Anda di halaman 1dari 12

BAB V

SUPERVISI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Supervisi
Pengertian supervisi secara etimologis menurut Ametembun (1993),
menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya, supervisi terdiri dari
dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi.
Makna yang terkandung dari pengertian tersebut, bahwa seorang supervisor
mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya
adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisi.

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru


mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989 & Glickman, et al., 2007).

B. Perencanaan Supervisi dan Pengawasan


Langkah-langkah dalam mempersiapkan kegiatan supervisi, yang perlu
diperhatikan oleh kepala sekolah antara lain adalah penyusunan program dan
jadwal pelaksanaan kegiatan supervisi.

1) Penyusunan Rencana Program Supervisi

Perlu diperhatikan bahwa untuk melihat keterukuran kegiatan supervisi


Kepala Sekolah harus melakukan penyusunan rencana program supervisi,
salah satu contoh pada Lampiran 1 dapat diadaptasi dan dikembangkan
lebih lanjut oleh kepala sekolah. Berikut ini adalah beberapa hal dan
pendukung yang perlu dipersiapkan kaitannya dengan program supervisi,
yakni berikut.

a. Hasil pelaporan supervisi tahun ajaran yang lalu.

b. Data lengkap guru yang akan disupervisi.

c. Administrasi pembelajaran guru ( Prota,RPP, Bahan Ajar, Buku Nilai,


dsb).

1
d. Instrumen yang akan digunakan (Kepala Sekolah/Supervisor dapat
menggunakan instrumen yang sudah disiapkan atau dapat pula
mengembangkan/mengadaptasi instrumen sesuai kebutuhannya berupa
inventori atau skala)

2) Jadwal pelaksanaan supervisi


Jadwal Kegiatan Supervisi Akademik Observasi Kelas

Tahun Ajaran 2022/2023


.Pelaksanaan Evaluasi, Pelaporan, dan Tindaklanjut
No Program Tujuan Jadwal Kegiatan 2022

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 Pembentuk Terbentuk
an Tim Tim
Penyelengg Penjamin
ara Mutu
Supervisi Supervisi
yang solid

2 Pelaksanaa Pelaksanaan
n Temu Temu Kerja
Kerja awal awal semeter
semeter membahas
membahas rencana
rencana supervisi,
supervisi, hasil
hasil pemantauan,
pemantauan observasi
, observasi kelas, dan
kelas, dan
pembinaan
3 Pelaksanaa -Seluruh
n Supervisi pendidik dan
dan tenaga
Pemenuhan kependidikan
Admistrasi lainnya
mendapat
peluang
mengikuti
supevisi
-Pelaksanaan
supervisi

2
menggunaka
n instrumen
dan atau
perangkat
yang telah
4 Pelakasanaa Teselenggara
n pembinaan
Pembinaan minimal
sebagai dilakukan
Tindak satu kali
Lanjut dalam satu
Supervisi. semester
sebagai
tindak
selanjudnya

5 Pelaksanaa
n Penilaian - Seluruh
kinerja guru dan
tenagakepend
idikan lain
mendapat
layanan
penilaian
kinerja

6 Pelaksanaa -Terhipun
n Evaluasi, administrasi
Pelaporan supervisi
akhir - Pengolahan
semester dan Evaluasi
data hasil
supervisi dan
Pembinaan
- Pengolahan
Laporan
-
Permumusan
Kegitan
Tindak

Waktu pelaksanaan kegiatan yang direncanakan bersifat tentatif karena kegiatan


pengawan harus beradaptasi terhadap kalender pendidikan tiap satuan Pendidikan.

3
C. Strategi supervise
1) Pelaksanaan Supervisi
Mengacu pada hasil pemantauan kesiapan guru baik secara administrasi
dan sikap pisik/pskilogis maka disepakati bersama antara kepala sekolah
selaku supervisor dengan guru yang akan disupervisi penetapan jadwal
supervis, (contoh instrumen pemantauan kelengkapan perangkat
pembelajaran lihat Lampiran 2). Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan supervise sebagai berikut.

a. Memperhatikan kesiapan guru yang akan disupervisi.

b. Menetapkan Instrumen supervisi ( contoh lihat Lampiran 3)

c. Hindari pemberian nilai/kategori, disarankan merekam secara


desskripsi semua kegiatan pembelajaran selamaproses pengamatan
berlangsung.

d. Temukan permasalahan untuk perbaikan dan peningkatan mutu


pembelajaran.

e. Tidak mengambil alih tugas guru dalam proses pembelajaran.

f. Disarankan untuk tidak melakukan supervisi (memaksakan kehendak)


apabila guru yang akan disupervisi belum memiliki kesiapan, karena
tidak akan diperoleh hasil pembinanan yang diharapkan.

g. Lakukan dialog professional pasca pengamatan untuk menentukan

cara perbaikan pada kekurangan guru.

h. Lakukan evaluasi dan tindak lanjut, perilaku apa yang akan diberikan
untuk supervisi lanjutan ( jika ada dan diperlukan).

i. Membuat rekapitulasi hasil supervisi yang befungsi untuk memudahkan


menyusun pelaporan dan tindak lanjut.

Contoh rekaman hasil supervisi akademik dapat dilihat pada lampiran 4.


Adapun langkah-langkah supervisi akademik pada observasi kelas dengan
mengadaptasi dan menggunakan pendekatan supervisi klini secara diagram
dapat ditunjuk sebagaimana tamapak seperti pada Gambar 3.1 berikut.

4
D. Tugas Kepala Sekolah dalam Kegiatan Supervisi
1. Langkah I Pertemuan Pra-pengamatan (Pra Observasi)
Kepala Sekolah selaku supervisor menjelaskan pada guru kegiatan spesifik
di kelas. Berunding dengan guru untuk membangun saling pengertian dan
kemudahan komunikasi (menciptakan suasana yang akrab), sehinga
kunjungannya dapat diterima dan tidak menakutkan, dan bagi guru
kegiatan supervisi menjadi sebuah kebutuhan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan pembelajaran. Ia dapat
mendiskusikan dan memutuskan hal di bawah ini dengan guru, yaitu
bagaimana butir-butir di bawah ini akan dilihat berikut.

1) Fokus Observasi,

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

3) Pengelolaan kelas,

4) Situasi belajar dan pembelajaran,

5) Suasana kedisiplinan/disipliner kelas,

6) Presentasi pelajaran,

5
7) Reaksi siswa,

8) Tugas menulis siswa,

9) Penggunaan alat bantu audio visual dan alat bantu pembelajaran lainnya
dan

10) Menentukan alat bantu (instrumen) observasi yang akan digunakan,

Kepala sekolah/supervisor juga menetapkan teknik supervisi yang


akan dilakukan seperti berikut:

1) Duduk dibagian belakang dan memperhatikan.

2) Berjalan mengelilingi kelas dan melihat apa yang dikerjakan siswa?

3) Mencoba memberikan contoh dengan menyajikan sebuah model


pembelajaran.

4) Mengajukan sessi tanya jawab di dalam kelas.

2. Langkah-II Pengamatan ( Observasi)

Setelah melakukan pertemuan sebelumnya serta berdiskusi dengan guru,


Kepala Sekolah/Supervisor harus memutuskan hal-hal yang harus diamati
dari kejadian-kejadian yang ada, misalnya berikut.

1) Apakah guru secara konsisten mendominasi kelas sepanjang waktu?

2) Apakah ia melibatkan kelas dalam proses?

3) Seberapa banyak ia menggunakan papan tulis?

4) Apakah metodenya efektif?

5) Apakah tayangan dalam alat bantu audio visual dan alat bantu
pembelajaran lainnya relevan dengan materi ajar?

6) Seberapa banyak pembelajaran nyata terjadi di dalam kelas?

6
Selama pengamatan, Kepala Sekolah/Supervisor mencatat butir petunjuk
konstruktif dan positif, yang nantinya akan didiskusikan dengan guru. Pada
tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: (1) tidak
mengganggu proses pembelajaran, (2) tidak bersifat menilai/menghakimi
dan (3) mencatat dan merekam hal-hal yang terjadi dalam proses
pembelajaran sesuai kesepakatan bersama.

3. Langkah-III Analisis hasil pengamatan (observasi)

Kepala Sekolah/Supervisor mengorganisasi data pengamatan ke dalam


bidang/mata pelajaran yang jelas untuk umpan balik pada guru. Kepala
Sekolah/Supervisor kemudian membuat analisis yang
menyeluruh/komprehensif pada data yang ada untuk menafsirkan hasil
pengamatannya. Jika ini merupakan proses daur ulang, maka ia menentukan
apakah dibutuhkan perubahan yang menyeluruh. Jika demikian, apakah
mereka memiliki pengaruh yang diinginkan terhadap bidang yang menjadi
minatnya. Berdasarkan analisisnya, maka Kepala Sekolah/Supervisor
kemudian mengidentifikasi perilaku pembelajaran yang positif, yang harus
dipelihara dan perilaku negatif yang harus dirubah, agar dapat
menyelesaikan/menanggulangi masalah.

4. Langkah-IV Pertemuan setelah pengamatan (Pasca Observasi)


Data yang telah dianalisis ditunjukkan pada guru. Umpan balik diberikan
sedemikian sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah perilaku
yang teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan.

Penerimaan dan internalisasi merupakan capaian terbaik. Hal ini terjadi


apabila hubungan antara guru dengan kepala sekolah/supervisor dapat
digolongkan ke dalam sifat kooperatif dan kolegalitas yang tidak
mengancam. Hubungan yang bersahabat merupakan hubungan yang banyak
manfaatnya. Hubungan mereka harus menunjukkan berikut.

1) Kepercayaan timbal balik terhadap kemampuannya masing-masing.

2) Kepercayaan/ketergantungan satu sama lain sebagai bentuk


pertolongan/bantuan konstruktif

7
3) Pendirian untuk saling bekerja sama menuju tujuan bersama.

Beberapa kegiatan pasca observasi yang dilakukan antara lain sebagai


berikut:

1) Melakukan konfirmasi hasil penilaian diri

2) Melakukan klarifikasi temuan/catatan khusus selama observasi


berdasarkan pengamatan maupun informasi dari peserta didik

3) Memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang terlaksana dengan baik

4) Menyampaikan hasil evaluasi hasil supervisi

5) Menggali informasi tentang kesulitan/hambatan yang dihadapi guru atau


peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

6) Memberi masukan dan saran untuk mengatasi kesulitan/hambatan serta


perbaikan yang diperlukan

7) Memberikan motivasi untuk terus menindaklanjuti hasil supervisi dan


mendorong peningkatan profesionalisme melalui kegiatan MGMP,
seminar, forum ilmiah, atau pendidikan lanjut

8) Menandatangani secara bersama dengan guru hasil supervisi setelah


dilakukan konfirmasi.

5. Langkah ke-V Evaluasi Hasil Pengamatan

Dari umpan balik kepala sekolah/supervisor dan dukungan pada guru,

maka dapat ditentukan bersama:

1) Perilaku positif pembelajaran yang harus dipelihara.

2) Strategi-strategi alternatif untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

3) Kelayakan/kepantasan dari menggunakan kembali metode yang pernah


dilakukan.

8
Asumsinya adalah apabila perilaku guru berubah, maka permasalahan
spesifik dalam bidang yang menjadi perhatian akan dapat diselesaikan.
McGreal (1983) menyatakan bahwa guru pada akhir tahun seharusnya
menerima nilai sumatif mereka , misalkan dengan kriteia M=memuaskan,
B= baik, PP = perlu peningkatan. Faktor penyumbang perolehan nilai
tersebut adalah keragaman keluaran yang terkait dengan guru, misalnya:
promosi jabatan dan kenaikan gaji.

E. Tim Penjamin Program Supervisi

Pelaksanaan Program Supervisi dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan


dibantu oleh Waka Kurikulum dan hasil supervisi dilaporkan ke Pengawas
dengan disertai bukti fisik terlampir

9
F. Instrumen Supervisi

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO
Jalan Ponti 9 Lingkar Barat Sidoarjo

SUPERVISI ADMINISTRASI PEMBELAJARAN


1. Nama Sekolah : SMA Dharma Wanita 3 Krian
2. Nama Guru : Muliadah
3. NIP : -
4. Mata Pelajaran : Bhs.Inggris Jumlah Jam Tatap Muka: 2 x 40 menit
Skor
No. Komponen Administrasi Pembelajaran
0 1 2
1 Kalender Pendidikan 2
2 Rencana Pekan Efektif (RPE) 0
3 Program Tahunan 2
4 Program Semester 2
5 Jadwal Tatap Muka 1
6 Silabus 2
7 RPP 2
Penugasan Terstruktur (PT)/Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur 2
8
(KMTT)
9 Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran. 2
10 Hand Out 0
11 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 2
12 Penilaian Sikap (jurnal sikap) 2
13 Penilaian Pengetahuan (UH/UTS/UAS) 2
14 Penilaian Ketrampilan 2
15 Analisis Hasil Ulangan 2
16 Daftar Nilai 2
17 Jurnal/ Agenda Harian 2
18 Program Tindak Lanjut (Pelaksanaan Remedial/Pengayaan) 2
19 Daftar Hadir Siswa 2
20 Bank Soal 2
JUMLAH SKOR (Skor Maksimal = 40)
Keterangan:
0 = tidak ada 2 = ada, baik
1 = ada perlu
perbaikan N
ILAI AKHIR 88

Ketercapaian: 86 - 100 = Baik Sekali 55 - 69 = Cukup


70 - 85 = Baik Dibawah 55 = Kurang
Tindak lanjut :

10
Pada proses belajar mengajar secara urut sesuai dengan RPP dan
menggunakan metode yang cocok dengan peserta didikdan menggunakan
pendekatan singtifik

Mengetahui Sidoarjo,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran, Pengawas,

Dra. SRI AYANAH MULIADAH,S.Pd

11
G. Laporan Kegiatan Supervisi Individual
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan
keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan. Pelaporan supervisi akademik
adalah reprentasi semua kegiatan supervisi selama kurun waktu tertentu
semester atau tahunan

Kebermaknaan dan keterukuran hasil pelaporan supervisi akademik akan


mencerminkan profil mutu guru dan sebagai penanda baik/buruknya mutu
pembelajaran.Laporan sedderhana hasil supervisi akademik sedikit-dikitnya
memuat (1) Pendahuluan/ Latar Belakang, (2) Hasil Supervisi, dan (3)
Kesimpulan/Penutup.

Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik


sebagai berikut.
1. Mengkaji rangkuman hasil penilaian.

2. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar


pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang
terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap pendidik yangmenjadi
tujuan pembinaan.

3. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka mulailah


merancang kembali program supervisi akademik pendidik untuk masa
berikutnya.

4. Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.

5. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa berikutnya.

12

Anda mungkin juga menyukai