VOLUME LABA
Oleh: Kelompok 1
Nama Kelompok:
1. ANJAR DWI ASTUTIK_210810201013
2. HARIS PRATAMA_210810201015
3. NAULUS SA’ADAH_210810201055
Rumus:
F+L = (P - V) X
PENDEKATAN UNTUK MENENTUKAN
TITIK IMPAS
Rumus:
PENDEKATAN UNTUK MENENTUKAN
TITIK IMPAS
4 Pendekatan Grafis
Sumbu vertikal mununjukkan
variabel dependen (beban dan
penjualan dalam rupiah) dan
sumbu horizontal menunjukkan
variabel independen (penjualan
dalam unit).
Asumsi pada analisis biaya volume laba yang diilustrasikan pada
grafik:
Analsisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya
berbentuk linear
Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya
variabel per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan
tetap konstan sepanjang rentang yang relevan
Analisis mengasumsikan apa yang diproduksi dapat dijual
Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan
diketahui
Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti.
PERHITUNGAN CVP DENGAN
METODE BEP
Suatu titik yang menunjukkan METODE PERSAMAAN
volume pendapatan yang tidak Laba operasional = pendapatan penjualan – biaya variabel – biaya tetap
menimbulkan laba atau rugi.
Pada saat BEP, pendapatan total
sama dengan biaya total
sehingga besarnya laba sama METODE CONTRIBUTION MARGIN
dengan nol.
Jumlah unit (BEP) = biaya tetap/marjin kontribusi per unit
Berapa jumlah unit yang harus terjual agar perusahaan memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp.
100.000.000?
X = (F + L) / (P - V)
X = (50.000.000 + 100.000.000) / (5.000.000 - 4.000.000)
X = 150.000.000 / 1.000.000
X = 150 Unit
Berapa jumlah unit yang harus terjual jika perusahaan menghendaki laba sebesar 15% dari
pendapatan penjualan?
L = 15% x PX
X = (50.000.000 + (15% + 5.000.000X)) / (5.000.000 - 4.000.000)
X = (50.000.000 + 750.000X) / 1.000.000
1.000.0000X = 50.000.000 + 750.000X
250.000X = 50.000.000
X = 200 Unit
CONTOH PERHITUNGAN
Biaya tetap : Rp. 50.000.000
Target laba : Rp. 100.000.000
Harga jual : Rp. 5.000.000
Biaya variabel : Rp. 4.000.000
Berapa jumlah unit yang harus terjual perusahaan menghendaki target laba setelah pajak sebesar Rp
75.000.000,- dengan asumsi tarif pajak sebesar 25%?
75.000.000 = L - 0,25L
75.000.000 = 0,75L
100.000.000 = L
X = (F + L) / (P - V)
X = (50.000.000 + 100.000.000) / (5.000.000 - 4.000.000)
X = 150.000.000 / 1.000.000
X = 150 Unit
BEP UNTUK PRODUK LEBIH DARI SATU
Contoh
Suatu paket terdiri dari 3 produk A dan 2 produk B.
Biaya tetap total Rp 57.400
APLIKASI MANAJERIAL DARI
ANALISIS BIAYA-VOLUME-
LABA
1. Margin pengaman (margin of safety)
Beranggapan bahwa unit yang
dijual/diharapkan akan terjual di atas
titik impas/pendapatan yang 2. Pengungkit operasi (Oerating leverage)
dihasilkan atau diharapkan akan Pengungkit operasi merupakan ukuran
dihasilkan di atas titik impas. besarnya penggunaan biaya tetap dalam
Rumus : penjualan - titik impas suatu perusahaan. Semakin tinggi biaya
tetap, maka semakin tinggi operating
leverage dan semakin besar pula sensitivitas
laba bersih terhadap perubahan penjualan.
DOL = margin kontribusi/laba bersih
CONTOH OPERATING LEVERAGE
PERHITUNGAN DOL
SISTEM AUTOMASI : 500.000.000/125.000.000 = 4
SISTEM MANUAL : 200.000.000/100.000.000 = 2
Akuntansi Manajemen 1
ANALISIS SENSITIVITAS
Analisis sensitivitas merupakan sebuah teknik “bagaimana jika” untuk mengetahui dampak dari
perubahan asumsi-asumsi yang mendasari variabel independen terhadap variabel dependennya.
Beberapa perubahan variabel yang biasa dibahas antara lain:
1) Perubahan harga jual
2) Perubahan biaya variabel.
3) Perubahan biaya tetap
4) Perubahan lebih dari satu variabel secara serentak
AKUNTANSI MANAJEMEN 1
TERIMA KASIH