Anda di halaman 1dari 17

Burung Elang

Kelompok 2
1. Anggun Bellia Putri (1902101010066)
2. M. Ridho Afriadi (1902101010081)
3. Dini Nofirda (1902101010094)
4. Rahmi Eka Putri (1902101010099)
5. Riska Arlisa Fitri (1902101010101)
6. Aulia Putri Wahyu N. (1902101010116)
7. Widya Putri Yona (1902101010117)
8. Fadhil Fathurrahman (1902101010122)
9. Vertika Yolanda (1902101010123)
PENDAHULUAN
• Elang atau dalam istilah bahasa Inggris disebut Eagle adalah burung
pemangsa berukuran besar dari famili Accipitridae, terutama genus Aquila.
Sedangkan burung pemangsa lain yang berukuran lebih kecil disebut
dengan Elang-alap atau Hawk dari genus Accipiter.
• Elang merupakan satwa berdarah panas yang berkembangbiak dengan cara
bertelur. Ciri telur elang bercangkang keras dan ditempatkan di sarang yang
sulit dijangkau, misalnya di lereng gunung atau pohon yang sangat tinggi.
TAKSONOMI
• Kerajaan: Animalia
• Filum: Chordata
• Kelas: Aves
• Ordo: Accipitriformes
• Famili: Accipitridae
• Genus: Nisaetus

Burung elang adalah hewan karnivora. Mangsa utamanya adalah mamalia


kecil, seperti tikus, tupai dan kelinci, serta kadal, ikan, ayam dan burung kecil
lain
JENIS-JENIS BURUNG ELANG DI INDONESIA
• Elang Hitam • Elang Jawa • Elang Ular Jari Pendek
(Ictinaetus malayensis) (Nisaetus bartelsi) (Circaetus gallicus)

• Elang Brontok • Elang Ular Bido • Elang Gunung


(Spizaetus cirrahatus) (Spilornis cheela) (Nisaetus albboniger)
JENIS-JENIS BURUNG ELANG DI INDONESIA
• Elang Sulawesi • Elang Florer • Elang Bondol
(Nisaetus lanceolatus) (Spizaetus floris) (Haliastur indus)

• Elang Wallance • Elang Laut Dada Putih • Elang Ikan Kepala Abu
(Nisaetus nanus) (Spilornis cheela) (ichthyophaga ichthyaetus)
JENIS-JENIS BURUNG ELANG DI INDONESIA
• Elang Perut Karat • Elang Paria • Rajawali Totol
(Hieraaetus kienerii) (Milvus migrans) (Aquila clanga)

• Rajawali Papua
• Elang Tikus
(Harpyopsis novaeguineae)
(Elanus caeruleus)
Perbedaan Elang Jantan dan Betina
• Perbedaan fisik
• Perbedaan suara
• Perbedaan perilaku kepemilikan wilayah
• Perbedaan dalam sarang
• Perbedaan dalam perilaku makan
• Perbedaan dalam periode berkembangbiak
• Perbedaan dalam ukuran tubuh
• Perbedaan dalam lingkup geografis
Cara Berkembangbiak
•Elang bereproduksi dengan cara bertelur.
•Musim kawin elang terjadi sepanjang tahun dengan periode puncak pada Februari
hingga Mei dan rata-rata kawin dua tahun sekali.
•Elang adalah burung monogami, yaitu hanya memiliki satu pasangan hingga salah
satunya mati.
•Setelah melakukan perkawinan, burung elang betina akan bertelur dalam waktu satu
sampai dua minggu. Telur burung elang biasanya berjumlah satu sampai tiga butir
•Telur-telur elang biasanya diletakkan pada sarang yang terbuat dari daun dan ranting
yang disusun oleh induknya. Sarang tersebut berada di pohon tinggi sekitar 20 sampai
30 mter dari permukaan tanah.
•Lama waktu pengeraman sekitar 47 hari dan setelah menetas anak elang akan tetap
tinggal bersama induknya di sarang.
Reproduksi Elang
Anatomi Reproduksi Jantan
1.Testis
Testis berjumlah sepasang terbentuk pada bagian atas abdominal kearah punggung pada bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna
kuning terang. Pada unggas testis tidak seperti pada hewan lainnya yang terletak didalam skrotum fungsi testis menghasilkan hormon
kelamin jantan disebut androgen dan sel gamet jantan disebut sperma.
2.Epididimis
Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian setelah dorsal testis. Berfungsi sebagai jalannnya cairan sperma kearah kaudal
menuju ductus deferens.
3.Duktus Deferens
Jumlahnya sepasang, pada ayam jantan muda kelihatan lurus dan pada ayam jantan tua tampak berkelok-kelok.Letak kearah caudal,
menyilang ureter dan bermuara pada kloaka sebelah setelah lateral urodeum.
4.Organ Kopulasi
Pada unggas duktus deferens berakhir pada suatu lubang papila kecil yang terletak pada dinding dorsal kloaka, papila kecil ini
merupakan rudimenter dari organ kopulasi burung.
Anatomi Reproduksi Betina
Komponen penting dalam sistem reproduksi elang betina meliputi ovarium, ovum, dan
infundibulum yaitu saluran berbentuk corong yang dilewati ovum saat memasuki saluran
telur. Dari saluran telur mereka menuju ke sesuatu yang disebut kloaka, yang merupakan
ruang keluar yang unik untuk burung berupa tempat kotoran, urin, dan telur dilepaskan. Baik
jantan maupun betina memiliki kloaka.
Ovarium burung betina memiliki dua set organ produktif, tetapi hanya satu set yang bertahan
untuk menghasilkan telur saat mencapai kematangan. Ovarium terletak di depan ginjal di
rongga perut dan melekat kuat pada dinding rongga. Ovarium terdiri dari pembuluh darah
untuk memastikan pengangkutan nutrisi ke kuning telur yang sedang berkembang tanpa
halangan apapun. Sistem reproduksi wanita menghasilkan hormon seperti androgen, estrogen,
dan progesteron untuk mengontrol fungsi tubuh.
Perilaku Kawin (Breeding)
Ketika saatnya untuk berkembang biak betina akan menemukan sebuah lubang di pohon
berongga besar, kanopi yang tinggi untuk meletakkan telurnya. Ketika ia telah menemukan
sebuah lubang yang sesuai betina akan menutup diri di dalamnya menggunakan air liur, tanah
liat, kotoran dan ranting, dan hanya menyisakan cela kecil yang digunakan untuk mengambil
makan dari rangkong jantan atau anggota kelompoknya dengan menggunakan paruh.

Pada saat bersarang Klop (1998) menyatakan bahwa burung jantan akan melakukan terbang secara diam-diam, tidak banyak
megepakkan sayap, jika sudah mendekati sarang agar predator tidak mengetahui keberadaannya. Selanjutnya, sebelum jantan
memberikan makanan kepada betina, jantan akan melakukan pengintaian di sekitar pohon sarang untuk pengamanan. Fungsi dari
menutupi sarang yaitu untuk melindungi betina dan telur dari predator dan gangguan dari jenis rangkong lain
Terdapat lima tahapan proses bersarang pada rangkong selama 120 – 140 hari, rerata lama waktu bersarang pada Enggang papan
dan Julangemasyaitusekitar 120 hari, berikut merupakan tahapan dari proses bersarang pada rangkong yaitu :
1.Tahap pre-nesting yaitu periode perkawinan ditunjukkan dengan usaha menemukan sarang (termasuk mengunjungi sarang)
sebelum betina terkurung, antara 1 – 3minggu.
2.Tahap pre-laying yaitu masa betina mulai terkurung sampai peletakan telur pertama, selama satu minggu. Periode aman bagi
rangkong untuk mengeluarkan telurnya(Kemp1995).
3.Tahap egg incubation yaitu masa peletakkan telur pertama sampai telur pertama menetas, selama enam minggu, sementara pada
Kangkareng perut putih selama empatminggu.
4.Tahap nesting yaitu masa dari induk betina keluar dari sarang (lubang sarang ditutup kembali) hingga anak memiliki bulu
lengkapdansiapuntuk terbang,selama8–13minggu.
5.Tahap fledging yaitu masa dari pemecahan plester sampai semua anak keluar, memerlukan waktu dari hitungan beberapa jam
hingga dua minggu, jika anak lebih dari satu. Perilaku bersarang pada rangkong merupakan perilaku yang tidak biasa dilakukan
pada kelas burung, inilah yang menjadikan rangkong menjadi burung yangistimewa.
•Rudiansyah, R., & Radhi, M. (2019). Perilakusatwa liar pada kelasburung (aves).
Proses Fertilisasi Elang
Pada elang terjadi fertilisasi internal yaitu penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi
karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak
mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang
berupa zat kapur . Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil
yang disebut rudimenter, Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk, ujung oviduk membesar menjadi
uterus yang bermuara pada kloaka.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung, anak
burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya, anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan
belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang
Faktor yang mempengaruhi reproduksi
elang
• Gangguan habitat
• Gangguan ketersediaan makanan
• Gangguan kesuburan
• Gangguan reproduksi pasangan
• Gangguan kematangan seksual
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai