Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MENGHITUNG PERNAPASAN

Disusun oleh kelompok 4


Anggota :
 syifa andini( ketua)
 Erika sahara maharani
 Syaina futri yuana
 Arindarizki cahyati
 Fairuz alya
 Juliana putri
 Nurul azmia
 Sintya jelita rahayu
 Yusnia
Kelas : X Keperawatan B

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Respirasi, atau bernapas, memiliki tiga
fungsi utama yaitu untuk mengambil
oksigen, untuk mengeluarkan karbon
dioksida, dan untuk meregulasi komposisi
relatif dari darah. Tubuh membutuhkan
oksigen untuk metabolisme makanan. Selama
proses metabolisme, oksigen digabungkan
dengan atom karbon dalam makanan,
memproduksi karbon dioksida (CO2).
Sistem pernapasan membawa udara,
termasuk oksigen, melalui inspirasi,
menghilangkan karbon dioksida melalui
ekspirasi. Sistem pernapasan melibatkan
beberapa organ, termasuk hidung, mulut,
faring, trakea, diafragma, otot perut, dan
mulut kemudian melewati faring dan laring
untuk trakea. Trakea, tabung berotot
membentang ke bawah dari laring, membagi
di ujung bawah menjadi dua cabang yang
disebut bronkus primer. Setiap bronkus
memasuki paru-paru, di mana ia kemudian
membagi ke saluran pernapasan sekunder,
bronkiolus dan akhirnya duktus alveolar
mikroskopis, yang berisi banyak kantung-
kantung kecil yang disebut alveoli. Alveoli dan
kapiler bertanggung jawab untuk pertukaran
oksigen dan karbon dioksida.

BAB II
PENGERTIAN PERNAPASAN
PERNAPASAN merupakan kegiatan makhluk hidup yang
sangat penting, baik manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sistem pernapasan yang terjadi pada makhluk hidup
merupakan proses. Menghirup oksigen dari udara, kemudian
mengeluarkan gas karbon dioksida dan uap air dengan
menggunakan alat pernapasan
MENGHITUNG PERNAPASAN dilakukan bersamaan dengan
pengukuran suhu tubuh dan denyut nadi. Menghitung
pernafasan dengan melihat turun naik dada sambil
memegang pergelangan tangan pasien.
Penghitungan pernafasan dilakukan dalam satu menit dan
hasilnya dicatat

PELAKSANAAN
Secara rutin yaitu bersamaan dengan penghitungan denyut
nafi dan pengambilan suhu tubuh sewaktu – waktu bila
diperlukan .
Suhu tubuh :
Tujuan : untuk menentukan suhu tubuh
penderita
Teknik : menggunakan berbagai alat tera
suhu tubuh , disesuaikan alat tera yang
digunakan
Intepretasi :

 suhu tubuh orang dewasa normal 36,1 C


sampai dengan 37,5 C
 sub febris 37,5 C sampai dengan 38,5 C
 Febris di atas 38,5 C

TUJUAN MENGHITUNG PERNAPASAN


Untuk menghitung jumlah pernapasan dalam satu menit,
tenaga kesehatan akan mengukur intensitas dada Anda
terlihat naik atau sedang mengambil napas.
Mengukur pernapasan juga dapat dilakukan dengan
memegang bahu, dan menghitung intensitas bahu terasa
naik saat sedang bernapas.
Ada pula 3 tujuan menghitung pernapasan di antanya :
1. Untuk mengetahui keadaan umum pasien.
2. Mengetahui/ mengikuti perkembangan penyakit
pasien.
3. Membantu menegakkan diagnosa .

KEBIJAKAN
1. Undang – undang No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan
2. Peraturan materi kesehatan RI No. 17 Tahun 2013 tentang
perubahan atas peraturan menteri kesehatan tentang izin
penyelenggaraan praktek perawatan.
3. Keputusan menteri kesehatan RI No. 1239 Tahun 2001
tentang Registrasi dan Praktek perawatan

PROSEDUR
Persiapan pasien
1. Dilakukan sekalian mengambil tanda – tanda vital lainnya
Vital sign terdiri dari tekanan darah, pulsus, laju
respirasi, dan suhu tubuh. Terdapat dua
keuntungan dari pengukuran vital sign selama
pemeriksaan awal.
Cara menghitung nadi :
 Putar pergelangan tangan, sehingga telapak tangan menghadap
ke atas.
 Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan
bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri. Tekan bagian
tersebut sampai merasakan denyut nadi. ...
 Hitung denyut nadi selama 60 detik.
 Pertama, penentuan nilai dasar normal dapat memastikan
perbandingan standar saat kegawatdaruratan terjadi selama
perawatan.

2. Manfaat kedua adalah untuk mengidentifikasi


abnormalitas baik yang sudah terdiagnosis
maupun yang belum terdiagnosis. Sebagai
contoh, pasien dengan hipertensi parah yang
tidak terkontrol yang tidak teridentifikasi dan
tidak mendapat manajemen yang baik akan sangat berbahaya.

Persiapan alat
1.Arloji atau jam tangan dengan petunjuk detik.
2.formulir observasi.

Cara kerja :
Mengukur Tingkat Pernapasan Seseorang
1. Hitunglah napas Anda. Pernapasan diukur dalam napas per
menit atau bpm (breaths per minute). Untuk mendapatkan
hasil akurat, orang tersebut perlu beristirahat. Itu berarti
dia tidak bernapas lebih cepat daripada biasanya karena
mengerjakan olahraga. Dia harus tetap diam selama
setidaknya 10 menit sebelum Anda menghitung denyutnya
Jika Anda memiliki waktu yang terbatas, hitunglah napas
dalam waktu 15 detik, lalu kalikan jumlah napas dengan 4.
Ini akan memberikan perkiraan napas per menit yang
dekat dan berguna untuk keadaan darurat.
2. Tentukan apakah tingkat pernapasan berada dalam kisaran
normal. Anak-anak bernapas lebih cepat dibandingkan
orang dewasa sehingga Anda perlu membandingkan
hasilnya dengan tingkat napas per menit normal untuk
kelompok usia orang tersebut. Tingkatnya sebagai berikut :
 30 hingga 60 napas per menit (bpm) untuk bayi berusia
0 hingga 6 bulan
 24 hingga 30 napas per menit (bpm) untuk bayi berusia
6 hingga 12 bulan
 20 hingga 30 napas per menit (bpm) untuk anak berusia
1 hingga 5 tahun
 12 hingga 20 napas per menit (bpm) untuk anak berusia
6 hingga 11 tahun
 12 hingga 18 napas per menit (bpm) untuk orang
berusia 12 tahun atau lebih

3. Carilah tanda-tanda masalah pernapasan. Jika tingkat


pernapasan seseorang lebih tinggi atau rendah daripada
kisaran perkiraannya, dan dia sudah lama tidak
berolahraga, ini dapat menjadi indikasi bahwa terdapat
suatu masalah. Tanda-tanda lain masalah pernapasan
termasuk :
 Lubang hidung kembang kempis setiap kali bernapas.
 Kulit berwarna agak gelap.
 Tulang rusuk dan bagian tengah dada tertarik ke dalam.
 Orang tersebut menghasilkan suara mendengus,
menggeram, atau menangis ketika bernapas.
 Bibir dan/atau kelopak matanya berwarna biru.
 Dia bernapas dengan seluruh bagian bahu/dada. Ini
dianggap sebagai pernapasan dengan usaha keras.

4. Periksalah jumlah napas per menit sebanyak yang


dibutuhkan. Jika Anda bersama seseorang dan tingkat
pernapasannya perlu diperiksa dengan sering, lakukan
penghitungan setiap 15 menit untuk kasus yang tidak
darurat. Jika orang tersebut berada dalam keadaan
darurat, hitunglah napas per menitnya setiap 5 menit.
 Pemeriksaan napas per menit orang tersebut dapat
memberi tahu Anda tanda-tanda peringatan awal dari
kondisi yang menurun, syok, ataupun perubahan
lainnya.
 Jika memungkinkan, usahakan untuk mencatat napas
per menit orang tersebut seandainya Anda pergi ke
rumah sakit.

Hal – hal yang perlu diperhatikan


1.waktu menghitung pernapasan jangan sampai diketahui
oleh pasien
2.memperhatiakan kualitas pernapasan

Unit terkait
1. Rawat inap
2. Instalasi gawat darurat
3. Ruang bersalin
4. OK
5. HCU

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Respirasi, atau bernapas, memiliki tiga fungsi utama
yaitu untuk mengambil oksigen, untuk mengeluarkan
karbon dioksida, dan untuk meregulasi komposisi relatif
dari darah. Tubuh membutuhkan oksigen
untuk metabolisme makanan. Selama proses metabolisme,
oksigen digabungkan dengan atom karbon dalam
makanan, memproduksi karbon dioksida (CO2). Sistem
pernapasan membawa udara, termasuk oksigen, melalui
inspirasi, menghilangkan karbon dioksida melalui ekspirasi.

B. Saran
Pengukuran pernafasan harus dilaksanakan berdasarkan
prosedur yang ada, agar pasien merasa aman dan nyaman
terhadap pelayanan yang diberikan dan petugas kesehatan
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Departemen Kesehatan RI. 1994. Prosedur
Perawatan Dasar. Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, Jakarta.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2104136-
tabel-nilai-normal-tekanan-darah/#ixzz289MTds1c
http://dunialovely.blogspot.com/2010/04/tandatanda-vital-
manusia.html
http://siavent.blogspot.com/2010/01/prosedurpemeriksaan-
tanda-vital.html
http://yayannerz.blogspot.com/2011/03/tanda-
tandavital.html#ixzz283QSVr3S
onypoenya.files.wordpress.com/2011/03/laporan fishe4.doc

Anda mungkin juga menyukai