Metode Perancangan 2
Metode Perancangan 2
Perancangan
Arsitektur
Tahapan Lanjutan Perencanaan &
Perancangan: SINTESIS
SINTESIS
• Sintesis merupakan tahapan untuk arsitek mulai merangkum dan menyimpulkan hasil kajian, jabaran,
dan uraian tahap analisis nonfisik maupun fisik.
• Selain berarti kesimpulan, dalam sintesis juga dapat terkandung pengertian lain, yaitu pengelompokan
atau pemilihan alternatif.
• Perpaduan antara hasil analisis-analisis tersebut akan menghasilkan item-item permasalahan pokok yang
harus dipertimbangkan dalam konsep perancangan.
• Serupa dengan tahap analisis, tahap sintesis dikelompokan menjadi 2 yakni sintesis nonfisik dan fisik
SINTESIS NON FISIK
Sintesis non fisik merupakan tahapan ramuan kesimpulan arsitek yang didapat dari analisis pembahasan fungsi dan
kegiatan, sosial ekonomi, sosial budaya, dan kejiwaan.
1. Sintesis fungsi
a. Program ruang
Program ruang merupakan sekumpulan ruang yang didapat dari paduan analisis jenis kegiatan, pelaku kegiatan,
sifat kegiatan, dan syarat kegiatan.
• Dimensi atau luas ruang adalah perhitungan dimensi bangunan yang dimulai dari luas lantai di setiap ruang,lalu
jumlah luas keseluruhan setiap lantai, dan pada akhirnya didapatkan luas keseluruhan bangunan.
• Luas ruang tersebut didapat dari jumlah pelaku kegiatan dikalikan standar furnitur dari setiap kegiatan, ditambah
luas sirkulasi kegiatan.
SINTESIS NON FISIK
c. Urutan kegiatan
• Pada tahap ini akan disimpulkan urutan ruang yang dihasilkan dari tahap program ruang.
• Kegiatan dalam ruang-ruang mempunyai persyaratan letak dan urutan yang disesuaikan dengan sifat
kegiatannya. Urutan ruang ini diperlukan untuk mempermudah arsitek meletakkan ruang di dalam bangunan.
• Urutan kegiatan juga diperlukan bagi fungsi-fungsi yang kegiatan-kegiatan di dalamnya membutuhkan Proses
yang berurutan dan berkesinambungan, seperti pabrik dan industri Pengolahan
Contoh: flow activity pada pabrik perakitan mobil
SINTESIS NON FISIK
d. Diagram hubungan ruang
• Merupakan kesimpulan yang didapatkan dari tahap analisis yang ditampilkan dalam bentuk diagram
gelembung (bubble diagram).
• Skema ini dimaksudkan untuk mempermudah arsitek membuat kelompok-kelompok ruang yang didasarkan
pada urut-urutan kegiatan, sehingga gabungan kegiatan terasa mengalir dan tidak terjadi tumpang-tindih
sirkulasi dan letak ruang.
• Susunan hubungan ruang didapatkan dari pengelompokan program ruang, sifat ruang, dan urutan kegiatan dan
ruang. Semakin kompleks suatu kegiatan dan program ruangnya maka akan semakin besar pula bentuk diagram
gelembungnya
SINTESIS NON FISIK
e. Diagram matrix
• merupakan tahap kesimpulan nonfisik fungsi yang didasarkan pada penggabungan dan pengelompokan
hubungan ruang dan sifat ruang yang sejenis.
• Pengelompokan di dalam matrix didasarkan pada kelompok jenis fungsi, yaitu fungsi utama, penunjang, dan
pelengkap dari program ruang
• Didalam diagram matrix juga dicantumkan tingkat hubungan antarruang, yaitu hubungan yang bersifat
langsung, tidak langsung, dan tidak ada hubungan
1. Sintesis tapak
• Tahap ini merupakan penentuan dari alternatif-alternatif pintu masuk ke dalam tapak yang disebut pintu
gerbang, baik pintu gerbang utama (main entrance) dan pintu gerbang samping (side entrance).
• Pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan dalam menentukan pintu gerbang tapak diperoleh dari analisis
berikut:
– Topografi
– Pencapaian ke lokasi
b. Zoning
• merupakan kesimpulan pembagian daerah pada tapak yang didasarkan pada keadaan dengan sifat dan
hirarki kegiatannya.
• Pembagian daerah tersebut dikelompokan menjadi daerah umum (publik), semi umum (semi publik),
semi pribadi (semi privat), pribadi (privat), dan pelayanan (servis).
• Pendaerahan tapak didasarkan pada hasil kepastian atas penentuan hal-hal berikut:
– Posisi entrance
– Topografi
SINTESIS FISIK
c. Titik tangkap
– Dimensi tapak
– Topografi
– Klimatologi
– Ruang kota
SINTESIS FISIK
d. Garis imaginer (sky line)
– Peraturan daerah
– Ruang kota
– Sirkulasi
– Potensi kota