Fitri Hasanah
231048201060
DOSEN PEMBIMBING :
Apt. Boy Andre, M.Farm
OUTLINE
Pendahuluan
Con’t
Con’t
Epidemiologi
Klasifikasi
DM Tipe 1 • Destruksi sel-β
(IDDM) • Defisiensi insulin absolut
(PERKENI)
Diagnosis
Kriteria Diagnosis DM
Kriteria Diagnosis DM
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
A. Pengaturan Diet
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan
penatalaksanaan diabetes. Diet yang dianjurkan adalah
makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal
karbohidrat, protein dan lemak, sesuai dengan kecukupan
gizi baik sebagai berikut:
•Karbohidrat : 60-70%
•Protein : 10-15%
•Lemak : 20-25%
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi,
umur, stres akut dan kegiatan fisik, yang pada dasarnya
ditujukan untuk mencapai dan mempertahankan berat
badan ideal.
Terapi Non Farmakologi
• Karbohidrat : Dianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu dapat
diberikan makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai
bagian dari kebutuhan kalori sehari.
• Lemak : Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak
mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain: daging
berlemak dan susu fullcream
• Protein : Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging
tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan, tahu dan tempe.
• Natrium : Anjuran asupan natrium untuk penyandang DM sama
dengan orang sehat.
• Serat : Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi serat dari
kacangkacangan, buah dan sayuran serta sumber karbohidrat yang
tinggi serat.
B. Olah Raga
Berolah raga secara teratur dapat menurunkan dan
menjaga kadar gula darah tetap normal. Saat ini ada dokter
olah raga yang dapat dimintakan nasihatnya untuk
mengatur jenis dan porsi olah raga yang sesuai untuk
penderita diabetes. Prinsipnya, tidak perlu olah raga berat,
olah raga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat
bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Olahraga yang
disarankan adalah yang bersifat CRIPE (Continuous,
Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance Training).
Beberapa contoh olah raga yang disarankan, antara lain
jalan cepat, bersepeda santai, berenang, dan jogging.
Terapi Farmakologi
a. Terapi insulin
Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi
penderita DM Tipe 1. Pada DM Tipe I, sel-sel β
Langerhans kelenjar pankreas penderita rusak, sehingga
tidak lagi dapat memproduksi insulin. Sebagai
penggantinya, maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme
karbohidrat di dalam tubuhnya dapat berjalan normal.
Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak
memerlukan terapi insulin, namun hampir 30% ternyata
memerlukan terapi insulin disamping terapi hipoglikemik
oral.
Prinsip Terapi Insulin
Indikasi
1. Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen
karena produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar
pankreas tidak ada atau hampir tidak ada
2. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga
membutuhkan terapi insulin apabila terapi lain yang diberikan
tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
3. Keadaan stres berat, seperti pada infeksi berat, tindakan
pembedahan, infark miokard akut atau stroke
4. DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan
terapi insulin, apabila diet saja tidak dapat mengendalikan
kadar glukosa darah.
Con’t