Anda di halaman 1dari 4

Pendalaman materi supervisi klinis

Tugas Mata Kuliah Supervisi Pendidikan IPA

Oleh:

Eka Candra Kurniawati (1923025001)

MAGISTER KEGURUAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2020
Soal untuk pendalaman:

1. Bagaimanakah prosedur supervisi klinis?

2. Siapakah sasaran supervisi klinis?

3. Jelaskan prinsip-prinsip dalam pelaksanaan supervisi klinis?

Jawaban

1. Prosudur super klinis menurut Richard Willer memberikan batasan


supervisi klinis sebagai layanan yang memfokuskan pada perbaikan
pengajaran dengan menjalankan siklus yang sistematis dari tahap
perencanaan (pertemuan pendahuluan), pengamatan, dan pertemuan
lanjutan (pertemuan balikan) yang intensif terhadap penampilan pengajar
sebenarnya dengan tujuan modifikasi yang rasional. Dua dari tiga tahap
tersebut memerlukan pertemuan antara guru dan supervisor, yaitu
pertemuan pendahuluan dan pertemuan lanjutan.

Tahap - tahap dalam supervisi klinis, antara lain:

1) Tahap Perencanaan (Pertemuan Pendahuluan)


Dalam tahap ini supervisor dan guru bersama-sama membicarakan
rencana tentang materi observasi yang akan dilaksanakan. Tahap ini
memberikan kesempatan kepada guru dan supervisor untuk
mengidentifikasi perhatian utama guru, kemudian menterjemahkannya
kedalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati

2) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini guru melatih tingkah laku mengajar berdasarkan


komponen keterampilan yang telah disepakati dalam pertemuan
pendahuluan.

3) Tahap Pertemuan Lanjutan (Pertemuan Balikan)

Sebelum pertemuan lanjutan dilaksanakan supervisor mengadakan


analisis pendahuluan tentang rekaman observasi yang dibuat sebagai
bahan dalam pembicaraan tahap ini. Dalam hal ini supervisor harus
mengusahakan data yang obyektif, menganalisis dan menginterpretasi-
kan secara koperatif dengan guru tentang apa yang telah berlangsung
dalam mengajar.

2. Sasaran supervisi klinis adalah guru

3. Prinsi-prinsip dalam pelaksanaan supervisi klinis adalah prinsip-prinsip


yang harus dijalankan, antara lain:
1) Hubungan antara supervisor dengan guru atau kepala sekolah
dengan guru adalah mitra kerja yang bersahabat dan penuh tanggung
jawab (bersifat kolegial bukan otoritarian)
2) Sasaran supervisi ditekankan pada aspek-aspek yang menjadi
perhatian guru atau observasi kegiatan pembelajaran didalam kelas
3) Berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka antara supervisor dan
guru
4) Prosedur yang harus dilaksanakan mencakup tiga aspek
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan refleksi atau balikan
5) Analisis terhadap hasil observasi harus dilakukan bersama antara
supervisor dan guru, brsifat demokratis dan didasarkan pada
hasil pengamatan
6) Bersifat interaktif, terbuka, objektif dan tidak bersifat menyalahkan

7) Pelaksanaan keputusan ditetapkan atas kesepakatan bersama

8) Hasil kesepakatan tidak disebarluaskan

Anda mungkin juga menyukai