Anda di halaman 1dari 13

“PERILAKU SEKS BEBAS

DIKALANGAN REMAJA,
KEHAMILAN DILUAR NIKAH
DAN TINGKAT ABORSI YANG
SANGAT TINGGI DI INDONESIA.”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

 TATA EKA FADILA 20631934


 MACHMUTH CIPTO PRASETYO 20631932
 SHOFIYA AZZIMATA ROSYIDAH 20631922
 VYAN BAGUS PRATAMA 20631927
A. Tanggapan mahasiswa terhadap kasus

Pendapat kami kasus di atas bisa terjadi karena adanya Pergaulan bebas yang dapat memiliki
dampak psikologis yang serius pada remaja. Mereka mungkin mengalami stres, kecemasan,
depresi, dan rendahnya harga diri akibat tekanan sosial, rasa bersalah, atau penolakan dari
teman-teman atau masyarakat. Gejala demikian, nampaknya dipengaruhi oleh eksploitasi
seksual dalam video klip, majalah, televisi, dan filim filim orang dewasa di media yang mudah
diakses, melahirkan anggapan para remaja
Sekarang di kalangan remaja, pergaulan bebas semakin meningkat terutama di kota-kota
besar. Menurut penelitian yang dilakukan di negara bagian North Carolina, Amerika Serikat
menemukan bahwa keterkaitan antara suguhan seks melalui media dengan perilaku seks di
kalangan remaja.
Banyak pergaulan negatif yang terjadi pada mahasiswa remaja zaman sekarang, seperti
pergaulan seks bebas, mengonsumsi minuman beralkohol, mengonsumsi obat-obatan
terlarang, serta bullying. Seks bebas banyak sekali dilakukan oleh remaja sekarang yang
pacaran. Mereka melakukan seks bebas tersebut hanya dengan alasan agar tidak ditinggalkan
dengan pasangannya. Konsumsi minuman beralkohol juga banyak terjadi pada remaja
sekarang, seperti ke club minum-minuman keras beralkohol tinggi dengan alasan sedang
memiliki masalah.
Upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan bersama
pemerintah untuk menangani kasus

Upaya yang dilakukan untuk mencegah seks bebas yaitu dengan memberikan
kesibukan pada remaja seperti menjadi anggota organisasi sehingga menumbuhkan
perilaku yang positif, dilain sisi juga dibentuk peraturan lingkungan yang mengatur
pergaulan remaja yang melibatkan RT dan RW serta dibantu peran keluarga yang
mengawasi keseharian anak remaja mereka
Pencegahan agar remaja tidak melakukan aborsi dengan melalui pendekatan
psikologi komunikasi. Menurut Fisher yaitu Penerimaan stimuli secara inderawi yaitu
melalui pendidikan moral (etika secara umum dan agama), pendidikan tentang
bahayanya aborsi, pendidikan seks pranikah, kesehatan alat reproduksi, Proses yang
mengantarai stimulus dan respon yaitu proses berjalannya pikiran dan perasaan untuk
tidak bertindak aborsi.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kehamilan di luar nikah pada remaja di
Indonesia yaitu Pendidikan Seksual dan Reproduksi yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan
risiko kehamilan di luar nikah melalui program pendidikan seksual yang komprehensif.
EVIDENCE BASED OF NURSING

 Judul Jurnal :

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA HAMIL DI LUAR NIKAH


 Kata Kunci

Youth, out of wedlock pregnancy


EVIDENCE BASED OF NURSING

NO Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


1 Problem Ya Berdasarkan artikel di atas, hal tersebut
menunjukkan bahwa kehamilan remaja di luar nikah
masih tinggi dan berdampak negatif baik dari sisi
kesehatan mental maupun gangguan lainnya yang
dapat dirasa saat hamil dan setelah kehamilan,
maka masalah yang bisa diambil yaitu faktor apa
yang mempengaruhi remaja yang hamil diluar
nikah.
2 Intervensi Ya Oleh karena itu, beberapa hal perlu ditingkatkan
dalam rangka mengurangi angka kehamilan pada
remaja di luar nikah, seperti kedekatan antara
orang tua dengan anak karena pada masa ini
remaja melakukan eksplorasi mengenai berbagai
hal, dengan begitu dukungan dari orang dewasa
sangat penting sebagai panduan dan pelindung
EVIDENCE BASED OF NURSING

3 Comparator No -
4 Outcome Ya Berdasarkan hasil studi literatur yang penulis lakukan bahwa
terdapat 2 faktor utama yang dapat mempengaruhi remaja hamil
di luar nikah di Indonesia yaitu factor eksternal dan internal.
Dalam faktor internal terjadi karena faktor dari dalam diri
seorang remaja itu sendiri. faktor eksternal adalah faktor yang
berasal dari luar diri remaja tersebut.
EVIDENCE BASED OF NURSING

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil studi literatur yang penulis lakukan bahwa terdapat 2 faktor utama
yang dapat mempengaruhi remaja hamil di luar nikah di Indonesia yaitu factor
eksternal dan internal. Dalam faktor internal terjadi karena faktor dari dalam diri
seorang remaja itu sendiri. Faktor internal yang menjadi penyebab remaja melakukan
seks pranikah yaitu aspek Kesehatan reproduksi, aspek pengetahuan, sikap terhadap
seksualitas, kerentanan terhadap risiko kesehatan reproduksi, aspek gaya hidup,
pengendalian diri, aktivitas sosial, usia, dan aspek agama. Sedangkan dalam faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri remaja tersebut. Faktor eksternal
yang menjadi penyebab perilaku seks pranikah pada remaja antara lain, kontak
dengan media informasi, keluarga, nilai, sosial-budaya, dan norma sebagai
pendukung sosial untuk perilaku tertentu.
EVIDENCE BASED OF NURSING

 Judul Jurnal :

Penyuluhan KesehatanReproduksi sebagai Upaya Pencegahan Seks Bebas Remaja


Desa Gongseng Jombang
EVIDENCE BASED OF NURSING

NO Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


1 Problem Ya Para remaja yang mulai memasuki perkembangan
dan pertumbuhan termasuk mengenai dalam hal
seksualitas. Banyak remaja yang merasa
tergoda untuk mengeksplorasi seksualitas
mereka, terutama jika mereka merasa
tertekan oleh peer pressure atau tekanan
dari teman sebaya. Namun, praktik seks bebas
pada remaja dapat menimbulkan risiko kesehatan,
termasuk penyakit menular seksual (PMS) dan
kehamilan yang tidak diinginkan.
2 Intervensi Ya maka Penyuluhan Kesehatan reproduksi remaja
dalam pencegahan seks bebas di kalangan
remaja dijalankan untuk meberi edukasi remaja.
EVIDENCE BASED OF NURSING

3 Comparator No -
4 Outcome Ya Berdasarkan hasil studi literatur yang penulis lakukan bahwa
terdapat 2 faktor utama yang dapat mempengaruhi remaja hamil
di luar nikah di Indonesia yaitu factor eksternal dan internal.
Dalam faktor internal terjadi karena faktor dari dalam diri
seorang remaja itu sendiri. faktor eksternal adalah faktor yang
berasal dari luar diri remaja tersebut.
EVIDENCE BASED OF NURSING

 Kesimpulan
 Kegiatan ini disambut sangat baikdari pihak desaGongseng Jombangmaupun
pihak Posyandu Remaja. Karena kegiatan ini dipandang sebagai kegiatan
yang positifyang berdampak pada perubahan pengetahuan, sikapdan
perilaku para remaja khususnya untuk aspek kesehatan reproduksiremaja.
Kegiatan ini diikutioleh 20 anggota Posyandu Remajadengan apresiasi
yang sangat baik terbukti dengan keaktifan peserta mengikuti penyuluhan
dari awal sesi hingga akhir dengan tidak meninggalkan tempat sebelum
kegiatan penyuluhan ini berakhir.Berdasarkan hasil evaluasi melaluitanya
jawab saat penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, secara umum ada
peningkatan pengetahuan siswa yang mengikuti penyuluhan.
Daftar Pustaka

 DAFTAR PUSTAKA

 Ardina, M. (2017). Opini Mahasiswa Terhadap Perilaku Seks Pranikah. Journal of Health Studies, 1(2), 148-160

 Farida, F. (2009). Pergaulan Bebas dan Hamil Pranikah. Analisa Journal of Social Science and Religion, 16(1), 136-138.

 Abidin, M. Zainal (2018) ‘Tradisi Petekan Dan Upaya Mencegah Kehamilan di Luar nikah pada masyarakat suku tengger’, De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah, 10(2), pp. 89–97. doi:10.18860/j-fsh.v10i2.6725.

 Utami, Anisa & Andini, Putri & Angeli, Angel & Wahyuni, Ade & Adrianti, Dara. (2023). PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA. EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat. 1. 1082-1087.
10.55681/ejoin.v1i9.1606.

 Zulaifi, Reza & Yani, Ahmad & Zainuddin, M.. (2022). Penyuluhan Upaya Pencegahan Pernikahan Dini. Jurnal Dedikasi Madani. 1.10.33394/jdm.v1i1.6483.

 Wahyuningsih, Sri. (2019). MOTIF PELAKU ABORSI DI KALANGAN REMAJA DAN SOLUSI PENCEGAHANNYA. 1. 89-96.

 Kuswandi, Kadar & Ismiyati, Ismiyati & Rumiatun, Darti. (2019). ANALISIS KUALITATIF PRILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI KABUPATEN LEBAK. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang). 14. 18-24.
10.36086/jpp.v14i1.284.

 Kuswandi, K., Ismiyati, I., & Rumiatun, D. (2019). Analisis Kualitatif Prilaku Seks Bebas Pada Remaja Di Kabupaten Lebak. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 14(1), 18–24.

 Rahadi, D. S., & Indarjo, S. (2017). Perilaku Seks Bebas Pada Anggta Club Motor X Kota Semarang Tahun 2017. JHE (Journal of Health Education), 2(2), 115–121.

 Suharti, S., & Surmiasih, S. (2016). Rendahnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Sebagai Penyebab Perilaku Seks Bebas Pada Remaja. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1), 56–60.

 Wirabumi, R. (2020). Metode Pembelajaran Ceramah.Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET), 1(1), 105–113.

 Yusnia, N., Nashwa, R., Handayani, D., Melati, D., & Nabila, F. (2022). Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Mengenai Bahaya Seks Bebas. Jurnal Pemberdayaan Dan Pendidikan Kesehatan(JPPK), 1(02),
114–123.

Anda mungkin juga menyukai