KERETA API
ARINDA LELIANA
4. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya: bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan,
pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum.
5.Bangunan gedung fungsi khusus: bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan
Railway
daerah lokasi bencana ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai kondisi sosial dan
budaya setempat.
Politecnic
UNDANG-UNDANG RI BANGUNAN GEDUNG
DAN CIPTA KARYA
5. Pemerintah Daerah wajib mendata bangunan gedung untuk keperluan tertib pembangunan
dan pemanfaatan.
6. Ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan gedung, kepemilikan, dan pendataan
Railway
3. Persyaratan tata ruang dalam bangunan harus memperhatikan fungsi ruang, arsitektur
bangunan gedung, dan keandalan bangunan gedung.
4. Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan
Railway
.
Railway
Politecnic
AMDAL Wajib Diterapkan Bagi Kriteria Rencana Usaha dan Kegiatan apa?
Pemerintah menetapkan aturan dalam UUPPLH terkait bidang/kegiatan yang wajib menerapkan AMDAL:
1. Rencana Usaha yang Berpotensi Mengubah Bentuk Lahan dan Bentang Alam. Contoh: pengubahan
lahan hutan menjadi lahan kelapa sawit, tentu akan mengubah bentang alam
2. Rencana usaha atau kegiatan yang mengeksploitasi sumber daya alam, contoh: pertambangan
3. Jenis usaha atau kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran serta pemborosan dan
kemerosotan sumber daya. Contoh: pabrik
4. Setiap rencana usaha atau kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, baik
pengaruhnya negatif maupun positif. Jika pengaruhnya positif bagi lingkungan, AMDAL dibuat
untuk memaksimalkan potensi dampak positif tersebut.
5. Jenis rencana usaha atau kegiatan yang berpengaruh terhadap kelestarian kawasan konservatif dan
perlindungan cagar budaya alam. Dasar hukum pelaksanaan AMDAL mengacu pada undang–
undang tentang kelestarian lingkungan.
6. Jenis rencana kegiatan seperti pembuatan dan/atau penggunaan bahan hayati dan nonhayati,
karena merupakan bagian dari lingkungan hidup.
7. Penerapan teknologi yang berpotensi mempengaruhi lingkungan hidup, agar pengaruh negatifnya
terhadap lingkungan bisa dicegah.
8. Setiap kegiatan yang berpotensi mempengaruhi pertahanan negara, karena pertahanan negara
menyangkut keselamatan warga negara.
UNDANG-UNDANG RI BANGUNAN GEDUNG
DAN CIPTA KARYA
2. stasiun barang: untuk keperluan Bangunan stasiun kereta api adalah bangunan
bongkar m uat barang untuk keperluan operasional kereta api yang terdiri
3. stasiun operasi: untuk dari gedung, instalasi pendukung dan peron
Politecnic
m enunjang pengoperasian
kereta api.
PERMEN PERHUBUNGAN PERSYARATAN
TEKNIS BANGUNAN STASIUN KA
Syarat teknis bangunan stasiun
a. Gedung Stasiun Kereta Api
1. Gedung Untuk Kegiatan P okok;
2. Gedung untuk Kegiatan Penunjang;
3. Gedung untuk Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus.
b. Instalasi pendukung
1. Instalasi Listrik;
2. Instalasi Air;
Indonesian
3. P em adam Kebakaran.
c. Peron
1. P eron Tinggi;
Railway
2. P eron Sedang:
3. Peron rendah.
Politecnic
PERMEN PERHUBUNGAN PERSYARATAN
TEKNIS BANGUNAN STASIUN KA
Syarat penempatan stasiun
1. Lokasi pem bangunan stasiun kereta api sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta
api
2. M enunjang operasional sistem perkeretaapian
3. Tidak m engganggu lingkungan
4. M em iliki tingkat keselam atan dan keamanan berdasarkan ketentuan yang berlaku
Indonesian
M enjam in konstruksi, m aterial, desain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar
Railway
kelayakan, keselam atan dan keamanan serta kelancaran sehingga seluruh bangunan stasiun
dapat berfungsi secara handal dalam kurun waktu sesuai um ur teknis bangunan.
Politecnic
PERMEN PERHUBUNGAN PERSYARATAN
TEKNIS BANGUNAN STASIUN KA
Gedung stasiun kereta api adalah gedung untuk operasional kereta api yang terdiri dari gedung
untuk kegiatan pokok, gedung untuk kegiatan penunjang dan gedung untuk kegiatan jasa
pelayanan khusus
Fungsi Gedung stasiun kereta api: melayani pengaturan perjalanan kereta api dan pengguna jasa
kereta api.
Indonesian
Railway
Politecnic
PERMEN PERHUBUNGAN PERSYARATAN
TEKNIS BANGUNAN STASIUN KA
Iingkungan.
PERMEN PERHUBUNGAN PERSYARATAN
TEKNIS BANGUNAN STASIUN KA
JENIS GEDUNG STASIUN KERETA API
Gedung untuk kegiatan pokok, Gedung untuk kegiatan Gedung untuk kegiatan jasa
terdiri atas: penunjang stasiun pelayanan khusus di
1.hall; kereta api, terdiri atas: : stasiun kereta api, terdiri
2. perkantoran kegiatan 1.pertokoan; atas:
stasiun; 2. restoran; 1.ruang tunggu
3. loket karcis; 3. perkantoran; penumpang;
4. ruang tunggu; 4. perparkiran; 2. bongkar m uat barang;
Indonesian
penumpang kereta api serta tidak penumpang kereta api dan pengaturan
mengganggu pengaturan perjalanan perjalanan kereta api.
kereta api. 3. Menunjang kegiatan stasiun kereta api
Railway
1. Konstruksi, material, disain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar kelayakan,
keselamanan dan keamanan serta kelancaran sehingga seluruh bangunan stasiun dapat
berfungsi secara handal.
2. Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan gedung dari bahaya banjir, bahaya petir,
bahaya kelistrikan dan bahaya kekuatan konstruksi.
3. Instalasi pendukung gedung sesuai dengan peraturan perundangundangan tentang
Indonesian
bangunan, mekanikal elektrik, dan pemipaan gedung (plumbing) bangunan yang berlaku.
4. Luas bangunan ditetapkan untuk:
Gedung kegiatan pokok dihitung dengan formula:
Railway
Politecnic
Gedung kegiatan penunjang dan gedung jasa pelayanan khusus di stasiun kereta api, ditetapkan
berdasarkan kebutuhan.
PERMEN PERHUBUNGAN PERSYARATAN
TEKNIS BANGUNAN STASIUN KA
5. Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang gedung
stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara nyaman.
6. Komponen gedung meliputi:
1) gedung atau ruangan;
2) media informasi (papan informasi atau audio);
3) fasilitas umum, terdiri dari: ruang ibadah; toilet; tempat sampah; ruang ibu menyusui.
4) fasilitas keselam atan;
5) fasilitas keamanan;
Indonesian
Gedung Kegiatan Penunjang Stasiun Kereta Api dan Gedung Jasa Pelayanan Khusus Di
Indonesian
Stasiun KeretaApi
4. Tidak mengganggu pergerakan kereta api.
5. Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau barang.
Railway
8. Tidak mengganggu bangunan dan Iingkungan sekitar stasiun serta disesuaikan dengan daya
tamping dan kebutuhan
INSTALASI PENDUKUNG BANGUNAN STASIUN
Instalasi pendukung bangunan stasiun kereta api adalah instalasi yang mendukung kegiatan operasional
kereta api. Instalasi pendukung pada bangunan stasiun terdiri atas:
1. Instalasi listrik
2. Instalasi air
3. Instalasi kebakaran
Indonesian
Railway
Politecnic
INSTALASI LISTRIK
Fungsi
Instalasi listrik merupakan peralatan, komponen dan instalasi listrik yang berfungsi untuk mensuplai
dan mendistribusi tenaga Iistrik dalam memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan kereta api.
Jenis
1. Jaringan penyediaan Iistrik um um .
2. Sumber tenaga listrik sendiri.
Persyaratan penempatan
Ditem patkan di area di luar dan/atau di dalam gedung stasiun yang m em enuhi standar persyaratan
um um instalasi listrik.
Indonesian
Persyaratan operasi
1.P eralatan dan kom ponen listrik yang dioperasikan harus am an dan tidak m em bahayakan operasi
Politecnic
Jenis
1. Instalasi air bersih jaringan penyedia air umum dan olahan
2. Instalasi air kotor atau limbah
Persyaratan penempatan
Ditem patkan di area yang strategis dan terjangka dan m em enuhi persyaratan instalasi air dengan
m em perhatikan letak tata ruang gedung yang tidak m engganggu pergerakan penum pang dan operasional
kereta api.
Indonesian
b. Standar komponen dan peralatan listrik sesuai standar persyaratan umum instalasi listrik.
Persyaratan operasi
1.P eralatan dan kom ponen listrik yang dioperasikan harus am an dan tidak m em bahayakan operasi
Politecnic
b. Instalasi air kotor 3. Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya
1. Sistem pembuangan air tidak boleh digabung dengan air Iimbah domestik.
limbah/air kotor dipasang 4. Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (83) harus
dengan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Railway
mempertimbangkan jenis 5. Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus
dan tingkat bahaya. diproses sesuai dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku
2. Standar komponen dan c.Komponen instalasi air
Politecnic
Jenis
1. Hydran dengan selang dan/atau tabung.
2. Sprinkle.
Persyaratan penempatan
Ditem patkan di area yang strategis dan terjangkau jika terjadi kebakaran dengan m em perhatikan letak tata
ruang gedung yang tidak m engganggu pergerakan penum pang dan operasional kereta api.
Indonesian Railway Politecnic
Persyaratan teknis
a. Komponen instalasi kebakaran meliputi:
1. tabung pemadam kebakaran;
2. selang tabung; dan
3. fasilitas dan peralatan pemadam kebakaran lainnya.
b. P ersyaratan pemasangan, penempatan dan operasi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) yang berlaku di bidang pemadam kebakaran..
PERON STASIUN
Peron adalah bangunan yang terletak di samping jalur kereta api yang berfungsi untuk naik turun
penumpang
Fungsi
Sebagai tem pat yang digunakan untuk aktifitas naik turun penumpang kereta api.
Persyaratan penempatan
1. Di tepi jalur (side platform)
Indonesian Railway Politecnic
Persyaratan Pembangunan
a. Tinggi
1. P eron tinggi: tinggi peron 1000 mm, diukur dari kepala rel;
2. P eron sedang: tinggi peron 430 mm, diukur dari kepala
rel;
3. P eron rendah: tinggi peron 180 mm, diukur dari kepala reI.
b. Jarak tepi peron ke as jalan rel
1. P eron tinggi: 1600 mm (untuk jalan rellurusan) dan 1650 mm (untuk jalan rei lengkungan);
Indonesian Railway Politecnic
KASIH