Anda di halaman 1dari 3

Artikel Biologi

Kelompok 5

Disusun Oleh: Ayu Musrifa (9)


Clarissa Dewi R (11)
Ranggusty Oktavian D (29)
Yunia Six Putri H (34)

Dampak Pernikahan Usia Dini dan Perilaku Negatif


Berkaitan dengan Sistem Reproduksi

Pernikahan dini merupakan pernikahan resmi maupun tidak resmi yang berlangsung
pada umur dibawah usia reproduktif. Kasus pernikahan dini telah banyak berkurang di berbagai
negara akan tetapi masih banyak yang melakukan pernikahan dini di negara berkembang
khususnya di Indonesia yang semakin hari semakin memprihatinkan. Berdasarkan data dari
Association of South East Asian Nation (ASEAN) Indonesia menempati urutan kedua
pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Kemudian menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) pada tahun 2017, sebanyak 2 dari 5 anak perempuan usia 10–17 tahun pernah
menikah.

Pernikahan dini yang tinggi di Indonesia dilatarbelakangi oleh berbagai faktor seperti
ekonomi, kondisi geografi, kurangnya akses terhadap pendidikan, agama, sulitnya mendapat
pekerjaan, ketiadaan akses terhadap layanan dan informasi kesehatan reproduksi, serta
adanya stereotip tertentu dalam kepercayaan masyarakat. Masalah pernikahan dini merupakan
hal yang cukup serius karna kaum wanita dan anak yang akan menanggung risiko dalam
berbagai aspek. Tentunya ini akan menjadi hambatan dalam Millennium Developmental Goals

Pernikahan pada usia yang dini menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit dari
segi kesehatan hingga sosial. Berdasarkan Laporan Kajian Perkawinan Usia Anak di Indonesia,
tingginya angka pernikahan usia dini dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Dilihat
dari segi kesehatan fisik perempuan, organ reproduksi pada perempuan dibawah usia 20 tahun
belum matang dengan sempurna. Pasangan yang melakukan aktivitas seksual dibawah usia 20
tahun dapat berisiko menimbulkan berbagai penyakit, seperti kanker serviks, dan HIV.
Pernikahan dini juga menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental pada wanita.
Ancaman yang biasanya sering terjadi adalah wanita muda yang rentan menjadi korban KDRT,
depresi, dan gangguan kecemasan.

Maka dari itu, usaha pencegahan pernikahan dini penting untuk di ajarkan. Dengan
begitu, wawasan anak dan remaja dapat membantu meyakinkan mereka bahwa menikah
seharusnya dilakukan pada usia yang tepat, bukan dilakukan karena paksaan atau keluar dari
kemiskinan. Ada berbagai cara untuk menekan dan mencegah pernikahan dini, beberapa
diantaranya yaitu menyediakan akses pendidikan formal, mengedukasi anak muda tentang
kesehatan dan hak hak reproduksi seksual dan mempromosikan kesetaraan gender di tingkat
akar rumput.

Pernikahan dini juga erat kaitannya dengan perilaku negatif. Berdasarkan hal-hal yang
berkaitan dengan perilaku negatif, terdapat berbagai macam dampak negatif, terutama yg
berkaitan dengan sistem reproduksi, yaitu:
 Merokok
 Meminum minuman keras
 Memakai narkoba/napza
 Melakukan seks bebas
 Tidak menjaga kebersihan pada alat reproduksi

Tentu hal tersebut juga berdampak negatif bagi masyarakat. Dampak negatif yang
terjadi pada masyarakat tentu ada dan efeknya pun tidak sedikit. Karena di negara ini memiliki
aturan dan norma yang cukup banyak dan berbeda dengan aturan luar negeri. Dan juga
mayoritas penduduk negara ini beragama islam. Berikut dampak dari perilaku negatif remaja
terhadap diri dan masyarakat :
 Mengganggu ketenangan masyarakat
 Masyarakat akan mengucilkan pelaku
 Masyarakat akan memandang sebelah mata pelaku
 Akan dianggap sebagai beban masyarakat
 Nama baik lingkungan sekitar menjadi buruk, karena tercemar oleh hal-hal negatif
 Pemimpin warga sekitar disangka tidak bisa menjaga pelaku pelanggar tata tertib

Perilaku negatif pada remaja bisa juga disebut kenakalan remaja. Kenakalan remaja
juga memberikan dampak negatif terhadap remaja dan juga orang-orang yang ada disekitarnya.
Contohnya adalah kenakalan remaja dapat menghancurkan masa depan remaja tersebut. Maka
dari itu diperlukan usaha-usaha agar para remaja tidak melakukan hal-hal negatif, yang
bersangkutan dengan sistem reproduksi.
Langkah –langkah untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja tersebut adalah :
1. Orang tua harus memberikan perhatian,pengawasan, dan kasih sayang yang lebih
kepada anak dan juga orang tua harus membuka komunikasi dua arah ( mendengarkan
dan terbuka) kepadan anak.
2. Memberikan kebebasan yang ada batasannya.
3. Memberikan pendidikan agama kepada remaja.
4. Mengajari remaja agar tidak mudah terpengaruh oleh pergaulan yang negatif
5. Memberikan kegiatan- kegiatan yang positif kepada remaja agar remaja sibuk dan tidak
memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang negatif
6. Memberikan pengetahuan tentang Undang-Undang yang mengatur tentang kenakalan
remaja dan sanksinya.

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pernikahan dini dan perilaku
negatif sangat berkaitan erat dengan sistem reproduksi. Pernikahan dini dapat memberikan
dampak negatif pada sistem reproduksi remaja tersebut dan orang-orang disekitar, begitu juga
dengan perilaku negatif. Oleh karena itu agar terhindari hal-hal yang bersifat negatif tersebut,
sebaiknya menghindari pernikahan dini dan perilaku negatif.

Anda mungkin juga menyukai