Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM P2M

Disusun oleh :

Nama : Anisa Ayu Lestari


Nim : 142012018050
Prodi : S1 Ilmu keperawatan/5 B

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Komunitas menjelaskan tentang P2M.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Keperawatan Komunitas tentang P2M
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pringsewu, November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................
2
C. Tujuan .............................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Program Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
(P2M) ...................................................................................................................
3
B. Deskripsi Program Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit
Menular ................................................................................................................
3
C. Contoh Pencapaian Program Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit
Menular ................................................................................................................
6
BAB III PENUTUP
A. Penutup ...........................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat
Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak
menular. Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah
administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan
kerjasama antar daerah, misalnya antar propinsi, kabupaten/kota bahkan
antar negara. Beberapa penyakit menular yang menjadi masalah utama di
Indonesia adalah penyakit HIV-AIDS, Tuberkulosis Paru, Malaria,
Demam Berdarah (DBD), Diare dan penyakit lainnya. Salah satu penyakit
menular yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian adalah penyakit
HIV-AIDS. Jawa Timur menjadi provinsi yang memiliki jumlah kasus
HIV-AIDS tertinggi ketiga setelah DKI Jakarta dan Papua dengan jumlah
kasus sebanyak 2.110 HIV-AIDS. Sementara jumlah kasus HIV-AIDS di
Indonesia sebanyak 18.913 (Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, 2012). Selain
itu, Jawa Timur merupakan peringkat kedua di Indonesia dalam  kasus
Tuberkulosis (TB) tertinggi (Dinkes, 2012). Pemerintah melakukan
berbagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit
menular tersebut, antara lain dengan menyediakan fasilitas kesehatan.
Fasilitas kesehatan adalah sarana yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, seperti halnya Rumah
Sakit baik milik pemerintah maupun swasta dan Puskesmas. Salah satu
fasilitas kesehatan yang diupayakan oleh pemerintah adalah
puskesmas. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata dan dapat diterima serta terjangkau oleh masyarakat dengan peran
serta aktif masyarakat menggunakan hasil perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan pada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, RI 2004).
Salah satu fungsi puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas meliputi pelayanan
pengobatan, upaya pencegahan, peningkatan kesehatan dan pemulihan
kesehatan (Depkes RI, 2004).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian program pemberantasan penyait menular?
2. Bagaimana deskripsi program upaya pemberantasan penyakit menular ?
3. Bagaimana contoh pencapaian programpencegahan dan pemberantasan
penyakit menular?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penertian program pemberantasan penyakit penyait
menular?
2. Untuk mengetahui deskripsi program upaya pemberantasan penyakit
menular ?
3. Bagaimana contoh pencapaian program pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit


Menular (P2M)
P2M yaitu salah satu program untuk mengurangi atau memberantas
penyakit menular harus diadakan pada tingkat nasional dan
mengikutsertakan tidak saja semua petugas puskesmas tetapi juga seluruh
anggota masyarakat.

B. Deskripsi Program Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit


Menular
Penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah adalah Kusta, Diare,
DBD, TB paru, Pneumonia, Campak, Polio, Difteri, Pertusis, Rabies,
Malaria, Meningitis, HIV/AIDS, Kolera, Penyakit Antraks, Hepatitis,
Demam Kuning Cikungunya, Leptospirosis, Pes, Filariasis, Batuk rejan,
Influenza, Tetanus.

Dalam hal ini, salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia
terutama di daerah Jawa masih merupakan kejadian yang sering terjadi dan
masih diperlukannya upaya penemuan kasus lebih awal, agar nantinya
lebih mudah melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara cepat dan
tepat untuk menghindari terjadinya penularan penyakit.
Beberapa penyakit menular tersebbut diantaranya:
1. Penyakit Kusta
Menurut Depkes RI (2006) kusta merupakan penyakit menular
menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium Leprae)
yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, untuk tahun
2013 tercata 394 orang yang terserang penyakit menular tersebut, dan
pada tahun 2012 lalu tercatat sebanyak 514 penderita. Dinkes juga
telah memberikan pelayanan kesehatan diantaranya dengan program
obat selama setahun yang harus dijalani penderita , namun terdapat
kendala yaitu penderita kerap kali putus asa, sehingga Drop Out.

2. Tuberculosis (TB)
Tb merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang
paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain
yang ditularkan orang ke orang. Pada tahun 1992 WHO telah
menetapkan tuberkulosis sebagai Global Emergency. Laporan WHO
tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru
tuberculosis pada tahun 2002, pada tahun 2013 TB paru menyebabkan
angka kematian tertinggi pada pria tercatat sebanyak 71.151 angka
kematian pada pria, sedangkan pada wanita sebanyak 37.571,
sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan
menurut regional WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia
tenggara yaitu 33 % dari seluruh kasus di dunia. Indonesia berada
dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB.

3. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi satu atau kedua paru-paru yang
biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Di tahun 2013,
penyebab kematian tertinggi pada anak-anak ialah pneumonia yang
merenggut nyawa 28.186 anak-anak di bawah usia lima tahun.

4. Diare
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan
mortalitas yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh
Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000-2010 terlihat
kecenderungan insiden naik. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69
Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang
(CFR 2,94 %). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan
jumlah kasus 5756 orang dengan kematian 100 orang (CFR 1,74 %),
sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 Kecamatan dengan
jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %).
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi
Mortalitas dan Riset Kesehatan dasar daritahun ke tahun diketahui
bahwa diare masih menjadi penyebab utam kematian balita di
Indonesia. Penyebab utam kematian akibat diare adalah tata laksana
yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk
menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh diare perlu tata
laksana yang cepat dan tepat.

5. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang
endemic di daerah tropis seperti Indonesia. Penyakit infeksi ini
berlangsung sepanjang tahun dan mencapai puncaknya pada saat
musim hujan. Hal ini disebabkan karena banyaknya tempat yang
menjadi sumber genangan air yang merupakan sarana
perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti pembawa
virus dengue. Oleh karena itu, strategi utama untuk mengantisipasi
dan mencegah penyebaran penyakit ini sekaligus mengurangi kejadian
dan kematian akibat penyakit DBD adalah melakukan upaya preventif
dengan pemutusan mata rantai penularan melalui gerakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Plus tanpa mengabaikan
peningkatan kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB serta
penatalaksanaan penderita.
Dalam hal ini, penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat. Prevelensi penyakit tidak menular yang juga mengalami
peningkatan, yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit
kanker, penyakit diabetes mellitus penyakit degeneratif serta
gangguan akibat kecelakaan dan cedera. Kecenderungan ini dipacu
oleh berubahnya gaya hidup masyarakat modernisasi, urbanisasi
penduduk antar kawasan atau negar yang tidak mengenal batas,
sehingga globalisasi hamper di semua aspek kehidupan baik social
budaya, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

C. Contoh Pencapaian Program Pencegahan Dan Pemberantasan


Penyakit Menular
Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah mengadakan program
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M). Tujuannya
adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat
penyakit menular.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular dan
tidak menular.

Penyakit menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: malaria,


demam berdarah dengue, tuberkulosis paru, HIV/ AIDS, diare, polio,
filaria, kusta, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I), termasuk penyakit karantina dan risiko masalah
kesehatan masyarakat yang memperoleh perhatian dunia internasional
(public health risk of international concern).
DAFTAR PUSTAKA

http://nuiiners.blogspot.com/2014/01/pemberantasan-penyakit-menular-
p2m.html
 http://nonamutti.blogspot.com/2011/03/prinsip-pemberantasan-penyakit-
menular.html
http://data.menkokesra.go.id/content/program-penyehatan-lingkungan
http://askepnurse14.blogspot.com/2017/07/makalah-pemberantasan-penyakit
menular.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai