Dosen Pengampu:
Zul Fadhli S.Si., M.Sc
NIP. 198604192019031007
Disusun oleh:
Dara Try Ayu Devi
NIM. 1704107010009
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui metode Induced Polarization.
2. Untuk mengetahui prinsip metode Induced Polarization.
3. Untuk mengetahui sumber penyebab fenomena Induced Polarization.
4. Untuk mengetahui teknik dalam pengukuran fenomena Induced
Polarization.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 (a) Distribusi Ion Stabil Sebelum Injeksi Arus; (b) Kondisi Ion
Terpolarisasi Sesaat Akibat Injeksi Arus (Hadrian, 2010)
Fenomena pengutuban dapat dilihat pada gambar di atas (gambar 2.1).
Misalkan rangkaian tersebut di aliri arus searah (DC) kemudian diukur beda
potensial (∆V) antara titik p1 dan p2. Kemudian injeksi arus dimatikan pada waktu
t nol, ternyata beda potensial pada kedua titik tersebut tidak langsung nol (hilang)
tetapi perlahan-lahan turun dalam selang waktu (detik hingga menit)nsampai
nilainya nol (Hadrian, 2010).
Gambar 2.2 Grafik Peluruhan Potensial Ketika Arus Dimatikan (Bagas, 2017)
Dimana:
Vp : tegangan primer
2. Chargeability (M)
Merupakan pengukuran yang sering dipakai dalam pengukuran
induksi polarisasi dengan metode time domain, chargeability (M)
didapatkan dalam satuan msec dan dinyatakan sebagai:
1
𝑀= 𝑉𝑠 (𝑡)𝑑𝑡
𝑉𝑝
Dimana V dan V(T) memiliki satuan yang sama yaitu dalam volt
atau millivolt dan M dalam millisecond. Chargeabilitas di lapangan
dapat dilakukan dengan cara membandingkan tergangan terbaca
sebelum arus terputus dan tegangan stabil setelah diberi arus pada setiap
titik pemasangan elektroda arus dan potensial.
𝑉𝑠
𝑀=
𝑉𝑝
Dimana:
Vs : tegangan sisa, yaitu tegangan setelah arus diputus
Vp : tegangan stabil, yaitu tegangan hasil ukur setelah diberi arus
b. Frequency Domain
Prinsip frekuensi domain adalah dengan mengukur respon batuan
yang mengandung mineral konduktif atau tidak, yaitu dengan pemberian
impedansi pada dua frekuensi yang berbeda (frekuensi rendah dan tinggi).
Jika pada batuan yang terdapat mineral konduktif, maka resistivitas akan
sama pada setiap frekuensi. Tetapi jika pada batuan yang mengandung
mineral isolative, maka resistivitas pada frekuensi tinggi akan lebih rendah
disbanding resistivitas pada frekuensi rendah. Parameter frekuensi domain
antar lain Apparent Resistivity, Frekuensi Effect (FE), PFE (Percent
Frequency Effect), metal Faktor.
1. Apparent Resistivity
Nilai apparent resistivity didapatkan dari hasil observasi
berdasarkan konfigurasi yang digunakan saat pengukuran. Jika
menggunakan konfigurasi dipole-dipole, maka untuk menentukan
nilai apparent resistivity dapat menggunakan persamaan berikut:
∆𝑉
𝜌𝑎 = 𝜋𝑎𝑛(𝑛 + 2)(𝑛 + 1) ( )
𝑙
∆𝑉 𝑉𝑙 − 𝑉ℎ 𝜌𝑑𝑐 − 𝜌𝑎𝑐
𝐹𝐸 = = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐹𝐸 =
𝑉 𝑉ℎ 𝜌𝑎𝑐
𝜌𝑑𝑐 : apparent resistivity pada frekuensi rendah (0,05 – 0,5 Hz)
𝜌𝑎𝑐 : apparent resistivity pada frekuensi tinggi (1-10 Hz)
𝜌𝑑𝑐 − 𝜌𝑎𝑐
𝑃𝐹𝐸 = × 100%
𝜌𝑎𝑐
𝑃𝐹𝐸
𝑀𝐹 = × 2𝜋. 103 (𝑠𝑖𝑒𝑚𝑒𝑛𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
𝜌𝑑𝑐
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Metode Induced Polarization (IP) adalah salah satu metode geofisika yang
pada umumnya digunakan untuk eksplorasi base metal dan logam. Metode IP ini
merupakan pengembangan dari metode geolistrik resistivitas. Namun pada metode
geolistrik resistivitas, potensial diukur ketika arus diinjeksikan, sedangkan pada
metode IP potensial diukur ketika arus dimatikan.
Telford, W.M. Geldart, L.P. and Sheriff, R.E. 1990. Applied Geophysics Second
Edition. New York: Cambridge University Prees.
Wijatmoko, B., dkk. 2011. Aplikasi Metode TDIP (Time Domain Induced
Polarization) Untuk Pendugaan Cebakan Mineral Logam Di Daerah
Kampar Provinsi Riau. Seminar Nasional Sains dan Teknologi – IV.
Bandung: FMIPA Universitas Padjadjaran.