Meningkatkan

Produktivitas Kualitas
Susu Sapi Perah

SITI YASYA EY FATHANAH

I012222001
 Susu merupakan sumber bahan pangan yang
hampir sempurna dan mudah dicerna. Karena itu, kualitas dan
kuantitas produksi susu perlu diperhatikan agar nilai gizinya
tetap terjaga.Higiene dan sanitasi pemerahan merupakan
faktor penting yang memengaruhi jumlah kuman pada susu
(Wijiastutik 2012).
 MASALAH – MASALAH YANG TERJADI

kualitas hijauan yang lebih buruk dan kurangnya konsentrat serta masalah kesehatan seperti
mastitis
kebersihan yang kurang optimal dan tantangan pendinginan susu, hal ini mengakibatkan susu dengan kualitas lebih
rendah dikirimkan ke MCC dan akhirnya ke pengolah.

Kurangnya pembersihan yang tepat melalui semua fase di pengolah susu berkontribusi pada
kualitas susu yang lebih buruk dan umur simpan yang pendek.

kebersihan yang kurang optimal dan tantangan pendinginan susu, hal ini mengakibatkan susu dengan kualitas lebih
rendah dikirimkan ke MCC dan akhirnya ke pengolah.

sanitasi kandang dan peralatan pemerahan hanya dilakukan seadanya dengan keterbatasan sumber air yang ada.
Hal ini dikarenakan ketersediaan air yang tebatas dan relatif kering.
 Meningkatkan produktivitas, kualitas, dan
keamanan susu di Rwanda dan Nepal
Demonstrasi tentang cara yang tepat untuk membersihkan tangan, sapi, dan peralatan pemerahan dan pengolahan akan berguna
tetapi perlu menyertakan informasi yang baik tentang mengapa pembersihan itu penting dan mengapa harus dilakukan secara
konsisten. Penggunaan pembersihan rutin dengan deterjen (kaustik) dan sanitasi harian di pabrik pengolahan akan meningkatkan
kualitas dan umur simpan produk susu.

Mengatasi tingginya harga bahan pakan untuk meningkatkan ransum sapi perah. Bahan pakan yang lebih murah dan lebih banyak
tersedia akan meningkatkan produksi susu. Upaya ini harus mencakup penggunaan peralatan analisis gizi cepat (misalnya
inframerah dekat) sehingga perhatian utama tetap ada kualitas sumber pakan dapat diatasi dalam waktu yang cukup singkat
dengan suplemen yang tepat dan terjangkau

Memberikan insentif bagi peternak sapi perah, milk chilling center, dan MCC untuk memasok susu dengan kualitas yang lebih
baik. Insentif semacam itu bisa berupa uang atau budaya, seperti penghargaan, prestise, peringkat, dan sebagainya

Menyusun program pelatihan untuk training of trainers tentang pengelolaan susu praktis seperti ketersediaan air, kenyamanan
sapi, pengendalian mastitis, dan higiene personal dan sapi.

mendukung pendirian peternakan sapi perah percontohan di kantong-kantong susu negara. Ini mungkin merupakan modifikasi
dari tambak yang ada di mana teknologi yang dapat diadopsi dan sederhana dapat didemonstrasikan seperti membuat air tersedia
24 jam/hari, teknik kantong plastik atau silase tong, penerapan praktik kebersihan yang baik, dan lain-lain.
Peningkatan Kualitas Susu Peternakan Rakyat di Boyolali melalui Program
Penyuluhan dan Pendampingan Peternak Sapi Perah

Pembersihan puting dengan lap yang sudah direndam larutan disinfektan dapat dilakukan untuk meminimalkan
kontaminasi mikroorganisme yang ada di sekitar lingkungan.

Sebelum pemerahan disarankan agar ternak dibersihkan. Peternak disarankan melakukan praktik higiene personal yang
baik dengan menjaga kebersihan diri maupun tangan sebelum dan saat memerah.

Setelah pemerahan disarankan dilakukan pencelupan puting (teat dipping) menggunakan larutan antiseptik. Sebelum
dimasukkan ke dalam tangki susu, disarankan dilakukan penyaringan susu. Terhadap peralatan pemerahan disarankan
diterapkan tata cara sanitasi yang baik dan benar
 KESIMPULAN
Kualitas susu di peternakan rakyat masih rendah disebabkan karena
kurangnya pakan berkualitas, kebutuhan akan pendidikan manajemen susu
dasar, produktivitas sapi yang rendah, dan kualitas susu yang buruk,
higiene dan sanitasi pemerahan dilakukan dengan seadanya sehingga perlu
dilakukan penyuluhan mengenai higiene dan sanitasi pemerahan.
intervensi penyuluhan dan pendampingan kepada peternak skala kecil
sangat penting untuk meningkatkan kualitas susu sehingga berdampak
pada peningkatan nilai ekonomis maupun kesejahteraan peternakan rakyat .