BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Respirasi, atau bernapas, memiliki tiga
fungsi utama yaitu untuk mengambil
oksigen, untuk mengeluarkan karbon
dioksida, dan untuk meregulasi komposisi
relatif dari darah. Tubuh membutuhkan
oksigen untuk metabolisme makanan. Selama
proses metabolisme, oksigen digabungkan
dengan atom karbon dalam makanan,
memproduksi karbon dioksida (CO2).
Sistem pernapasan membawa udara,
termasuk oksigen, melalui inspirasi,
menghilangkan karbon dioksida melalui
ekspirasi. Sistem pernapasan melibatkan
beberapa organ, termasuk hidung, mulut,
faring, trakea, diafragma, otot perut, dan
mulut kemudian melewati faring dan laring
untuk trakea. Trakea, tabung berotot
membentang ke bawah dari laring, membagi
di ujung bawah menjadi dua cabang yang
disebut bronkus primer. Setiap bronkus
memasuki paru-paru, di mana ia kemudian
membagi ke saluran pernapasan sekunder,
bronkiolus dan akhirnya duktus alveolar
mikroskopis, yang berisi banyak kantung-
kantung kecil yang disebut alveoli. Alveoli dan
kapiler bertanggung jawab untuk pertukaran
oksigen dan karbon dioksida.
BAB II
PENGERTIAN PERNAPASAN
PERNAPASAN merupakan kegiatan makhluk hidup yang
sangat penting, baik manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sistem pernapasan yang terjadi pada makhluk hidup
merupakan proses. Menghirup oksigen dari udara, kemudian
mengeluarkan gas karbon dioksida dan uap air dengan
menggunakan alat pernapasan
MENGHITUNG PERNAPASAN dilakukan bersamaan dengan
pengukuran suhu tubuh dan denyut nadi. Menghitung
pernafasan dengan melihat turun naik dada sambil
memegang pergelangan tangan pasien.
Penghitungan pernafasan dilakukan dalam satu menit dan
hasilnya dicatat
PELAKSANAAN
Secara rutin yaitu bersamaan dengan penghitungan denyut
nafi dan pengambilan suhu tubuh sewaktu – waktu bila
diperlukan .
Suhu tubuh :
Tujuan : untuk menentukan suhu tubuh
penderita
Teknik : menggunakan berbagai alat tera
suhu tubuh , disesuaikan alat tera yang
digunakan
Intepretasi :
KEBIJAKAN
1. Undang – undang No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan
2. Peraturan materi kesehatan RI No. 17 Tahun 2013 tentang
perubahan atas peraturan menteri kesehatan tentang izin
penyelenggaraan praktek perawatan.
3. Keputusan menteri kesehatan RI No. 1239 Tahun 2001
tentang Registrasi dan Praktek perawatan
PROSEDUR
Persiapan pasien
1. Dilakukan sekalian mengambil tanda – tanda vital lainnya
Vital sign terdiri dari tekanan darah, pulsus, laju
respirasi, dan suhu tubuh. Terdapat dua
keuntungan dari pengukuran vital sign selama
pemeriksaan awal.
Cara menghitung nadi :
Putar pergelangan tangan, sehingga telapak tangan menghadap
ke atas.
Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan
bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri. Tekan bagian
tersebut sampai merasakan denyut nadi. ...
Hitung denyut nadi selama 60 detik.
Pertama, penentuan nilai dasar normal dapat memastikan
perbandingan standar saat kegawatdaruratan terjadi selama
perawatan.
Persiapan alat
1.Arloji atau jam tangan dengan petunjuk detik.
2.formulir observasi.
Cara kerja :
Mengukur Tingkat Pernapasan Seseorang
1. Hitunglah napas Anda. Pernapasan diukur dalam napas per
menit atau bpm (breaths per minute). Untuk mendapatkan
hasil akurat, orang tersebut perlu beristirahat. Itu berarti
dia tidak bernapas lebih cepat daripada biasanya karena
mengerjakan olahraga. Dia harus tetap diam selama
setidaknya 10 menit sebelum Anda menghitung denyutnya
Jika Anda memiliki waktu yang terbatas, hitunglah napas
dalam waktu 15 detik, lalu kalikan jumlah napas dengan 4.
Ini akan memberikan perkiraan napas per menit yang
dekat dan berguna untuk keadaan darurat.
2. Tentukan apakah tingkat pernapasan berada dalam kisaran
normal. Anak-anak bernapas lebih cepat dibandingkan
orang dewasa sehingga Anda perlu membandingkan
hasilnya dengan tingkat napas per menit normal untuk
kelompok usia orang tersebut. Tingkatnya sebagai berikut :
30 hingga 60 napas per menit (bpm) untuk bayi berusia
0 hingga 6 bulan
24 hingga 30 napas per menit (bpm) untuk bayi berusia
6 hingga 12 bulan
20 hingga 30 napas per menit (bpm) untuk anak berusia
1 hingga 5 tahun
12 hingga 20 napas per menit (bpm) untuk anak berusia
6 hingga 11 tahun
12 hingga 18 napas per menit (bpm) untuk orang
berusia 12 tahun atau lebih
Unit terkait
1. Rawat inap
2. Instalasi gawat darurat
3. Ruang bersalin
4. OK
5. HCU
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Respirasi, atau bernapas, memiliki tiga fungsi utama
yaitu untuk mengambil oksigen, untuk mengeluarkan
karbon dioksida, dan untuk meregulasi komposisi relatif
dari darah. Tubuh membutuhkan oksigen
untuk metabolisme makanan. Selama proses metabolisme,
oksigen digabungkan dengan atom karbon dalam
makanan, memproduksi karbon dioksida (CO2). Sistem
pernapasan membawa udara, termasuk oksigen, melalui
inspirasi, menghilangkan karbon dioksida melalui ekspirasi.
B. Saran
Pengukuran pernafasan harus dilaksanakan berdasarkan
prosedur yang ada, agar pasien merasa aman dan nyaman
terhadap pelayanan yang diberikan dan petugas kesehatan
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Departemen Kesehatan RI. 1994. Prosedur
Perawatan Dasar. Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, Jakarta.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2104136-
tabel-nilai-normal-tekanan-darah/#ixzz289MTds1c
http://dunialovely.blogspot.com/2010/04/tandatanda-vital-
manusia.html
http://siavent.blogspot.com/2010/01/prosedurpemeriksaan-
tanda-vital.html
http://yayannerz.blogspot.com/2011/03/tanda-
tandavital.html#ixzz283QSVr3S
onypoenya.files.wordpress.com/2011/03/laporan fishe4.doc