Organisasi
Isma Dwi Fiani, S.I.Kom., M.Si.
isma.fiani@ecampus.ut.ac.id
Capaian Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan menjelaskan kedudukan dan
peran hubungan masyarakat dalam organisasi
Materi Sesi IV
Organisasi sebagai sebuah sistem
Kedudukan, peranan, fungsi, dan tugas humas dalam organisasi
Hubungan kerja humas dengan bagian lain
Elemen-elemen sistem
Humas pada Organisasi Bersistem Terbuka
Humas sebagai Boundary Spanner Organisasi Sumber: Jesiek, Brent & Trellinger, Natascha & Mazzurco, Andrea. (2016).
Becoming Boundary Spanning Engineers: Research Methods and Preliminary
Findings. 10.18260/p.26370.
Humas dan World View Organisasi
• Struktur humas tergantung dari kemauan pemimpin, dimana humas dianggap penting untuk
mengelola hubungan dengan media massa
• Kedudukan ideal sebuah humas adalah diletakkan sejajar dengan fungsi-fungsi penting
struktur organisasi lainnya seperti bagian marketing atau HRD
Peranan Humas dalam Organisasi
⮚ Peranan humas dalam organisasi, humas seperti layaknya manajer yang
dapat merencanakan dan mengelola program humas dan bahkan
memberikan saran teknis kepada organisasi, sehingga dapat dikatakan
bahwa humas adalah seorang;
✔ Expert Prescriber
✔ Communication Facilitaor
✔ Problem Solving Process Facilitator
✔ Media relation role dan Communucation dan Laisson role
Tujuan Humas
⮚ Seperti efek sebuah komunikasi, maka tujuan humas mengarah pada
ranah;
✔ Aspek kognitif, memberikan informasi kepada publik
✔ Aspek afeksi, menyakinkan publik agar saling percaya
✔ Aspek psikomotorik, adanya kerjasama misalnya hubungan terbuka
dan profesional dengan pers
Fungsi dan Tugas Humas
⮚ Fungsi humas, merupakan kegunaan humas dalam mencapai tujuan;
✔ Fungsi konstruktif, humas sebagai “garda” terdepan dalam sebuah
organisasi. Humas mempersiapkan arah kebijakan organisasi baik
berkaitan dengan perilaku konsumen atau memahami publik
✔ Fungsi korektif, humas sebagai “pemadam kebakaran”, dapat mengatasi
masalah public dan mencegah masalah muncul kembali
⮚ Humas dan SDM (Sumber Daya Manusia), adanya kegiatan komunikasi dalam
melakukan hubungan dengan calon karyawan, promosi jabatan dan bahkan pemutusan
hubungan kerja yang bertujua untuk kesejahteraan karyawan
⮚ Humas dan hukum, jika pendekatan humas tidak dapat dilakukan maka pendekatan
hukum menjadi salah satu alternative pemecahan masalah
⮚ Humas dan pemasaran, pemasaran berhubungan dengan pelanggan atau public yang
diketahui sedangkan humas berhadapan dengan masyarakat luas yang memiliki banyak
kepentingan sehingga terjadi kolaborasi humas dengan marketing atau disebut marketing
public relation (MPR)
Tahap Manajemen Krisis
1. Pre-Crisis Fase ini menitikberatkan pada pencegahan dan persiapan. Pencegahan termasuk mencari
cara untuk mengurangi risiko yang dapat berujung pada krisis. Sedangkan persiapan di antaranya
ialah membuat rencana manajemen krisis, memilih anggota tim krisis manajemen, serta melatih
anggota tim agar dapat beradaptasi dengan krisis nantinya.
2. Crisis Response Di fase ini, para manajemen harus bertindak langsung untuk merespon krisis terkait.
Respon krisis merupakan apa yang dilakukan dan dikatakan oleh manajemen saat krisis terjadi.
Public relation atau PR memegang peranan penting dalam merespon krisis tersebut. Salah satunya
dengan membantu dan mendampingi proses pengembangan pesan yang dikirim atau disampaikan
ke instansi-instansi terkait.
3. Post Crisis Setelah krisis, perusahaan atau organisasi dapat kembali menjalankan bisnisnya seperti
semula. Meski krisis bukan lagi menjadi poin utama dalam perhatian manajemen, tapi perhatian
lebih lanjut tetap dibutuhkan. Perusahaan diharapkan dapat memenuhi komitmen yang dibuat saat
krisis terjadi. Saat ini dilakukan, pemberitahuan informasi lebih lanjut dibutuhkan untuk disebarkan
ke masyarakat atau pihak terkait. Selain itu, sebuah organisasi atau perusahaan diharapkan dapat
mencari cara untuk persiapan yang lebih baik pada krisis di masa depan.
DISKUSI
Referensi:
http://
sl.ut.ac.id/
kasusPLN