Anda di halaman 1dari 16

Pendidikan Karakter

di Sekolah
Oleh

Rahul Sukur Putra Pamungkas – 2320110034


Anton Suaji - 2320110059
Pendidikan Karakter
• Menurut Lickona (2010) Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk
“membentuk kepribadian sesorang melalui pendidikan budi pekerti,
yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang , yaitu tingkah
laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain,
kerja keras dan sebagainya.

• Elkind mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu


metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk
mempengaruhi karakter murid.
Pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi ke dalam semua mata
pelajaran. Integrasi yang dimaksud meliputi pemuatan nilai-nilai ke dalam substansi
pada semua mata pelajaran dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
memfasilitasi dipraktikkannya nilai-nilai dalam setiap aktivitas di dalam dan di luar
kelas untuk semua mata pelajaran.

Pendidikan karakter juga diintegrasikan ke dalam pelaksanaan kegiatan


pembinaan peserta didik. Selain itu, pendidikan karakter dilaksanakan melalui
kegiatan pengelolaan semua urusan di sekolah yang melibatkan semua warga sekolah
(Dit. PSMP Kemdiknas, 2010).

Pengintegrasian pendidikan karakter melalui proses pembelajaran semua


mata pelajaran di sekolah sekarang menjadi salah satu model yang banyak
diterapkan. Model ini ditempuh dengan paradigma bahwa semua guru adalah
pendidik karakter (character educator). Semua mata pelajaran juga disasumsikan
memiliki misi dalam membentuk karakter mulia para peserta didik (Mulyasa, 2011:
59)
Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Mata
Pelajaran
Nilai-nilai yang Terintegrasi dalam Mata
Pelajaran
• Nilai religius. Nilai yang berhubungan dengan Tuhan yang berhubungan dengan sikap
patuh dalam melaksanakan ibadah sehari-hari. Bentuk dari nilai religius terdapat pada
kegiatan rutin disekolah seperti berdo’a, istiqosah, infaq, dan shalat berjamaah,
mengikuti kegiatan al-banjari.

• Nilai nasionalis. Nilai yang menunjukkan sikap setia, peduli dan menghargai terhadap
bangsa, diri sendiri, dan lingkungan. Nilai nasionalis ini terdapat pada kegiatan
pemodelan, kegiatan rutin, dan terprogram. Pada kegiatan rutin dan terprogram
berupa mengikuti upacara bendera, menyanyikan lagu kebangsaan. Melalui kegiatan
pemodelan berupa mengikuti seni tari. Hal ini dikarenakan dalam seni tari terdapat
unsur untuk melestarikan budaya daerah. Sehingga dapat menjunjung tinggi harkat
martabat bangsa.
• Nilai integritas. Nilai yang mencerminkan perilaku diri agar dapat dipercaya dan
memiliki komitmen yang kuat. Nilai integritas terdapat pada kegiatan spontan. Berupa
menegur teman jika teman melakukan kesalahan. Selain dari kegiatan spontan, nilai
integritas juga tercermin pada perilaku siswa yang setiap hari sebelum pelajaran
dimulai selalu meluangkan waktu membaca buku bacaan.

• Nilai mandiri. Nilai yang mencerminkan sikap tegas dan tidak bergantung pada orang
lain, mampu melaksanakan sesuatu secara sendiri. Nilai ini tercermin pada kegiatan
keteladanan berupa budaya 5S yaitu berani bertegur sapa dengan bapak ibu guru,
melaksanakan piket kelas tanpa harus disuruh dan diawasi.

• Nilai gotong royong. Nilai yang mencerminkan kerja sama dan semangat kerja dalam
menyelesaikan masalah bersama. Nilai ini tercermin dari kegiatan spontan berupa
membuang sampah pada tempatnya dan kegiatan rutin berupa melaksanakan jumat
bersih
Proses Penyusunan
Pembelajaran

Mata Pelajaran Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi


Implementasi pendidikan karakter juga disisipkan pada saat kegiatan
belajar mengajar di kelas melalui

Kelompok Belajar

Piket Kelas
Program
Pengembangan Diri
Ekstrakulikuler Pembiasaan

Program
Pengembangan Diri

Pemberian Nasehat Keteladanan


Ekstrakulikuler
Ekstrakulikuler adalah kegiatan non-pelajaran formal yang dilakukan peserta
didik sekolah atau universitas, umumnya di luar jam belajar kurikulum standar.
Kegiatan ekstrakulikuler ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar
sampai universitas.

Keteladanan
Kegiatan yang memberikan contoh dan dipraktikkan setiap harinya untuk
ditiru oleh siswa. Bentuk kegiatan ini di sekolah yaitu: 1) pada pagi hari yaitu
datang tepat waktu dengan berpakai rapi dan bersih, menyambut siswa yang
datang, mendampingi pada saat shalat berjamaah, ikut do’a bersama, ikut
membaca buku, serta melaksanakan upacara bendera, dan 2) pada saat istrahat
atau siang hari yaitu mengajak dan mendampingi siswa menuju mushola, jika
melihat sampah tidak pada tempatnya segera mengambil dan membuangnya, ikut
membersihkan kelas pada saat ada piket, ikut ke perpustakaan untuk membaca
Pembiasaan
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-
ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal
tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter
melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal
baik di dalam maupun di luar kelas.

Pemberian Nasehat
Pemberian nasehat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu
atau kelompok untuk memberikan arahan guna memberikan arahan atas
kegiatan atau hal yang dilakukan. Contohnya ketika siswa buang sampah
sembarangan, maka guru akan mengingatkan kepada siswa tersebut agar
membuang sampah ditempatnya.
Budaya Sekolah
Budaya sekolah cakupannya sangat luas, umumnya mencakup ritual, harapan,
hubungan, demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, proses mengambil
keputusan, kebijakan maupun interaksi sosial antarkomponen di sekolah.

Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi
dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai
administrasi dengan sesamanya, dan antaranggota kelompok masyarakat sekolah.
Interaksi internal kelompok dan antarkelompok terikat oleh berbagai aturan, norma,
moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah.

Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin,


kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggung jawab
merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah.
Kegiatan dalam Budaya
Sekolah

Kegiatan Rutin Kegiatan Terprogram Kegiatan Spontan


Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang setiap hari secara terus menerus yang
dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Contohnya membudayakan 5S,
membudayakan menjalankan ibadah, dan lainnya.

Kegiatan terprogram yaitu kegiatan yang hampir sama dengan kegiatan rutin,
hal ini dikarenakan dalam kegiatan terprogram telah tercantum didalam kurikulum
dan dilaksanakan secara rutin setiap harinya. Contohnya menyanyikan lagu
nasional, mengikuti upacara, dan menjaga kebersihan.

Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang secara tidak langsung dilakukan


pada saat itu juga. Biasanya berupa teguran kepada siswa yang kurang sopan dan
kegiatan diluar kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.
Dalam implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah
yang dilakukan setiap hari baik didalam kelas pada saat kegiatan belajar
mengajar maupun diluar kelas, pendidikan karakter juga disisipkan
nilai-nilai karakter. Sehingga apa yang telah dilakukan memiliki makna.
Terdapat lima nilai yang menjadi patokan dalam mengembangkan
kegiatan tersebut, diantaranya nilai religius, nasionalis, integritas,
mandiri, gotong royong.

Anda mungkin juga menyukai