SOB9 - Antena Measurement
SOB9 - Antena Measurement
Antenna
1
Objectives of This Chapter
2
Pembuatan Antenna
3
Bahan-bahan konduktif
• Tembaga, kuningan (paduan tembaga dan seng),
perunggu (paduan tembaga dan timah), dan aluminium
banyak digunakan untuk membuat antena.
• Bahan komposit menjadi populer, misalnya Paduan PC /
ABS yang digunakan untuk membuat antena ponsel.
• Salah satu pertimbangan konstruksi antena yang paling
diabaikan adalah korosi galvanik yang biasanya terjadi
ketika dua logam berbeda disatukan selama proses
perakitan dan terkena dampak perubahan cuaca. Dapat
terjadi korosi serius pada titik kontak masing-masing
logam tsb.
4
Tabel Logam Gavanis
5
Bahan-bahan Dielektrik
• Bahan dielektrik yang digunakan untuk membentuk
antena sesuai bentuk yang diinginkan (konduktor
mungkin dalam dielektrik atau dielektrik dapat dilindungi
oleh konduktor / material komposit), untuk melindungi
antena logam, atau bertindak sebagai antena resonan
dielektrik (DRA).
• DRA menawarkan sejumlah fitur yang baik, termasuk
ukuran kecil.
benda di dekatnya (seperti tangan manusia) memiliki efek
terbatas pada kinerja DRA
• Bahan PCB, yang banyak digunakan untuk membuat
antena planar
Antennas: from Theory to Practice
6
Bahan-bahan baru
7
Dasar Pengukuran Antenna
• Pengukuran yang paling penting adalah impedansi dan
pola radiasi pengukuran
• Peralatan yang paling penting dan berguna untuk
pengukuran antena adalah Vektor Network Analyzer
(VNA)
8
Parameter hamburan
9
Jika jaringan pasif dan hanya berisi bahan isotropik dan
bahan bebas rugi yang mempengaruhi sinyal yang
dikirimkan, jaringan akan mematuhi
• prinsip timbal balik, yang berarti S 21 = S12 atau lebih
umum SMN = SNM, dan
• hukum kekekalan energi
10
Network Analyser
• Kombinasi pemancar dan penerima. Biasanya memiliki
dua port dan sinyal dapat dihasilkan atau diterima dari
salah satu port.
• Skalar Network analyzer hanya mengukur amplitudo
sementara VNA mengukur baik amplitudo dan fase.
• Parameter utama yang diukur adalah S-parameter.
• VNA adalah peralatan yg bekerja pd domain frekuensi;
dapat memperoleh sinyal dalam domain waktu dg
menggunakan transformasi Fourier. Sebagai contoh,
dapat digunakan sebagai reflectometer domain waktu
(TDR) untuk mengidentifikasi diskontinuitas dari antena,
saluran transmisi, atau sirkit.
Antennas: from Theory to Practice
11
Konfigurasi VNA
12
Apa yang VNA dapat lakukan ?
• Pengukuran Transmisi:
– Gain, insertion loss, insertion phase (degrees),
transmission coefficients (S12, S21), electrical length
(m), electrical delay (s), deviation from linear phase
(degrees), dan group delay (s).
• Pengukuran Sinyal/gelombang Pantulan:
– Return loss, reflection coefficients (S11, S22),
reflection coefficients vs distance (Fourier
Transform), impedance (R + j X) yg dpt di perlihatkan
dg Smith Chart, dan VSWR.
13
Pengukuran Impedance, S11, VSWR dan RL
• Pengukuran-2 impedansi antenna, S11, VSWR dan
return loss (RL) pada dasarnya sama. Kita hanya perlu
mengukur S11.
• Prosedur pengukuran standar adalah:
– Gunakan kabel yg sesuai dan pastikan terkoneksi
dengan benar pada VNA – Ini adalah masalah utama
penghasil kesalahan;
– Tentukan jangkauan frekuensi dan jumlah titiknya;
– Lakukan kalibrasi 1 port dan pastikan kabel tidak
dilepas selama proses kalibrasi;
– Lakukan pengukuran – Simpan hasil pengukuran
14
Effects of package on antennas
15
Antennas: from Theory to Practice
16
Pengukuran Pola Radiasi
17
Open-Area Test Sites (OATS)
18
• The far field condition has to be met;
• The reflection from the ground should be minimised
– Raising the antennas height
– Place RF absorbing materials between the antennas
• The reflection of the ground may result in
19
Anechoic Chambers
20
• Measurement accuracy is limited by the finite reflectivity
of the chamber walls, the positioner and the cables that
are used to feed the AUT, which are the major sources
of errors.
• The lowest frequency of operation is determined by the
RAM – typically its length needs to be approximately
one wavelength long of the lowest frequency.
• A tapered impedance transition from the free space to
the back of the absorber is to ensure broadband
absorbing performance.
• Often a VNA can be used, perhaps with an additional
transmit amplifier to ensure adequate signal strength
and desired dynamic range.
21
Antennas: from Theory to Practice
22
Antennas: from Theory to Practice
23
Antenna Near-
Field Chambers
• Measuring the
amplitude and
phase of all field
components
• Enough samples
required
• FFT is used
24
7.5 Gain Measurements
25
7.6 Miscellaneous Topics
Efficiency measurements:
There are a few methods, the simplest one is the
Wheeler cap method where an electrically small
conducting cap (a cavity) is used to measure the
antenna’s loss resistance. The real part of the input
impedance can be measured in such as an anechoic
chamber, thus the efficiency factor can be calculated
using
26
Impedance de-embedding techniques
27
Open end
SMA
connector
Feed
point
28
Measure
Then calculate
29
(a) impedance over 800–1040 MHz; (b) impedance over 1610–2090MHz
30
SATIMO probe array near field system
31