebihi taxable
revenues
UU PPh memperbolehkan wajib pajak untuk
mengkompensasikan kerugian PPh dalam satu tahun
pajak untuk lima tahun ke depan
Perlakuan Akuntansi atas
Kompensasi Kerugian PPh
Ilustrasi IV

Perusahaan mencatat net operating loss (kerugian


PPh) sebesar Rp500.000.000,00 di tahun 2024.

Tarif PPh untuk setiap tahun adalah 22%.

Buatlah jurnal untuk mencatat keuntungan yang


diperoleh atas kompensasi kerugian PPh tersebut
di masa mendatang!
Perlakuan Akuntansi atas
Kompensasi Kerugian PPh
Ilustrasi IV
2024 2025
Financial Income
Difference
Taxable Income (Loss) (500,000)
Tarif PPh 22%
Income Tax (110,000)

Deferred Tax Asset 110,000 -


Income Tax Expense - 110,000

(Deferred) Tax Asset 110,000 dr.


(Deferred) Income Tax Benefit (110,000) cr.
Perlakuan Akuntansi atas
Kompensasi Kerugian PPh
Ilustrasi V

Perusahaan mencatat net operating loss (Kerugian


PPh) sebesar Rp500.000.000,00 di tahun 2024.

Tarif PPh untuk setiap tahun adalah 22%.

Terdapat kemungkinan 75% kerugian PPh yang akan


dikompensasikan tidak dapat terealisasi di masa
mendatang.

Buatlah jurnal yang diperlukan pada akhir tahun 2024!


Perlakuan Akuntansi atas
Kompensasi Kerugian PPh
Ilustrasi V

Deferred Tax Asset 110,000 -


Income Tax Expense - 110,000

Income Tax Expense 82,500 -


Deferred Tax Asset - 82,500

(Deferred) Tax Asset 27,500 dr.


(Deferred) Income Tax Benefit 27,500 cr.
Meninjau Ulang Non-
Recognition

perusahaan dapat merealisasikan deferred tax asset


atau tidak di masa depan tergantung pada apakah
terdapat sufficient taxable income exists or will exist
sepanjang periode kompensasi kerugian PPh

jika tidak terdapat kemungkinan perusahaan


memperoleh taxable income di masa depan, sehingga
kerugian PPh tidak dapat dikompensasikan, dan
prepaid tax (kredit PPh) tidak direditkan terhadap PPh
terhutang, maka deferred tax asset tidak boleh diakui
Penyajian di Financial
Statement
Statement of Financial Position
setiap deferred tax liability (net) atau deferred tax
asset (net) diklasifikasikan sebagai noncurrent

Illustration 19-38

boleh melakukan offset


Penyajian di Financial
Statement
Income Statement

discontinued operations other comprehensive income

income tax
expense (benefit)
allocation

prior period adjustments continuing operations


Penyajian di Financial
Statement
Income Statement

komponen Income Tax Expense (Benefit) dapat berupa

1. Current Income Tax Expense (Benefit).


2. Setiap penyesuaian yang diakui dalam periode pengakuan PPh
dari periode sebelumnya.
3. Jumlah Deferred Tax Expense (Benefit) yang terkait dengan
munculnya atau dihapusnya temporary difference.
4. Jumlah Deferred Tax Expense (Benefit) yang terkait dengan
perubahan tarif PPh atau pemberlakuan aturan PPh baru.
5. Jumlah keuntungan yang muncul dari kerugian PPh, kredit PPh,
atau temporary difference yang sebelumnya tidak diakui dari
periode sebelumnya, yang digunakan untuk mengurangi Current
dan Deferred Tax Expense.
Penyajian di Financial
Statement
Rekonsiliasi Fiskal

perusahaan dapat menyediakan salah satu informasi di bawah ini

angka-angka rekonsiliasi antara tax expense (benefit) dengan hasil


profit akuntansi, dikalikan dengan tarif PPh yang berlaku, sekaligus
mengungkapkan dasar penerapan tarif PPh yang digunakan

angka-angka rekonsiliasi antara rata-rata tarif PPh efektif dengan


tarif PPh yang berlaku, sekaligus mengungkapkan dasar penerapan
tarif PPh yang berlaku tersebut
Review atas Asset-Liability
Method
perusahaan harus mengaplikasikan prinsip-prinsip di bawah ini

(1) Mengakui Current Tax Liability atau Asset atas estimasi Taxes
Payable atau Refundable yang dilaporkan dalam SPT PPh.
(2) Mengakui Deferred Tax Liability atau Asset atas estimasi
pengaruh pajak di masa mendatang yang diatribusikan pada
temporary differences dan kompensasi rugi PPh.
(3) Mendasarkan pengukuran atas current dan deferred taxes pada
kemungkinan pemberlakuan aturan pajak. Pengaruh perubahan
aturan pajak atau tarif PPh di masa depan tidak diantisipasi.
(4) Mengurangi pengukuran atas Deferred Tax Assets, jika
diperlukan, sebesar jumlah tax benefit yang oleh perusahaan
dirasakan tidak dapat direalisasi.
Review atas Asset-Liability
Method

Illustration 19-51
How to Deal with Temporary
Differences

tentukan jenis kalikan nominal


tentukan besarnya
perbedaan antara temporary
total income tax
pretax financial differences dengan
expense
income dan taxable tarif PPh untuk
pretax financial
income (permanent memperoleh
income x tarif PPh
atau temporary) deferred tax

tentukan besarnya
tentukan besarnya
current income tax sajikan total income
income tax payable
payable tax expense menjadi
taxable income x
income tax payable - current dan deferred
tarif PPh
prepaid tax
Ilustrasi VI
ABC Company melaporkan pretax financial income sebesar Rp500.000.000,00 untuk
tahun 2024. Item-item berikut menyebabkan taxable income berbeda dengan pretax
financial income.

(1) Adanya pengakuan expense dalam income statement berupa sanksi administrasi
pajak sebesar Rp50.000.000,00. (beda tetap)
(2) Income dari penjualan tanah yang diakui dalam income statement senilai
Rp81.000.000,00. (beda tetap)
(3) COGS yang diakui dalam SPT Tahunan PPh lebih rendah Rp15.000.000,00
dibandingkan dengan yang dilaporkan dalam income statement karena adanya aplikasi
LOCONRV.
(4) Penyusutan dalam SPT Tahunan PPh lebih besar Rp20.000.00,00 dibandingkan
dengan yang diakui dalam SPT PPh karena adanya perbedaan metode pengakuan.

Tarif PPh 22% berlaku untuk semua tahun, dan perusahaan memperkirakan akan tetap
melaporkan taxable income di tahun-tahun mendatang. Tidak ada deferred taxes di awal
tahun 2024.

diminta
Hitunglah taxable income, future taxable amount, future deductible amount, deferred tax
liability, deferred tax asset, income tax payable, current income tax expense, deferred
income tax expense, dan net income untuk tahun 2024.
Buatlah jurnal untuk mengakui income tax expense, deferred income taxes, dan income
taxes payable untuk tahun 2024!
Konvergensi

PSAK 46
(Pajak Penghasilan)
Revisi 2010

IAS 12
(Income Taxes)
Revisi 2009
Copyright
Copyright© 2020 John Wiley & Sons, Inc.
All rights reserved. Reproduction or translation of
this work beyond that permitted in Section 117 of
the 1976 United States Copyright Act without the
express written permission of the copyright owner is
unlawful. Request for further information should be
addressed to the Permissions Department, John
Wiley & Sons, Inc. The purchaser may make back-up
copies for his/her own use only and not for
distribution or resale. The Publisher assumes no
responsibility for errors, omissions, or damages,
caused by the use of these programs or from the use
of the information contained herein.

Anda mungkin juga menyukai