Anda di halaman 1dari 11

AKTIVITAS PRAKTEK MENGAJAR

BERSAMA SUPERVISOR 2

Pada dasarnya, Aktivitas Praktik dari mata kuliah


Pemantapan Kemampuan Mengajar mahasiswa akan
dilakukan bersama-sama Supervisor 2.
Prinsip yang mendasari aktivitas praktik tersebut adalah:

Model Pembelajaran Humanistik


Melalui Supervisi Klinis
Menggunakan Pendekatan Reflektif dan Dialogis
MODEL PEMBELAJARAN HUMANISTIK
Pendekatan pembelajaran humanistik memandang manusia
sebagai subyek yang bebas merdeka untuk menentukan arah
hidupnya.

Manusia bertanggungjawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga


atas hidup orang lain.

Pendekatan yang lebih tepat digunakan dalam pembelajaran yang


humanistik adalah pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif.

Dalam praktiknya teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk


berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar
SUPERVISI KLINIS
Supervisi klinis dapat diartikan prsoses pertemuan tatap muka antara
supervisor dan guru, membahas tentang hal mengajar di dalam kelas
guna perbaikan pembelajaran dan pengembangan profesi dengan cara
kolegial atau kesejawatan antara supervisor dan guru (Sergiovanni,
1979 dalam Imron, 2011).
Menurut Cogan (dalam Sagala, 2012), bahwa supervisi klinis sebagai
upaya yang dirancang secara rasional dan praktis untuk memperbaiki
performansi guru di kelas dengan tujuan untuk mengembangkan
profesional guru dan perbaikan pengajaran. Jadi, supervisi klinis
dirancang untuk memperbaiki dan memgembangkan pengajaran
melalui pengembangan profesional guru.

Menurut Masaong (2013), supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki


kualitas pelayanan belajar secara berkelanjutan dan konsisten. Selain
itu, supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki performansi guru
dalam pembelajaran dan membantu siswa mengatasi masalah-masalah
pembelajaran secara efektif. (Aan Ansori, Ahmad Supriyanto, dan
Burhanuddin, 2016)
SUPERVISI KLINIS
Setiap guru memiliki keluasan dan tanggung jawab dalam mengemukakan persoalan,
mengajar sendiri, dan mengembangkan keterampilan mengajarnya. Kemudian
supervisor memiliki keluasan dan tanggung jawab untuk menganalisis cara
supervisinya sendiri dengan cara menganalisis cara mengajar guru (Sagala, 2012).

Menurut Imron (2011), pelaksanaan supervisi klinis terbagi menjadi tiga tahapan,
yakni

kegiatan awal, observasi mengajar, dan pertemuan balikan. Pertama, pertemuan awal
(pre conference), yaitu membahas kontrak kerja untuk melakukan observasi kelas
pada saat guru mengajar.

Kedua, tahapan observasi kelas, yakni melakukan pengamatan pada saat guru
melaksanakan pembelajaran.

Ketiga, tahap pertemuan balikan (post conference), yaitu tahap analisis observasi
yang dilakukan supervisor guna memberikan solusi pada masalah yang terjadi dalam
pembelajaran.
Supervisi Klinis
Tahapan supervisi klinis dapat dijabarkan sebagai berikut.
Pertama,
Tahap pertemuan awal dengan kegiatan antara lain (1)
supervisor dan guru menciptakan suasana yang akrab
untuk menghindari beban psikologis; (2) supervisor
menyampaikan laporan kepada guru dalam suasana
kolegialistis sehinga guru mau terbuka terhadap masalah
yang dihadapi; (3) supervisor dan guru bersama-sama
membahas rencana pembelajaran; (4) supervisor dan guru
mengkaji dan mengenali keterampilan mengajar agar guru
memilih yang akan disepakati; (5) supervisor dan guru
mengembangkan instrumen yang akan dipakai sebagai
panduan untuk mengobservasi penampilan guru; (6)
menentukan waktu untuk pelaksanaan supervisi.
KEGIATAN AWAL
SUPERVISI KLINIS
• MAHASISWA DAN SUPERVISOR 2 BERSAMA-SAMA MEMAHAMI
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 1 DAN 2 (APKG 1 dan APKG
2)

• SUPERVISOR 2 MENGAMATI RENCANA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN (RPP) YANG DIKEMBANGKAN MAHASISWA YANG
AKAN DINILAI DENGAN MENGGUNAKAN APKG 1

• MAHASISWA DAN SUPERVISOR 2 MENGATUR WAKTU


PELAKSANAAN PRAKTEK MENGAJAR DI KELAS DAN MENYIAPKAN
INSTRUMEN APKG 2 UNTUK MENILAI KEGIATAN PRAKTEK
MAHASISWA

TUGAS MAHASISWA DAN SUPERVISOR 2: LAKUKAN KEGIATAN


AWAL INI
Supervisi Klinis
Kedua,
Tahap obsevasi atau pengamatan pada kegiatan pembelajaran
yang dilakukan guru.
Dimana guru melaksanakan pembelajaran dengan
keterampilan mengajar yang telah disepakati pada tahap awal.
Sementara Supervisor 2 melakukan pengamatan terhadap
kegiatan mengajar guru dengan pedoman instrument. Aktivitas
pada tahap ini meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) Supervisor 2
bersama guru memasuki ruang kelas dengan penuh keakraban;
(2) guru memberikan penjelasan kepada siswa maksud
kedatangan Supervisor 2; (3) Supervisor 2 melakukan observasi
penampilan guru dengan mempergunakan format APKG 2; (4)
setelah pembelajaran selesai, guru bersama-sama dengan
supervisor menuju ruangan khusus untuk mengadakan diskusi
hasil pengamatan.
TUGAS MAHASISWA DAN SUPERVISOR 2: LAKUKAN
KEGIATAN TAHAP PENGAMATAN INI
Supervisi Klinis
Ketiga,
Pertemuan balikan, tahap menganalisis hasil observasi
kelas. Langkah pada tahap ini, meliputi (1) supervisor 2
menanyakan perasaan guru ketika proses pembelajaran
berlangsung; (2) supervisor memberikan penguatan pada
guru tentang proses belajar yang baru dilaksanakan; (3)
supervisor dan guru memperjelas kontrak yang dilakukan
mulai tujuan sampai pelaksanaan evaluasi; (4) supervisor
menunjukkan hasil observasi berdasarkan format yang
disepakati; (5) supervisor menanyakan pada guru
perasaannya dengan hasil observasi tersebut; (6)
supervisor meminta pendapat guru menenai penilaian
dirinya sendiri; (7) supervisor dan guru membuat
kesimpulan dan penilaian bersama; (8) supervisor dan
guru membuat kontrak pembinaan berikutnya

TUGAS MAHASISWA DAN SUPERVISOR 2: LAKUKAN


KEGIATAN TAHAP PERTEMUAN BALIKAN INI
Pendekatan Reflektif Oleh Guru
• Menurut Harmer (2007: 410) adalah terus berkaca pada apa yang
sudah dilakukan. Terus berfikir apa yang kita lakukan dan mengapa

• Strategi dalam refleksi dalam setiap pembelajaran yang terjadi di


kelas, pastilah banyak peristiwa yang terjadi. Guru hendaknya dapat
menelaah bahwa segala peristiwa yang terjadi di kelas dapat
digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang mengajar. Ada banyak cara yang bisa digunakan oleh guru
untuk memanfaatkan semua informasi atau data dari peristiwa yang
terjadi untuk mengembangkan kualitas atau menyelesaikan
permasalahan

TUGAS MAHASISWA: SEBELUM ANDA MELAKUKAN PERTEMUAN


BALIKAN BERSAMA SUPERVISOR 2. ANDA LAKUKAN KEGIATAN
REFLEKSI INI DENGAN MENGGUNAKAN
“LEMBAR REFLEKSI (SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN)”
Gunakan format yang tersedia di Buku Panduan PKM yang Anda miliki di
halaman 83 bagian Lampiran 5
PENDEKATAN DIALOGIS
• Pembelajaran dialogis adalah konsep pembelajaran yang
mempertegas posisi atau peran pendidik dan warga
belajar tidak berada dalam posisi bawah, melainkan
setara atau sederajat dalam proses saling belajar. Tidak
ada saling dominasi antara kedua belah pihak, namun
saling mengisi dan melengkapi

• Jadi warga belajar bukan hanya semata-mata sosok


tunggal yang hanya diajar, melainkan aktor bebas yang
memiliki hak mendapatkan pengetahuan sesuai dengan
apa yang ia butuhkan. Warga belajar bukan hanya
pendengar yang semata-mata patuh, tetapi juga rekan
penyelidik yang kritis dalam dialog bersama pendidik.
Warga belajar merupakan aktor utama dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
JURNAL DIALOGIS
REFLEKTIF
Gunakan Format Jurnal Dialogis Reflektif pada saat
kegiatan Supervisi Klinis tahap 3, yaitu:
PERTEMUAN BALIKAN ANTARA MAHASISWA DENGAN
SUPERVISOR 2

NAMUN SEBELUM ADA PERTEMUAN, MASING-


MASING MAHASISWA DAN SUPERVISOR 2 HARUS
MEMPELAJARI TERLEBIH DAHULU DAN
MENYAMAKAN PERSEPSI MEREKA TENTANG FORMAT
JURNAL DIALOGIS BESERTA BAGAIMANA MENGISI
JURNAL TERSEBUT

Anda mungkin juga menyukai