Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK

SEMESTER 2 TAHUN 2017/2018

OLEH :

TITIK MATOYAH, S.Pd.SD

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

KABUPATEN TRENGGALEK

TAHUN 2017
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengertian supervisi akademik dipahami sebagai proses membantu


dan membina guru dalam rangka meningkatkan kwalitas proses
pembelajaran agar diperoleh hasil pembelajaran peserta didik yang lebih
optimal. Tujuan supervisi akademik adalah untuk meningkatkan
kemampuan profesioanlisme guru dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi proses pembelajaran. Oleh sebab itu supervisi akademik
harus dipahami dengan benar sebagai upaya memperbaiki atau
meningkatkan kwalitas proses pembelajaran.

Kepala sekolah melaksanakan kegiatan supervisi akademik terdiri


atas memantau, menilai, membina, melaporkan, dan menindak lanjuti.
Pada kegiatan memantau supervisi akademik, kepala sekolah melakukan
kegiatan mencermati, mengamati, merekam, mencatat berbagai fenomena
atau kegiatan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan
menilai dalam supervisi akademik, kepala sekolah melakukan kegiatan
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data untuk
menentukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Pada kegiatan
membina, kepala sekolah melakukan kegiatan yang terencana, terpola, dan
terprogram dalam mengubah pola pikir dan pola tindak guru dalam proses
pembelajaran. Pada kegiatan melaporkan, kepala sekolah melakukan
kegiatan menyampaikan hasil-hasil pengawasan akademik baik secara
lisan maupun tulisan kepada atasan dalam hal ini kepala dinas dan
pengawas pembina. Pada kegiatan tindak lanjut, kepala sekolah melakukan
kegiatan membahas, mengolah, dan memanfaatkan hasil-hasil supervisi
untuk perbaikan pembelajaran dan program supervisi akademik
selanjutnya.
Sebagai kepala sekolah tentunya diwajibkan untuk memiliki
kompetensi yang telah ditentukan dalam perundangan atau peraturan yang
berlaku. Dalam hal ini kompetensi supervisi menjadi persoalan utama
yang harus dikembangkan oleh calon kepala sekolah. Oleh karena itu yang
melakukan supervisi dalam kegiatan ini adalah calon kepala sekolah secara
langsung kepada guru di sekolah dan bukan kepala sekolah. Supervisi guru
yunior ini dilakukan pada semester kedua tahun pelajaran 2017-2018
terhadap seorang guru yang disupervisi melalui kunjungan kelas dengan
menggunakan instrumen supervisi yang sesuai dengan Standar Proses
Pembelajaran.

B. Tujuan Supervisi Akademik

Tujuan dilaksanakan supervisi akademik adalah untuk membantu


memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan pembelajaran di sekolah
sehingga tercapai kondisi belajar mengajar yang sebaik-baiknya. Kegiatan
supervisi akademik juga akan meningkatkan kemampuan profesionalisme
guru, mengembangkan kwalitas pengawasan, dan menumbuhkan motivasi
untuk mengelola kegiatan pembelajaran yang lebih baik.

C. Manfaat Supervisi Akademik


1. Bagi Guru

Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah akan sangat


bermanfaat jika dilaksanakan sebagaimana mestinya. Bagi guru yunior
diantaranya bermanfaat sebagai umpan balik yang sangat penting untuk
meningkatkan kinerja guru tersebut maupun bagi guru yang lainnya.
Sebagaimana ditulis oleh Sujana (2008) tentang pentingnya konsep dan
teknik supervisi akademik, mengatakan bahwa supervisi akademik sebagai
kegiatan terencana, terpola, dan terprogram akan mengubah perilaku guru
agar dapat mengubah kwalitas pembelajaran.
2. Bagi Kepala Sekolah / Supervisor

Sementara itu bagi kepala sekolah akan bermanfaat sebagai pembelajaran


dalam melaksanakan tugasnya menjalankan supervisi akademik. Supervisi
akademik juga bermanfaat sebagai masukan tentang kinerja guru yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber data dalam pengelolaan
pembelajaran dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan atau
kebijakan penyusunan program sekolah pada masa yang akan datang.

D. Metode/Teknik Supervisi Akademik

Dalam kegiatan supervisi yang akan diselenggarakan di sekolah ini


menggunakan metode :

1) Kunjungan kelas, dengan pemberitahuan terlebih dahulu agar guru


yang bersangkutan mengetahui maksud dan tujuan yang akan dicapai.
2) Wawancara pribadi, yaitu berdialog dengan guru secara khusus
untuk memperjelas maksud dan tujuan supervisi akademik.
3) Observasi kelas, yaitu kegiatan untuk mengamati pelaksanaan proses
pembelajaran sehingga diperoleh data dan gambaran yang terjadi di
kelas, dan dapat disepakai rencana tindak lanjut/umpan balik.
BAB II

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK

A. Waktu dan Sasaran Supervisi Akademik

Waktu supervisi akademik dirancang berdasarkan jadwal pelajaran


guru tatap muka di kelas, mulai hari Senin sampai dengan Sabtu. Adapun
sasaran yang akan disupervisi adalah di SDN 1 Srabah. Tabel berikut
menjelaskan jadwal waktu dan sasaran supervisi akademik selengkapnya :

Nama Guru Sasaran Kelas Hari / Tanggal Jam ke Siklus

Sutini,S.Pd.SD 1

Franti Garini,S.Pd 2
Suhariyadi,S.Pd
3
Rismawan
4
Hendratmaka,S.Pd.SD
Khoirul Jannah,S.Pd 5

ST. Amaliyah,S.Pd 6

Ony Sulistyawati,S.Pd OR

Ahmad Nurhuda,

B. Ruang Lingkup Supervisi Akademik

Ruang lingkup supervisi guru yunior meliputi hal-hal sebagai berikut :

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator


1. Pra Supervisi Mempersiapkan Guru yang a. Satu orang guru
a. Penjelasan guru yang akan akan yunior yang ada
tentang konsep disupervisi disupervisi di SDN 1 Sengon
supervisi memahami
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator
konsep supervisi.
b. Mendiskusikan b. tersusunnya RPP
dan mengkaji yang memadai.
RPP yang akan
disajikan
2. Pelaksanaan Mendapatkan Satu orang Satu orang guru di
Supervisi gambaran kinerja SDN 1 Sengon
Guru yang
guru yunior pada dapat disupervisi
saat melaksanakan akan
KBM.
disupervisi
3. Pasca Supervisi Merefleksi kinerja Satu orang Tumbuhnya
atau tindak lanjut guru yunior pada kesadaran pada diri
Guru yang
saat melaksanakan guru yunior di SDN
kegiatan akan 1 Sengon
Pembelajaran
disupervisi

C. Instrumen Supervisi Akademik

Pada kegiatan supervisi akademik ini digunakan instrumen untuk penelaahan RPP
yang akan digunakan pada saat pra supervisi. Untuk menelaah RPP yang dibuat
oleh guru yang akan disupervisi pengkajian dilakukan sebelum pelaksanaan
pembelajaran. Instrumen lain yang digunakan yaitu instrumen pengamatan
pelaksanaan pembelajaran yang digunakan pada saat observasi kunjungan kelas.
Sedangkan instrumen yang digunakan pada tahap pasca supervisi menggunakan
instrumen wawancara. (Instrumen terlampir)
BAB III

HASIL DAN TINDAK LANJUT

A. Hasil yang Diharapkan

Seorang guru yunior yang disupervisi melalui kunjungan kelas oleh calon
kepala sekolah dengan menggunakan instrumen supervisi yang sesuai dengan
standar proses pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan kompetensinya
dalam membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, sesuai
dengan tujuan supervisi akademik. Hasil supervisi yang didasarkan pada
instrumen yang disepakati di tingkat sekolah, akan dianalisa dan dihitung
pencapaiannya secara umum per aspek, dan ditulis saran pembinaan berdasarkan
pencapaian yang dirasa masih kurang oleh calon kepala sekolah. Hasil supervisi
akademik yang terkumpul dapat direkap dalam format yang tersedia sehingga
diperoleh gambaran kinerja guru secara keseluruhan, baik pada saat persiapan atau
penyusunan RPP maupun ketika pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan
pembelajaran.

Sedangkan calon kepala sekolah yang melakukan supervisi dengan menggunakan


format instrumen yang sesuai dengan Standar Proses Pembelajaran diharapkan
meningkat pada aspek kompetensi supervisi. Sebagaimana disebutkan pada teori
belajar yang menjelaskan bahwa dengan belajar/praktek langsung diharapkan
diperoleh hasil belajar yang sangat optimal.
B. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut

Dari hasil supervisi maka dibuatkan laporan dan ditindak lanjuti. Pada laporannya
diberitahukan identitas guru yunior dengan nilai yang didapat dengan
menggunakan instrumen pelaporan. Demikian pula dari hasil tersebut maka
ditindaklanjutinya dengan berbagai cara seperti berikut ini, pertama jika nilai guru
yunior sudah baik atau baik sekali maka akan diminta untuk mengembangkannya
pada masa tahun pelajaran berikutnya, sedangkan apabila nilai guru yunior masih
kurang atau hanya cukup maka akan diikutsertakan dalam pendidikan dan
pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru di sekolah.
Pendidikan dan pelatihan yang dimaksud dapat dilaksanaka di tingkat satuan
pendidikan, KKG, atau yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu,
pembinaan untuk meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui
kegiatan In House Training (IHT), workshop, bimbingan teknis, atau supervisi
klinis.

Mengetahui : Sengon, 25 Oktober 2017


Kepala SDN 1 Sengon Calon Kepala Sekolah

Drs.RUSBIANTO TITIK MATOYAH, S.Pd.SD


NIP. 196312151985041009 NIP. 197305071997072001

Anda mungkin juga menyukai