Anda di halaman 1dari 12

Resultan Gaya

Herol, S.T.,M.T.

Fakultas Teknik
Universitas Pelita Bangsa
Resultan Gaya
Salah satu dasar penting dalam mempelajari perilaku struktur ialah pengetahuan mengenai hasil
interaksi beberapa vektor gaya yang bekerja pada suatu benda. Interaksi ini dapat dipelajari dengan
menggunakan aturan penjumlahan vektor. Pada awalnya, metode pertama penjumlahan vektor
berdasarkan hukum jajaran genjang. Dalam hal ini, apabila ada dua garis kerja gaya berpotongan,
atau dinyatakan dengan diagonal jajaran genjang yang dibentuk oleh kedua vektor gaya tersebut,
maka ada satu gaya yang ekivalen dengan kedua gaya tersebut dinamakan resultan gaya. Umumnya
kumpulan gaya yang lebih kompleks dapat dijadikan sederhana menjadi resultan gaya tanpa
mengubah efek yang ditimbulkannya pada benda di mana gaya-gaya tersebut bekerja.

Cara lain yang masih berasal dari aturan jajaran genjang yaitu cara segi banyak gaya. Cara ini
merupakan cara grafis untuk mencari gaya resultan dari beberapa vektor gaya yang garis kerjanya
bertemu di satu titik, yaitu dengan menggambarkan masing-masing vektor berskala dan saling
menyambung (ujung disambung dengan pangkal) sesuai dengan arahnya. Garis penutup (garis yang
berawal dari titik tangkap vektor pertama ke ujung vektor terakhir) merupakan resultan gaya dari
semua vektor tersebu
Resultan Gaya dengan Titik Tangkap Bersekutu
Apabila terdapat gaya lebih dari dua, maka untuk menentukan resultan gaya dapat dilakukan dengan cara
menguraikan lebih dulu semua gaya menjadi komponen x dan y. Gaya pada komponen x dijumlahkan menjadi
gaya tunggal Rx dan gaya pada komponen y dijumlahkan menjadi gaya tunggal Ry. Perhatikan arah gaya (+) dan
arah gaya (-).
Arah Resultan gaya atau sudut q dapat ditentukan berdasarkan salah satu fungsi trigonometrinya, yaitu: q =
tan⁻¹ (Ry/Rx). Dalam hal ini Ry dan Rx diperoleh dengan cara menguraikan resultan gaya R untuk komponen x
dan y pada salib sumbu gaya
Terimakasih
Herol, S.T.,M.T.

Anda mungkin juga menyukai