Anda di halaman 1dari 9

LEGENDA

PESUT
MAHAKAM
XI¹
sumber
https://www.detik.com/sulsel/
berita/d-6515306/cerita-rakyat-
kalimantan-timur-legenda-
pesut-mahakam
PERKENALAN LEGENDA

Pesut Mahakam merupakan cerita rakyat dari provinsi Kalimantan


Timur dengan latar Sungai Mahakam, sungai terpanjang kedua di
Indonesia. Di dalam sungai yang menopang kehidupan Suku Bugis,
Banjar, dan Dayak ini hidup setidaknya 174 spesies ikan.
APA ITU PESUT MAHAKAM?

Pesut mahakam adalah salah satu hewan yang


paling istimewa,ia merupakan mamalia yang
menyerupai lumba-lumba yang sudah terancam
punah.ia hidup di air tawar sungai
mahakam.Sisanya diperkirakan tinggal 80 ekor
saja karena sering terperangkap di jaring ikan
warga.
Alkisah, disebuah desa hiduplah sepasang suami istri bersama dengan dua orang anaknya. Seorang
anak laki-laki dan anak perempuan.
Pak Pung adalah nama suami itu. Ia hidup dan mencari nafkah dengan bertani dan menangkap
ikan.Mereka hidup dengan tenang dan bahagia. Namun, suatu hari istri Pak Pung jatuh sakit. Hingga
akhirnya ia harus meninggal dunia.Tinggallah Pak Pung bersama kedua orang anaknya.Pekerjaannya
pun menjadi kian berat, lantaran di samping bekerja di ladang, mencari ikan, ia juga harus mengurus
kedua orang anaknya. Semakin hari Pak Pung merasa semakin terbebani.Hingga suatu hari,
diadakanlah sebuah pesta panen di kampung tersebut. Semua masyarakat bergembira akan hasil
panen yang melimpah, termasuk Pak Pung.Pada saat itu, Pak Pun turut bernyanyi dan menari
bersama seorang gadis cantik. Timbullah perasaan suka dan jatuh cinta kepada gadis tersebut di
dalam hatinya.Pak Pung lantas mengajak gadis tersebut menikah. Dan ternyata, lamarannya diterima.
Sang Gadis bersedia menjadi istri Pak Pung.Kini hidup Pak Pung tak lagi kesepian. Mereka hidup
rukun dan bahagia sebagai sepasang keluarga bersama dengan dua orang anak Pak Pung.
Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama. Semakin hari, tabiat buruk sang istri semakin
terlihat. Terutama kepada anak-anak mereka, sang istri selalu berlaku kasar.Ia juga sering
menghukum anak-anak tersebut dan tidak memberinya makan.Kedua anak itu juga disuruh
untuk mencari kayu bakar di hutan. Jika kayu bakar yang didapat kurang, mereka harus
bermalam di hutan sampai kayu bakarnya cukup.Suatu hari kedua anak itu pun tidak
mendapatkan kayu bakar. Akibatnya mereka sudah tahu bahwa mereka harus bermalam di
dalam hutan.Malam itu mereka pun kelaparan di dalam hutan.Namun tiba-tiba, mereka
bertemu dengan seorang kakek tua. Kakek tersebut mengajak kedua kakak beradik tersebut
untuk pergi ke utara.Di sana terdapat sebuah pohon yang penuh dengan buah-buahan. Anak-
anak diperbolehkan untuk mengambil sebanyak mungkin buah, namun hanya boleh sekali.
Jika sudah mengambil buah maka tidak boleh lagi kembali.Sayangnya, kedua anak tersebut
terlupa diri dan kembali lagi mengambil buah tersebut.
Setelah bertanya kepada para tetangga, ternyata kedua orang tuanya telah pindah. Para tetangga pun
memberitahu kemana kedua orang tua mereka pindah.Kedua kakak beradik pun lekas berangkat untuk mencari
alamat baru Pak Pung. Hingga akhirnya mereka menemukan sebuah pondok yang ada di tengah ladang.Itulah
rumah baru Pak Pung.Karena kelaparan, si kakak beradik segera masuk ke dalam rumah tersebut untuk mencari
makan. Beruntungnya, mereka menemukan nasi ketan di atas periuk panas. Keduanya pun menyantap habis nasi
ketan tersebut hingga kenyang.Setelah puas dan kenyang, mereka pun merasa gerah dan kepanasan. Keduanya
pun keluar rumah untuk mencari udara segar.Karena masih kepanasan, mereka memutuskan untuk melepaskan
baju dan terjun ke sungai.Ketika Pak Pung dan istrinya pulang ke rumah, mereka kaget melihat nasi ketan yang
sudah dibuat telah habis. Mereka menjadi penasaran, siapakah gerangan yang menghabiskan makanan
tersebut.Mereka pun menelusuri jejak dari bekas-bekas makanan yang terjatuh di tanah. Hingga akhirnya mereka
sampai di pinggir sungai.Melihat gelagat si ikan, tiba-tiba Pak Pung menyadari bahwa kedua ikan pesut itu tak
lain adalah anak mereka. Keduanya pun menjadi sangat sedih mendapati anaknya telah berubah menjadi ikan
pesut. Khususnya sang istri, ia pun akhirnya menyesal dengan segala perbuatannya kepada kedua anak tirinya
itu.Itulah cerita mengenai asal-usul pesut Mahakam. Sebuah cerita rakyat Kalimantan Timur yang melegenda.
PESAN MORAL
1.Pentingnya peran orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya dan
bertanggung jawab dengan memperlakukan anaknya dengan baik
2.Peduli terhadap sesama dan bisa membantu kepada siapa pun yang sedang dalam
kesusahan
3.Tidak mudah percaya dengan orang lain melebihi keluarga sendiri
Mohon maaf atas kekurangan dan
kesalahan kami

Anda mungkin juga menyukai