Anda di halaman 1dari 15

Cost Volume

Profit Anlysis
- FIKRI AHMAD
- VIVI VITRIAH
suatu alat yang sangat tepat untuk
perencanaan dan pengambilan
keputusan perencanaan dan
pengambilan keputusan terkait dengan
Apa itu Analisis biaya variable terkait dengan biaya
Biaya Volume variable per unit, kuantitas yang terjual,
harga jual, harga produk ( prices of
Laba ? products), volume produksi, dan semua
informasi keuangan perusahaan yang
terkandung di dalamnya yang sangat
mempengaruhi tingkat laba.
Titik Impas / BEP
 Titik impas (break-even point) adalah titik
dimana total pendapatan sama dengan
pendapatan sama dengan total biaya.
 Jalan pintas untuk menghitung BEP adalah
dengan berfokus pada margin kontribusi.
 Margin kontribusi = Penjualan – Biaya
Variabel
 Persamaan impas :
Jumlah Unit = Biaya tetap total
Margin kontribusi per unit
Titik Impas
 Titik Impas dalam unit
 Titik Impas dalam
rupiah
Contoh Perhitungan

Rencana penjualan mesin motor A = 1.200


Rencana penjualan mesin motor B = 800
Titik impas dalam unit

margin kontribusi dibagi jumlah rencana penjualan


Titik impas dalam
rupiah
 Proyeksi Laporan Laba Rugi :

Penjualan Rp.1.120.000.000

Biaya variabel (870.000.000)

Margin kontribusi Rp.250.000.000

Biaya tetap total (96.250.000)


Laba sebelum pajak Rp.153.750.000
Titik impas dalam
rupiah
Penyajian Hubungan BVL Dalam Bentuk
Grafik
 Grafik volume laba menunjukan hubungan antara laba dan volume penjualan.
Contoh :
 Biaya tetap total Rp.100.000
 Biaya variabel variabel per unit Rp.5.000
 Harga jual per unit Rp.10.000
Dengan menggunakan data di atas, laba operasi dapat dihitung sebagai berikut. Laba operasi =
(Rp.10.000 x Jumlah unit) – (Rp.5000 x Jumlah unit) - Rp.100.000 = (Rp.5.000 x jumlah unit) –
Rp. 100.000
Penyajian Hubungan BVL Dalam Bentuk
Grafik

Ketika penjualan adalah 0, maka akan terjadi rugi


penjualan sebesar Rp. 100.000, titik (0,-100). Dan
untuk mencapai titik impas atau 0, maka
perusahaan harus menjual sebanyak 20 unit titik
(20,0).
Asumsi dalam analisis BVL

 Analisis mengasumsikan bahwa fungsi  Pada analisis multiproduk, bauran penjualan


pendapatan dan biaya bersifat linear. diasumsikan telah diketahui sebelumnya.
 Analisis mengasumsikan bahwa harga, biaya  Harga jual dan biaya diasumsikan telah
tetap, biaya variabel, dapat diidentifikasi secara diketahui dengan pasti.
akurat dan akan selalu konstan dalam kisaran
relevan.
 Analisis mengasumsikan bahwa jumlah yang
diproduksi sama dengan jumlah yang dijual.
Resiko dan
Ketidakpastian
 Margin of Safety (penjualan diharapkan di
atas volume impas)
 Operating Leverage (melipatgandakan usaha
untuk hasil yang lebih banyak)
Perbandingan Analisis Kovensional dan
ABC
Pemicu Aktivitas Biaya Variabel Per Unit Tingkat Pemicu Aktivitas
Unit Dijual 10.000
Setup 1.000.000 20
Jam Mesin 30.000 1000

Data lainnya :
Target Laba : Rp. 20.000.000
Total Biaya Tetap (konvensional) = 100.000.000
Total Biaya Tetap (ABC) = 50.000.000
Harga Jual Per Unit = 20.000
Perbandingan Analisis Kovensional dan
ABC
1. Pendekatan Konvensional
Jumlah Unit = (Target Laba + Biaya Tetap) / (Harga – Biaya Variabel per unit)
= (20.000.000 + 100.000.000) / (20.000 – 10.000)
= (120.000) / (10.000)
= 12.000 unit
2. Pendekatan ABC
Jumlah Unit = ((20.000.000 + 50.000.000 + (1.000.000 x 20) + (30.000 x 20)) / (20.000 – 10.000)
= 12.000 unit
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai