Anda di halaman 1dari 10

PENCEGAHAN DAN

PERAWATAN
CEDERA
“PRINSIP PENANGANAN PERTAMA DENGAN METODE
ABC (AIRWAY, BREATHING, CIRCULATION”
KELOMPOK III
• SYAHRUNI OKTAVIA
• SAMSUL MUARIF
• MUH YUSRIZAL YUSRAN
PENGERTIAN METODE AIRWAY, BREATHING,
CIRCULATION
• Airway Metode airway, atau metode saluran napas, adalah serangkaian pendekatan atau tindakan yang dilakukan untuk
memastikan bahwa saluran napas seseorang tetap terbuka dan dapat berfungsi dengan baik. Pemeliharaan saluran napas
yang efektif sangat penting untuk memastikan pasokan oksigen yang memadai ke paru-paru dan pengeluaran karbon
dioksida yang dihasilkan oleh metabolisme tubuh.
• Breathing Metode breathing atau metode pernapasan merujuk pada cara-cara atau teknik-teknik tertentu yang digunakan
untuk memastikan bahwa seseorang dapat bernapas dengan baik. Metode pernapasan dapat melibatkan teknik-teknik
tertentu untuk meningkatkan efisiensi pernapasan, meredakan stres, atau mengatasi masalah pernapasan tertentu.
• Circulation Sama seperti metode airway dan metode breathing, metode circulation merujuk pada serangkaian tindakan
atau pendekatan yang digunakan untuk memelihara atau mengembalikan sirkulasi darah dalam tubuh. Sirkulasi darah
yang efektif sangat penting untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh serta menghilangkan produk-produk
sisa metabolisme.
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
METODE ABC
• Airway
1. Evaluasi keselamatan

2. Penilaian respons korban

3. Panggil bantuan medis

4. Buka jalan napas

5. Periksa napas

6. Bersihkan jalan napas

7. Berikan bantuan napas (jika diperlukan) dan monitor napas


• Breathing
1. Evaluasi keselamatan
2. Panggil bantuan medis
3. Periksa pernapasan
4. Berikan bantuan pernapasan mulut ke mulut
5. Periksa pernapasan Kembali
6. Berikan bantuan pernapasan tambahan
7. Lakukan CPR(Cardiopulmonary Resuscitation) jika diperlukan
• Circulation
1. Evakuasi keselamatan
2. Panggil bantuan medis
3. Periksa denyut nadi
4. Memberikan kompresi dada (jika diperlukan)
5. Control pendarahan
6. Posisikan korban
7. Monitor dan berikan bantuan tambahan (jika diperlukan)
PRINSIP-PRINSIP METODE ABC
• Airway
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa jalan napas korban. Airway adalah prioritas pertama
dalam prinsip ABC. Jika terjadi gangguan pada saluran pernafasan harus segera dibebaskan, karena manusia
tidak dapat bertahan hidup tanpa menghirup oksigen lebih dari 3 menit. Baringkan korban di punggungnya
dan pastikan jalan napas terbuka. Jika korban mengalami patah tulang belakang atau patah leher, mohon
berbaring miring untuk mencegah cedera bertambah parah. Posisi miring
 Evaluasi jalan napas: Pastikan jalan napas pasien tidak terhambat. Lihat apakah ada benda asing,
muntahan, atau pembengkakan yang dapat menghalangi aliran udara.
 Manuver jalan napas: Gunakan teknik seperti head tilt-chin lift atau jaw thrust untuk membuka jalan
napas. Pada kasus cedera leher, pilih jaw thrust untuk meminimalkan gerakan pada leher.
 Pembersihan jalan napas: Bersihkan mulut dan tenggorokan dari benda asing atau cairan.
• Breathing
Bantuan pernapasan Kedua, periksa pola pernapasan korban untuk mengetahui apakah ada masalah
dengan pernapasannya. Jika korban tampak kesulitan bernapas, jangan ragu untuk melakukan
pernapasan buatan. Ada tiga cara menggunakan mulut untuk pernapasan buatan: mulut ke mulut atau
hidung, masker mulut ke CPR, dan mulut ke APD. Napas buatan melalui mulut dilakukan dengan
menutup hidung dan menahan rahang bawah, kemudian hembuskan udara dengan cukup kuat ke
dalam jalan napas korban.
 Evaluasi pernapasan: Periksa apakah pasien sedang bernapas atau tidak. Amati gerakan dada dan
dengarkan suara napas.
 Pembersihan oksigen: Jika perlu, berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan pasien.
 Ventilasi buatan: Jika pasien tidak bernapas atau pernapasannya tidak memadai, pertimbangkan
untuk memberikan ventilasi buatan (resusitasi nafas).
• Circulation
Tahap terakhir, periksa apakah sirkulasi darah lancar dengan memeriksa detak jantung pasien. Jika
pasien kehilangan kesadaran, tidak bernafas, tidak ada denyut nadi dan detak jantung, korban akan
mengalami henti jantung. Tindakan selanjutnya adalah pompa jantung atau resusitasi jantung.
Lakukan pijat jantung seperti melakukan teknik memompa, dengan kedua tangan menekan dada,
ditopang oleh lutut.
 Evaluasi sirkulasi: Periksa denyut nadi, warna kulit, dan tanda-tanda perdarahan. Cari tanda-tanda
kegagalan sirkulasi seperti syok.
 Kompressi dada: Jika diperlukan, lakukan kompresi dada pada pasien yang mengalami henti
jantung atau kondisi sirkulasi yang tidak memadai.
 Kendalikan pendarahan: Tangani pendarahan yang dapat membahayakan pasien.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai