Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA PERANGKAT

LUNAK
Anggota Kelompok
Rizki Suaibatulaslamiah (2223008)
Yenisa Suci Rahmatdi (2223035)
Sariana Silalahi (2223030)
Fidela Adibah Arvira (2223018)
MODEL
PENGEMBANGAN SPIRAL
Model Spiral
Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm (1988), adalah model
proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari
prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial
linier.
Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan
pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap
secara bertahap. Perangkat lunak dikembangkan dalam deretan
pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremental bisa berupa
model/prototype kertas, kemudian sedikit demi sedikit dihasilkan versi
sistem yang lebih lengkap.
Gambar Model Spiral
Tahap Pemodelan Spiral

Model ini menekankan pada analisis risiko setiap tahapannya dan memiliki lima
tahapan utama: #
Tahap Liason: Berhubungan dengan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat
dalam pengembangan software dengan pelanggan (user).
Tahap Planning: Meliputi estimasi biaya, batas waktu, pengaturan jadwal,
identifikasi lingkungan kerja, dan sumber-sumber informasi untuk melakukan iterasi.
Tahap Analisis Risiko: Mengidentifikasi risiko yang berpotensi akan terjadi dan
menghasilkan solusi.
Tahap Rekayasa (Engineering): Melakukan beberapa kegiatan seperti perancangan,
pengembangan, dan pengujian.
Tahap Tinjauan Kemajuan Klien: Menghadapi pelanggan dan menerima feedback
mengenai hasil pengembangan software
Konsep Model Pengembangan Spiral

Perbedaan penting antara model spiral dan model perangkat lunak lainnya adalah

#
dilakukannya pertimbangan resiko secara eksplisit pada model spiral. Secara informal, resiko
adalah sesuatu yang bisa berjalan salah. Sebagai contoh, jika tujuannya adalah menggunakan
bahasa pemrograman yang baru, resikonya ialah bahwa compiler yang tersedia tidak dapat
diandalkan. Resiko mengakibatkan masalah proyek, seperti terlampauinya jadwal dan biaya,
sehingga minimasi resiko merupakan kegiatan manajemen proyek yang sangat penting
Kelebihan Dan Kelemahan
Model Spiral
Kelebihan Model Spiral :

• Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer
• Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
• Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap
tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
• Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di
dalam evolusi produk
• Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam
kerangka kerja iteratif
• Membutuhkan pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga mengurangi resiko
sebelum menjadi permasalahan yang serius
Kekurangan Model Spiral :

• Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa


pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol
• Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan
akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor
tidak ditemukan dan diatur
• Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini
menuju kepastian yang absolut
Perancangan dan Implementasi E Commerce
Dengan Segmentasi Harga Menggunakan Metode
Pengembangan Spiral

Studi kasus: CV. Citra Mandiri Bandarlampung

Berbelanja online merupakan sebuah trend yang terjadi saat ini. Aktivitas jual beli secara

online ini dinamakan e-Commerce. Pembuatan e-commerce untuk CV. Citra Mandiri

digunakan sebagai sarana untuk mewadahi proses perdagangan dalam perusahaan.

Website e-commerce untuk CV. Citra Mandiri ini memiliki sistem segmentasi harga.

Semakin banyak pelanggan membeli barang, maka akan semakin besar pula potongan

harga yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini ditujukan untuk memelihara loyalitas

konsumen agar tetap membeli dari CV. Citra Mandiri. E-Commerce dibangun dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP, sistem manajemen basis data MySQL, dan
Ada Pertanyaan?
T e r i m a
K a s i h

Anda mungkin juga menyukai