Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

DETERMINAN SOSIAL KESEHATAN TB PARU


DISUSUN OLEH MAHASISWA RPL S1 KESMAS
ANGKATAN I :
BERRY SANJAYA KUSUMA
MELSA MARVIANAE
NURYADI SAPUTRA NIHIN
RAYA KRISTIANA JUNIATI
1. Latar Belakang
Menurut laporan WHO tahun 2017, Indonesia
menjadi Negara ketiga penyumbang kasus TB
tertinggi setelah India dan China dan juga termasuk
dalam daftar High Burden Country (BCG).
Tahun 2020 Indonesia berada di urutan ke 2 setelah
India.
Tahun 2021 Indonesia merupakan salah satu dari
negara dengan beban TBC tertinggi di dunia tepatnya
ke 3 setelah China
2. Pengertian
• Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini tahan hidup pada udara
kering maupun dalam keadaan dingin (sifat
dormant).
• TB termasuk salah satu penyakit menular dan
disebabkan oleh infeksi bakteri, di mana bakteri ini
berpotensi menyerang berbagai organ tubuh, salah
satunya paru-paru.
3. Gejala TB Paru
Sesak nafas,
Batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu,
Batuk berdarah,
Dada terasa nyeri.
Demam,
Menggigil,
Mudah merasa lelah,
Berat badan turun drastis,
Nafsu makan menghilang,
Berkeringat di malam hari.
4. Determinan Sosial Kesehatan TB Paru di
Kalimantan Tengah
Determinan sosial
kesehatan atau penentu sosial
kesehatan (bahasa Inggris: social
determinant of health, disingkat SDH)
adalah faktor-faktor nonmedis yang
memengaruhi kesehatan.
Determinan sosial adalah faktor yang
penting dalam kejadian TB, dikarenakan
secara langsung maupun melalui faktor
risiko dapat mempengaruhi kesehatan
seseorang. Determinan Sosial yang
dimaksud adalah pendapatan, pendidikan,
pekerjaan, kelas sosial, jenis kelamin, dan
etnik.
Di Kalimantan Tengah sendiri sampai bulan
November Tahun 2022 berhasil dicatat sebanyak
2933 kasus TBC atau Treatment Coverage sebesar
31% masih di bawah rata-rata Nasional
yaitu Treatment Coverage 55%, capaian tertinggi
ada di Kabupaten Murung Raya
dengan Treatment Coverage sebesar 68%,
sedangkan angka keberhasilan pengobatan (Succes
Rate) Provinsi Kalimantan tengah pertengahan
tahun 2022 (pasien pengobatan 2021) sebesar 78 %
atau masih di bawah target Nasional yaitu 90%
dan sama dengan rata-rata Nasional 78%.
5. Aspek Legal yang Berdampak pada
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
TB paru merupakan penyakit yang dapat
disembuhkan tetapi seorang pekerja yang
menderita TB paru masih sering diharuskan
beristirahat lama atau dikeluarkan dari
pekerjaan, bahkan seseorang dengan foto toraks
yang menggambarkan bekas TB paru masih sering
ditolak lamaran kerjanya. Hal tersebut disebabkan
karena TB paru banyak menimbulkan stigma.
Undang-undang dan peraturan yang berkaitan
dengan hak tenaga kerja antara lain adalah: UU No.
1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, UU No.3
tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek), Undang-undang No. 17 tahun 2023
tentang Kesehatan . 4. UU No. 14 Tahun 1969
tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga
Kerja. 5.UU Nomor 12 Tahun 1969 tentang
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan
adanya berbagai UU dan peraturan tentang
ketenagakerjaan tersebut seharusnya tidak ada lagi
perlakuan sewenang-wenang oleh pengusaha atau
pemberi kerja kepada para tenaga kerja.
6. Politik dan Sistem Keuangan yang Berdampak pada
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Penyakit TBC tidak hanya berdampak pada sektor
kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi
masyarakat.
Beban terbesar dari kerugian TBC adalah kehilangan
waktu produktif karena kecacatan dan kematian dini.
Pemerintah Indonesia telah menyediakan fasilitas
kesehatan yang menyediakan layanan TBC.
Di Negara-negara dengan jumlah penderita TBC yang
besar, seperti di Ethiopia, Indonesia, dan Kazakhstan,
pasien yang kehilangan pekerjaan sebesar 26% pada
kasus TB dan 53% pada TB MDR.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai