Anda di halaman 1dari 27

METODE

GEOLISTRIK INDUKSI
POLARISASI
KBK GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
MATERI
01 02 03 04
PERALATAN
INTRO PRINSIP TIPE-TIPE IP
DASAR IP PENGUKURA
N IP
01
INTRO
Metode geolistrik Induksi
Polarisasi juga dikenal
sebagai “geo-capasitor”.
 Tahun 1913, fenomena induksi polarisasi pertama kali
teramati dan dilaporkan oleh Conrad Schlumberger.

Nilai V dan I tdk


Mengamati V
Injeksi arus langsung NOL
dan I saat
listrik  tanah ketika injeksi
injeksi
dihentikan

Material bawah permukaan  material dielektrik???


 Aplikasi dari metode Induksi Polarisasi yaitu:

Eksplorasi air tanah dan geothermal

Pencarian sebaran bijih


logam (tembaga porphyry, Aplikasi dlm bidang lingkungan
lapisan lead/zinc, dan sulfida (deteksi kontaminan organik).
yang berkaitan dengan
deposit emas)
02
PRINSIP
DASAR
Aspek penting pada metode
Induksi Polarisasi adalah
efek overvoltage.
Berdasarkan pengamatan Conrad Schlumberger  mungkin
ada elemen di bawah permukaan yang dapat terisi muatan
listrik dan menyimpannya ketika tidak ada arus listrik yang
mengalir.

Muatan tersebut semakin lama semakin berkurang sangat


cepat kemudian melambat (dlm skala mili-detik hingga
beberapa detik).

Overvoltage
 Penyebab munculnya efek Overvoltage

Induksi polarisasi disebabkan oleh adanya perpindahan


dan akumulasi (terbalik) dari muatan pembawa (ion dan
elektron) dalam material mikro yang bersifat heterogen
(micro-heterogenenous material: batuan dan tanah) yang
disebabkan oleh adanya medan listrik eksternal.

 Sejauh ini terdapat empat mekanisme utama yg


menyebabkan terjadinya induksi polarisasi.
Mekanisme Penyebab Terjadinya IP
POLARISASI
MAXWELL- POLARISASI
WAGNER MEMBRAN

POLARISASI
ELECTRICAL
POLARISASI
DOUBLE LAYER
ELEKTRODA
(EDL)
Polarisasi Maxwell-Wagner

Polarisasi yang melibatkan akumulasi dari muatan pada


kedua sisi dari antarmuka yang memisahkan antar medium
yang memiliki konduktivitas dan permitivitas kelistrikan
yang berbeda.
Lanjutan …

Mekanisme ini dikendalikan oleh tortuositas fase yang berbeda,


fraksi volumenya, dan konduktivitas dan permitivitas fase yang
berbeda.

Polarisasi Maxwell-Wagner utamanya terjadi pada fenomena


polarisasi di ujung atas spektrum frekuensi yang
dipertimbangkan (biasanya di atas 1 kHz).
Lanjutan …

Mekanisme lainnya, semuanya terkait dengan elektromigrasi


berbagai jenis pembawa muatan: elektron dan ion.

 Migrasi elektron dapat terjadi ketika adanya keterlibatan


komponen biotik atau abiotik proses redoks.

 mekanisme polarisasi elektro-migrasi dalam media berpori


alami didominasi oleh polarisasi secara ionik.
Polarisasi Electrical Double Layer (EDL)

Electrical Double Layer merupakan polarisasi yang terjadi


secara ionik pada pori antarmuka dari matriks air-padatan.

Contoh: di dekat butiran (misalnya kuarsa) yang permukaannya


(negatif) dialiri listrik. Permukaan ini termasuk lapisan "counter-
ion", kation, yang secara lokal terlibat dalam elektronetralitas.
Lanjutan …

Polarisasi EDL terbagi menjadi dua: polarisasi lapisan Stern dan


polarisasi lapisan difusi.

1) Polarisasi lapisan Stern, yaitu polarisasi pada bagian dalam


dari lapisan ganda listrik (EDL) pada antarmuka antara
mineral dan air.

2) Polarisasi lapisan difusi, yaitu bagian luar EDL.


Lanjutan …

Kedua lapisan EDL, yaitu lapisan


Stern dan lapisan difusi, dapat
terpolarisasi, sehingga
menimbulkan tiga kasus berbeda
tergantung pada konektivitas fase
padat (Revil and Cosenza 2010).
Lanjutan …

Secara konseptual tentang mekanisme IP elektrokimia saat ini,


polarisasi lapisan difusi dan polarisasi membran sangat terkait
erat.
Polarisasi Membran
Sketsa polarisasi membran pori
terjepit di antara dua butiran
silika.

Polarisasi membran terkait


dengan perbedaan mobilitas
antar ion (kecepatan gerak)
dalam medan listrik dan terkait
dengan waktu relaksasi yang
singkat.
Tipe-tipe Mekanisme Polarisasi IP pada
Tiap Jenis Material Berpori

Tipe A merupakan jenis material


suspensi koloid.

 Tiga mekanisme polarisasi


terjadi secara bersamaan
(polarisasi lapisan Stern dan
difus, polarisasi Maxwell-
Wagner).
Tipe B merupakan jenis material
granular padat. lapisan difus
bersifat kontinu dan tidak
terpolarisasi.

 Lapisan difusi bersifat


kontinu dan tidak
terpolarisasi. Dua mekanisme
polarisasi
terjadi secara bersamaan
(polarisasi lapisan Stern dan
polarisasi Maxwell-Wagner).
Tipe C merupakan material
dalam skala volume elementer.

 Lapisan Stern dan difusi


bersifat kontinu sehingga
tidak terpolarisasi.
Hanya polarisasi membran
dan polarisasi Maxwell-
Wagner yang terjadi secara
bersamaan.
Polarisasi Elektroda

Polarisasi elektroda” adalah polarisasi yang paling intens dan


sulit untuk dibedakan dengan mekanisme lain (masih diteliti).
Fase Terjadinya Fenomena IP pd
Polarisasi Elektroda
SEBELUM SETELAH
Keadaan awal Fase pelepasan
(alami)

SELAMA
Fase Polarisasi
Sebuah “gas electron”
mendominasi butir: elektron dan
muatan positif bersifat mobile.
Pada medium yang melapisi
partikel, muatan-muatannya
berasosiasi dengan ion-ion (cth.
H3O+ dan OH-) yang
mobilitasnya terhalang oleh
material/zat yang mobilitasnya
lebih rendah.
Di bagian dalam butir, elektron
dan lubang elektron terpisah
kemudian elektron terakumulasi
pada bagian permukaan dari
butir.

Pengaruh elektrostatik lokal


ion muncul pada medium
elektrolitik yang berakumulasi
di dekat permukaan butir.
Ion yang jauh terpengaruh
terhadap medan listrik yang
berasal dari permukaan bumi.
Muatan-muatan yang
terakumulasi di sekitar partikel,
terdistribusi di dalam medium.
 Mengakibatkan munculnya
potensial sesaat yang terukur
dari permukaan bumi.

Di dalam butir, keadaannya


kembali seperti semula
(setimbang).
NEXT!
Tipe-tipe Pengukuran
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai