Anda di halaman 1dari 14

K3 & Lingkungan

Pertemuan 13
Emergency Preparedness and Response
Ir. Sigit Yulianto, MKKK
Pendahuluan

Ada beberapa istilah yang mencerminkan kondisi emergency, yaitu keadaan:


• Bahaya
• Darurat
• Gelorat
• Kecemasan
• Kegawatan
• Kegentingan
• Kemelut
• Ketegangan
• Krisis
• Sementara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata emergensi adalah bahaya. Arti lainnya dari
emergensi adalah darurat
Pendahuluan

Dalam K3 dan Lingkungan, istilah emergency diterjemahkan sebagai


kondisi darurat, tentu saja kondisi darurat dapat mencerminkan
kondisi-kondisi diatas, yaitu kondisi bahaya, kondisi kecemasan, dll.
Sebab terjadinya kondisi emergency

• Kondisi Emergency dapat disebabkan oleh bencana alam maupun oleh


incident (kecelakaan).
• Contoh-contoh kondisi emergency karena bencana alam (natural disasster):
• Gempa bumi
• Tsunami
• Gunung meletus, dll
• Contoh-contoh kondisi emergency karena incident (kecelakaan):
• Kebakaran (fire)
• Ledakan (explossion)
• Tumpahan bahan kimia (chemical spillage)
• Dll
Emergency Preparedness and response

• Preparedness: persiapan
• Response: menanggapi, menangani
• Jadi emergency preparedness and response artinya langkah-
langkah untuk mempersiapkan dan menangani jikalau terjadi
kondisi darurat.
• Istilah lain yang sering dipakai adalah emergency preparedness and
response plan atau rencana menghadapi tanggap darurat atau
rencana untuk mempersiapkan jika ada kondisi darurat dan
rencana untuk menangani jika ada kondisi darurat.
Potensi kondisi darurat

• Potensi kondisi darurat (baik lingkup negara ataupun organisasi atau


perusahaan) harus diidentifikasi.
• Setelah diidentifikasi kemudian dilakukan risk assessment (penilaian
risiko).
• Langkah yang paling awal dan paling baik adalah dengan melakukan
upaya pencegahan (sebagaimana telah dijelaskan konsep hyerarchy
of control), sehingga tidak terjadi kondisi darurat.
• Emergency preparedness and response harus disiapkan jikalau
kondisi darurat benar-benar terjadi.
Unsur-unsur emergency preparedness and
response

• Sumberdaya manusia
• Sumberdaya peralatan
• Prosedur atau skenario
Sumberdaya manusia

• Sumberdaya manusia untuk mengantisipasi dan menangani kondisi darurat umumnya


dituangkan dalam Struktur organisasi tanggap darurat, yang sebagai contoh bisa terdiri
dari
• Ketua/Commander
• Tim Penanggulangan
• Tim Pemadaman/fire fighting
• Tim Evakuasi
• Tim Medis
• Tim Penyelamatan Aset
• dll
• Besarnya struktur organisasi tanggap darurat tergantung dari besar kecilnya
organisasi/perusahaan.
• Kalau di tingkat nasional, Indonesia mempunyai BNPB (Badan Nasional Penanggulangan
Bencana) yang kemudian juga ada di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.
Sumberdaya peralatan/infrastruktur

Di tingkat perusahaan, peralatan yang dibutuhkan bisa meliputi:


• Hydrant
• APAR (alat pemadam api ringan)
• Fire detector, heat detector
• Sprinkler
• Fire suppression system
• APD
• Dll
Peralatan tanggap darurat harus diperiksa dan diuji secara berkala, sehingga pada
saat dibutuhkan dalam kondisi siap.
Prosedur atau skenario

• Harus dibuatkan prosedur atau skenario untuk menghadapi kondisi


darurat
• Prosedur tersebut harus mengatur tahapan menghadapi dan menangani
kondisi darurat termasuk tahapan dan jalur komunikasi diantara team
dalam struktur organisasi tanggap darurat dalam menangani kondisi
darurat, dengan skenario dari kondisi paling awal sampai dengan kondisi
daurat yang makin besar.
• Prosedur juga harus mengatur kemungkinan menggunakan external
emergency services (misalnya rumah sakit, DAMKAR setempat) jikalau
team internal tidak mampu mengatasi kondisi darurat tersebut.
• Prosedur juga harus mengatur pemulihan dari kondisi darurat (recovery)
Simulasi tanggap darurat

• Prosedur atau skenario, peralatan tanggap darurat dan


sumberdaya manusia (dalam struktur tim tanggap darurat) harus di
eksaminasi atau disimulasikan/diuji secara berkala untuk
memastikan bahwa kesemuanya siap menghadapi kondisi darurat.
Simulasi ini termasuk juga menguji kesiapan external emergency
services (misalnya rumah sakit, DAMKAR setempat, dll).
• Jika hasil simulasi menunjukkan adanya ketidakefektifan, maka
harus dilakukan tindakan perbaikan untuk menjamin efektifitas
emergency preparedness and response.
Mengapa emergency preparedness and
response harus efektif?

Jika tanggap darurat tidak bisa dilaksanakan secara efektif maka


akibatnya bisa menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar,
misalnya:
• Jika kebakaran di awal tidak bisa diatasi, dapat mengakibatkan
kebakaran yang lebih besar
• Jika korban tidak diberikan pertolongan medis dengan cepat, bisa
mengakibatkan kematian.
Kegagalan penanganan kondisi darurat

Ada beberapa contoh tentang kegagalan dalam menangani kondisi darurat,


misalnya:
• Terjadi kebakaran kecil tetapi tidak bisa ditangani dengan menggunakan
APAR karena lokasi APAR terlalu jauh dari sumber kebakaran sehingga
terlambat digunakan sementara api sudah membesar.
• Terjadi kebakaran, hydrant tidak bekerja efektif karena ternyata kinerja
pompa hydrant kurang kuat mendorong air.
• Terjadi kebakaran, tim DAMKAR setempat terlambat memberikan
pertolongan karena kemacetan di jalan menuju pabrik.
Contoh-contoh kegagalan seperti diatas harus bisa diketahui pada saat
melakukan simulasi tanggap darurat.
End of this session

Terima kasih
Thank you

Anda mungkin juga menyukai