Anda di halaman 1dari 14

MEWASPADAI ANCAMAN TERHADAP

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai – nilai yang membentuk kesadaran akan ancaman
terhadap Negara dan strategi mengatasinya berdasarkan asas Bhinneka Tunggal Ika.
 Bersikap responsive dan proaktif atas ancaman terhadap Negara Indonesia.

Karakter yang dikembangkan:


 Mandiri
Siswa diharapkan secara pribadi, mampu mengidentifikasi
berbagai ancaman yang dapat merugikan Negara. Dengan
demikian secara cepat, dapat dilakukan pencegahan, baik di
lingkungan sekolah, tempat tinggal, maupun masyarakat luas.
Peta Konsep
Mewaspadai Ancaman
terhadap NKRI

Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap Bidang Ketahanan Nasional


Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Pertahanan
dan Keamanan dalam membangun Integrasi Nasional

Perspektif Ketahanan
Nasional
Ancaman di Bidang Ideologi Strategi Mengatasi Ancaman di
bidang Ideologi

Gagasan Ketahanan
Ancaman di Bidang Politik Strategi Mengatasi Ancaman di Nasional
Bidang Politik
Ancaman di Bidang Ekonomi
Strategi Mengatasi Ancaman di
Bidang Ekonomi
Ancaman di Bidang Sosial
Strategi Mengatasi Ancaman di
Bidang Sosial Budaya
Ancaman di Bidang Budaya

Strategi Mengatasi Ancaman di


Ancaman di Bidang Pertahanan Bidang Pertahanan dan keamanan
dan Keamanan
Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Menurut UU RI Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Intelijen Negara. Ancaman adalah setiap
upaya, pekerjaan, kegiatan, tindakan, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri yang dinilia
dan / atau dibuktikan dapat membahayakan
keselamatan bangsa, kemanan, kedaulatan,
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan kepentingan nasional di
berbagai aspek, baik ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, maupun pertahanan dan
keamanan.
Ancaman di Bidang Ideologi
Pemberontakan Partai Ancaman Ideologi
Komunis Indonesia Liberal
 Usaha mengganti Pancasila dengan ideologi komunisme
pernah dilakukan dua kali oleh Partai Komunis Indonesia  Landasan pemikiran liberalisme adalah
(PKI). manusia pada hakikatnya adalah baik, dan
 Pemberontakan pertama di Madiun, Jawa Timur pada berbudi pekerti tanpa harus diadakan pola-
September 1948 yang dipimpin oleh Muso yang ingin pola pengaturan yang ketat dan memaksa.
membentuk Republik Soviet Indonesia.  Liberalisme bertentangan dengan Pancasila.
 Pemberontakan ini dapat ditumpas oleh TNI melalui Ideologi Pancasila memberi kebebasan
operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto kepada individu, tetapi kebebasan yang
dan Kolonel Sungkono. diberikan adalah kebebasan yang
 Pemberontakan kedua kalinya berupaya mengganti bertanggung jawab.
ideologi Indonesia dengan ideologi komunis melalui  Fenomena gaya hidup mewah dan
pmberontakan G30S/PKI pada 30 September 1965. pergaulan bebas (pornografi dan pornoaksi)
 G30S/PKI bertujuan mengambil alih kekuasaan atau merupakan indikator masuknya pengaruh
kudeta. liberalisme. Paparan liberalism tersebut
 Peristiwa G30S/PKI menculik dan membunuh sejumlah apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman
perwira tinggi AD dan saran penting komunikasi seperti bagi kepribadian bangsa Indonesia.
RRI Pusat dan Gedung Telekomunikasi berhasil dikuasai.
 G30S/PKI dapat ditumpas oleh Mayor Jenderal Suharto
yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kostrad bersama
rakyat dan pasukan tentara yang setiap terhadap NKRI.
Ancaman di Bidang Ideologi
Pemberontakan DI / TII
 Pemberontakan untuk megubah ideologi Pancasila  Gerakan DI / TII berhasil ditumpas ketika
dan membentuk NII (Negara Islam Indonesia) pernah Kartosuwirjo ditangkap pada 4 Juni 1962 di
dilakukan oleh gerakan DI/TII. daerah Majalaya, Jawa Barat.
 Gagasan dari Kartosuwiryo untuk membentuk  Di wilayah Kalimantan Selatan, gerakan
Negara Islma Indonesia (NII). DI/TII berhasil ditumpas dengan
 Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya NII pada tertangkapnya Ibnu Hajar pada Juni 1963.
tanggal 4 Agustus 1949.  Di wilayah Sulawesi, gerakan DI/TII berhasil
 Gerakan ini muncul sebagai bentuk sikap penolakan ditumpas pada 3 Februari 1965 dengan
terhadap isu dari Perjanjian Renville. Berdasarkan terbunuhnya kahar Muzakar.
Perjanjian Renville, TNI dan para lascar harus  Di wilayah Aceh, gerakan DI/TII berhasil
meninggalkan kantong-kantong wilayah yang telah dilumpuhkan secara bertahap.
mereka kuasai, termasuk wilayah Jawa Barat. Namun,
Kartosuwiryo dan kawan-kawan menolak
meninggalkan Jawa Barat.
 Dalam menyelesaiakan pemberontakan ini,
pemerintah melalui TNI melakukan berbagai operasi
militer. Di Jawa Barat, diterapkan Operasi Pagar Betis
dan Operasi Baratayudha.
Ancaman di Bidang Politik

Ancaman Berdimensi Politik dai luar negeri


Berupa intimidasi, provokasi atau blockade
Pengerahan massa
politik (blockade politik adalah
Merupakan upaya menggerakkan
pengepungan atau penutupan system politik
kelompok masyarakat untuk
mencapai tujuan tertentu.
Contoh: Kerusuhan 22 Mei 2019. 1 TEXT suatu Negara)
ADD TEXTContoh: Blokade Politik Belanda terhadap
Indonesia.

Gerakan Separatis
Gerakan separatis atau separatisme
Kudeta adalah kegiatan yang dilakukan oleh
Yaitu tindakan perebutan kekuasaan dari sekelompok masyarakat di Indonesia
pemerintahan yang sah dikerjakan secara yang ingin memisahkan dari Negara
illegal, memicu kerusuhan, dan tindak Indonesia.
konstitusional. 1. Republik Maluku Selatan (RMS)
Contoh: Upaya kudeta pertama setelah
kemerdekaan Indonesia.
2. Gerakan Andi Azis
3. PRRI/Permesta
Ancaman di Bidang Ekonomi

Ancaman Internal
Ancaman internal berupa tingkat inflasi yang cenderung masih tinggi, pengangguran yang
cenderung meningkat, infrastruktur yang belum merata di seluruh daerah dan penetapan system
serta kebijakan ekonomi yang belum jelas.
 Inflasi
Tingkat inflasi yang cenderung tinggi dapat membawa pengaruh sebagai berikut:
 Mengurangi kegairahan dari penanam modal atau pengusaha,
 Tidak terjadinya pertumbuhan ekonomi,
 Memperburuk distribusi pendapatan, dan
 Mengurangi daya beli masyarakat.
 Cara untuk mengatasi meningkatnya inflasi antara lain :
 Menaikkan tarif pajak,
 Pengawasan harga,
 Pemerintah dapat mengatur pengeluaran dan penerimaan negara.
Ancaman Internal di Bidang Ekonomi

 Pengangguran
 Pengangguran dapat membawa pengaruh seperti :
 Menurunnya produktivitas,
 Berkurangnya pendapatan negara dari pajak,
 Menurunnya daya beli masyarakat,
 Menurunkan investasi pengusaha,
 Meningkatnya angka kemiskinan, dan
 Kecenderungan meningkatnya angka kriminal.
 Cara untuk mengatasinya antara lain:
 Memperbaiki pasar tenaga kerja
 Menyediakan program pelatihan
 Menciptakan program padat karya
Ancaman Internal di Bidang Ekonomi

 Infrastruktur
Infrastruktur yang belum merata dapat mengakibatkan:
 Tidak meratanya pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah
 Tidak meratanya sarana dan prasarana seperti kesehatan dan pendidikan,
yang memadai tidak ditemui di seluruh wilayah
 Produktivitas masyarakt tidak merata
 Kebijakan ekonomi
Penetapan system kebijakan ekonomi yang belum jelas memiliki pengaruh:
 Kegamangan pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi
 Pelaku ekonomi cenderung menunggu kebijakan ekonomi yang tepat
 Keraguan investor untuk berinvestasi
Ancaman Eksternal di Bidang Ekonomi
Ancaman eksternal berbentuk ketergantungan yang tinggi terhadap asing, daya saing yang rendah, dan kinerja
ekonomi yang belum baik.
 Ketergantungan terhadap asing
Ketergantungan terhadap asing dapat mengkaibatkan sebagai berikut:
 Indonesia dibanjiri barang dari luar negeri
 Perekonomian Indonesia dapat dikuasai pemodal asing
 Terdesaknya barang buatan dalam negeri
 Daya saing
Daya saing yang rendah dapat mengakibatkan antara lain:
 Produk yang dihasilkan perusahaan dalam negeri tidak diminati konsumen
 Banyak perusahaan dalam negeri yang tutup
 Pengangguran akan meningkat
 Kinerja ekonomi yang belum baik
Kinerja ekonomi yang belum baik dapat mengakibatkan antara lain:
 Tidak stabilnya perekonomian jangka pendek
 Buruknya prospek ekonomi jangka panjang
 Ancaman di Bidang Sosial
Ancaman dibidang sosial didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan dan ketidakadilan.

 Ancaman di Bidang Budaya


Menurut BBPI 2008, ancaman di bidang budaya timbul bersamaan dengan dinamika yang
terjadi dala golbalisasi. Hal ini ditandai masuknya nilai-nilai budaya dari luar negeri yang
sulit dibendung dan mempengaruhi nilai-nilai di Indonesia.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap budaya antara lain:
1. Hadirnya gaya hidup konsumtif
2. Munculnya sifat hedonisme (menganggap kenikmatan pribadi sebagai nilai hidup
tertinggi)
3. Menguatnya sikap individualisme, yaitu selalu mementingkan diri sendiri
4. Hadirnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya
barat tanpa memilah baik buruknya.
Hal tersebut mengakibatkan munculnya kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku seperti:
5. Tidak lagi menghormati orang tua atau orang yang lebih tua
6. Menggunakan pakaian yang tidak sopan
7. Memudarnya nilai luhur seperti gotong royong, solidaritas sesama, dan kesetiakawanan
sosial, serta meudarnya nilai keagamaan.
Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman dibidang pertahanan dan keamanan dapat dilihat dari ancaman militer. Ancaman
militer menurut BPPI 2008 adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan Negara,
keuatuhan wilayah Negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berupa:
 Agresi
Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan
kekuatan militer bersenjata yang dikerhakan untuk menyerang dan menduduki
wilayah Indonesia.
 Pelanggaran wilayah
 Pemberontakan Senjata
Contoh DI/TII, PRRI/Permesta, G30S/PKI.
 Sabotasae dan Spionase
 Aksi terror bersenjata
 Ancaman kemanan laut dan udara
 Konflik komunal
 Hoak atau berita bohong
THANK YOU
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai