Kaplan - Strategy and PowerPoint An Inquiry Into The Epistemic Culture and Machinery of Strategy Making
Kaplan - Strategy and PowerPoint An Inquiry Into The Epistemic Culture and Machinery of Strategy Making
Mesin epistemik melibatkan "praktik objekual” (Knorr-Cetina 2000) adanya interaksi dengan
artefak yang menghasilkan pengetahuan (lihat juga Bechky 2003, Carlile 2002).
Research Setting and Analytical
Approach
Studi ini didasarkan pada pengamatan Advanced Technologies Group (ATG)
dari CommCorp, 4 produsen perangkat telekomunikasi multidivisional dan
pemain terkemuka di industri teknologi komunikasi
Fokus pada satu organisasi adalah tepat jika minatnya adalah memeriksa
aktivitas sehari-hari secara mendalam (Dougherty 2002).
Pendekatan untuk penelitian ini bersifat terbuka dan induktif, tentang
bagaimana manajer membuat strategi. Dan peran PowerPoint dalam praktik
diskursif organisasi.
Pengumpulan data
Pengumpulan data melibatkan teknik etnografi (Agar 1980, Van Maanen 1988).
1. observasi aktivitas sehari-hari,
2. wawancara, dan
3. pengumpulan sumber data dokumenter.
Tujuannya adalah mendekatkan aktivitas peserta dalam memahami praktik pembuatan strategi
dalam organisasi.
Teknik etnografi melibatkan peneliti yang secara fisik di lapangan.
Studi ini menggabungkan teknik tradisional secara fisik di lapangan dengan teknik partisipasi
virtual melalui telekonferensi dan email.
Analytical Approach
Analisis mengikuti prinsip-prinsip pembangunan teori induktif (Dougherty 2002, Eisenhardt 1989, Glaser
dan Strauss 1967). Dengan menggunakan analisis genre
Analisis genre berlangsung melalui beberapa tahap:
Pada tahap awal, kategori yang diidentifikasi dalam literatur sebelumnya tentang teori genre-in-use
memandu pengkodean data. Genre adalah struktur pengorganisasian yang membentuk ekspektasi tentang
tujuan (mengapa) dan bentuk (bagaimana sesuatu dikomunikasikan) serta konten (apa), peserta (siapa),
waktu (kapan) , dan tempat (dimana).
Fase erikutny pengkodean terbuka untuk mengidentifikasi tema dan pola yang menghubungkan tujuan,
bentuk, dan penggunaan teks. bentuk komunikasi dicatat (apakah ini dalam bentuk presentasi PowerPoint,
rapat, panggilan konferensi, email, agenda, notulen rapat, atau dokumen Word).
Selanjutnya mereferensikan literatur untuk mengasah wawasan yang dikembangkan dari analisis induktif
data lapangan.
Dalam analisis parallel dilakukan untuk membandingan antara dua bentuk analisis genre ini (analisis tema
yang terkait dengan penggunaan PowerPoint dan analisis keterlibatan PowerPoint dalam evolusi
Kesimpulan
PowerPoint bukan hanya teknologi statis
Budaya strategi juga tidak statis tetapi ada melalui praktik diskursif yang dimediasi oleh
PowerPoint-in-use.
Budaya epistemik pembuatan strategi terdiri dari dua praktik diskursif yang saling terkait:
kolaborasi untuk menegosiasikan makna dan kartografi untuk mengadili kepentingan.
Keterbatasan:
Penelitian ini hanya memeriksa penggunaan PowerPoint dalam satu organisasi dalam periode
ketidakpastian yang sangat intens
analisis yang disajikan hanya memberikan wawasan tentang praktik diskursif yang mendasari
budaya epistemik dan mikrodinamika pembuatan strategi.