CHARGING SYSTEM
CONVENTIONAL & MIC (MONOLITIC INTEGRETED CIRCUIT)
(1/2)
Prepared by : Shd
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
(1/2)
(1/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
2. Konstruksi sistem pengisian dan aliran listrik (1) Konstruksi sistem pengisian
2.Konstruksi sistem pengisian dan aliran listrik
(1)Konstruksi sistem pengisian
Sistem pengisian umumnya terbagi dalam bagian seperti berikut :
• Alternator
Pada saat mesin hidup akan menghasilkan sejumlah listrik untuk
menjalankan alat-alat listrik dan mengisi baterei.
• Baterei
Ini adalah sumber tenaga bila mesin berhenti dan mengalirkan listrik
ke alat-alat listrik atau ketika alternator tidak menghasilkan listrik.
Listrik yang dihasilkan alternator itu berfungsi untuk mengisi baterei
pada saat mesin sudah jalan.
• Switch pengapian
Ini adalah untuk menghidupkan mesin, membuat alternator(1/2)
menghasilkan listrik.
(2/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
Alternator
• Alternator
Pada saat mesin hidup akan menghasilkan sejumlah listrik untuk menjalankan (1/2)
alat-alat listrik dan mengisi baterai.
(2/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
Regulator
(2/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
Baterai
• Baterai
Ini adalah sumber tenaga bila mesin berhenti dan mengalirkan listrik ke alat-alat listrik atau ketika alternator
tidak menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan alternator itu berfungsi untuk mengisi baterei pada saat
mesin sudah jalan. (1/2)
(2/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
Switch pengapian
• Switch pengapian
Ini adalah untuk menghidupkan mesin, membuat alternator menghasilkan listrik.
(1/2)
(2/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
Alternator Bateraiy
Lampu peringatan pengisian
(3/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
Alternator Baterai
Lampu peringatan pengisian
Switch pengapian
LOCK
(1/2)
(3/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
(1/2)
(3/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
Alternator Baterai
Lampu peringatan pengisian
Switch pengapian
ON
(1/2)
(3/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Garis Besar
3. Fungsi alternator
(1)Pembangkit
(2) Penyearah arus
Meneruskan gerakan mesin ke puley lewat v ribbed belt
ke rotor yang mempunyai daya elektromagnetik. Hal ini
menyebabkan mengalirnya arus listrik ke stator coil.
(2)Penyearah arus
Rotor
Pulley Stator coil menghasilkan listrik arus bolak-balik (AC).
Arus ini tidak bisa digunakan pada peralatan listrik yang
(3) Pengatur tegangan memerlukan arus searah( DC) yang terpasang di
beberapa bagian kendaraan. Alat penyearah arus akan
bertugas mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah.
Rectifier
(3)Pengatur tegangan
Regulator IC mengatur tegangan listrik yang dihasilkan
menjadi konstan meski alternator berputar lebih cepat
sehingga arus yang masuk ke sistem kelistrikan
IC regulator berfluktuasi. (1/2)
(4/4)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Prinsip Alternator
(1/3)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Prinsip Alternator
(1/2)
(2/3)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Prinsip Alternator
2. Penyearah arus
2.Penyearah arus
(1)Mekanisme penyearah dalam alternator
•Konstruksi
Bentuk rangakain penyearah arus pada alternator
yang disebut rectifier bisa dilihat pada gambar 1.
Diode Untuk menselaraskan arus dari sistem 3 fase ini
Stator coil digunakan 6 diode. Rangkaian penyearah arus ini
dibuat dalam rectifier holder seperti tampak dalam
Rectified gambar.
voltage
•Fungsi
Coil III Bila rotor membuat satu putaran di dalam stator
Figure1 koil ,daya listrik akan timbul pada setiap koil
Coil I seperti ditunjukkan di (a) ke (f) pada gambar 3.
Rectifier holder Diode
Pada keadaan (a) listrik positif (+) timbul dari koil
Coil II III
Arus mengalir sebagai beban via diode 3
Figure3 kemudian kembali ke koil II via diode 5. Pada saat
ini tidak ada arus yang melewati koil 1 .
Figure2
Dengan logika yang sama , pada keadaan (b)
sampai (f) arus bolak-balik masing-masing
diselaraskan melalui 2 diode dan sejumlah beban
arus listrik akan mengalir dengan tegangan (1/2) yang
konstan.
(3/3)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Alternator dengan Neutral-Point Voltage
Berarti tegangan
Diketahui bahwa rata-rata tegangan di titik netral adalah
1/2 dari output tegangan DC. Saat output arus mengalir
Ground potential
ke alternator, tegangan di titik netral hampir searah
(DC), tetapi masih mengandung sedikit arus bolak-balik
Rotational angle (AC).
Gelombang tegangan tampak pada titik netral dibawah beban
Porsi AC adalah induksi dari setiap fase dari
mengalirnya output arus. Bila kecepatan alternator
Dengan neutral bertambah dari 2,000 ke 3,000 rpm, nilai puncak dari
point diode
porsi AC melebihi output tegangan DC.
Tanpa neutral
point diode
(2)Ini artinya dibanding dengan karakteristik output
current
Neutral
point
Neutral
point
diode
di pemegang rectifier
(1/1)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Mengatur listrik yang dihasilkan
1. Mengatur listrik yang dihasilkan (1) Kebutuhan untuk mengatur jumlah … (2) Dasar pengaturan
1.Mengatur listrik yang dihasilkan
IC regulator
(1) Kebutuhan untuk mengatur jumlah listrik yang dihasilkan
Alternator digunakan bagi kendaraan yang dijalankan dengan mesin.
Pada saat berkendara, kecepatan mesin berubah-ubah dengan
demikian putaran alternator tidak konstan. Bila tidak memakai
regulator sistem pengisian tidak bisa memasok listrik secara konstan.
Jadi meski kecepatan berputar alternator berubah, tegangan yang
dibutuhkan harus tetap terjaga. Pengaturan ini di alternator dilakukan
oleh IC regulator.
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Garis Besar Mengatur listrik yang dihasilkan
(2/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Komponen dan Konstruksi Komponen
6. Rear end frame 11. Rear end cover 6.Rangka ujung belakang
9. Brush
7.Pemegang rectifier 8.Regulator IC 9.Sikat
7. Rectifier holder
10.Pemegang sikat
(1/2)
11.Penutup ujung belakang
(1/1)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Outer ring
Spring Sprag
Inner ring
Konstruksi:
Beberapa mesin menggunakan puli yang memiliki fungsi genggaman satu arah. Puli bisa
berfungsi jika memasang balok pengganjal dan pegas yang disusun keliling antara ring luar dan
ring dalam. Fungsinya untuk menyerap perubahan kecepatan mesin dan mentransmisikan
(1/2)
tenaga hanya pada saat mesin hidup yang menyebabkan beban pada v-ribbed belt berkurang.
(1/1)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Komponen dan Konstruksi Konstruksi
(1/5)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Komponen dan Konstruksi Konstruksi
3. Stator
.Stator
(1)Stator membangkitkan
gelombang listrik 3 fase berbentuk
Drive end frame arus bolak-balik dengan mengubah
fluks magnetik yang disebabkan
perputaran rotor. Stator terdiri dari
inti stator dan stator coil. Dipasang
Stator coil Stator core
jadi satu di rangka ujung
Neutral point penggerak.
(2/5)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Komponen dan Konstruksi Konstruksi
4. Rectifier
.Rectifier
(1)Rectifier (penyearah) berupa gelombang
penyearah untuk mengubah 3 fase arus
bolak-balik menjadi arus searah dengan
menggunakan 6 diode (atau delapan diode
Terminal dengan 2 dioda titik netral.)
(2)Rectifier terdiri dari terminal (terminal
output), sirip holder (sirip pelepas panas) dan
dioda. Konstruksi dua lapis dari sirip holder
meningkatkan radiasi padas dan
Positive (+) side Negative (-) side mengecilkan rectifier.
PETUNJUK:
Temperatur rectifier
Dioda di dalam rectifier menghasilkan panas
jika ada arus mengalir. Elemennya
(semikonduktor) yang tidak tahan panas
menyebabkan tidak berfungsi dengan baik
Holder fin jika ada panas. Karena itu sirip holder (sirip
(Heat-releasing fin) pelepas panas) dibutuhkan sebanyak
Diode
mungkin untuk melepaskan panas.
(1/2)
(3/5)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Komponen dan Konstruksi Konstruksi
5. IC regulator (1) Konstruksi IC regulator (2) Tipe IC regulator (3) Fungsi IC regulator
.Regulator IC
(1)Konstruksi regulator IC.
Regulator IC terdiri dari IC silang, sirip pelepas panas dan konektor.
IC silang dipakai supaya ukurannya lebih kecil.
(2)Jenis regulator IC
Tipe sensor baterai
Regulator IC jenis ini menangkap voltase baterai melalui terminal S
(terminal sensor baterai) dan mengatur pengeluaran voltase pada nilai
tertentu.
4)Karakteristik regulator IC
Output
Approx. •Beban baterai
0.1 V to
0.2 V
Tidak adanya atau sedikit voltase yang keluar (tidak
voltage
(1/2)
Temperature of regulator case
Karaktersitik temperatur output voltage
(5/5)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Prinsip Kerja IC Regulator
ON
OFF
Dalam circuit diagram IC Regulator. Pada saat tegangan output diterminal B rendah,
tegangan batere mengalir ke base Tr1 melalui resistor R1 dan Tr1 ON, pada saat itu arus
(1/2)
field ke rotor coil mengalir dari B --> rotor coil --> F --> Tr1 --> E.
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Prinsip Kerja IC Regulator
OFF
ON
Pada saat tegangan output pada terminal B tinggi, tegangan yang lebih tinggi itu dialirkan
ke zener diode (ZD) dan bila tegangan ini mencapai tegangan zenne, maka ZD menjadi
penghantar. Akibatnya, TR2 ON dan Tr1 OFF. Ini akan menghambat arus field dan(1/2)
mengatur tegangan output.
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Tegangan Zener
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Kontrol Output Kontrol Output oleh IC Regulator
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Kontrol Output Kontrol Output oleh IC Regulator
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Kontrol Output Kontrol Output oleh IC Regulator
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Kontrol Output Kontrol Output oleh IC Regulator
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Kontrol Output Kontrol Output oleh IC Regulator
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Kontrol Output Kontrol Output oleh IC Regulator
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Kontrol Output Voltage Regulator tipe Contact Point
Regulator menaikan dan menurunkan besarnya arus yang mengalir ke rotor coil untuk mengatur
tegangan yang dibangkitkan oleh alternator. Regulator ini terdiri dari : titik kontak, magnetic(1/2)
coil
dan resistor.
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Regulator Tipe duaTitik ( Contact Point type )
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Circuit Charging System
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Circuit Charging System
1 Terminal battery (+) Fuesble link Kunci kontak Fuse Terminal IG Reg.
Titik kontak PL1 Titik kontak PL0 Terminal F Reg Terminal F Alt Brush
Slip ring Rotor coil Slip ring brush Terminal E Alt Masa
(Arus field)
2 Terminal battery (+) Fuesble link Kunci kontak Fuse Lampu charge
(1/2)
Terminal L Reg Titik kontak PL0 Titik kontak P1 Terminal E Reg Masa
1 Terminal N Alt Terminal N Reg Magnetic coil dari voltage Reg Terminal E Reg
Masa (Tegangan netral)
2 Term,B Alt Term. B Reg Titik kontak P2 Titik kontak P0 Magnetic coil dari Reg
Term. E Reg Masa (Tegangan output)
1 Terminal N Alt Terminal N Reg Magnetic coil dari voltage Reg Terminal E Reg
Masa (Tegangan netral)
2 Term,B Alt Term. B Reg Titik kontak P2 Titik kontak P0 Magnetic coil dari Reg
Term. E Reg Masa (Tegangan output)
Vacuum pump
Pulley
1.Alternator dengan pompa
penghisap
(1)Karakteristik alternator dengan
pompa penghisap
•Dilengkapi dengan pompa
penghisap dan menyuplai
Alternator kevacuman ke pendorong (booster)
rem.
Pulley side atipe menempel •Pompa penghisap dikombinasikan
Stator coil Rotor shaft dengan rotor shaft alternator dan
berputar bersama.
Rotor coil •Tipe alternator ini dibagi menjadi 2
Vacuum pump
macam : yaitu yang pompa
penghisapnya ada di bagian puli dan
yang lain berada di bagian belakang
Pulley alternator
(1/2)
(1/2)
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Pemeriksaan Pemeriksaan Sistem Pengisian
Tanpa IC regulator
Amper standar : kurang dari 10 Amper
Tegangan standar : 13,8 ~ 14,8 pada 25º C
Bila hasil pembecaan menunjukan tegangan
tidak seperti standar, stel atau ganti Voltage
regulator.
Dengan IC regulator
Amper standar : kurang dari 10 A
Tegangan standar Type convensinal :
13,8 ~ 14,4 Volt pada 25ºC
Compact tipe high speed :
13,9~15,1 pada 25ºC
13,4~14,4 pada 115ºC
Bila tegangannya melebihi harga standar, ganti
IC regulator.
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Pemeriksaan Pemeriksaan Sistem Pengisian
(1/2)
Diagnosis Technician >> Electrical 1 Course >> Charging System
Pemeriksaan Pemeriksaan Sistem Pengisian
(a). dengan mesin keadaan berputar pada 2000 rpm, hidupkan lampu besar (high beam) dan
heater fan ( Air conditioner ) Control switch pada posisi “Hi”
Catatan :
(1/2)