Anda di halaman 1dari 23

SOCIALIZATION & SHARING SEL NILAI INTI

GUNDALA (GROUNDING TANPA KENDALA)


PT PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRICT ADRO

1
POPULASI UNIT PSE
Populasi Unit Departemen PSE
No Section Jumlah % 20,3%
43,7%
1 Electric 146 36 36%
2 Pumping 177 43,7
3 Ligh Truck and Lifting 82 20,3
Total 405 100

Unit Pumping merupakan unit dengan total populasi terbanyak di departemen PSE
dibandingkan dengan unit Electric maupun Light Truck and Lifting. Dapat dilihat dari
chart di atas yaitu Presentase total populasi unit Pumping 43,7%. Bisa disimpulkan
performa. Unit Pumping sebagai unit utama dalam dewatering system sangat
berpengaruh terhadap performa dewatering di PAMA ADRO.

Unit Pumping terbanyak sendiri adalah


kategori pompa berpenggerak motor
No Pump (Mover) Jumlah %
listrik dengan populasi 70,6% dari
1 Electric Motor Drive 125 70,6 keseluruhan Unit Pumping yang ada, dimana
di dalam pompa berpenggerak motor listrik
2 Engine Drive 52 29,4
ini terdapat instalasi listrik yang memiliki
Total 177 100 resiko kerja cukup berbahaya dan
peluang kerugian besar jika terjadi
kerusakan
2
POPULASI UNIT

Equip Type EGI Count


WATER MFV-420B 10
PUMP
MFV-390B 1
MF-420E 17
MF-420EX 12
MFV-290C 2
DREDGER PUMP 10

DREDGER ELECTRIC PUMP 1

ELECTRIC PRIMER PUMP 5

EWP420 AH 27
ME-420EXHVB 21

SYNCHRONE WATER PUMP 23

BIG PUMP 2

Total 177
ELECTRIC GENSET 28
MEGA TOWER 17
TOWER LAMP 51
WELDING MACHINE 20
COMPRESSOR 30

Total 146
3
ELECTRIC WATER PUMP
Electric Primer Pump Booster WP

Booster SWP

Unit pompa dengan penggerak motor listrik di Dept


PSE PAMA ADRO merupakan hasil improvement
sebelumnya guna mendapatkan efisiensi tinggi. Dalam proses maintenancenya, dilakukan peninjuan sebagai berikut.

Genset Elc. Motor Water


Pump

Panel
Instalation Sys.

Telah dilakukan Parameter


Telah dilakukan
maintenance activity maintenance
maintenance activity
dengan terstruktur. activity belum
Pada unit tersebut memiliki sistem instalasi elektrikal yang dengan terstuktur
Mulai dari PS, Daily seluruhnya tercover
mulai dari PS, Daily
cukup kompleks dengan pembebanan berdaya besar. (mengacu pada
Check, PPM hinnga Check hingga
Diperlukan pemeliharaan secara konsisten dan tepat guna overhaul PUIL, SNI, Manual
overhaul
menjaga
4 keandalan dari unit serta safety dari potensi insiden Book)
Spesifikasi Motor Induksi Fuji Elc. Motor Induksi Fuji Elc. 355 kW Grafik Respon Tubuh Manusia terhadap Arus berbanding Waktu
(PUIL 2000)

10mA tanpa batas waktu

Display nilai arus pada Monitor

Daya motor : 355 kW


Tegangan kerja : 380V Jika terjadi kontak
Penelitian yang telah dilakukan tentang langsung manusia
Tahanan Tubuh Manusia Arus kerja : 270-300A dengan sistem yang
sedang berjalan
Berdasarkan IEC 449 , IEC
60479 dan PUIL 2000
(Persyaratan Umum Instalasi 1. Gangguan pernafasan
Listrik SNI04-0225-2000) 2. Kerusakan jantung,
batas atas rentang ginjal, saraf
tegangan AC 50 Volt dan
Tahanan tubuh manusia : ±1000 Ohm arus yang mengalir tanpa 3. Terbakar hebat
(PUIL 2000)
5
batas waktu 10 mili Ampere 4. Kematian
PARAMETER INSTALASI
LISTRIK
Menurut Ir. Simon Patabang, MT. 7. Esthetic (Keindahan)
Asisten Ahli Ketenagalistrikan Kerapian dalam pemasangan dan instalasi akan
Universitas Atma Jaya Makasar, menimbulkan kemudahan dalam proses perawatan.
dalam presentasinya “Prinsip
Dasar Instalasi Listrik”. Terdapat
7 parameter dalam prinsip Tujuh parameter dalam prinsip instalasi listrik di atas
instalasi listrik yaitu : digunakan digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan
project improvement ini.
1. Safety (Keamanan)
Instalasi listrik harus dipasang dengan benar Bagaimana hubungan dengan
berdasarkan
standar untuk keamanan bagi makhluk hidup, SAFETY?
harta benda dan instalasi itu sendiri
2. Reliability (Keandalan) 1
Pengoperasian sistem kelistrikan dapat bekerja selama 6 2,4
mungkin dan dapat diatasi dengan Keamanan
cepat bagi operator 3,7
3. Accessibility (Kemudahaan) sentuhan langsung dan tak langsung  Kondisi peralatan/ 5 komponen pada unit
Pengoperasian suatu sistem tidak memerlukan skill
tinggi, cepat dan tepat
4. Keamanan bagi peralatan itu sendiri
Availability (Ketersediaan)
Adanya cadanganKinerja sistemlistrik
peralatan proteksi  pemeliharaan
sebagai alat pada peralatan dan proteksi
pengganti bila terjadi kerusakan dan sistem dapat terus
berjalan. Economic
5. Impact of Environment (Pengaruh lingkungan)
Dampak yang terjadi pada lingkungan sekitar maupun Esthetic
Operator
sebaliknya Enviro Reliability Safety
6. Economic (Ekonomis) Peralatan
Biaya pengeluaran dapat dihemat dengan Acces Availability
6
mempertimbangkan kondisi operasional yang sesuai
DATA KECELAKAAN TAMBANG
Source : Website kementrian ESDM

7
COMMITMENT PLANT
Pada Comitment
Plant Annual
Meeting 2019. Poin 1
pada Safety Maintenance & Quality Assurance
Awareness dijelaskan
Terc
apai agar target zero
nya Dewatering yang tangguh
T accident dapat
Incid arget Ze tercapai. Didukung
ent ro
dengan Excellent
Maintenance Process
Unit dalam kondisi agar kondisi unit
standar selalu dalam
standar.
Pada Excellent Site
Support Eq. poin ke 9
menjelaskan agar
terlaksananya Safety Pe
rformanc
program kerja pada e & Contro
Program Kerja SSE unit support ling

Pada PM Letter 2019-PAMA ADRO, Bpk Pitra Darmana menjelaskan pentingnya kesiapan unit untuk kesuksesan
project. Kuncinya adalah disiplinnya proses maintenance, baik dari segi Maintenance planning maupun
Quality Assurance. Dalam lingkup ruang kerja PLANT, hal ini perlu didukung oleh Mekanik, GL, Planners, TERE
hingga Management.
Selain itu dengan kondisi tambang yang semakin dalam, proses dewatering yang tangguh juga diperlukan untuk
mendukung operational proses penambangan. Dan juga tidak melupakan aspek dasar yaitu safety performance
8 dan proses controlingnya
SIPOC
Problem statement
 Electric Motor Pump sudah menjadi unit support vital untuk proses dewatering pada PAMA ADRO. Berdasar Commitment Plant Annual
Meeting dan Project Manager Letter 2019 tentang Quality Assurance unit support dewatering, serta safety performance yang menargetkan
unit selalu dalam performa terbaik dan standar. Perlu perhatian dalam coverage parameter dalam electrical maintenance, dengan sistem
instalasi daya yang besar dan kompleks, proteksi instalasi untuk keamanan dan keandalan unit harus tetap terjaga mengingat
potensi terjadinya kerusakan/kerugian besar dan insiden beresiko tinggi

Business Case

 Project ini penting dilakukan karena tingginya intensitas pengoperasian Electric Water Pump sebagai penopang dewatering system di PAMA
ADRO. Potensi financial loss jika terjadi insiden property damage pada electric water pump dikarenakan potensi insiden pada sistem

 bahkan dapat menurunkan kepercayaan konsumen kita PT Adaro Indonesia jika terjadi penurunan produksi karena performa
dewatering system dan/atau insiden kerja akibat sistem instalasi daya pada unit tersebut

Project Scope

 Project ini fokus pada Electrical Power System Maintenance dengan sampling pada 10 unit Electric Water Pump (SWP)

S I P O C
Supplier Inputs Procces Outputs Customer
PSE Dept. Pumping Sect. Daily Check and PPM Kesiapan Unit sesuai standar Support Dewatering system

Optimalisasi Electrical Maintenance Coverage unit


Synchrone Electric Water Pump

9 Generator Konduktor Panel Inverter & Proteksi Motor Induksi


PENGERTIAN
Sistem pentanahan (grounding) adalah
sistem hubungan penghantar yang
menghubungkan sistem, badan peralatan
dan instalasi dengan bumi (Ground)
sehingga dapat mengamankan manusia
(Human) dari sengatan listrik, dan
mengamankan komponen komponen
instalasi dari bahaya tegangan/arus
abnormal. Oleh karena itu sistem
pentanahan menjadi bagian esensial dari
sistem tenaga listrik Gambar.1 BOSTER BALI

10
Mengamankan apa sajakah sistem grounding ini?

1. Tegangan sentuh tidak langsung


Tegangan sentuh tidak langsung adalah tegangan pada bagian alat/ komponen/ rangkaian/ instalasi yang secara normal tidak dilalui arus namun akibat
kegagalan isolasi pada peralatan tersebut maka bagian – bagian tersebut mempunyi tegangan terhadap tanah

Misalnya, sobat mempunyai pompa air yang ketika disentuh bagian bodynya maka ada tegangan yang mengalir. Itu sangat berbahaya

Bila tidak ada petanahan, maka tegangan sentuh tersebut sama tingginya dengan tegangan kerja (tegangan langsung). Hal ini sudah tentu
membahayakan manusia yang mengoprasikannya atau yang ada di sekitar tempat itu.

Selama alat pengaman arus lebih tidak bekerja memutuskan rangkaian, keadaan ini akan tetap bertahan. Namun dengan adanya pentanahan secara
baik, kemungkinan tegangan sentuh selama terjadi gangguan dibatasi pada tingkat aman. Yaitu maksimum 50 Volt (V) untuk tegangan bolak balik (AC)

gambar disamping adalah contoh terjadinya tegangan sentuh tidak langsung dari body peralatan elektronik.
pada gambar tersebut terlihat jelas perbedaan antara sebelum dan sesudah ada pentanahan (grounding) pada
alat yang berbody logam.

pada keadaan sebelum diketanahkan, bila terjadi gangguan (arus bocor), maka selungkup alat mempunyai
tegangan terhadap tanah sama dengan tegangan sumber (tegangan antara fasa dan netral). tegangan ini
tentu sangat membahayakan operator atau orang yang menyentuh selungkup alat tersebut dan pengaman
arus eban lebih tidak bekerja memutuskan aliran bila tidak melampaui batas kerjanya
11
2. Tegangan eksposur
Tegangan eksposur adalah tegangan Ketika terjadinya gangguan tanah dengan arus yang besar, akan
memungkinkan timbulnya beda potensial antara bagian – bagian yang dilalui arus dan antara bagian –
bagian yang tidak dilalui arus terhadapat tanah

Tegangan ini bisa menimbulkan bosur tanah (grounding arc) yang memungkinkan terjadinya kebakaran bahkan
ledakan. Dengan adanya sistem pentanahan, akan membuat potensial semua bagian struktur, peralatan dan
prmukaan tanah menjadi sam (uniform) shingga mencegah terjadinya loncatan listrik dari bagian peralatan ke
tanah.

Selain itu, ketika terjadi gangguan tanah, tegangan fasa yang mengalami ganguan akan menurun. Pnurunan
tegangan ini sangat menggangu karja paralel generator-generator sehingga secara ksluruhan akan
mengganggi kenerja sistem tenag

12
3. Tegangan langkah
Tegangan langkah adalah tegangan yang terjadi akibat arus gangguan yang melewati tanah. Arus gangguan ini relatif besar dan
apabila mengalir dari tempat terjadinya gangguan kembali ke sumber (titik Netral) malalui tanah yang mempunyai tahanan relatif
besar maka tegangan di permukaan tanah akan menjadi tinggi.
Perhatikan gambar disamping, satu tangan memegang dudukan lampu dan tangan satunya lagi memegang krain air.
Diantara kran air dan dudukan lampu dalam keadaan normal tidak bertegangan. Tetapi ketika terjadi gangguan
ketanah, arus mengalir kembali ke sumber melalui pentanahan Ra dan Rb. Adanya aliran arus gangguan ini
menimbulkan tegangan antara letak dangguan dan Ra sebesar Vf dan antara krain air dan dudukdan lampu sebesar
Vb.

Besar tegangan ini ditentukan oleh besar arus gangguan dan tahanan pentanahannya. Semakin besar arus dan
tahanan maka. Akan semakin besar pula tegangan sentuhnya.

Pada gambar disamping dijelaskan bahwa dimana ada salah satu saluran fasa yang
putus dan menyentuh tanah, maka akan terjadi tegangan eksposur dengan gardien
(perhatikan gambar).

Tegangan tersebut ditimbulkan oleh adanya arus gangguan tanah yang besar dan
mengalir melalui tanah untuk kembali lagi ke sumber. Gardien tersebut akan semakin
menurun searah dengan semakin jaunya jarak dari gangguan tersebut

Tegangan ini akan sangat membahayakan orang yang ada diatas permukaan tanah
diskitar tempat tersebut (terjadinya gangguan), walaupun yang bersangkutan tidak
meyentuh bagian – bagian mesin.

13
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Pengukuran tahanan pentanahan bertujuan untuk menetukan tahanan antara besi atau
plat tembaga yang ditanam dalam tanah yang digunakan untuk melindungi peralatan
listrik terhadap gangguan petir dan hubung singkat. Dengan demikian pelat tersebut
harus ditanam hingga mendapatkan tahanan terhadap tanah sekitar yang sekecilkecilnya.

Untuk mengukur tahanan pentanahan digunakan alat ukur megger tanah


(Earth Resistance Tester), seperti diperlihatkan pada gambar 2.5. Cara penggunaan
"Earth Resistance Tester" akan dijelaskan lebih lanjut pada materi yang lain [7].
Dengan alat tersebut maka dapat diketahui apakah pentanahan peralatan listrik yang
dilakukan sudah memenuhi syarat atau belum. Dengan ketentuan sebagaimana telah
disebutkan diatas.

Pelaksanaan pengoperasian earth resistance tester sbb: Prop (A) di hubungkan dengan
elektrode (di bak kontrol). Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5
sd. 10 m. Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R - tanah.
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan ±5 Ohm. apabila belum
mencapai nilai 0-5 Ohm, maka elektrode dapat ditambah dan dipasang diparalel.
Pentanahan paling ideal apabila elektrode dapat mencapai sumber air atau R-tanah = 0.
Dimana : Contoh: Pemasangan electrode pertama (R1), setelah diukur = 12 Ohm Selanjutnya di
1. OK Lamp. 4. Terminal. tanam lagi electrode ke 2 (R2), diukur tahanan = 12 Ohm, Maka besar tahanan RI
2. Function Switch Buttons. 5. Scale Plate. diperoleh dengan R2 = 6 Ohm, Karena belum mencapai 0-5 Ohm, maka ditanam lagi
3. Ohm Range Switch Buttons 6. Panel. electrode
ke 3 (R3), dan seterusnya.
14
Root Cause Validation
No. Root Cause Validation Checked by Judgement

Unit SWP 12,17 dan 19 belum


terdapat system
3 unit SWP belum terdapat
1 instalasi grounding pada sistem
pentanahan/grounding sebagai
proteksi system tenaga jika
Riza IMPROVE
terjadi kebocoran arus

Pada saat pengukuran pengambilan sampel,


ditemukan bahwa tingkat resistensi tanah di area
tambang bernilai tinggi. Tingginya tingkat resistensi
tanah di area tambang disebabkan oleh struktur tanah
FACT

yang diklasifikasikan dalam tanah kering berpasir dan


terdapat struktur batuan

PENINJAUAN
Alasan terpenting harus adanya sistem pentanahan
adalah keselamatan.
Dua aspek tujuan sistem pentanahan :
1. Memastikan keselamatan operator (Safety for
Operator)
2. Pentanahan untuk memastikan operasi perangkat
terlindungi (Safety for devices)

Terminologi yang dipakai NEC

15 Referensi : Roger C. Dugan., Mark F. McGranaghan, H. Wayne Beaty, Electrical Power Systems Quality, New York, McGraw-Hill.
23,6Ω

Sistem pentanahan yang gagal Sampling nilai resistansi pentanahan


Variabel yang mempengaruhi sistem pentanahan :
Jumlah Elektroda Kedalaman Elektroda

Pengkondisian Tanah
Pengkondisian tanah sebagai cara untuk
menurunkan nilai tahanan grounding
terutama pada tanah mempunyai tahanan
jenis (resistivitas) yang tinggi. Bahan
Diameter Elektroda yang sering digunakan antara lain
Magnesium Sulfat, Copper Sulfat dan
garam gunung

Referensi : Roger C. Dugan., Mark F. McGranaghan, H. Wayne Beaty, Electrical Power Systems Quality, New York, McGraw-Hill.
NEC 1987, 250-83-3
16 Panduan Umum Instalasi Listrik 2000.
Sebelum Perbaikan No Proses Setelah Perbaikan Dampak

Banyak unit Elektroda pentanahan pada unit yang Memproteksi operator dan peralatan
Penambahan
BOSTER belum 1 belum memiliki grounding sudah jika terjadi arus bocor pada system
elektroda pentanahan
terdapat instalasi terpasang dan atau kegagalan isolasi
grounding pada
sistem & nilai Elektroda pentanahan terpasang Penurunan nilai resistansi
Memperdalam
resistance tinggi. 2 dengan maksimal agar nilai resistansi pentanahan sesuai standar PUIL SNI
penanaman elektroda
pentanahan dapat sesuai standar 0225:2011

Sebelum Improve

Tahanan pentanahan setelah dilakukan


perbaikan berada dibawah nilai standar PUIL

Potongan PUIL yang mengatur nilai tahanan pentanahan Setelah Improve Achievement
Belum adanya grounding
Unit Ωbefore Ωafter
Penambahan dan memperdalam Elektroda
pentanahan pada sistem tenaga yang belum SWP 12 - 3,31Ω
memiliki proteksi arus bocor atau ditemukan
nilai tahanan resitansi melebihi 5 ohm terbaca SWP 14 - 2,83Ω
2,01 Ohm
SWP 17 - 2,01Ω
Terbaca 23,6 Ohm
SWP 19 - 2,98Ω
SWP 21 - 4,73Ω
Elektroda Pentanahan
SWP 7 - 4,03Ω
Validasi nilai tahanan tanah SWP 13 17,05Ω 3,41Ω
SWP 8 23,6Ω 2,13Ω
SWP 2 38,97Ω 3,70Ω
17 Pengukuran grounding yang terinstal MIB 2 40,78Ω 4,65Ω
Hasil inspeksi dari TIM ESDM pada bulan
OKTOBER 2019 Menginstruksikan bahwa harus
segera memasang dan Memperbaiki
Pertanahan/grounding yang Nilai resistansinya
melebihi batas standarnya.
Selain untuk memfollow up temuan tersebut
harus Melakukan pemeriksaan secara berkala

18
STANDARISASI CHECKLIST SERVICE
List pengecekan kelistrikan unit EWP420

No Area Description Aktifitas Standart Inspection Follow up


Gesekan kabel
Check / Reposisi Aman dari gesekan
dengan metal
Bersih dan aman dari
Kabel Power Kebersihan kabel Check
semburan
1 Genset to
inverter Kondisi isolator kabel Check Tidak terkelupas / standar

Posisi / letak kabel Check / Reposisi Rapi dan tidak terinjak

Bersih dan aman dari


Luar panel Check
semburan
Bersih dan aman dari
Dalam panel Check
semburan

Bracket dan gembok Check Terpasang dan berfungsi

Engsel dan handle


Check Terpasang dan berfungsi
pintu

2 Panel Inverter POD Check Terpasang dan berfungsi

Switch On / Off Check Terpasang dan berfungsi

Fan Inverter Check Terpasang dan berfungsi

Fan Exhaust Check Terpasang dan berfungsi

Face Plate MCCB Check Terpasang

Gesekan kabel
Check / Reposisi Aman dari gesekan
dengan metal
Bersih dan aman dari
Kebersihan kabel Check
semburan
Kabel Power Isolator kabel Check Tidak terkelupas / standar
3 Inverter to
Motor
Kekencangan kabel
Check Thight 100 Nm
scun dgn busbar

Posisi / letak kabel Check / Reposisi Rapi dan tidak terinjak

Bersih dan aman dari


Kebersihan motor Check
semburan

Gland kabel Check Terpasang dan berfungsi

Bersih dan aman dari


Gasket box motor Check
semburan
4 Motor
Guarding fan motor Check Terpasang dan berfungsi

Bolt mounting motor Check Thight 750 Nm

Pelumasan bearing
Check Tidak Noise
motor
Fungsi dan ukur nilai
Check dan ukur < 0,5 Ohm
resistansi
Kondisi kabel dan
5 Grounding Check Terpasang dan berfungsi
konduktor
Koneksi grounding
Check Terpasang dan berfungsi
dengan body

Kerapihan wiring Check Rapi dan standar HEEM

Wiring Bersih dan aman dari


6 Kebersihan wiring Check
Accessory semburan

Fungsi dan koneksi Check Terpasang dan berfungsi

Condition Inspection Follow Up


Good Condition V N/A

Bad Condition (Write the problem) (Write The Action)


Columns
N/A If Good
Measure (Write the result)
Write The Action If Bad

19
“Salah satu persoalan berat yang dihadapi bangsa ini dalam
menghadapi perubahan dan tantangan adalah rendahnya
kemampuan kita untuk keluar dari comfort zone”
– Prof. Rhenald Kasali
21
JENIS SKEMA PENTANAHAN

22
23

Anda mungkin juga menyukai