Oleh :
Dhian Imani Prihardhani (0811010025)
Dinda Wiiastri (0811010027)
Asri (08110
Saluran Distribusi
Type saluran distribusi yang dilakukan melalui (Produsen – Pengecer – Pemakai) ini
dilakukan untuk pasar masyarakat umum .
Sedangkan untuk type saluran distribusi melalui (Produsen – Pemakai) ini dilakukan
langsung oleh KUD kepada pemakai yaitu ke perusahaan atau Instansi.
DAU FRESH MILK susu segar di salurkan kepada konsumen melalui tahapan sebagai berikut :
Distribusi langsung ini dilakukan KUD DAU Malang terutama Produk susu murni dengan
standar yang ditetapkan
Penanganan Susu Segar di Koperasi
Susu segar setelah sampai di KUD, segera dilakukan pengujian untuk menentukan kualitas
susu segar, serta harga beli susu. Setelah melalui pemeriksaan, susu segar yang telah
dinyatakan memenuhi persyaratan mutu dilakukan proses pendinginan. Kemudian susu
segar tersebut akan dikirimkan kepada pihak PT. Nestle (75%) serta untuk diproses menjadi
susu pasteurisasi di KUD DAU sendiri (25%).
Peralatan dan Perlengkapan
Mesin dan peralatan yang digunakan KUD DAU adalah meliputi :
“Dump Tank”
Dump tank adalah tangki penampung susu segar yang dibawa dengan truk di pos
penampungan. Fungsinya untuk menampung susu yang disetorkan oleh peternak. Tangki
penampung ini dihubungkan dengan “cooling unit” (unit pengolahan) menggunakan pompa
“centrifuge”, terbuat dari baja tahan karat dan memiliki kapasitas tamping susu 500 liter.
“Ice Bank”
Fungsinya untuk menghasilkan air dingin bersuhu 10C yang didinginkan oleh sebuah
kompresor dengan kekuatan 100 kkal/jam dengan kapasitas alat 6000 liter air dingin. Prinsip
kerjanya adalah Freon pada alat akan mendinginkan 6000liter air yang masuk sampai suhu
10C. Air dingin tersebut selanjutnya dialirkan keluar dengan kecepatan 25.000 liter/jam
untuk mendinginkan susu. Suhu air dingin akan menjadi 6 0C karena terjadi pertukaran panas
dengan susu. Air bersuhu 60C tersebut selanjutnya kembali lagi ke “ice bank” untuk
didinginkan sampai 10C sehingga terjadi suatu peristiwa sirkulasi terus menerus dan volume
air dalam “ice bank” tetap 6000liter.
“Plate Cooler” (Plat Pendingin)
Fungsi untuk menurunkan suhu susu dari bak penampung.
“Storage Tank” (Tangki Penyimpanan Susu Segar)
Storage tank adalah tanki penyimpanan susu segar. Berfungsi untuk menyimpan sementara
susu setelah susu mengalami pendinginan melalui plat pendingin hingga proses distribusi
dilakukan agar suhu susu dapat dipertahankan yaitu ≤ 40C sebab di dalam tangki terdapat
aliran air pendingin yang digunakan sebagai medium pendingin. Di KUD Dau terdapat 3
unit tangki penyimpan sehingga kapasitas total tangki penyimpan adalah 6000liter.
“Centrifugal Pump” (Pompa sentrifugasi)
Fungsi untuk memindahkan susu dari bagian satu ke bagian lain dengan menggunakan gaya
sentrifugal. Pompa yang digunakan di KUD Dau terbuat dari besi tahan karat.
Harga jual susu sapi yang rendah pada industi pengolahan susu merupakan indikasi
lemahnya bargaining power peternak sebagai pemasok. Peristiwa ini terjadi karena adanya
monopsoni di pasar. Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan diversifikasi produk susu segar
ke susu pasteurisasi. Penerapan sistem pengendalian kualitas, teknologi dan dana yang lemah
menyebabkan susu segar dan susu pasteurisasi KUD Dau berkualitas rendah. Untuk
meningkatkan kualitas maka diperlukan bantuan pemantauan menggunakan Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP) dan Deming Prize. Selain itu juga harus memperhatikan suara
konsumen yang sangat kritis dalam menyikapi kualitas produk yang diberikan kepada mereka.
Sehingga jika hal ini tidak direspon dengan cepat oleh penyedia produk maka akibat fatal seperti
berpindahnya konsumen ke pihak pesaing sangat mungkin terjadi. Dengan alasan-alasan inilah
maka suatu sistem pengendalian kualitas produk merupakan salah satu fungsi manajemen yang
sangat penting.
Perencanaan sistem pengendalian kualitas dilakukan melalui beberapa tahap, salah
satunya dengan pengamatan di titik kritis sesuai dengan aturan HACCP. Proses dan produk harus
sesuai dengan HACCP untuk meningkatkan keamanan produk, kebersihan atau kehigienisan
produk, ketepatan masa simpan, penanganan keluhan konsumen, dan keawetan produk, dimana
hal ini dipengaruhi oleh faktor penyebab manusia, mesin, metode, bahan baku, pengukuran dan
lingkungan. Tim HACCP terdiri dari Technical/QA manager, Production manager, Line
supervisor, QC supervisor,dan Maintenance manager. Pada susu KUD DAU ini, mempunyai 5
pengurus yaitu : W.A Gani, Suharyono, Joni Subagio, Ramidjan, dan Sutrisno Adiwijaya.
HACCP disusun berdasarkan 12 langkah penyusunan rencana HACCP dengan tujuan
untuk memudahkan pemahaman dan identifikasi serta sistematika prinsip-prinsip HACCP,
meliputi : Spesifikasi Produk, Deskripsi Produk, Diagram Alir, Daftar Bahaya Potensial, Kajian
Resiko Bahaya pada Produk, Kajian Resiko Bahaya dalam Proses, Penetapan Batas Kritis untuk
Tiap CCP yang Teridentifikasi, Identifikasi/ Penetapan CCP menggunakan Pohon Keputusan
CCP dan Penetapan Pengawasan CCP.
Deskripsi produk pada susu segar, untuk bahan dan cara pengolahan tidak disusun karena
produk susu segar merupakan bahan baku.
DESKRIPSI PRODUK
1. Nama Produk Susu Segar
2. Kategori Produk Minuman berasam rendah (6,4-6,7)
3. Target Konsumen Produk ini diperuntukkan bagi semua
kalangan karena kandungan nutrisi
pada susu sangat penting dan lengkap,
tetapi tidak untuk penderita lactose
intolerance
4. Karakteristik Penting Produk Warna: Putih Kekuningan
Bau: normal
Rasa: normal
Berat Jenis: 1,023-1,038
Kadar Lemak: 2,70%
Jumlah bakteri per cc, max: 1.000.000
5. Masa Simpan Produk dan Kondisi Masa simpan 6 jam pada suhu 40C
Selama Penyimpanan
6. Kemasan Produk Tanki/ container susu untuk Industri
Pengolahan Susu (IPS) dan kantong
plastic untuk masyarakat
7. Saran Penggunaan Dilakukan pemanasan sebelum
dikonsumsi
8. Lokasi Penjualan Industri Pengolahan Susu, Koperasi
Susu Dau Malang, Kios/ Agen susu
9. Kondisi Penyimpanan dan Distribusi Produk disimpan dan didistribusikan
pada suhu 40C
2.3 Diagram Alir Proses
Diagram Alir CCP Produksi Susu Sapi Perah di Tingkat Peternakan
Sapi Perah
Pemberian Sanitasi
pakan ambing/ Pemerahan FM Penanganan K Pembersihan
(makanan & Kesehatan dan Sanitasi
minuman) putting (Penyuntikan Kandang
(CCP1) Antibiotik)
(CCP4)
Sanitasi
perlengkapan
(CCP2)
Penyetoran ke Pos
Sanitasi Penampungan
pemerah
(CCP3)
Keterangan :
K : Mengandung Bahaya Kimia
M : Mengandung Bahaya Mikrobiologi
F : Mengandung Bahaya Fisik
Pengambilan sampel
Penyaringan
Penampungan M
CCP 5
Penyetoran ke Koperasi
Pendinginan M
CCP 6
Penyimpanan M
CCP 7
Distribusi ke IPS
(Industri Pengolahan Susu)
Keterangan:
L : Tingkat keparahan rendah (Low) l : Tingkat peluang/ kemungkinan terjadi rendah
M : Tingkat keparahan sedang (Medium) m : Tingkat peluang/ kemungkinan terjadi sedang
H : Tingkat keparahan tinggi (High) h : Tingkat peluang/ kemungkinan terjadi tinggi
2.7 Identifikasi/ Penetapan CCP menggunakan Pohon Keputusan CCP dan Penetapan
Pengawasan CCP
Pohon keputusan berisi CCP berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan menentukan apakah
suatu tahap dengan bahaya signifikan tertentu merupakan CCP atau bukan (Pierson and
Corlett,1992).
Penetapan CCP untuk proses
Nama Produk : Susu Sapi Segar
Tahap Proses Bahaya Signifikan P-1 P-2 P-3 P-4 Ket.
Pemerahan
Pembersihan & F : Bulu, rumput, tanah Y Y 1 FM
sanitasi ambing M : Bakteri pathogen
dan putting
Pembersihan & F : Debu Y Y 2 FM
sanitasi M : Bakteri pathogen
perlengkapan
Sanitasi F : Kotoran Y Y 3 FM
pemerah M : Bakteri patogen
Penanganan Kesehatan
Vaksinasi K : residu antibiotik Y Y Y Y 4K
Penyuntikan K : residu antibiotik Y Y Y Y 4K
obat-obatan
Penampungan M : Bakteri patogen Y Y 5M
Pendinginan M : Bakteri patogen Y Y 6M
Penyimpanan M : Bakteri patogen Y Y Y Y 7M