a. Perkembangbiakan (Reproduksi) Reptil Kebanyakan hewan reptil bertelur. Reptil adalah hewan amniote yang berarti bahwa telur, dihasilkan oleh betina mengandung kantung elastis di mana embrio berkembang. Kulit telur melindungi dan menjaga embrio agar tidak mengering dan memungkinkan pertukaran gas. Telur mengandung korion yang membantu pertukaran gas, albumen yang merupakan cadangan protein dan air, dan cairan amnion yang melindungi embrio dan membantu oegorulasi. b. Jenis-jenis Reptil Beberapa jenis reptil bersifat vivipar seperti kadal squamate. Viviparity dan ovoviviparity telah berevolusi di banyak reptil dan squamate yang punah. Vivipar adalah salah satu cara perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan. 1) Kura-kura (Testudinata) Kura-kura dalam klasifikasi reptil masuk dalam ordo Testudinata atau Chelonia. Jenis ini termasuk penyu, kura-kura laut, dan kura-kura air tawar. Ciri-ciri reptil jenis ini adalah memiliki tempurung tidak memiliki gigi, namun bagian rahang mengalami kornifikasi untuk menangkap dan mencengkeram makanan. Testudinata juga termasuk hewan dengan umur terpanjang, bisa sampai 150 tahun. 2) Buaya (Crocodilia) Buaya masuk dalam ordo Crocodilia sebagai reptil. Jenis buaya dan aligator terdiri dari kurang dari dua lusin spesies, kebanyakan tropis, dengan penampilan dan kebiasaan yang sama. Kebanyakan buaya hidup di habitat air tawar, meskipun beberapa menjelajah ke air asin. Semua aligator dan buaya mampu melakukan perjalanan darat setidaknya dalam waktu singkat. 3) Ular dan kadal Ular dan kadal masuk dalam jenis reptil ordo Squamata. jenis ini mencakup lebih dari 2.500 spesies ular (subordo Serpentes) dan lebih dari 3.000 spesies kadal (subordo Sauria). Ular dan kadal paling banyak ditemukan di daerah tropis, tetapi banyak ular dan kadal terjadi di daerah beriklim lebih tinggi, dan beberapa berkisar di dekat atau di atas Lingkaran Arktik. 4) Reptil berparuh Reptil berparuh atau ordo Rhynchocephalia berisi satu keluarga hidup dengan hanya satu spesies, tuatara. Hewan ini mirip kadal dengan jambul bersisik. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa pulau berbatu di Selandia Baru. Mereka hidup di liang bawah tanah pada siang hari dan muncul untuk mencari makan di malam hari.
2. Hewan Menyusui (Mamalia)
Mamalia adalah jenis hewan yang menyusui. Misalnya yaitu kucing, sapi, kambing, dan kuda. Hewan mamalia berdarah panas, sehingga tubuh mereka selalu terasa hangat. Sebagian besar mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan, tetapi ada juga yang bertelur. Kata mamalia merupakan ciptaan dari Carl Linnaeus. Mamalia berasal dari bahasa latin mamma yang memiliki arti puting. Kata ini pertama kali dikemukakan pada 1758. Hewan mamalia dikenal dan disebut sebagai hewan menyusui karena mamalia menyusui anak-anaknya. Mamalia memiliki kelenjar susu sebagai sumber makanan. Sebagian besar mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak-anaknya, tetapi ada beberapa mamalia yang tidak melahirkan atau bertelur. Mamalia jenis ini disebut dengan monotremata memiliki kelenjar susu, tetapi tidak memiliki puting. Karenanya, monotremata ini masih digolongkan mamalia. Ciri-ciri mamalia Berikut ciri-ciri mamalia yang membedakannya dengan spesies lain. • punya kelenjar susu. • punya tulang belakang (vertebrata). • punya anggota tubuh untuk bergerak seperti berenang, berlari, dan memegang sesuatu. • punya rambut untuk menutupi seluruh tubuhnya. • punya kuku atau cakar di bagian jarinya. Kuku atau cakar ini berguna untuk memanjat atau memegang makanan. • punya jenis gigi berbeda, gigi taring, gigi seri, dan gigi geraham. • punya alat pernapasan paru-paru. • punya organ jantung yang terbagi dengan dua serambi dan dua bilik. • kebanyakan berkembang biak dengan melahirkan (vivipar). Ada juga yang berkembang biak dengan bertelur (ovovivipar). •punya tempat untuk perkembangbiakan embrio yaitu uterus.