Anda di halaman 1dari 23

Universitas Negeri Padang

Alat Pelindung
Diri
Kelompok 1 Dosen Pengampu:
1.Andini Santia Melindra Mulia, M.Si
2.Alya Akila
3.Azima Adha
4.Windy Maharani
Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Euipment (PPE)


merupakan peralatan yang digunakan oleh orang yang
beraktivitas di laboratorium untuk melindungi/meminimalkan
terekspos dengan substansi yang berbahaya baik biologis, kimia,
fisika (Occupational Safety and hralt Administration, 2011) yang dapat
membahayakan tubuh baik berupa perlukaan, kecacatan,
maupuun kematian.
Prinsip APD
• Mampu memproteksi secara keseluruhan dari anggota tubuh,
mulai dari kulit, mata, yang berpotensi terjadi trauma,
tertusuk, abrasi, alergi/iritan, kecacatn dan kematian

• APD harus tersedia dalam tempat yang mudah didapatkan


dan selalu dalam keadaan tersedia. Maka, sebelum melakukan
pekerjaan atau penelitian, semua alat dipastikan ketersediaan
dan dapat digunakan dengan baik dan benar.
Bekerja dengan Peralatan Berdaya listrik

Peralatan berdaya listrik umumnya pada laboratorium meliputi:

Peranti
Pompa cairan dan vakum oven gelombang mikro
elektrokimia

Selubung
super daya
Pemanas

suplai daya Ultrasonikator hot plate


Baca
Detail

Pengaduk laser
Bekerja dengan Peralatan Berdaya listrik

Pencegahan umum untuk bekerja dengan berdaya listrik:


• Pasang Isolasi dengan baik
• Pastikan semua peralatan listrik dan suplai daya telah terisolasi aliran listriknya
• Pasang lampu anti ledakan dan perlengkapan instalasi listrik lengkap
• Jika mungkin terdapat bahan mudah terbakar yang dapat menguap modifikasi peralatan listrik
berpenggerak motor dengan motor induksi tanpa percikan atau motor udara
• Hilangkan uap mudah terbakar sebelum membawa masuk peralatan listrik dengan motor lilitan
seri
• Jangan gunakan otot transformator variabel untuk mengendalikan kecepatan motor induksi
• Kurangi kondensasi yang dapat menyebabkan peralatan listrik menjadi terlalu panas berasap
atau terbakar
Baca
Detail • Lepaskan peralatan dari sumber listrik sebelum melakukan penyetelan modifikasi atau
perbaikan
• Pastikan semua pekerja mengetahui lokasi dan cara mengoperasikan saklar utama dan kontak
pemutus arus
• Pastikan bahwa pekerja laboratorium yang terlatih menyetujui cara mematikan peralatan
Bekerja dengan
Peralatan berdaya listrik
Alat Pelindung diri yang diguanakan saat bekerja di peralatan
berdaya listrik:

Kepla Topi plastik atau karet

Sarung tangan karet yang tahan sampai


Lengan, tangan dan jari
10.000 volt selama 3 menit

Bagian tubuh Pakaian dari bahan karet


Bekerja dengan
Gas Mampat
Panduan Umum untuk BekerJa dengan gas Mampat :

• Hanya izinkan pegawai yang terlatih untuk melakukan operasi


tekanan tinggi
• Hanya gunakan komponen yang sesuai selama perakitan
peralatan dan pipa bertekanan
• Hindari regangan dan retakan tersembunyi akibat penggunaan
alat yang tidak sesuai
• jangan memaksakan ulir jika terasa seret
• gunakan lapisan Telflon atau pelumas ulir yang sesuai
• Periksa semua tabung dan ganti jika perlu
• Lindungi semua reaksi di bawah tekanan
• Jangan mengisi autoklaf, dan bejana reaksi bertekanan lainnya
• Tempelkan tanda peringatan yang mudah dilihat saat reaksi
bertekanan sedang berlangsung
Bekerja dengan
Gas Mampat
Panduan Umum untuk BekerJa dengan gas Mampat :

• Patuhi tindakan keselamatan khusus untuk perangkat gas


mampat seperti yang ada dalam daftar berikut:

• Perangkat pelepas tekanan


• Peralatan plastik
• Katup
• Pengukur tekanan
• Monitor gas
• Peralatan kaca
• Aplikasi pipa telflon
• Pipa tabung dan fiting
Bekerja dengan
Gas Mampat
Alat Pelindung diri yang diguanakan saat bekerja di gas
Mampat:

Mata Googles

Muka Penutup muka khusus

Pernafasan Gas masker yang dilengkapi filter

Saarung tangan plastik/ karet lengan


Lengan, tangan dan jari
panjang

Daerah kaki dan tungkai Sepatu yang kondusif


Bekerja di
Laboratorium
Beraktifitas dilaboratorium akan berhubungan erat dengan hal berikut:
(World Health Organization, 2005)

1.Substansi biologi
Substansi ini meliputi virus, bkteri, jamur yang dapat berukuran kecil,
tidak dapat dilihat, dapat bersifat aerosol (mudah terhirup), sehingga
dapat menyebabkan infeksi jamur.
2. Substansi kimia
Reagen merupakan bahan kimia yang diperlukan sesuai dengan tujuan
pemeriksaan. Reagen dapat bersifat iritan, toksik, mudah terbakar,
karsinogenik,dll (Tille,2017)
3. Substansi fisika
Alat yang digunakan dalam membantu pemeriksaan/identifikasi
j terhadap mikroorganisme dapat berup bunsen yang menggunakan
spiritus, yang memiliki sifat mudah terbakar
Perlindungan Diri Saat Bekerja
di Laboratorium
Perlindungn terhadap diri sendiri dari kemungkinan terjadinya
kecelakaan di laboratorium :
1.Menggunakan APD
• Jas praktikum • Sepatu tertutup
• Kacamata • Masker
• Sarung tangan
2. Bekerja di laboratorium tidak diperbolehkan secara sendirian
3. Tidak diperkenankan membawa, menyimpan, makan dan minum di
laboratorium
4. Tidak diperbolehkn menggunakan kosmetik, kontak lensa
5. Tidak diperbolehkan merokok dan mengunyah permen
6. Tidak diperkenankan memipet menggunakan mulut
7. Menggunakan alat -alat sesuai prosedur
j
8. Memasukkan alat dan bahan yang telah digunakan ke dalam tempat
dan sampah yang sesuai
9. Selalu mencuci tangan dengan cara yang benar sebelum dan setelah
Penanggulangan Kecelakaan
di Laboratorium
1.Jika terjadi kecelakaan pada mata, segera bilas dengan
menggunakan shower eye selama 15 menit.
2.Jika terjadi tumpahan bahan kimia pada jas, maka segera
melepaskan jas dan didekontaminasi sebelum dilakukan pencucian
3.Jika terjadi tumpahan bahan kimia, biologi, pada badan, segera cuci
di bawah shower selama 5 menit, dengan menggunakan sabun dan
air mengalir.
4.Jika terjadi tumpahan bahan kimia, biologi di meja laboratorium
maka, segera tutup dengan tisu penyerap cairan (adsorben),
kemudian meja dilakukan dekontaminasi dengan menggunakan
larutan Chlorin 0.5%. Pembersihan dilakukan dengan memutar alat
penyerap searah dengan jarum jam. Penganan kecelakaan
tumpahan bahan kimia harus menggunakan APD dengan benar.
j
(Occupational Safety and health Administration, 2011)
Pemeliharaan dan Penyimpanan
APD di Laboratorium
1.Sebelum memulai bekerja di laboratorium, memastikan semua
alat perlindungan diri tersedia dan berfungsi dengan baik.
2.Alat pelindung diri yang telah kadaluarsa, rusak, harus segera
dibuang sesuai prosedur pembuangan yang berlaku.
3.Setelah pemakaian alat pelindung diri, selalu melakukan
pembersihan dengan benar.
4.Menyimpan alat pelindung diri dari debu, sinar matahari
secara langsung agar terjaga keberfungsiannya.

j
Pembuangan Limbah
di Laboratorium
1.Media dengan mikroorganisme dnegan tabung reaksi atau petri
disk. Dilakukan sterilisasi dengan menggunakan autoclave pada
suhu 1210 selama 15 menit. Media dapat dibuang pada saluran
yang memiliki bak control, sedangkan tabung reaksi dan cawan
petri dapat digunakan kembali dengan terlebih dahulu dilakukan
pencucian dan sterilisasi.
2.Jarum suntik dan benda tajam lainnya dimasukkan ke dalam
boks khusus pembuangan benda tajam, safety box biohazard.
Kemudian dimasukkan ke dalam insinerator.
3.Sarung tangan bekas pakai dan masker dimasukkan ke dalam
boks pembuangan tersendiri

j
www.r eal l y g r eat s i t e.co m Bekerja dengan
Peralatan Tekanan
Tindakan Keselamatan untuk Bekerja dengan Bejana
Bertekanan

Operasi bertekanan tinggi harus dilakukan di bilik yang dirancang


khusus untuk tujuan ini saja. Pegawai laboratorium harus memastikan
bahwa peralatan untuk operasi yang menggunakan bejana bertekanan
dipilih, dilabeli, dan dipasang dengan benar, serta dilindungi dengan
perangkat pelepas tekanan dan kontrol yang diperlukan.

1.Labeli masing-masing bejana bertekanan dengan stempel nomor unik


atau pelat label tetap yang mengidentifi kasinya
2..Cantumkan tekanan pelepas dan data pengaturan pada label logam yang
dipasang pada perangkat pelepas tekanan yang terpasang. Segel
mekanisme pengaturan.
3.Periksa atau uji semua peralatan tekanan secara berkala.
4.Uji tekanan dan uji kebocoran rakitan akhir untuk memastikan
integritasnya.
www.r eal l y g r eat s i t e.co m Bekerja dengan
Peralatan Tekanan
Tindakan Keselamatan untuk Bekerja dengan Peralatan Kaca

Jika memungkinkan, jalankan reaksi di bawah tekanan dalam peralatan


logam, bukan kaca. Jika diperlukan kaca karena pertimbangan bahan
konstruksi, gunakan reaktor logam dengan kaca atau lapisan Tefl on
dan bukannya bejana kaca di bawah tekanan. Gunakan tindakan
pencegahan ini saat menggunakan wadah dari kaca:

1.Tangani dan simpan peralatan pecah-belah dengan hati-hati untuk


menghindari kerusakan.
2.Lepaskan gas dengan benar.
3.Gunakan pelindung yang sesuai, seperti jaring, di sekeliling peralatan
pecah-belah untuk mencegah cedera akibat pecahan kaca yang
beterbangan atau akibat korosif atau reaktan beracun.
4.Lindungi tangan dan badan saat melakukan operasi dengan menggunakan
kekuatan yang menggunakan peralatan pecah belah
www.r eal l y g r eat s i t e.co m Bekerja dengan
Peralatan Tekanan
Tindakan Keselamatan untuk Bekerja dengan Peralatan Kaca

5. Segel botol sentrifuga dengan sumbat karet yang dikencangkan,


6. Gunakan katup pelepas bertekanan Tefl on saat bekerja dengan bahan korosif.
7. Lakukan reaksi dengan katup pelepas tekanan Tefl on pada tutup bahan kimia, dan labeli
area dengan tanda yang menunjukkan risiko ledakan.
8. Isilah tabung kaca yang digunakan di bawah tekanan tidak lebih dari tiga perempat.
9. Tangani peralatan pecah-belah yang ditutupi vakum dengan sangat hati-hati untuk
mencegah terjadinya ledakan.
10. Gunakan pelindung yang sesuai untuk mengondensasikan bahan dan menyegel tabung.
11. Gunakan adaptor komersial yang terbuat dari plastik, logam, atau material lainnya; jangan
gunakan adaptor konstruksi dari tabung kaca atau sumbat gabus.
12. Lakukan kerja vakum pada saluran Schlenck selama digunakan teknik yang tepat.
13. Gunakan PPE, termasuk pelindung, masker, jas, dan sarung tangan, selama operasi
pembukaan tabung.
14. Periksa peralatan kaca bertekanan atau vakum yang baru diperbaiki atau baru dibuat di
bawah sinar berkutub. Periksa kekurangan dan ketegangan.
Bekerja dengan
Peralatan Suhu Tinggi atau Rendah

Bekerja dengan bahan kimia berbahaya pada tekanan tinggi dan rendah
dan/atau suhu tinggi dan rendah memerlukan perencanaan dan tindakan
pencegahan khusus. Untuk beberapa eksperimen, tekanan dan suhu ekstrem
harus dikelola secara bersamaan. Peralatan yang sesuai harus digunakan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan
Pilih peralatan bersuhu rendah dengan saksama. Jika diperlukan kombinasi
material, pertimbangkan ketergantungan suhu volumenya sehingga
kebocoran, pecahan, dan peretakan kaca dapat dihindari. Stainless steels
yang mengandung 18% kromium dan 8% nikel mempertahankan ketahanan
tumbukannya hingga sekitar –240°C. Ketahanan tumbukan aluminium,
tembaga, nikel, serta logam dan campuran tahan karat lainnya meningkat
seiring dengan naiknya suhu. Gunakan baja campuran khusus untuk cairan
atau gas yang berisi hidrogen pada suhu lebih dari 200°C atau pada tekanan
lebih dari 34,5 MPa (500 psi).
Tindakan Keselamatan untuk Bekerja dengan Vakum
dan Peralatan Vakum

Pekerjaan vakum dapat menyebabkan implosi dan kemungkinan bahaya


kaca yang beterbangan, percikan bahan kimia, dan kebakaran. Peralatan
dengan tekanan yang dikurangi sangat rentan terhadap perubahan tekanan
cepat, yang dapat menimbulkan selisih tekanan yang besar di dalam
peralatan. Kondisi semacam itu dapat mendorong cairan ke tempat yang
tidak diinginkan dan menyebabkan kecelakaan.
Tindakan Pencegahan Saat Menggunakan Vakum
1.Gunakan pelindung tekanan, masker wajah, tudung bahan kimia
laboratorium.
2.Jangan sampai air, pelarut, dan gas korosif memasuki sistem vakum
gedung. Jika terjadi potensi masalah semacam itu, gunakan perangkap
dingin, bukan aspirator air.
3.Lindungi pompa vakum mekanik dengan perangkap dingin. Keluarkan
udara buang ke cerobong buang atau ke luar gedung. Jika zat pelarut
atau zat korosif tidak sengaja masuk ke pompa, ganti oli sebelum
digunakan lagi.
4.Tutupi sabuk dan puli pada pompa vakum dengan pemandu.
Saat Tanggap
Darurat
Beberapa contoh tanggap darurat yang terjadi di
Laboratorium:

A. Kebakaran: dapat terjadi akibat korsleting listrik, tumpahan


bahan kimia yang mudah terbakar, atau kesalahan prosedur.
• APD yang digunakan: Kacamata safety, Masker, Sarung
tangan, Jas lab, Sepatu safety. APD tambahan: Baju
pemadam kebakaran, topeng pemadam kebakaran,
sepatu bot pemadam kebakaran.

B. Tumpahan bahan kimia: Tumpahan bahan kimia dapat


menyebabkan luka bakar, keracunan, atau iritasi pada kulit
dan mata.
• APD yang digunakan: Kacamata safety, Masker/respitator,
Sarung tangan, Jas lab, Sepatu safety.
Saat Tanggap
Darurat
Beberapa contoh tanggap darurat yang terjadi di
Laboratorium:

C. Ledakan: Ledakan dapat terjadi akibat pencampuran bahan


kimia yang tidak kompatibel atau kesalahan prosedur.

• APD yang digunakan: Kacamata safety, Respirator, Sarung


tangan, Jas lab, Sepatu safety.

D. Kebocoran Gas: Kebocoran gas dapat menyebabkan


keracunan atau sesak napas.

• APD yang digunakan: Kacamata safety, Respirator, Sarung


tangan, Jas lab, Sepatu safety.
Daftar
Pustaka
• Kemenkes RI. (2019). Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Laboratorium. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

• NFPA. (2020). NFPA 45: Standard on Fire Protection for


Laboratories Using Chemicals. Quincy, MA: National Fire
Protection Association.

• Occupational Safety and health Administration. (2011). Laboratory


Safety Guidance.

• OSHA. (2023). Laboratory Safety. Washington, DC: Occupational


Safety and Health Administration.

• Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In


Basic Medical Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri:
Elsevier.
Universitas Negeri Padang

Terima
Kasih
Akhir Slide

0 2 .0 5 .2 0 2 1

Anda mungkin juga menyukai