Anda di halaman 1dari 18

MATA K U LIA H IN O VA SI PE N D ID IK A N T EK N O L O G I K E JU R U A N

AGE N PERUBAHAN
THE CHANGE OF AGENT
Dosen Pengampu :

Ir. Riki Mukhaiyar, S.T., M.T., Ph.D.

Dr. Waskito, M.T.

Kelompok:
Andri Dermawan
Suharry
Lasyatta Syaifullah
Tridewi Setiawati
Table Of Content
1 P E N G E RT I A N A G E N P E R U B A H A N
• Agen Perubahan
• Tugas Utama Agen Perubahan

2 FUNGSI DAN TUGAS AGEN PERUBAHAN


• Fungsi utama agen perubahan
• tujuh langkah kegiatan agen pembaharu dalam pelaksanaan tugasnya inovasi pada system klien

3 FA K T O R - FA K T O R K E B E R H A S I L A N A G E N P E R U B A H A N

4 SISTEM DIFUSI SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI


• Sistem difusi sentralisasi
• Sistem difusi desentralisasi
• Kelemahan Desentralisasi dengan Sentralisasi
PENGERTIAN
1 AGEN PERUBAHAN

AGEN PERUBAHAN
Orang yang bertugas mempengaruhi klien agar
mau menerima inovasi sesuai dengan tujuan
yang diinginkan oleh pengusaha pembaharuan
(change agency).
AGENT OF CHANGE
yaitu agen perubahan memimpin masyarakat
dalam mengubah system social. Dalam
melaksanakan agen of change berarti harus
bisa membuat sebuah perubahan baru yang
memiliki makna positif, bahkan bisa untuk
mempersiapkan perubahan-perubahan baru
baik dalam sebuah lembaga-lembaga
masyarakat yang terdapat pada sekitar
Melancarkan jalannya arus inovasi dari pengusaha

TUGAS pembaharuan ke klien. Proses komunikasi ini akan


efektif jika inovasi yang disampaikan ke klien harus

UTAMA dipilih sesuai dengan kebutuhannya atau sesuai dengan


masalah yang dihadapinya. Agar jalinan komunikasi

AGEN dalam proses difusi ini efektif, umpan balik dari


system klien harus disampaikan kepada pengusaha
PERUBAHAN pembaharuan melalui agen pembaharu. Dengan umpan
balik ini pengusaha pembaharuan dapat mengatur
kembali bagaimana sebaiknya agar komunikasi lebih
efektif.
GAMBAR 1. AGEN PEMBAHARU SEBAGAI PENGHUBUNG ANTARA PENGUSAHA PEMBAHARU DENGAN
KLIEN
(ROGERS, 1983, HAL 314)
FUNGSI DAN TUGAS AGEN
2 PERUBAHAN

Fungsi utama agen pembaharu adalah


sebagai penghubung antara pengusaha
pembaharuan (change agency) dengan
klien, tujuannya agar inovasi dapat
diterima atau diterapkan oleh klien
sesuai dengan keinginan pengusaha
pembaharuan.
Membangkitkan kebutuhan
1
untuk berubah

Memantapkan hubungan
2 pertukaran informasi.

Mendiagnosa masalah yang


dihadapi. 3

Membangkitkan kemauan klien


4 untuk berubah.

Tugas Agen Mewujudkan kemauan dalam


perbuatan. 5
PERUBAHAN Menjaga kestabilan penerimaan inovasi
6 dan mencegah tidak berkelanjutannya
inovasi

Mengakhiri hubungan ketergantungan


7
3
01 02
USAHA O R I E N TA S
AGEN I PA D A
Faktor-faktor Keberhasilan Agen PEMBAHARU KLIEN
Perubahan
03 04
SESUAI E M P H AT I
DENGAN
KEBUTUHAN
KLIEN
05 06
K O N TA K A G E N
H O M O P H I LY PEMBAHARU DENGAN
K L I E N YA N G
B E R S T AT U S L E B I H
RENDAH.

Faktor-faktor Keberhasilan Agen


Perubahan
07
PEMBANTU
08
K E P E R C AYA A N
KLIEN TERHADAP
PA R A -
AGEN
PROFESIONAL
PEMBAHARU
(CREDIBILITY).
09 10
PROFESIONA PEMUKA
L SEMU P E N D A PAT

Faktor-faktor Keberhasilan Agen


Perubahan
11
KEMAMPUAN
KLIEN UNTUK
M E N I L A I I N O VA S I
4 Peran Guru Sebagai Agen Perubahan

Dalam perubahan Pendidikan diskala mikro (sekolah) guru memiliki peranan yang penting. Hal ini karena dalam prses perubahan itu guru
berperan sebagai agen pembaharu
Paradigma Pembelajaran yang merupakan gagasan baru adalah:
1. Peran guru sebagai fasilitator, pembimbing, konsultan dan kawan belajar
2. Jadwal fleksibel
3. Belajar diarahkan oleh siswa sendiri
4. Pembelajaran berbasis masalah,teknologi,game, proyek, dunia nyata, tindakan nyata dan fleksibel
5. Kreasi dan kolaborasi
6. Komputer sebagai alat
Peran Guru Sebagai Agen Perubahan yakni bagaimana menerjemahkan idealisme Pendidikan pada praktek dikelas.

Secara rinci inovasi yang dapat dilakukan oleh guru adalah:

1. Membuat perencanaan pembelajaran


2. Membuat desai pembelajaran
3. Menggunakan metode pembelajran yang lebih variative
4. Mengelola kelas dengan baik
5. Melakukan pengajaran dengan baik
6. Menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran
7. Melakukan penilaian yang komprehensif
8. Memberikan umpan baik
5 Sistem Difusi Sentralisasi dan Desentralisasi

Sistem difusi sentralisasi

(1) Wewenang pengambil keputusan dan kebijakan, berada pada administrator pemerintah pusat dan para ahli bidang ilmu (technical subject-matter expert).
(2) Arah difusi dari pusat ke bawah (top-down), artinya dari para ahli ( penemu inovasi) disebarkan ke para sasaran penerima inovasi di daerah.
(3) Sumber inovasi, dari organisasi formal “Penelitian dan Pengembangan” yang ditangani oleh para ahli.
(4) Penetapan difusi inovasi dilakukan oleh tenaga administrator di pusat dan para ahli di bidang ilmu.
(5) Pendekatan yang digunakan berorientasi pada inovasi, penentuan kebutuhan klien berdasarkan adanya inovasi, dengan teknik pelaksanaan didorong dari atas.
(6) Tidak banyak terjadi re-inversi serta modifikasi untuk disesuaikan dengan kondisi setempat selama dalam proses difusi inovasi.
Sistem difusi desentralisasi

(1) Keptusan dan kebijakan diambil secara bersama oleh anggota-anggota system difusi. Klien dikontrol oleh pimpinan masyarakat setempat.
(2) Arah difusi secara horizontal dari kelompok ke kelompok (peer diffusion).
(3) Sumber inovasi dating dari percobaan bukan mesti orang ahli dari wilayah setempat, yang juga sering jadi pemakainya.
(4) Penetapan difusi inovasi oleh kelompok masyarakat setempat (lokal) berdasarkan penilaian inovasi secara informal.
(5) Menggunakan pendekatan yang berorientasi kepada pemecahan masalah , yang timbul dari apa yang diamati dan dirasakan oleh masyarakat setempat, teknik
pelaksanaan ditarik dari bawah.
(6) Banyak terjadi re-inversi dan penyesuaian dengan kondisi setempat selama dalam proses difusi antar anggota system social
Kelemahan system difusi desentralisasi jika dibandingkan dengan system difusi
sentralisasi antara lain:

(1) Jika inovasi yang akan disebarluaskan memerlukan tenaga ahli (sarjana bidang ilmu tertentu), maka kesukaran mencari tenaga ahli.
(2) Sistem difusi desentralisasi yang dilaksanakan secara ekstrim memiliki kelemahan kurang adanya koordinasi, untuk menentukan mana
masalah yang dihadapi, inovasi mana yang tepat digunakan, siapa yang mengontrol pelaksanaan difusi, dan sebagainya.
(3) Pada suatu saat kadang-kadang memang diperlukan menyebarkan inovasi yang klien tidak merasa\memerlukanya. Maka jika
menggunakan system desentralisasi tidak akan terjadi difusi. Misalnya program KB di Afrika, Amerika Latin, dan Asia, semuanya dengan
sentralisasi. Kalau menggunakan desentralisasi maka tidak akan terjadi difusi, karena klien belum merasa perlu KB.
1. Sistem difusi desentralisasi lebih tepat digunakan untuk
menyebarkan inovasi yang tidak melibatkan tenaga ahli tingkat
tinggi dan sasaran perubahan heterogen. Jika sasaran
perubahannya homogen secara relative lebih tepat dengan system
sentralisasi.
2. Dapat juga dillakukan kombinasi antar beberapa unsure system
desentralisasi dan system sentralisasi. Misalnya untuk koordinasi
kegiatan menggunakan system sentralisasi, tetapi untuk
menentukan mana inovasi yang kan didifusikan berdasarkan
kebutuhan dengan system desentralisasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai